Mengapa tahun ini (2023) Cari Uang lebih susah ?

Secara umum, memang tahun 2023 ini lebih berat dari tahun 2022. Tetapi tidak semua orang susah, ada beberapa orang yang tambah jaya dan tambah kaya. Sebenarnya karena kategori usahanya tepat. Mereka memilih sektor usaha yang pas pada waktu yang pas. Contohnya : sektor kesehatan booming waktu Covid-19, Marketplace juga panen. Sementara sektor pariwisata boncos. Spare part kendaraan tumbang. Sektor kuliner berada di tengah-tengah…. Jadi, gaya hidup berubah setelah pandemi. Penghasilan semua orang dan juga semua perusahaan menurun. Orang menjadi lebih selektif dan menerapkan prioritas mengeluarkan uang.

Susahnya cari uang tahun ini

Pendapatan Menurun, Harga-Harga Pada Naik

Pilihan bagi karyawan cuma ada dua, dikeluarkan atau keluar sendiri. Yang di PHK pada waktu Covid-19 nasibnya jelek. Bersyukur kalo dikasih pesangon ala kadarnya. Kalo tidak dikasih pun perusahaan tetap menang banyak. Sementara karyawan yang dipertahankan harus rela gajinya dikurangi separuh (walupun di imbangi dengan masuk setengah hari). Masalahnya kan perut gak isa diajak ngirit separuh. Makan tetap 3x sehari !

Kita masih bisa bertahan pada waktu pandemi. Tetapi setelah pandemi selesai, gaji tetap separuh dengan jam kerja separuh karena perusahaan juga masih tertekan. Omzetnya juga hilang separuh, bahkan kadang tinggal 20%. Meskipun perusahaan ingin mengembalikan gaji pegawainya, tetapi kondisi keuangan perusahaan tidak bisa. Ditambah dengan keadaan pasar yang gak jelas. Kadang rame lalu tiba-tiba sepi. Malah lebih sering sepi daripada rame-nya.

Perusahaan yang mau bertahan hidup saja ngos-ngosan. Diperparah dengan munculnya pemain baru yang nekat. Nekat ngajak bangkrut bareng ! Mereka cuma mikir untung dikit gak apa-apa…. Pokok’e dapur’e isa ngebul. Walaupun pada akhirnya para pemain baru ini akan bangkrut, tapi prosesnya bisa bertahun-tahun. Hampir sama dengan tokopedia kebanggaan kita.

Batas bakar duit tokopedia dan shopee tahun 2023

Mereka gali lubang tutup lubang. Sampai pada satu kondisi dimana tidak ada orang yang mau meminjami uang lagi. Teorinya, masuk pasar modal adalah strategi exit. Yaitu mereka keluar dari pasar dengan mengantongi keuntungan. Tapi ternyata, pasar saham itu tak kenal ampun. Si GoTo ini cuma dapet 15T saja…. Jauh dari modal mereka. Mau tidak mau mereka terjebak di tengah kerumitan benang mbulet. Mau keluar tapi tidak bisa, mau mempertahankan juga kekurangan modal. Hidup segan, matipun enggan. Pasrah wes….

Perusahaan atau membuka usaha itu harus untung. Dan yang lebih penting…. keuntungannya itu harus bisa menutup biaya operasional. Ketika omzet meningkat, keuntungan harus berlipat. Perusahaan bisa bertumbuh, pegawai bertambah, muncul jenjang karir dan kenaikan gaji. Dengan kenaikan gaji, naik pula tingkat konsumsi. Terjadilah efek domino. Perusahaan besar mengangkat perusahaan kecil, perusahaan kecil mengangkat UKM dan seterusnya sampai ke toko kelontong di kampung-kampung.

Yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Omzet meningkat, tapi keuntungan merosot. Bahkan tak jarang malah rugi. Beberapa malah tambah besar juga utangnya. Kenapa ? Karena usaha itu ada yang namanya biaya operasional. Bukan cuma harga beli ditambah untung dikit. Juga ada yang namanya resiko usaha. Sebut saja barang rusak. Dari setiap 100 barang yang dibeli, pasti ada 1-2 barang yang rusak. Semakin murah barangnya semakin besar rasio barang rusaknya. Bisa diatas 10% atau 10 dari 100 barang.

Dengan untung yang tipis, setiap 1 barang yang rusak bisa memakan biaya modal 10%. Artinya, keuntungan penjualan 90 barang masih tidak bisa menutup kerugian atas 10 barang yang rusak.

Masih ada lagi masalah yang harus dihadapi pengusaha selain barang rusak. Yaitu barang hilang. Semakin banyak barang yang dijual, semakin banyak pula barang yang hilang. Emang pegawai kita malaikat semua ? Emang bisa kita kerjakan sendiri ? Ketika usaha menjadi besar, penambahan pegawai menjadi hal yang tidak terelakkan. Semakin banyak manusia, semakin banyak pula masalahnya.

" Apakah dengan margin yang tipis bisa menutupi 3 biaya ini:

barang rusak, barang hilang & hutang pegawai? "

Dan hal yang melekat dengan pegawai adalah utang. “Bos, mau pinjam uang untuk berobat…..” Gimana coba ? Kalo pegawai gak masuk, kita kerepotan. Kalo diutangi, pasti ada jilid 2, jilid 3, jilid 4 dan bersambung sampai tamat. Gak tamat, bersambung lagi.

Sekarang ini lebih banyak perusahaan baru yang nekat. Asal untung buka ! Dan juga ada perusahan baru yang niat bunuh diri. Mereka jual murah dengan modal utang yang secara perhitungan matematika tidak bakalan bisa melunasi utangnya. Yang sebenarnya mereka lakukan adalah gali lubang tutup lubang saja. Ganti bank satu dengan bank lainnya.

Dampaknya kepada kita yang memiliki perhitungan dalam berdagang cukup fatal. Barang kita gak keluar ! Kecuali kita mau menurunkan keuntungan kita ke garis kematian. Atau keluar dari pasar…. Atau jualan barang lain….

Kerja Apa Ya Enaknya….

Saya benci mengatakan kalimat ini. Tapi ternyata terjadi juga dalam hidup saya. Saya pikir menguasai website dan online marketing adalah masa depan saya ternyata harus berakhir seperti ini. Teknik SEO sudah mati !

Google lebih memprioritaskan website yang besar dan aktif seperti detik.com, kompas.com, rumah123.com, tokopedia.com, shopee.com. Gak peduli apa niche-nya, pokok’e selama mereka aktif update content, cenderung muncul di halaman pertama. Yang kedua, yang sangat saya benci adalah isi yang text-book, misalnya : kodok itu binatang amphibi, kodok bisa hidup di air dan di daratan, kodok melakukan metamorfosis.

Tahun 2023, SEO sudah tidak berguna lagi

Website yang muncul di halaman pertama, pasti memiliki kalimat yang sama. Kalau mau muncul di halaman awal harus buat daftar isi ! Emang kita mau buat skripsi ? Tujuan kita mencari informasi yang umum dan informasi yang khusus, bukan informasi yang sama dari satu situs ke situs lainnya. Tapi itulah yang terjadi dengan Google. Pokok’e buat’en tulisan yang panjangnya 10 halaman lebih. Yang tulisannya tidak memiliki jiwa. Artikel yang kaku dan berulang-ulang !

Saya yakin perasaan tidak mampu melakukan apa-apa ini juga dirasakan kebanyakan orang. Apakah mindset kita yang salah ? Atau keadaanya yang memang parah ? Apa karena efek 2 tahun nganggur di dalam rumah sehingga kita terjebak di zona nyaman ? Menjadi malas dan bodoh ? Mungkin semua itu ada benarnya. Dua tahun seharusnya cukup untuk mencuci otak manusia. Jadi apa yang harus dan apa yang akan kita lakukan ?

