AGAMA DAN REALITA

Agama... setiap orang pasti memilikinya ! Agama ini jelas terlihat pada kartu identitas kita. Islam, Kristen, Budha, Hindu, atau Katholik. Agama juga salah satu syarat supaya bisa menikah dan memiliki surat pernikahan ataupun surat perceraian. Pendeknya, agama adalah salah satu hal yang penting bagi kehidupan bermasyarakat kita. Apa agama anda ? Kalau saya sih Kristen. Apapun agama yang anda anut, percayai, dan ibadahkan, yang penting minumnya teh botol Sosro ! Wakakakakak....
Bagi orang yang sekedar beragama, masalah islam, katolik, hindu, atau budha tidak ada masalah sama sekali bagi kehidupannya. Berbeda dengan orang yang mencoba mengamalkan agamanya ke dalam hidupnya. Ini masalah besar ! Agama dan realita tidak bisa digabungkan. Agama maunya ke kanan, realita mengatakan ke kiri. Agama mencoba menjawab kenyataan pahit yang terjadi dalam kehidupan ini namun jawabannya seringkali tidak memuaskan ! Agama menuntut kita untuk hidup bagi orang lain sementara istri dan anak -anak kita kurang mendapatkan perhatian. Agama ? Realita ? Ah... mari kita renungkan bersama !

Agama dan Realita, dua topeng satu kehidupan

 

IMAN, AGAMA, DAN KEPERCAYAAN.
 Saya seorang kristen, sesuai dengan yang tertulis di KTP saya ! Apa yang terbesit dalam kepala anda ? Tebakan saya, paling tidak dua kata ini : kasih dan yesus. Implikasinya adalah saya adalah orang yang sabar, penuh kasih, baik hati, suka memberi, senang memaafkan, tidak pernah memanfaatkan orang lain dan bisa dimanfaatkan !  Stereotip lainnya, yang lebih negatif adalah saya orang yang suka berdoa sambil teriak-teriak, ngomong bahasa yang tidak bisa dimengerti, suka berdebat dan seringkali keras kepala soal agama yang benar ! 

Itu persepsi anda tentang diri saya yang dihubung-hubungkan dengan agama saya. Namun benarkah anggapan anda itu ? Long Rice ! (terjemahan: nasi panjang alias lontong)

Agama memang sering dikaitkan dengan pribadi seseorang, yang lebih hiperbolik akan dihubung-hubungkan dengan bangsa atau negara ! Padahal agama tidak ada hubungannya sama sekali dengan perilaku seseorang atau sekelompok orang. Picik sekali pikiran orang yang mengaitkan sebuah agama dengan tindakan mereka ! Duh... ada juga orang yang seperti itu ! Tapi gak apa-apa karena Tuhan kita, Allah yang Esa akan membalaskan tiap-tiap orang menurut perbuatannya masih-masing ! Pokok'e Biar Tuhan yang Membalas !

Sebaliknya, agama belum tentu sesuai dengan realita kehidupan. Hukum agama berbeda dengan hukum masyarakat. Agama mengharuskan kita untuk mendahulukan kepentingan masyarakat diatas kepentingan pribadi. Kalau orang lain membutuhkan pertolongan, maka kita harus mendahulukan kepentingan mereka terlebih dulu dibandingkan kepentingan pribadi. Nek orang lain butuh uang untuk beli nasi maka duit kita harus diberikan kepada mereka. Terus kita makan apa dong ? Makan iman ! Tuhan akan memelihara kita dan mencukupi segala keperluan kita (menurut kekayaan dan kemuliaanNya). Sebuah tindakan yang mulia jika dipandang dari sudut agama namun tindakan yang tidak waras dari sudut pandang realitas ! Bisa-bisa kita gak berani pulang rumah ! Dimarahi habis-habisan ama istri kita plus digoblok-goblokan sampe mblenger !

"Kamu itu hidup di dunia nyata atau negeri impian ? Suamiku yang gak punya otak ! "

REALITA, OH REALITA !
Akhirnya, kita memilih untuk mengikuti aturan nyata daripada aturan agama kita ! Ini tindakan orang waras di tengah dunia yang tidak waras !

