IKUT ORANG ATAU USAHA SENDIRI ? Sebuah DILEMA

Apa yang harus kita lakukan ketika pertama kali memulai usaha sendiri ? Ngapain sih kok repot-repot punya perusahaan sendiri, kan enak jadi karyawan alias ikut orang. Jualan sepi, omzet turun, atu barang dagangan rusak gak bingung. Jadi karyawan tetep dapat jatah bulanan. Enak kan ! Tapi, yang namanya manusia, termasuk saya, adalah orang yang tidak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkannya. Punya uang sejuta maunya 10 juta di kantong. Udah punya sepeda motor maunya beli mobil. Udah punya hape pinginnya nambah blackberry. Udah punya kerjaan tetap eh....malah pingin keluar dan memulai usaha sendiri. Inilah kisah nyata seseorang yang bernama  wapannuri !

Usaha sendiri atau ikut orang ?

IKUT ORANG ATAU USAHA SENDIRI
Pergumulan pertama saya (dan setiap orang) ketika hendak untuk memulai usaha sendiri adalah pertanyaan ini. Keluar dari pekerjaan saat ini  atau mencoba hoki dengan membangun perusahaan milik kita sendiri ?
Bagi yang sudah menikah, apalagi yang sudah punya anak. Keluar dari
pekerjaan tetap kita berarti tidak memiliki penghasilan tetap. Tidak memiliki gaji bulanan berarti kita sekeluarga gak bisa makan. Gak bisa makan berarti harus pinjam utangan. Punya utang berarti harus bayar bunga dan cicilan pokoknya. Gak bisa bayar hutang berarti siap - siap merelakan barang yang dijaminkan untuk disita. Nek barang jaminan tersebut adalah rumah kita (yang juga masih nyicil), maka kita harus siap - siap gak punya rumah alias mbambung. Membayangkan selanjutnya saja saya sudah ngeri !

Karena alasan itulah berhenti dari pekerjaan saat ini dan segera memulai usaha sendiri adalah perjudian yang tidak dapat kita perkirakan hasil akhirnya, jadi kaya atau jadi kere ! Saya yakin anda semua pasti memiliki pemikiran seperti ini. Dan jangan salah, saya sendiripun juga pusing tujuh keliling dengan reward dan resiko yang harus saya hadapi ! Iya kalo usahaku sukses, nek gak sukses yak apa nasibku, nasib bojoku, nasib bapak ibuku dan juga nasib mertuaku ?

Sebaliknya, kalo saya tetap mempertahankan pekerjaan saya saat ini, tetap ikut orang, maka saya harus puas dengan jatah bulanan saya. Gaji yang cukup buat makan dan minum untuk saya sekeluarga, sedikit dimasukkan ke tabungan, bayar cicilan, dan beberapa kali makan di restoran.

Yang bikin kehidupan ini tambah berat, kenaikan gaji kita kalah cepat dengan kenaikan harga barang kebutuhan. Bayaran paling banter naik 10 persen, inflasinya naik diatas 10 persen. Nilai nominal tabungan saya memang bertambah namun nilai sebenarnya berkurang. Duit 10 ribu rupiah tahun 2011 ini gak cukup buat makan sehari. Dibandingkan dengan dua tahun lalu, dengan duit cemban saya bisa makan dua kali sehari. Sekarang harus memilih mau beli bensin atau beli makanan. Kalo beli bensin maka gak isa jajan. Nek beli makanan maka siap - siap beli bensin campur dorong. Repotnya, bos kita gak mau tahu ! Cukup gak cukup urusanmu sendiri. Nek gak puas silahkan keluar dan cari saja perusahaan yang mau bayari kamu sesuai dengan keinginanmu.

Pendeknya, saya mengalami dilema. Dan saya yakin anda semua juga !  Apa yang harus kita lakukan ? Berdoa kepada Tuhan ? Pasti lah, tapi langkah - langkah apa yang mesti dilakukan setelah berdoa pak ? Puasa ! Ha...ha...ha...

Saya ingat pernah membaca bukunya Safir Senduk yang judulnya "Siapa bilang jaadi karyawan tidak bisa kaya ?" Nanti tak buatkan resensinya yaa. Jadi karyawan tetep bisa sugih, asalkan semuanya direncanakan dengan baik. Saya teringat dengan Jack Welch, karyawan GE Money yang kaya dan terkenal. Soalnya dia itu pimpinan tertingginya he...he...he... tapi tetep karyawan loh ! Karyawan kepercayaan. Saya juga ingat Dahlan Iskan yang mulai kerja dari wartawan hingga naik jadi pimpinan Grup Jawa Pos dan saat ini menjdi Direktur PLN se-Indonesia. Saya juga teringat dengan teman - teman saya yang duitnya bejibun hanya dengan menjadi karyawan alias ikut orang.

Saya yakin bahwa Safir Senduk benar bahwa seorang karyawan masih mempunyai peluang untuk bisa menjadi orang kaya ! Syaratnya apa ? Pertama kejujuran. Kejujuran adalah satu - satunya syarat untuk bisa menjadi orang kepercayaan pimpinan. Dan kejujuran itu pada akhirnya akan terlihat sama halnya dengan ketidakjujuran. Hanya masalah waktu saja kok !

