CARA MENGHADAPI ORANG BEBAL

Orang bebal tidak sama dengan orang bodoh. Orang bodoh karena belum tau, sementara orang bebal tidak mau dikasih tahu. Orang bodoh bisa jadi pintar, tetapi orang bebal tidak bisa jadi pintar karena merasa dirinya lebih pintar. Ketika menghadapi orang bebal, cara terbaik adalah intropeksi diri sendiri. Apakah saya merasa lebih baik, lebih pinter, lebih benar darinya. Seperti yang dinasihatkan oleh Raja Salomo, Jangan menjawab orang bebal menurut kebodohannya, supaya jangan engkau sendiri menjadi sama dengan dia.

Cara menghadapi orang bebal `

 

2 JENIS ORANG BEBAL

Ada orang yang memang dilahirkan dengan kebebalan ini. Dan ada juga yang menjadi bebal karena salah asuhan. Orang yang bebal akan mendidik anaknya menjadi bebal pula. Bahkan lebih parah darinya karena ditambahi dengan kepahitan. Cucunya pun akan super duper bebal pula melebihi kebebalan orangtua dan kakek neneknya.

" Anak yang bebal menyakiti hati ayahnya, dan memedihkan hati ibunya.. "

Masalahnya akan muncul jika anda memiliki pasangan hidup yang bebal. Dan akan lebih rumit jika tinggal bersama mertua yang juga bebal. Apakah anak anda akan menjadi bebal juga ? Anda bukan orang bebal, tetapi tinggal bersama orang bebal. Bukankah kemungkinan besar anak anda ketularan bebal juga ?

Sebagai orang yang bijaksana, mampu berpikir jernih dan memandang ke depan, maka anda harus membuang semua yang anda ketahui tentang hukum sebab-akibat dan mengarahkan hati dan pikiran ke atas. Kepada kuasa yang tak terbatas, menyerah dan mengharapkan yang terbaik. Karena Tuhan adalah Tuhan. Memang satu ditambah satu adalah dua. Tetapi satu pria ditambah satu wanita akan menjadi tiga orang manusia.

Sebenarnya orang bebal itu seperti apa sih ? Orang bebal adalah orang yang ditunjukkan kesalahannya tetapi ngeyel merasa benar. Dia memiliki logikanya sendiri, yang berbeda dari kebanyakan orang. Mirip Tuhan, 1+1 belum tentu 2. Mengapa ? Karena ya itu dia ! Pemikirannya berbeda, mungkin seperti orang gila ringan.

Sebagai seorang pria, suami dan kepala keluarga, sudah sepantasnya bekerja untuk menghidupi keluarganya. Itu adalah hukum manusia. Suami yang menganggur dan dihidupi oleh istri seharusnya malu. Tetapi orang bebal berkata lain, “ Dulu aku sudah kerja keras, sekarang giliran istri saya yang bekerja !”

Seorang istri yang waras dan normal seharusnya membantah pemikiran seperti ini. Istri yang meng-iya-kan sudah ketularan bebal. Bayangkan, orang tua seperti ini….akan jadi apa anak-anaknya kelak ? Pria yang jelas-jelas salah malah membela dirinya dan menyalahkan orang lain. Anak melihat dan mengalami sehingga percaya hal ini sebagai kebenaran. Akan semakin menjadi-jadi kebebalannya jika dibela bapak ibunya.

Kitab amsal tentang orang bebalDari sini saya menyadari bahwa tugas utama kita sebagai orang tua adalah mengajarkan nilai-nilai, norma-norma dan kebenaran sejati kepada anak. Memberi makan, menyekolahkan adalah kewajiban kita sebagai orangtua. Mendidik adalah tugas kita. Anak dibiarkan begitu saja akan tetap tumbuh besar….tetapi seperti apa nantinya mereka yang bakal menjadi masalah. Kita gagal sebagai orangtua jika mengajarkan apa yang kita ketahui.