"Saya tidak pak Wapan ! Saya mengikuti, mengamalkan, dan menerapkan iman saya dalam kehidupan sehari - hari ! Tiga kali seminggu saya ke gereja, kadang saya disuruh berkotbah, kadang saya menginjili orang, dan setiap hari saya merenungkan Firman Tuhan. Saya rutin memberikan perpuluhan, bahkan mencapai 50 persen dari seluruh penghasilan saya ! Saya seorang pengusaha yang diberkati Tuhan. Toko saya sepuluh, pegawai saya seratus, dan langganan saya seribu ! Tuhan benar-benar baik kepada saya ! Semua yang saya peroleh adalah berkatNya."

LUAAAAR BUAAASAAA ! Cek...cek...cek.... hueebaat tenan ! Bukan manusia biasa ! Tapi, saya punya pertanyaaan dikit nih :

  • Pegawai anda 100... berapa orang yang sudah memiliki rumah sendiri ? Atau paling tidak punya kendaraan sendiri yang sudah lunas ?
  • Aaaaa..... pengusaha pasti punya utang kan ? Berapa perbandingan modal dengan utang anda ? 50-50 atau 75-25 (utang:modal) ?
  • Bagaimana sistem pembayaran kepada supplier anda ? Seminggu Tanda Terima terus seminggu lagi kasih cek, yang juga mundur satu minggu lagi ?
  • Kalau tanggal 1 jatuh pada hari minggu, gaji pegawai anda dibayar tanggal 31 atau tanggal 2 ?

He...he...he...
Saya tahu tentang seseorang yang cinta Tuhan ! Dia pelayanan, dia seorang yang kaya, sukses, dan mambu roh kudus ! Dia dikenal orang sebagai kristen sejati ! Oleh pegawainya dia lebih dikenal sebagai bos yang gak bayar gaji pegawainya selama tiga bulan ! Agama dan Realita ? Oooo.....Bullshit !

Seorang teman mama saya sangat benci kepada orang kristen. Pekerjaannya adalah pimpinan sebuah bank swasta yang gak terlalu besar, gak terlalu terkenal, dan gak banyak cabangnya !
Suatu kali dia pergi ke gereja karena diajak, dijemput, dan diantarkan pulang oleh temannya tadi. Alangkah terkejutnya dia ketika melihat nasabahnya menjadi Song Leader, Pengkotbah, dan pemain musik. Dia berkata kepada teman yang menginjilinya kalau ini adalah kedatangannya yang pertama sekaligus terakhir kalinya ke gereja dan memutuskan untuk tidak beragama Kristen.

Hah ? Kenapa ? Bukankah nyanyian gereja tadi megah, indah dan populer ? Bukankah AC-nya dingin, pengkotbahnya berapi-api sampai muncrat-muncrat, dan doa-doanya menjamah  orang yang hadir. Kan ada orang yang kepenuhan Roh Kudus sampai nangis-nangis, rebah, dan tertawa ? Ada yang salah dengan ibadah tadi ?

"Nggak ada ! Semuanya sempurna dan luar biasa ! Masalahnya semua orang yang di atas panggung adalah nasabah saya yang kredit macet semua ! " sahutnya !

Realitas kehidupan agama

DUA TOPENG UNTUK DUA DUNIA
Salah besar jika saya atau anda menganggap bahwa semua orang kristen seperti cerita di atas. Demikian pula jika anda menganggap bahwa beberapa agama memang agama teroris ! Semua agama mengajarkan kebaikan, Allah, dan kasih. Namun tiap - tiap orang memiliki pemikiran sendiri tentang agama. Ini yang namanya kebenaran universal dan kebenaran subyektif ! Pertanyaannya adalah kebenaran mana yang anda jadikan sebagai pedoman hidup ? Kebenaran universal atau kebenaran subyektif ? Hukum Agama atau Hukum Realitas ? Kutub utara atau kutub selatan ? Hitam atau putih ?

Saya pilih yang abu-abu ! Karena saya hidup di dunia nyata rek ! Saya tidak akan ngeyel "hitam" kepada orang yang ngotot "putih". Kadang saya berpegang kepada agama dan seringkali mengikuti aturan kehidupan. Pendeknya, saya memakai dua topeng untuk satu kehidupan saya.

