Pengalaman Investasi Saham dari tahun 2022-2024 (1-2)Seri INVESTASI Saham

Singkatnya, investasi saham pun ada ilmunya. Tidak asal beli - beli dan beli saham. Dan hasil investasinya pun kadang profit dan kadang minus. Tetapi selama belum di jual, saham-saham tadi tidak untung dan juga tidak rugi. Investasi saham menurut pak Lo Kheng Hong jangka waktunya lama, diatas 5 tahun atau sudah naik melebihi “perhitungannya” maka boleh dijual. Prinsip pak Lo Kheng Hong, kalau tidak untung, tidak akan dijual. Kecuali ada perubahan fundamental perusahaan atau ada manajemen yang ketahuan melakukan tindakan yang tidak jujur.

Sharing portofolio saham dari tahun 2022 sampai 2024

Awal Mula Investasi Saham

Gara-gara lihat pak LKH di Youtube, saya mendapatkan “pencerahan” bahwa harta terpendam di dunia itu berada di bursa saham. Bukan di dalamnya lautan atau di dalam hutan belantara. Ada puluhan triliun yang berputar setiap hari di bursa saham indonesia. Terus langkah pertamanya apa pak ?

Saya baru mencoba mendalami dunia saham ini akhir tahun 2022. Dan bingung mau beli saham apa. Kenapa saya harus beli saham ini ? Keputusan saya berdasarkan apa ? Browsing dan browsing lagi sampai akhirnya menemukan nama pak LKH di beberapa saham yang kepemilikannya di atas 5%. Memang seperti itulah peraturannya di IDX. Jika seseorang memiliki saham diatas 5%, maka namanya akan muncul di daftar kepemilikan saham.

Aha…. ! Kebetulan ada contohnya. Jadi saya memutuskan untuk beli saham pak Lo Kheng Hong. Saya buta dan hanya mengambil langkah berani mencoba. Gak tau gimana nanti hasilnya. Yang penting mencoba dulu, toh ada panutannya. Kalau pak Lo beli, saya akan beli juga. Kalo pak Lo jual, maka saya akan jual juga. Datanya kan bisa dilihat di stockbit.

Daftar saham pak Lo Kheng Hong yang kepemiikannya diatas 5% :

  • PTRO - Jasa pertambangan
  • MBSS - Transportasi logistik pertambangan
  • BMTR - Bisnis media
  • GJTL - Pabrik ban
  • CFIN - Bisnis pembiayaan
  • DILD - Pengembang properti
  • ABMM - Investasi energi
Daftar saham pak Lo Kheng Hong tahun ini

Karena dana saya sedikit, sekitar 15 juta saja, maka saya hanya memilih BMTR, GJTL, CFIN, DILD dan PNLF (Bank panin). Harga PTRO, MBSS dan ABMM cukup besar untuk dana saya. Seingat saya diatas 2.000an. Sedangkan saham yang saya beli di kisaran 150 - 550 an saja.

Sekalian deh belajar reksa dana. 5 juta saya alokasikan untuk beli reksadana, 10 juta untuk beli saham. Nah…beli di mana ? Karena gak tau aplikasi terbaik, maka saya putuskan menggunakan Ajaib, Stockbit dan Bibit. Pokoknya action dulu. Setiap keputusan yang kita ambil pasti akan ada salahnya. Tapi dari kesalahan itulah kita menjadi pintar. Kalau mau pintar dulu baru mulai usaha, maka gak akan pernah melangkah !

Memang tidak ada orang yang suka dengan kegagalan dan kesalahan. Tapi, itulah syaratnya untuk berkembang. Tanpa keberanian, tidak akan ada kemajuan. Pancet ae gitu-gitu aja. Lagipula, apa yang akan saya wariskan kepada anak jika saya tidak berani babat alas ? Orang tua bisa mewariskan rumah karena mereka berani melangkah ke bidang baru yang tidak diketahuinya. Jadi, sekarang giliran saya untuk take action !

Bagaimana nanti kalau rugi ? Terus dananya habis ? Nah… untuk belajar saya ada uang dingin yang berhasil saya kumpulkan selama ini. Kalau dananya habis berarti tabungan saya hilang. Itu saja ! Tidak mengurangi kualitas hidup saya. Memang sedih, tapi itu adalah uang sekolah. Gak ada yang gratis di dunia ini !