Pengetahuan kita tidak sempurna, tidak semuanya benar dan juga tidak semuanya salah. Karena itu orangtua yang tertutup cenderung menghasilkan anak yang bebal. Dia memang manis dan sopan di keluarganya. Karena mereka memiliki nilai dan budaya yang sama. Begitu dihadapkan pada nilai universal atau kebenaran obyektif, pemikirannya salah semua. Di dalam keluarganya dia dianggap benar. Di dalam masyarakat dia dianggap salah.

Mereka lari dari masyarakat ke keluarganya sendiri untuk mendapatkan pembenaran. Dia didukung dan merasa nyaman di sana. Secara tidak sadar, unit terkecil dalam masyarakat ini memproduksi orang bebal. Bapaknya bebal, ibunya bebal, anaknya bebal...ini keluarga bebal yang kompak ! Komplet wes...kasihan sekali pasangan hidupnya !

Dikasih tau, mbantah ! Jelas-jelas salah, malah merasa benar. Bahkan merasa dirinya sudah melakukan banyak kebaikan….hah ? Itulah orang bebal ! Yang diumpamakan:

“ Lebih baik berjumpa dengan beruang betina yang kehilangan anak, dari pada dengan orang bebal dengan kebodohannya. “

“ Seperti salju di musim panas dan hujan pada waktu panen, demikian kehormatan pun tidak layak bagi orang bebal. “

“ Cemeti adalah untuk kuda, kekang untuk keledai, dan pentung untuk punggung orang bebal. “

“ Siapa mengirim pesan dengan perantaraan orang bebal mematahkan kakinya sendiri dan meminum kecelakaan. “

Mama berkali-kali menasihati saya, “ Gak isa 100% menyalahkan orang itu. Salah orang tuanya yang tidak mendidik anaknya dengan benar. Nah, sekarang didiken anakmu sing bener ! “
Orangtua yang bijaksana adalah orangtua yang mengajari anak-anaknya kesabaran, pengampunan dan pengertian. Tetapi orangtua yang bebal mengadu domba anaknya, memanas-manasi dan mencari kesalahan orang lain untuk membenarkan tindakan anaknya.

Anda hidup cuma satu kali. Anda berhak menikmati kebahagiaan ! Dan saat ini anda menghadapi pilihan yang sulit. Antara kebahagiaan diri sendiri dan masa depan anak. Menyerahkan anak semata wayang anda kepada keluarga bebal dan hura-hura atau menjadi teladan bagi orang bebal dan mengajarkan kebenaran kepada anak agar tidak ketularan bebal-nya.

Raja Saul menyukai Daud dan menjadikan dia pelayannya. Tugas Daud bermain kecapi dan membawa senjata Saul. Kehidupannya berubah drastis, dari pengembala kambing domba menjadi tukang angkat raja. Ini berkat Tuhan…tetapi kenyataannya adalah kutukan yang menjadi penghambat terbesar Daud menggenapi pengurapan Samuel. Selama Saul masih hidup, Daud tidak akan menjadi raja. Dan idealisme Daud yang tidak masuk akal juga menghambatnya. Tiga kali Daud berada di belakang Saul, dan tiga kali pula dia tidak membunuh Saul.

Jangan salah, Daud bukan pengecut...dia hanya terlalu idealis ! Mungkin istilah anak buahnya, Daud itu stupid doesn’t play (gobloknya bukan main).

 

CARA MENGHADAPI ORANG BEBAL

Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian dari pada seratus pukulan pada orang bebal.

Mengapa orang bebal tidak bisa sadar ? Karena orang bebal tidak suka kepada pengertian, hanya suka membeberkan isi hatinya. Mengapa dia tidak suka dengan pengertian ? Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, sedang ia tidak berakal budi?

Perbedaan orang bijaksana dengan orang bebalBukankah manusia diciptakan dengan otak yang mampu berpikir, menganalisa dan mengambil keputusan ? Bukankah orang bebal juga manusia ? Mengapa Salomo menilai orang bebal tidak memiliki otak ? Salomo yang terkenal dengan kepandaiannya dan kebijaksanaannya...mengatakan bahwa orang bebal tidak berakal budi. Dengan kata lain, orang bebal itu orang gila, tidak waras, tidak ada obatnya.

Di mana letak ketidakwarasannya ? Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat. Siapa menyembunyikan kebencian, dusta bibirnya; siapa mengumpat adalah orang bebal. Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohannya. Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan.