Topeng pertama, yang jarang saya kenakan, adalah topeng agama. Ketika menggunakan topeng ini, tingkah laku dan tutur kata saya didasari oleh nilai-nilai kristiani. Saya mempertimbangkan pilihan yang ada dengan kitab suci, saya memutuskan juga dengan tujuan memuliakan nama Tuhan. Saya tampak  bersinar, bersayap dan berbaju putih. Kalau anda juga menggenakan topeng yang sama dengan yang saya pakai, anda akan melihat lingkaran putih di atas kepala saya !

Topeng kedua, yang saya pakai setiap hari, adalah topeng realitas. Saya mempertimbangkan segala sesuatunya berdasarkan untung rugi. Apa untungnya bagi saya jika  mengambil pilihan tersebut dan seberapa jauh saya siap rugi ? Saya lebih memikirkan kepentingan diri saya, keluarga saya dibandingkan dengan kepentingan orang lain. Sungguh, saya merasa jauh lebih nyaman ketika menggunakan topeng ini. Karena inilah diri saya sesungguhnya. Saya tidak terlalu memikirkan tanggapan dan penilaian orang lain tentang sikap ataupun keputusan saya. Kamu ya kamu, urusen urusanmu sendiri ! Aku yo aku ! Aku punya tanggungjawab terhadap istri maupun anak-anakku ! Jika harus memilih saya yang gak bisa makan dengan kamu yang gak isa makan, maka saya akan mengusahakan supaya saya bisa makan ! Salahmu dewe gak berusaha mati-matian ! Memang duit itu datang dari langit ?? Dengkulmu !

Pertanyaannya, dengan topeng mana anda ingin dikenal ? Wah... saya gak mau dikenal dengan topeng agama saya. Berat ! Biar pendeta - pendeta saja yang mendapatkan gelar ini ! Gelar "Cinta Tuhan." Ah...anda bisa mendebat saya dengan segala ayat-ayat dalam alkitab ! Saya terima ! Anda bisa menyalahkan diri saya. Saya terima juga ! Bahkan kalau anda menghakimi saya akan masuk neraka, tetap akan saya terima ! He...he...he... EGP !!

Agama dan realita memang berbeda. Siapa yang bisa hidup di dunia nyata dengan prinsip-prinsip agama ? Mana seh....ada tah orang yang sempurna seperti itu ? Ada rek ! Tapi termasuk barang langkah ! Dan gak sempurna 100 persen ! Tapi ada ! Sampai hari ini, kurang lebih 30 tahun saya hidup di dunia ini, saya menjumpai kurang dari 100 orang ! Sebagian dari mereka saya kenal melalui buku yang saya baca. Yang saya temui dengan mata kepala saya sendiri rasanya kurang dari 20 orang ! Parah benar dunia yang kita tinggali ini !

Salah satu dari mereka adalah mama saya. Ajaran terpenting darinya adalah memberi ! Kalau kita punya banyak, ambil sesuai untuk kebutuhan kita, sisanya berikan kepada orang lain ! Daripada gak dimakan, lalu menjadi busuk, lebih baik dikasihkan ke orang lain yang lebih membutuhkan. Masa kecil saya dipenuhi dengan hal beginian. Kalau kami dikasih sekilo buah apel, mama selalu ambil sebagian kemudian separuhnya dibagi-bagikan ke tetangga kami. Kalau ada banyak roti di tempat kami, silahkan saja mampir karena pasti akan mendapatkan oleh-oleh dari mama kami.

Pernah suatu kali saya protes ! Kue coklat ini kesukaan saya, jangan dikasih ke orang lain, kata saya. Tapi tetap saja dibagi-bagikan ! Katanya, nek kepingin lagi kan bisa beli sendiri ! Weks! Contoh kehidupan   nyata yang diberikan mama ini sangat mempengaruhi hidup saya. Ini adalah salah satu sebab mengapa saya selalu menyisahkan sebagian dari apa yang saya sukai. Apapun juga ! Hahaha.... Sekalipun itu adalah cake coklat yang saya sukai, saya tidak pernah bisa menghabiskannya sendiri. Selalu ada bagian untuk orang lain !