Lagipula nilai uang kita terus menurun. Makan di warung saja minimal habis Rp 15.000. Bandingkan dengan 5 tahun yang lalu, hanya habis Rp 10.000 saja. Uang yang disimpan di bank tambah lama tambah habis. Harus diputar, paling tidak hasilnya harus diatas inflasi. Bisa naik 10% dalam setahun itu sudah bagus ! Jadi, investasi adalah keharusan ! Bukan pilihan.

Saya teringat dengan perumpamaan tentang talenta. Ada beberapa pegawai yang dikasih modal sama tuannya. Masing-masing 1 talenta (nilainya gaji UMR x 20 tahun). Setelah itu bos-nya pergi keliling dunia selama 10 tahun. Ketika pulang ke rumahnya, para pegawainya dipanggil untuk melapor:

  • Pegawai 1 = Bos, ini hasilnya, dari 1 talenta jadi 10 talenta
  • Pegawai 2 = Bos, saya cuma bisa menghasilkan 5 talenta saja.
  • Pegawai 3 = Bos, profitnya 100%
  • Pegawai 4 = Bos, duitnya saya simpan. Nih saya kembalikan lagi !

Jelas bos marah besar sama pegawai keempat, “ Lapo ae kamu ! Makan gaji buta selama ini ? Paling tidak invest ke salah satu temanmu kan isa ! Pegawai gak becus ! Ambil bajumu dan keluar dari rumah ini ! Sekarang ! GPL !”

Bagi saya, dan seharusnya bagi semua orang di luar sana yang membaca tulisan ini. Yang masih hidup sampai hari ini, walaupun pas-pasan. Tuhan telah memberikan keahlian yang melekat dalam diri kita. Kelebihan itulah yang akan membuat kita kaya dan bahagia. Pertanyaannya adalah: “Apakah talenta itu sudah dikembangkan ? Atau malah disimpan ?”

Percayalah, jika kita memiliki mimpi atau sekelebat bayangan tentang masa depan yang indah. Maka gambaran itu benar-benar akan menjadi kenyataan dengan cara mengembangkan diri kita. Apakah kita benar-benar telah berusaha untuk berkembang, bertumbuh, menjadi tambah pintar dari hari kemarin ?

Atau malah sebaliknya kita senantiasa mengeluh tentang masa depan yang tidak jelas. Tentang hari ini yang masih hidup pas-pasan ? Anak saya, yang pada saat tulisan ini dibuat sering kuatir tentang masa depannya. Bagaimana kalo nanti saya gak bisa makan ? Bagaimana nanti kalau saya tidak dapat pekerjaan ? Bagaimana nanti kalau uang kita habis ?

Hah ? Nak, belum saatnya kamu memikirkan hal-hal seperti itu. Semua itu diluar jangkauanmu. Diluar kemampuan berpikirmu. Itu tugas ayah dan ibu. Menyediakan segala keperluanmu, menyiapkan masa depanmu, memberikan kamu ilmu dan ketrampilan supaya bisa menghadapi dunia. Tugasmu ! Untuk saat ini, hari ini adalah belajar dan nurut omongannya orang tua.

Yah itulah saya. Begitulah juga dengan anda. Seringkali lupa bahwa kita memilih Allah yang besar, Allah yang menciptakan kita dan Bapa di surga yang memelihara kita.

Apakah Investasi Saham Itu Menguntungkan ?

Pertanyaan ini tidak bisa dijawab secara tegas dan pasti. Tapi, kalau saat ini anda tanya ke saya, maka jawabannya adalah:

? Dinilai dari uang, maka keuntungannya tidak seberapa. Tetapi jika dilihat dari ilmu pengetahuan yang saya dapatkan, maka untungnya banyak. Pola pikir saya berubah, wawasan saya bertambah dan mengenal dunia baru yang berbeda dari dunia saya. ?

Wisdom of Lo Kheng Hong

Jika anda tanya kepada orang yang masuk pasar saham pada saat bearish, maka jawaban mereka saham itu kesalaan terbesar mereka, I wish I never know saham ! Sebaliknya jika anda bertanya pada orang yang masuk ketika pasar bullish. Maka jawaban mereka jelas saham itu menguntungkan, gampang dan harus investasi di sini !

Jika anda lihat video di youtube bahwa saham itu bisa membuat mereka cuan puluhan kali lipat. Atau bisa merubah uang 1 juta jadi 1 miliar. Mungkin anda sedang melihat orang yang jualan kelas saham. Jika anda melihat orang yang pesimis dengan pasar saham, tapi optimis dengan bitcoin…maka anda bisa menebak orang itu jualan kelas crypto.