….. Saya tetap tidak tahu harus bagaimana….

Tetapi tidak melakukan apa-apa juga salah. Terus mau ngapain ? Karena itu, anda yang masih bisa bekerja seharusnya bersyukur…. Meskipun hasilnya tidak cukup…. Paling tidak masih ada yang dapat diharapkan. Dan bagi anda yang saat ini diberkati dengan kecukupan, bermurah hatilah. Kalo nawar barang jangan seperti nawar di paar maling. Ketahuilah bahwa keadaan bisa berubah sewaktu-waktu. Anda yang di atas bisa dalam sekejab mata dilempar ke bawah. Apa yang kelihatannya kokoh bisa saja hancur lebur.

Tentu saja sebaliknya….kita yang di bawah, bisa saja sekonyong-konyong dibawah naik ke atas. Jika ada kemungkinan melarat sekejab, tentu saja ada kemungkinan kaya mendadak. Tapi...bagaimana caranya pak ? Mungkin di sinilah masalahnya. Kita menghabiskan banyak waktu dan pikiran untuk mencari cara. Melupakan kekuatan dari percaya. Ketika kita jatuh melarat, kita tidak tahu bagaimana kejadian perkaranya...terjadi begitu saja. Seperti hembusan angin, wusss…. Tiba-tiba saja keadaaan berubah !

Kisah minyak seorang janda dan Elisa

Kita gak percaya….loh...kok isa ya aku bangkrut ? Ternyata memang benar-benar terjadi ! Aku benar-benar gak punya apa-apa lagi.

Kita juga gak percaya hidup akan menjadi lebih baik untukku dan keluargaku. Tiba-tiba saja pesanan datang. Satu, dua, tiga, empat puluh, seratus, seribu…..sepuluh ribu. Kok bisa ya ? Ini mimpi atau benar-benar terjadi ?

Itulah yang terjadi pada Ayub. Dari atas turun kebawah. Bagaimana caranya naik ke atas lagi ? Modal gak ada, usia juga udah tua, wes gak kuat nek harus mulai dari awal lagi. Tetapi Ayub belum mati. Artinya masih ada kesempatan untuk berjuang. Dan itu berarti anugerah.

Itulah yang terjadi pada seorang janda dari pelayan Tuhan. Bukannya warisan, suaminya malah meninggalkan hutang. Saat itu, debt collector datang ke rumahnya dan mengancam akan menjual kedua anaknya jika hutangnya tidak dilunasi hari ini. Hartanya saat ini hanyalah sebotol minyak goreng dengan isi kurang lebih 100ml. Kalau dijual di Surabaya saat ini laku Rp 2.000 saja.

Namun, ketika Elisa memintanya untuk meminjam ember, baskop, panci dan semuanya yang disebut wadah, janda itu menurutinya dan mulai menuang minyak itu di dalam rumah yang tertutup rapat. Anehnya, ketika dituang, minyak itu menjadi sumber minyak yang gak habis-habis. Dan baru berhenti ketika semua wadah tersebut penuh dengan minyak.

Dalam sekejab mata, ada pangkalan minyak di sebelah rumah kita. Ketika dijual, hasilnya bisa buat nutup utang dan masih lebih.

Itulah yang terjadi pada seorang anak kecil yang merelakan roti dan ikan-nya untuk dibagikan kepada 5.000 orang. Mama dan papanya heran. Perginya membawa tepak makan, tetapi pulangnya bawa 12 bakul roti.

Sungguh kisah yang indah, namun tidak terjadi dalam hidup kita. ^-^’

Rasanya kebahagiaan hanya dialami orang yang kita kenal. Bukan untuk saya. Alkitab yang saya baca mengajarkan hal ini:

“ Bahwa Tuhan cenderung memakai apa yang ada pada kita. Dan itu adalah kemampuan yang sering kita remehkan dengan istilah hanya, kecuali atau tetapi.”