Mama bukanlah orang yang dididik dengan nilai - nilai keagamaan namun dia adalah orang yang percaya akan adanya Tuhan ! Dia bukan orang kristen dan juga bukan orang yang hidup dengan iman saja. Nasi itu dari keringat petani, bukan dari Tuhan ! Karena itu kalo makan harus habis ! Kasihan pak tani yang bekerja keras menanam padi, membajak sawah, dan menunggu berbulan-bulan. Mama hidup berdasarkan hukum dunia nyata dan dia mengajarkan banyak hal baik kepada kami anak-anaknya.

Kamu harus hidup dengan berpikiran bolak - balik ! Nek kamu gak mau ditipu, jangan menipu orang lain. Nek kamu senang dikasih sesuatu, kasih juga kepada orang lain. "Dibolak - balik ya nyo !"

Dua Topeng untuk satu kehidupan

Orang yang nyaris sempurna yang pernah saya temui adalah bosnya PT. Meco ! Dia dipuja sebagai orang kaya bagi masyarakat, orang tua bagi anak-anaknya, dan orang baik bagi karyawannya ! Pembawaannya sederhana, tidak ada keangkuhan dalam dirinya, dan murah senyum. Waktu melihat video klip untuk ulangtahunnya yang ke70 tahun, air mata saya mengalir ! Anak-anaknya pun sangat sederhana, tidak sombong, dan ramah ! Gila ! Dia berhasil mendidik 8 anak-anaknya dengan baik ! Agamanya ? Kristen ! Tapi saya lebih merasakan aura realitas dibandingkan dengan aura agamanya !

Orang ketiga yang membuat saya terpesona, terkesima, dan terkagum-kagum adalah seorang pendeta. Hihihihi.... Kalo tidak salah namanya Pdt. Timotius Limantara. Wes sugih, rendah hati, cinta Tuhan, dan dicintai pegawai-pegawainya lagi. Kok tahu ? Iya, karena saya termasuk orang yang usil. Setiap ada kesempatan, saya selalu memancing tentang kepribadian seseorang. Yak apa sih modelnya bosmu iku ?

Seorang bos yang dicintai oleh karyawannya akan diceritakan secara panjang lebar. Wajah dan ekspresi mereka akan cerah jika menceritakan hal-hal yang baik, positif, dan menyentuh hati. Dan dari sikap karyawannya kita bisa menilai sifat bosnya. Nek karyawannya kemlinti, demikian pula bosnya. Nek pegawainya mbulet, demikian pula bosnya ! Like father, Like son kata orang bule !

Waktu itu saya sempat memancing supir pribadinya Pdt. Timotius. "Eh, bosmu iku pendeta yaa, cek sugihne ! Enak bener jadi pendeta !"

"Iya mas, Pak Timotius itu orang yang cinta Tuhan (edan...bisa-bisanya ngomong kayak gini), dia juga punya perusahaan sendiri ! Karyawannya banyak mas."

Bosmu itu baik atau jahat ?

"Pak Timotius itu baik sekali mas. "

dst....soalnya wes lali kelanjutannya...

Wes tah lah.... nek sampe seorang pegawai sampe ngomong bosnya yang sugih itu orang baik, maka saya yakin bahwa orang tersebut benar-benar baik ! Kalo bosnya Pak Wapan gimana ? NO COMMENT !

Sekalipun Om Timotius itu seorang pendeta, dia lebih dikenal dengan sebutan Pak daripada  Pdt. Paling tidak topeng utamanya adalah realitas daripada agamanya. Nah, bagaimana dengan anda ? Dengan topeng mana anda ingin lebih dikenal ? Topeng Agama atau Topeng Realitas ?

Hidup Kudus ? IMPOSSIBLE !
Mengejar Kekudusan ? Berkenan di hadapan Tuhan ? Ngomong lainnya aja rek !

Dosa & Karma
Alamak....Enak benar jadi orang kristen, dosanya diampuni Yesus ! Sorry, anda salah !