Pendeknya, semua informasi yang dapatkan itu adalah “Self Fulfilling Prophecy”.

Anda mencari informasi yang anda mau, informasi yang mendukung pemikiran anda. Dan tentu saja kita cari dari narasumber yang kompeten dong. Informasi yang seharusnya informatif, jujur, adil dan benar telah berubah menjadi informasi yang relatif dan subyektif. Hal ini harus anda sadari dan renungkan.

Karena dalam dunia saham ini penuh dengan rumor dan “katanya” informasi orang dalam, informasi A1 ! Uniknya, yang satu Buy, satunya lagi Sell ! Tentunya didukung data-data dan referensi orang penting ! Jaman sekarang orang lebih pinter dan memilah informasi. Karena kita sudah dilatih kabar hoax sejak 2 tahun lalu. Mana ada lagi orang yang sebar-sebar video dan tulisan lewat wa ? Bukankah grup wa kita sudah sepi.

Tetapi tetap saja ada cara untuk menyebarkan rumor. Yaitu dengan didukung data yang dicomot dari mana…. Yang tidak akan pernah kita cek sumbernya bukan.

Apakah saya salah ngikut beli saham pilihan pak Lo Kheng Hong ? Kalau berdasarkan tulisan ini dibuat, maka jawabannya salah ikut. Saham pak Lo Kheng Hong ada yang untung dan ada yang rugi. Apakah timing saya salah ? Tidak, sebelum beli, saya tandai tanggal dan harga pak Lo beli saham tersebut. Apakah Pak Lo tukang pom pom saham ? Berdasarkan data pembeliannya, bukan ! Pak Lo bukan Influencer. Apakah Pak Lo salah beli ? Tidak tahu, karena pengalamannya dia lebih banyak. Yang saya pahami, alasannya dia beli saham-saham diatas tadi untuk disimpan dalam jangka panjang. Bukan 1 atau 2 tahun. Mungkin 5-10 tahun !

Cara pak Lo Kheng Hong beli saham BMTR

Sampai saat ini pun, semua saham tersebut belum dijual. Dari Mana saya tahu ? Dari stockbit di bagian insider. Aturan bursa menyatakan bahwa pemilik diatas 5% harus melapor jika mau membeli atau menjual saham. Bahkan 1 biji pun akan dicatat ! Atas dasar inilah saya berani ikut. Ini adalah kesempatan emas yang tidak akan terjadi kedua kalinya.

Tapi, jika melihat portofolio saya merah. Tentu saja saya sedih dan takut juga. Bagaimana kalo ternyata tambah turun ? Atau bagaimana kalau ternyata disitu-situ saja ? Kenapa saya tidak bisa berpikir positif ? Tentu saja karena gak punya pengalaman dan gak tau apa yang saya beli. Yah… inilah proses ! Yang harus dilalui semua investor saham atau trader saham. Tahap ini tidak bisa dilalui dengan membaca buku. Harus dijalani, dinikmati dan di-imani.

Apakah saya percaya kepada Pak Lo ? Sebaliknya kalau saya gak percaya sama dia, lantas siapa yang harus saya percayai ? Diri saya sendiri ? Pemikiran saya sendiri ? Keputusan saya lebih tepat ? Pak Lo salah ? Gitu tah ? Aku lebih pintar dari pak Lo ? Pengalamanku lebih banyak ? Darimana pemikiran ini muncul ? Jika saya tidak bisa percaya kepada orang yang dijuluki Warren Buffet Indonesia…. Berarti ada yang salah dengan diri saya.

Kenapa malah percaya sama orang yang gak terkenal di Youtube, yang mendiskreditkan pak Lo Kheng Hong. Oknum itu beli saham apa toh yang gak tau, darimana asal kekayaannya juga gak muncul di berita. Kenapa saya termakan omongannya ? Karena dia lebih pintar ngomong dan pintar menyajikan data juga pintar menggiring opini. Aaaah…. Siapa tahu ?

Tapi, anehnya…ternyata banyak orang yang seperti ini loh. Pintar ngomong saja… jadi ingat sama pak AB ! ^-^’

Jadi, apa saran saya untuk anda yang mau masuk ke dunia saham ?

Wajib dan Tekun Belajar

Kalau anda pikir beli dan lupakan untuk investasi jangka panjang. Maka jangan sekali-kali berani masuk ke dunia ini !