Kebencian membuat orang menjadi bebal. Percaya kepada perasaannya sendiri membuat orang menjadi bebal. Bagaimana mungkin Tuhan menciptakan orang seperti ini ? Barang cacat ! Tuhan telah gagal ? Tidak usah bangga dengan pertanyaan ini. 2000 tahun lalu, seseorang telah menanyakan pertanyaan ini padaNya.

Mengapa Engkau menciptakan orang buta ? Salah orangtuanya atau salahnya sendiri ? Dosa orangtuanya atau dosanya sendiri ? “Bukan salahnya dan juga bukan salah orangtuanya ? Bukan dosanya dan juga bukan dosa orangtuanya…. Tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. “

Tuhan memberi teladan, Dia memulai dengan meludah di tanah, mengaduk-aduknya kemudian mengoleskan ke mata si buta dari gua hantu itu dan memberi perintah, “ Pergilah, basuhlah dirimu di kolam Siloam. “

Orang yang buta dari lahir itu, yang cacat produksi itu… bisa melihat setelah membasuh dirinya di kolam Siloam. Inikah pekerjaan-pekerjaan Allah itu ? Yang buta melihat, yang tuli mendengar dan yang bisu berkata-kata.

Ada ratusan orang yang mengalami kesembuhan ajaib. Tetapi kebanyakan hilang begitu saja. Sedangkan kisah ini, yang bermula dari pertanyaan iseng berkembang menjadi heboh !

Yesus menyembuhkan orang buta sejak lahir

Si buta yang melek ini di ping-pong kesana-kemari oleh orang Farisi. “ Hei dul ! Lu dulu kan buta….kok sekarang gak buta lagi ? Yak apa ceritanya ? “

“ Ada orang yang bernama Yesus… di mengaduk-aduk tanah dan mengoleskan ke mataku. Setelah itu menyuruhku cuci muka di kolam Siloam. “ jawabnya.

“ Terus, yang namanya Yesus ini sekarang ada di mana ? “

“ Om...om….aku ini buta...Yesus yang modelnya seperti apa ae aku gak tau. Anda tanya dimanakah dia ? Konyol ! “ sahutnya.

Kemudian orangtuanya dipanggil dan ditanyai, “ Hei bro…. Ini anak lu ya ? Asline buta ato pura-pura buta ? “

Jawab kedua orangtuanya, “ Betul om, itu anak kita. Dia dilahirkan buta. Kalo sekarang bisa melihat, kita tidak tau ceritanya. Kenapa om gak tanya ke anaknya sendiri ? “

Si buta ditanyai kembali, jawabannya tetap sama dan akhirnya diusir ambek gembala gerejanya. Bayangkan…. Inilah pekerjaan-pekerjaan Allah yang dinyatakan dalam dirinya. Dilahirkan buta, paling tidak 17 tahun hidup mengemis, disembuhkan Yesus, diadili pendeta dan kemudian diusir dari gereja.

Dahulu aku buta...sekarang aku melihat. Dahulu aku jemaat, sekarang aku orang luar….Semua ini terjadi karena seseorang bernama Yesus. Mendengar baru sekali, melihat belum pernah. Dia berkata tentang terang dunia….membuka mataku terhadap keindahan dunia ini. Anugerah yang luar biasa, yang tidak ada artinya dengan semua permasalahan yang baru saja terjadi. Tiba-tiba saja seorang pria berdiri di depannya, tersenyum dan bertanya, “ Percayakah kau kepada anak manusia ?”

Diam adalah cara terbaik menjawab orang bebalDengan terkejut, si buta itu menyahut, “ Yesus ? Siapakah orang itu ? Di mana dia ? Seperti apa rupanya ? Aku mau percaya kepada orang itu, yang membuat aku melihat. “

“ Kamu bukan saja melihatNya…Dia sedang berbicara denganmu. “ jawab Yesus.

Semerta-merta lutut si buta lemas, bahagia bercampur terkejut…dia sujud di hadapanNya.

KataNya : "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."