Janda itu mengatakan pada Elisa, “ Hambamu ini tidak memiliki apa-apa, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.” Tetapi keajaiban terjadi, botol kecil itu bisa mengisi semua ember yang ada di dalam rumahnya.

Murid-murid Yesus berkata, “ Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.” Tetapi keajaiban terjadi, roti itu bisa membuat perut 5.000 orang pria kenyang, bahkan sisa 12 keranjang ikan.

Kelihatannya, di tangan Tuhan, keahlian kecil kita bisa merubah keadaan…

Tulisan Yang Mengubah Keadaan ? Bisakah ?

Beberapa orang mengatakan keahlian saya adalah menulis dan memotivasi. Tapi saya tidak merasa memiliki kemampuan seperti itu. Saya menulis untuk diri saya sendiri. Mencurahkan kegalauan pikiran dan keresahan hati. Saya cenderung pendiam dan penyendiri. Buku adalah teman saya dalam kesendirian. Ketika pikiran ini berputar-putar mencari jawaban, maka saya membeli dan membaca buku yang mungkin bisa menjawab pertanyaan saya.

Kisah Naaman dan Elisa

Dari banyak buku yang saya baca itu, ketika saya harus berbicara dengan orang lain atau dengan rekan sekerja, apa yang pernah saya baca itu terucap begitu saja. Saya tidak pernah menghapal buku apapun. Yang saya lakukan hanya membaca saja. Anehnya, beberapa teks terucap begitu saja.

Sayangnya kebiasaan membaca ini terbengkalai pada waktu saya momong anak. Dan seharusnya, dalam masa covid-19 yang berlangsung dua tahun itu saya memiliki banyak waktu. Sayangnya, waktu itu tidak saya gunakan dengan baik. Saya tidak membaca sama sekali. Entah apa yang saya lakukan….

Kurang membaca berarti kurang bahan untuk menulis. Membaca dan menulis juga melelahkan. Lebih enak bermalas-malasan sambil menonton televisi. Mungkin itu yang menyebabkan berkurangnya berkat saya. Tetapi, hingga saat ini pun saya masih belum seratus persen percaya hubungan antara menulis dengan berkat.

Bagi saya…. Banyak menulis banyak order masuk. Sedikit menulis, sedikit order masuk. Sekilas memang terlihat bagai teknik SEO surgawi.

Salah satu alasan yang membuat saya malas menulis lagi adalah traffic pengunjung yang semakin menurun. Memang ada yang nyasar ke wapannuri.com ? Yang membaca tulisan terbaru saya ? Dari data Awstats dan Google Analitics hasilnya mengecewakan. Percuma nulis kalau gak ada yang baca !!

Keadaan saya seperti janda dan murid Yesus tadi. Saya hanya bisa menulis dengan baik…. Apakah hanya saya bisa merubah keadaan ? Apakah hanya menulis bisa mengalirkan berkat ?

Saya tidak tahu. Saya tidak yakin. Saya tidak percaya…. Tetapi inilah usaha terbaik yang bisa saya lakukan sekarang ini.

Mau jualan barang apa lagi ? Semuanya sudah ada di tokopedia dan shopee. Mau ikut jualan di kedua tempat itu ? Mana bisa menang lawan harga mereka ? Bahkan harga mereka lebih murah daripada distributor. Mau jualan makanan ? Gak…bisnis ini kejam, walaupun menguntungkan kalau sudah jalan. Tapi lebih banyak yang gagal daripada yang berhasil. Mau jadi youtuber ? Gak sesuai dengan idealisme saya karena konten yang laku adalah konten hiburan. Saya mungkin bisa dapat uang, tapi tidak mendapatkan kesenangan dalam bekerja.