Siapa yang tidak tahu Unilever ? Wonderfull company ! Pepsodent, kecap Bango, Rexona, sabun Lifeboy, Axe, Sunlight dan puluhan merek terkenal lainnya. Hampir semua produknya ada di rumah kita. Kurang apa ? Labanya tahun 2023 sebesar 5,6 Triliun. Devidennya 2,4 Triliun. Bayangkan ! Hampir 50% keuntungan tahunannya.

Mau tahu harga sahamnya ? Awal tahun 2023 Rp 4.700. Dan hari ini, per Mei 2024, harga sahamnya Rp 2.700. Artinya, turun 57%. Kalau anda beli saham ini tahun 2023 lalu sebanyak Rp 100.000.000. Per hari ini, nilainya jadi Rp 43.000.000. Dalam waktu setahun rugi 53 juta.
Mau di hold atau di jual ? Pusing kan ?

Analisa saham Unilever

Tapi kalau mau belajar, baik itu analisa fundamental atau analisa teknikal. Maka kerugian kita bisa dikurangi. Alias cut loss. Dari gambar yang saya buat, UNVR berada dalam fase down trend semenjak tahun 2020, bersamaan dengan Covid-19. Uniknya membentuk pola Head and Shoulder yang targetnya sudah bisa ditentukan. Setelah rally selama beberapa bulan, UNVR tidak mampu menembus resistennya.

Jika anda mengerti tentang dasar support dan resisten, tentu saja akan cut loss ketika menembus support-nya karena patter HnS yang muncul sebelumnya.

Investasi saham itu tidak segampang cocot’e pak Lo Kheng Hong. Secara tersirat dia mengatakan bahwa untuk sukses dalam berinvestasi di pasar modal indonesia harus RTI setiap hari. Harus Read banyak berita, setelah itu di Think terus menerus. Setelah yakin dengan Read dan Think baru action melakukan Invest ! Setiap hari selama 30 tahun !

Langkah berikutnya adalah tidur ! Karena tidur meningkatkan imun kita untuk melawan covid-19. Dan Warren Buffet berkata, “ Jika anda tidak bisa menemukan cara untuk menghasilkan uang dengan cara tidur, maka anda akan bekerja keras sampai mati !”

Analisa teknikal dan analisa fundamental ala value investing

Sekilas, kesannya Pak LKH itu males. Masak orang kerjanya tidur tok ! Tapi anda akan menemukan tidur itu banyak membantu setelah membeli saham wonderfull company. Kalau melek, tangan jadi gatel pingin cut loss atau ambil profil terlalu cepat. Harga itu tidak pernah bergerak searah. Harga selalu naik dan turun. Barang yang bagus cenderung untuk naik dalam jangka panjang. Bisa turun tapi hanya sementara.

Celakanya, begitu kita bangun saat harganya turun….panik ! Cut loss ! Dan seminggu kemudian harganya terbang ke langit. Percayalah…tidur itu banyak manfaatnya….dengan catatan memiliki saham wonderful company.

Belajar apa pak ? Liat Youtube ? Boleh…pokoknya belajar. Semuanya yang berhubungan dengan saham dipelajari. Seiring berjalannya waktu anda akan menemukan gaya investasi yang terbaik menurut anda. Jujur saja, saya kurang cocok dengan gaya investasi pak Lo Kheng Hong yang super duper sabar. Kelihatannya aliran yang cocok dengan saya adalah aliran Tekno-Fundamentalis. Itupun setelah saya membaca beberapa buku.

Aliran Tekno-Fundamentalis adalah aliran yang memadukan Teknikal analisis dengan analisa fundamental. Buku-bukunya yang masih saya pelajari :

  • Richard Wyckoff
  • Nicholas Darvas
  • Mark Minervini
  • The Psychology of Money
  • Trading for a Living - Alexander Elder
  • Buku Warren Buffet

Dan ini bukan akhir perjalanan saya. Masih banyak hal yang harus dipelajari. Dan itu butuh proses yang panjang. Termasuk kehilangan uang. Gak ada trading atau investasi yang selalu berhasil. Justru awal-awalnya sering loss. Sampai pada suatu titik mau menyerah dan berhenti. Mana ada trader sukses yang gak mengalami hal ini ? Bullshit lah kalo ada newbie yang langsung sukses di dunia saham ini.

Siap Belajar Seumur Hidup

Dunia ini bukan dunia teori. Tapi dunia praktek berdasarkan teori. Harus cemplungin uang, beli saham dan ikuti perkembangannya. Harus tabah melihat floating minus. Dan harus berani mengambil keputusan untuk cut loss. Harus siap dihantam rumor buy dan sell. Harus siap kepala cekot-cekot, jantung berdebar-debar dan membayangkan hal-hal buruk terjadi dalam hidup kita. Pokoke makan hati dan pikiran.