Sampai hari kematianNya, Yesus berhadapan dengan orang-orang bebal. Bahkan merekalah yang menyalipkan diriNya. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri mujijat-mujijatNya. Mereka adu argumen dan selalu kalah. Mereka tidak dapat membantah maupun menyangkal perkataanNya. Merekalah yang mulai mencari gara-gara denganNya. Semakin kalah semakin menjadi-jadi. Bahasa jawanya, “ mokong !”

Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan… begitulah sifat orang bebal. Golek perkoro terus ( bahasa jawa: cari masalah terus.) Jangan mengeluh, jangan heran. Tetap sabar, tetap konsisten dengan kebenaran. Karena orang bebal dipakai Tuhan untuk membentuk diri anda dan saya. Jika anak manusia, kesayangan Allah sendiri harus menghadapi orang bebal…. Maka siapa anda ? Siapa saya ? Yang berdoa agar Tuhan menyingkirkan mereka dalam rumah tangga, pekerjaan ataupun pelayanan.

Doamu tidak akan dikabulkan ! Jadi belajarlah hidup dengan orang bebal. Nikmatilah se-kantor dengan orang yang sok benar, sok kuasa dan sok-sok-an tok. Sabarlah tinggal serumah dengan pasangan bebal karena Tuhan punya rencana untuk hidup anda. Dia lebih tertarik untuk mengembangkan potensi anda daripada membuat hidup anda nyaman. Dia lebih tertarik untuk membentuk karakter anda daripada melenyapkan orang-orang bebal ini dari hidupmu. Seperti seorang ayah yang mendidik anaknya dengan keras, demi masa depan mereka. Dunia orang dewasa itu keras, hanya yang kuat yang bisa bertahan. Hanya pejuang yang akan menjadi pemenang. Yang lemah dimanfaatkan, yang tak berguna dibuang.

Anda mau jadi pemenang ? Mau sukses dalam pekerjaan ? Mau kaya raya ? Jadilah pejuang. Kuat saja tidak cukup… Jadilah penyerang, bukan pemain bertahan. Karena anda akan diserang dari bawah. Bukan anda saja yang mau maju, masih banyak orang yang kondisinya lebih parah dari hidup anda yang bertekad untuk sukses. Sesungguhnya anda tidak mempertahankan posisi anda, tetapi didorong ke bawah oleh mereka yang kepingin maju.

Yang anda perlukan adalah ketekunan, kesabaran, semangat dan ketabahan hati. Bagaimana cara melatih ketrampilan ini ? Melalui keberadaan orang bebal di dekat kita. Masakah kalah dengan mereka ? Meskipun salah, tetep ngeyel dirinya benar. Meskipun gak bisa kerja, memerintahkan orang untuk meneladani dirinya. Meskipun tidak didengarkan, tetep nyocot ae (bicara terus). Lihatlah ketekunan, kesabaran dan semangat orang bebal untuk menyesatkan anda !

Masa kalah sama mereka ? Bukankah anda lebih berhikmat, mampu membedakan yang baik dan yang jahat ? Anda berada di jalan yang benar, mengerjakan hal-hal yang penting dan sedang membangun dasar yang kuat untuk menapak tangga berikutnya. Dalam jangka panjangnya, pekerjaan anda lebih berkembang.

Sudah menjadi tugas orang bebal untuk mengkritik dan menghambat anda. Sudah menjadi sifat mereka untuk menjadikan anda seperti mereka. Mereka tidak sanggup untuk maju dan berkembang, karena itu berusaha semaksimal mungkin agar anda menemani mereka. Orang bebal tidak suka melihat orang lain maju. Orang bebal tidak suka melihat orang lain lebih sukses dari dirinya. Anda mau menjadi pengatur atau diatur oleh permainan kehidupan ini ? Mengatur orang bebal atau diatur orang bebal ?

Jika anda tidak bisa menang melawan orang bebal, maka anda pun tidak akan bisa menjadi orang sukses dan kaya raya. Seumur hidup kita akan menemukan orang seperti ini. Jadi belajarlah menghadapi mereka.