Sebenarnya menulis itu memberikan kelegaan. Dan membuat semangat jika data google analytics dan awstats menunjukkan peningkatan traffic. Teknik SEO yang saya pelajari saat ini gak terlalu ada gunanya. Akurasinya menurun hingga 50%. Masalahnya bukan pada teknik saya. Tetapi perubahan aturan Google. Untuk dapat muncul di halaman pertama harus sering update isinya. Mana mungkin bisa menang sama marketplace ? Mana mungkin bisa menang melawan media besar ?

Ketika Elisa berkata, “ Nyemplunglah ke kali petemon 7 kali. Maka kamu akan sembuh ! “

" Saya tidak bisa memahami hubungan antara menulis dengan berkat,

Sama halnya dengan Naaman yang harus mandi di sungai Yordan sebanyak 7 kali. "

Saya bisa memahami kemarahan Naaman yang seorang jendral bintang 5. Ibarat pak Kapolri yang mendatangi pendeta kampung. Bukannya disambut dengan hormat, Pak Kapolri tadi hanya ditemui pembantunya. Penghinaan yang tidak dapat dimaafkan…kalau kita sedang tidak butuh bantuan.

Mana bisa sembuh dari penyakit kronis dengan cara nyemplung kali petemon yang kotor itu ? Airnya coklat dan banyak sampah ! Jijik ! Apa bedanya nyemplung di Delta SPA dengan kali petemon….kan sama-sama bersih. Malah lebih higienis di Delta, plus ada terapisnya yang bisa kita pilih….(nomor 17 kata suhu primadonanya sana).

Barangnya sama, keahliannya sama, lokasinya sama, harga jualnya sama….emang apa yang membedakan ? Kenapa toko Acong lebih rame daripada toko saya ? Kenapa tahu telur pak Budi lebih rame daripada tahu tek pak Udin ? Padahal rasanya lebih enak pak Udin. Mengapa nasi goreng Ondemohen lebihi terkenal daripada nasi goreng pasar genteng ? Selain harganya lebih murah, rasanya juga jauh lebih enak. Bumbunya meresap sampe ke tulang belulang. Apa rahasianya ?

Apakah Naaman bisa sembuh dengan nyemplung di Delta spa ? Saya yakin tidak. Apakah Naaman bisa sembuh dengan nyemplung di kali brantas ? Kenapa harus sungai Yordan ? Karena itu yang diperintahkan Tuhan melalui Elisa. Apakah bisa sembuh dengan nyemplung 3 kali saja ? Kalo nyemplung 100 kali, kulitnya bisa lebih putih dan lebih glowing dong. Karena 7 kali saja bisa menjadi seperti kulit bayi.

Yang manjur itu airnya atau ucapan Elisa ? Yang mendatangkan pembeli itu teknik SEO atau berkat Tuhan ? Yang menggerakan hati orang itu ucapan kita atau kuasa Tuhan ? Orang rohani pasti bilang karena Tuhan. Orang duniawi pasti bilang karena kemampuanku. Saya separuh malaikat dan separuh iblis….karena usaha kita dan berkat Tuhan. 40% usaha, 60% karya Tuhan. Aaaah…. Seandainya saya bisa percaya 10% usaha saya, 90% berkat Tuhan….

Artinya….cari uang itu gampang !

Kesimpulan

Ketika bencana kelaparan terjadi, semua bangsa menderita. Orang baik dan orang jahat, orang rohani dan orang duniawi semuanya kena. Tetapi Tuhan menyiapkan Yusuf untuk memelihara semua orang dan secara khusus keluarga besar Israel. Demikian juga saat ini. Tidak peduli siapa anda dan siapa saya, terkena dampaknya. Tetapi (seharusnya) Tuhan memberikan perlakuan istimewa kepada orang yang menaruh harap padaNya.

Karena Tuhan Allah tidak berubah. Dulu, sekarang dan selama-lamanya. Usaha boleh susah, tapi waktu Tuhan itu sempurna. Selalu tepat, tidak pernah terlambat dan juga tidak terlalu cepat. Menunggu itu membosankan, tetapi begitulah cara kerja Tuhan.

Share this content