Berikutnya adalah kerja keras. Apa sih yang dimaksud dengan kerja keras ? Kerja 24 jam sehari ? Lupa makan, lupa istirahat, lupa anak dan lupa  istri ? Bisa juga ! Tapi anda akan merasakan kerja keras anda akan sia - sia ketika jatuh sakit. Anda akan tahu bahwa duit yang anda kumpulkan dengan susah payah, dengan menghemat, akan tidak ada artinya dibandingkan dengan biaya rumah sakit, obat - obatan, dan biaya rawat jalan yang harus anda bayarkan dengan terpaksa ! Kerja keras model beginian hanya membuat orang lain kaya melalui keringat kita ! Kerja rodi seperti ini gak enak di kemudian hari. Lever, jantung, dan stroke menunggu di masa tua kita.

Buat saya, kerja keras adalah :

  1. Segala sesuatu yang ada untuk dikerjakan dengan kedua tanganmu. Kerjakan itu dengan sebaik-baiknya
  2. Kesusahan sehari cukup untuk hari itu. Hari esok mempunyai kesusahannya sendiri.
  3. Masih adaTUHAN, masih ada Kuasa tak terbatas yang mampu membuat Imposible menjadi I aM POSIBLE.

Saya memiliki keyakinan bahwa tiap - tiap orang memiliki takdirnya sendiri. Ada yang ditakdirkan sebagai karyawan dan ada juga yang ditakdirkan sebagai wiraswastawan ! Anda harus tahu dan yakin takdir hidup anda terlebih dulu. Sebab melawan nasib itu tidak baik ! Melawan jalan yang disiapkan Tuhan kepada kita itu tidak mungkin happy ending ! Mau tidak mau saya harus mempercayai misteri Illahi ini ! Lantas, bagaimana mengetahui takdir kita ?

 

JALAN HIDUP SEORANG KARYAWAN
Tidak ada orang yang mengetahui jati diri kita sebenarnya selain kita sendiri, Tuhan, dan setan ! Diantara ketiganya itu, hanya ada seorang saja yang mengetahui jalan hidup, takdir, dan masa depan kita. Tidak lain dan tidak bukan Tuhan sendiri.  Dan mengetahui maksud Tuhan terhadap hidup kita adalah sebuah misteri seumur hidup. Pendeknya, mengetahui takdir kita sebagai karyawan atau pengusaha adalah sebuah hal yang hampir mustahil. Namun juga tidak berarti tidak mungkin !

Memilih Usaha Sendiri

Apakah takdir saya ? Apakah Wapannuri nasibnya karyawan seumur hidup atau pengusaha sukses ?

Jawabannya gak menyenangkan rek ! Saya rasa takdir saya adalah ikut orang ! Ha...ha...ha.... Terus ngapain repot-repot nulis tema memulai usaha sendiri ? Soalnya saya kurang yakin kalo nasib saya adalah karyawan.  Lagipula, kalo ikut orang gak perlu mikir usaha sepi atau omzet turun atau mikirin mbayar karyawan pake duit dari mana ? Itu semua urusannya pak bos. Pekerjaan saya adalah melaksanakan perintah bos. Nek gak diperintah yang ngobrol ama rekan kerja, facebookan, dan nulis di wapannuri dot com ini. Ikut orang juga ada enaknya kok !

Darimana saya tahu kalau nasib saya adalah profesional (sebutan keren buat karyawan, lebih memberikan rasa percaya diri yang tinggi, menghindari rasa minder dan menciptakan kebanggaan tersendiri) alamaaaak !!

Tapi bener loh, karyawan yang ahli dalam bidangnya pantas disebut sebagai seorang profesional loh ! Atau bisa juga disebut sebagai seorang konsultan !  Jika kita benar - benar ahli dalam pekerjaan kita, saya yakin akan ada orang yang tertarik dan akhirnya memberikan kita nilai dan gaji lebih terhadap kemampuan kita ! Percaya nggak ? Hanya masalah waktu dan keberuntungan saja kok !

Saya mengetahui nasib kekaryawanan saya ini pertama - tama dari masa lalu saya. Saya selalu menjadi orang kepercayaan dimanapun saya berada. Saya selalu menjadi orang yang dibelakang layar, orang kedua yang mendukung tujuan orang lain. Tanda kedua takdir hidup saya adalah dari kesaksian teman - teman saya sendiri, rekan kerja saya. Mereka memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa saya adalah seorang profesional. Dengan mantap mereka bilang kalo saya gak cocok jadi pengusaha.

Nah, apakah saya termakan omongan mereka ? Saya tidak tahu sekaligus tidak yakin. Lalu apa yang akan saya perbuat ? Melawan jalan Tuhan bukanlah pilihan yang tepat. Namun apakah dengan hidup sebagai seorang karyawan adalah kehendak Tuhan buat saya ? Tau ah gelap !

Langkah - Langkah Memulai Usaha Sendiri
Apa yang harus saya lakukan untuk memulai usaha sendiri ?

Share this content