Biasakan telinga anda mendengar caci makinya, penghinaanya, kritikannya. Atasi rasa sakit hati yang menusuk, belajarlah membuang kebencian dan melupakan dendam. Nikmatilah kesendirian anda dalam kebenaran yang akan muncul pada waktunya. Walaupun hidup dalam keadaan ini tidak mudah, tetaplah setia, tetaplah berharap… karena hati anda akan melembut, keteguhan anda akan bertambah dan karakter anda akan terbentuk setelah melewati krisis kehidupan ini.

Jadi…. Bagaimana cara menghadapi orang bebal ? Gak ada ! Bayangkan…. 100 kali pukulan ke orang bebal tidak ada efeknya. Ini orang pintar yang ngomong, seorang raja besar !

Tapi...anda lain ! Anda orang berhikmat. Saya di sini menghardik anda, “ Terimalah keberadaan orang bebal untuk membentuk karakter anda. “

 

ORANG BEBAL BISA BERUBAH ?

Pertanyaan yang sering saya tanyakan kepada orang yang saya anggap lebih dewasa dari diri saya. Jawaban yang bisa saya terima adalah, “ Semua orang bisa berubah, tapi tidak tahu kapan ? Biasanya perubahan ini terjadi ketika mereka terjatuh dan sudah terlambat. “

Cara merubah orang bebal ? Ketika hidupnya sudah di ujung tanduk, kemungkinan besar orang berubah. Tetapi ada juga beberapa manusia yang berubah sebentar lalu kembali ke tabiatnya semula. Kita tidak akan pernah tahu waktunya dan akhir ceritanya. Bahkan Tuhan pun tidak tahu keputusan manusia karena anugerah kehendak bebas.

Saya bertanya kepada seorang pria berusia 50 tahunan, “ Mengapa anda tidak bekerja ? Kok istri anda yang bekerja ? Anda masih sehat dan lengkap ? “

“ Oooh…. Dulu saya sudah bekerja. Sekarang giliran istri saya. Lagipula, di keluarga saya, semua saudara saya,yang kerja itu istri-istrinya“ jawabnya.

Seorang pria separuh baya… rumah tak punya, harta tak ada, anak belum menikah bisa menjawab tanpa rasa bersalah. Saya tidak habis pikir dan terkagum-kagum dengan “iman” bapak ini. Tuhan yang memelihara anak-anak saya !

Di beberapa daerah, budaya wanita sebagai pencari nafkah itu ada, tetapi bukan di Surabaya. Walaupun, suami-istri bekerja, biaya hidup pun belum tentu tercukupi. Lagipula, disain tubuh wanita itu sebagai penjaga dan pemelihara rumah. Memiliki kulit yang tipis, telinga yang peka dengan suara manusia, sudut pandang yang melebar dan memiliki stamina yang lebih kuat daripada pria.

Mengapa bapak ini memiliki pemikiran bahwa istri yang bekerja itu hal yang wajar atau dianggap benar ? Apakah anda akan menikah-kan anak perempuan anda dengan lelaki seperti ini ? Bisakah pola pikirnya berubah ? Tidak bisa ! Mengapa ?

Loh… keadaannya sekarang ini sudah parah. Tidak punya rumah, tidak bekerja, tidak punya tabungan, anaknya belum menikah...toh tidak sadar juga. Bukankah hidupnya sudah di tingkat terbawah ? Nunggu apa lagi ? Masa depannya tidak ada. Masa kini hanya menunggu dipanggil Tuhan saja.

Tetapi kita tidak bisa menghakimi seseorang karena penghakiman hanya milik Tuhan. Hidup mati seseorang hanya diketahui Tuhan. Bisa saja saya yang “pulang" lebih dulu. Atau bisa saja, tiba-tiba cara berpikirnya berubah. Tanpa tanda-tanda, seperti petir di siang bolong… jedeeer !!! Situasinya berbalik 180 derajat.

Saya teringat dengan cerita Haman, Mordekhai dan Ester. Om Haman adalah Panglima tentara Raja Ahsyweros. Ester adalah anak angkat Mordekhai.

Karena satu peristiwa yang dilakukan Mordekhai kepada Om Haman, maka panaslah hati-nya. Akibat perbuatan Mordekhai, Om Haman meminta persetujuan Raja untuk membunuh semua ras Mordekhai. Dan dikabulkan.