Tapi, seiring berjalannya waktu, mental kita lebih kuat dan pikiran tetap jernih ketika keadaan menjadi buruk… atau lebih buruk lagi. Seperti kata pak Lo, “ Sabar itu ilmu tertinggi, belajarnya setiap hari dan ujiannya sering mendadak. Pasar modal adalah tempat memindahkan uang dari orang yang tidak sabar ke orang yang sabar.

Berapa lama ? 1 tahun ? 2 tahun ? Tidak ada yang tahu. Saya udah 2 tahun pegang saham pak LKH, hasilnya ya gitu-gitu aja. Tidak kemana-mana. Bulan ini untung, bulan berikutnya rugi. Sebulan profit, sembilan bulan berikutnya loss. Mau sampai kapan ? Sampai saya memutuskan untuk tidak melihat grafik saham setiap hari.

Nek dipikir-pikir…apa gunanya liatin harga naik turun ? Emangnya kalo naik terus tak jual ? Kalau turun tak pikiri sampe stress ? Nda juga kan. Planningnya kan ikut pak Lo, kalau dia nambah, aku juga nambah. Kalo pak Lo jual, aku jual juga. Itulah salah satu penyakit orang yang tidak mau tidur, tidak mau jadi sleeping investor.

  • Mark Minervini baru ngeh setelah 6 tahun belajar.
  • Nicholas Darvas mengenal saham pada tahun 1952, dan baru ngeh pada tahun 1958. 6 tahun juga.
  • Beberapa orang yang saya kenal juga membutuhkan waktu 4-5 tahun untuk bisa trading for living.
Buku psikologi trading yang wajid dibaca. Karangan Nicholas Darvas

Hidup mereka nak turun. Naiknya membutuhkan darah dan air mata yang banyak, tapi turun dengan cepat. Ada yang hilang rumah, ada yang hilang mobil dan juga ada yang hampir kehilangan istri dan anaknya. Apa kunci sukses mereka ? Mau belajar dan pantang menyerah. Bukan cari mentor yang cocok. Gak ada mentor yang bisa 100% cuan. Bahkan mentor yang akurasinya 50% pun bisa tetap cuan. Kuncinya adalah low risk high gain. Risk-Reward = 1 : 3.

Bagaimana caranya cepat mahir trading ? Target saya 1 - 2 tahun pak ! Cari tulisan lain saja oooom ! Tulisan ini bukan untuk anda !

Kenapa ? Karena pada dasarnya trading atau investasi saham itu probabilitas, alias tebak-tebakan. Tujuan kita belajar adalah menebak dengan dasar yang kuat. Tahu apa yang kita beli. Mengapa saya mau beli saham Pakuwon ? Mengapa gak beli saham Ciputra ? Mengapa gak beli BSDE atau PANI ?

Jika anda hanya menjawab karena sahamnya murah berarti dasar pembelian kita tidak terlalu kuat. Apalagi kalo jawabannya karena suka aja sama Pakuwon. Bagaimana kondisi perusahaan ? Apakah untung ? Darimana sumber pendapatannya ? Apa bedanya PWON dengan DILD ? Apa yang sedang dilakukan manajemen ? Apa rencana mereka 5 tahun kedepan ?

Setelah tahu perusahaannya, pertanyaan berikutnya adalah kapan beli sahamnya ? Tentu saja pak Lo selalu bilang sekarang ! Dan saya pun nyangkut di pucuk saham PNLF ! Tidak apa-apa dan tidak masalah karena saham itu bisa naik dan bisa turun. Siapa bilang saham yang bagus tidak akan bisa naik ? Segala sesuatu ada waktunya. Siapa bilang belajar terus tidak pintar-pintar ? Itu namanya menyerah !

Jika anda tidak punya keberanian untuk bangkit lagi maka menangislah dan ratapilah nasibmu sendiri ! Yang Tuhan minta hanyalah teruslah berusaha….tetaplah semangat… sekalipun harus menabur sambil mencucurkan air mata. Akan tiba saatnya kita akan menuai sambil bersorak-sorai ! Itu janji Tuhan kepada manusia. Bukan janji manusia kepada manusia !

 

>>> Analisa Saham Pak Lo Kheng Hong (2-2)

Share this content