Sehari sebelum hari pembantaian besar-besaran, Om Haman menyiapkan pertunjukan besar. Dia mendirikan tiang setinggi 22 meter di depan istana dan menggantung Mordekhai sebagai tanda dimulainya pembantaian itu. Ide ini muncul dari istrinya dan langsung dikerjakan saat itu juga dengan Haman sendiri yang mengawasi.

Di tempat lain, di dalam istana, tepatnya di kamar Raja. Terjagalah sang Baginda. Entah kenapa dia terbangun dan tidak bisa tertidur kembali. “ Aha...baca buku sejarah aja deh...ini cara jenius untuk tertidur ! “

Dipanggilnya petugas perpustakaan untuk membacakan dongeng tidur. Bukannya mengantuk, sang Raja malah tambah melek ketika mendengar cerita tentang seseorang yang berhasil membongkar konspirasi untuk membunuh dirinya. “ Loh...aku kok nggak tau masalah ini ? Orang ini namanya siapa ? Anaknya siapa ? Dikasih hadiah apa ? “

Pelajaran alkitab dari kitab EsterTIDAK ADA BAGINDA...jawab petugas perpustakaan itu.

“ Siapa itu tutuk-tutuk (bekerja) di luar ? “ tanya baginda lagi.

Panglima besar Haman… sahutnya

“ Panggil ke sini ! “

Setelah Haman menghadap bertanyalah raja, “ Apakah yang harus dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya ? “

Haman menjawab, “ Hendaklah diambil pakaian kerajaan yang biasa dipakai oleh raja sendiri, dan lagi kuda yang biasa dikendarai oleh raja sendiri dan yang diberi mahkota kerajaan di kepalanya, dan hendaklah diserahkan pakaian dan kuda itu ke tangan seorang dari antara para pembesar raja, orang-orang bangsawan, lalu hendaklah pakaian itu dikenakan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya, kemudian hendaklah ia diarak dengan mengendarai kuda itu melalui lapangan kota sedang orang berseru-seru di depannya: Beginilah dilakukan kepada orang yang raja berkenan menghormatinya!

Malam itu, Mordekhai dijemput Haman dengan puluhan pasukan bersenjata lengkap. Keringat dingin mengalir deras di sekujur tubuhnya, istrinya berteriak keras, anak-anaknya menangis, menjerit-jerit. Suasana mencekam, menakutkan bagi dirinya dan warga sekitarnya, mengetahui bahwa hari ini adalah malam terakhirnya. Sang pemicu sudah dibawa untuk dijadikan simbol genoside.

Bayangkan….betapa kagetnya seluruh warga benteng Susan ketika melihat parade kerajaan dengan Mordekhai sebagai bintang utamanya sementara Haman berjalan di kakinya sebagai penuntut kuda. “ Ini April Mop ? “ Mau ketawa kok rasanya tidak sopan, mau tidak percaya kok ditampar-tampar gak bangun tidur. Yang pasti ini bukan mimpi ! Ini benar-benar terjadi !

Puncaknya adalah acara penggantungan Mordekhai yang ternyata digantikan oleh Haman, alias senjata makan tuan !

Pesan moralnya ada tiga. Pertama, keadaan bisa berubah drastis karena campur tangan Tuhan yang tidak terlihat. Kedua, ketika orang bebal yang merongrong hidup kita tidak bisa berubah, maka Tuhan akan menyingkirkannya dari kehidupan kita. Ketiga, waktu Tuhan itu tepat. Tidak pernah terlambat dan juga terlalu cepat.

 

KESIMPULAN
Ketika melihat orang bebal, berkacalah terlebih dahulu. Apakah saya juga orang bebal ? Jika anda bukan orang bebal dan harus hidup dengan mereka, maka itu adalah rencana Tuhan untuk membentuk karakter dan imanmu.

Biarkanlah orang bebal hidup dengan kebebalannya...tetapi kamu ! Berkembanglah, bertambahlah dewasa, jadilah semakin indah di hadapan Tuhan dan manusia !

Share this content