Apakah Kita Kehilangan Iman ? Renungan Awal tahun 2019
Ia bertanya, “ Maukah kamu sembuh ?” Pada seseorang yang sudah menunggu mujijat kesembuhan selama 38 tahun.
Dengan pandangan yang heran, meremehkan sekaligus putus asa, orang itu menjawab, “ Om….dengan keadaanku sekarang ini. Aku selalu kalah cepat. Nda ada orang yang peduli, nda ada yang mau membantu aku. Aku sendirian ! Tentu saja aku mau sembuh ! 38 tahun aku mencoba bersabar ! Nda tau sampai kapan….”
Saya yakin, itu juga jawaban saya ketika sesorang bertanya, “ Wapan….maukah kamu kaya ? “
YA ! KITA MASIH MEMILIKI IMAN, TAPI…
Melihat perubahan teknologi yang begitu cepat di bidang ponsel dan internet. Membaca berita tutupnya perusahaan-perusahaan besar. Dengan mata kepala saya sendiri melihat toko di dalam mall yang tutup, ruko-ruko di pinggir jalan dengan tulisan dijual. Ekonomi sedang lesu ! Kejahatan pasti meningkat !
Berita pertama yang mengejutkan saya adalah pembunuhan sekeluarga di Medan Oktober 2018 lalu. FX Ong membunuh istrinya dulu, dilanjutkan kedua anaknya dan terakhir bunuh diri. Dugaan sementara motif pembunuhan dan bunuh diri itu karena si kepala rumah tangga nda kuat menanggung beban hidupnya. Utangnya 8,9M dan istrinya minta cerai.
Bulan berikutnya, sekeluarga di Bekasi dibunuh. Pelakunya masih saudara sepupu sang istri. Motifnya sakit hati karena sering dihina dan dikatakan pengangguran. Yang salah orangtuanya, kenapa anak-anaknya ikut dibunuh ? Itulah yang namanya gelap mata ? Kemarahan yang jahat ! Tidak ada penyesalan dalam raut wajahnya. Kelihatannya butuh waktu bertahun-tahun baru sadar si Haris Simamora ini. Tetapi itulah penyesalan yang datang terlambat.
Dalam bulan yang sama, 17 November 2018 ini, muncul lagi berita penemuan mayat pria di tong sampah. Motifnya uang. Pelakunya pasangan suami istri. Tak sampai di sini, media melanjutkan kembali dengan pembunuhan di lemari pakaian. Motifnya juga uang. Pelakunya pasangan yang masih pacaran. Tambah lagi pembunuhan Sisca Icun Sulastri…. Ya Tuhanku !
Uang...uang...uang…. Akar dari segala kejahatan. Uang diperoleh dengan bekerja. Ketika ekonomi membaik, semua orang bisa bekerja, pengangguran tidak ada. Kejahatan akan menurun. Tetapi untuk saat ini kelihatannya tidak mungkin.
Cari uang tambah susah. Ritel menyalahkan toko online. E-commerce yang omzet-nya triliunan pun tidak ada untungnya. Siapa bilang tokopedia, bukalapak, shopee dan market palace lainnya itu untung ? Rugi semua ! Kenapa tetap dipertahankan ? Karena tetap ada investor yang mau menanamkan duitnya. Loh….kok mau rugi ? Karena permainan mereka sebenarnya di nilai saham. Rugi di operasional tetapi untung di kenaikan harga sahamnya. Dan jumlahnya lebih besar.
Pada tahun 2015 Bukalapak rugi Rp 229M. Pendapatannya hanya RP 5M. Jadi tahun itu mereka rugi Rp 224M. Dilihat dari teori ekonomi manapun, ini gila ! Mana ada perbandingan antara utang dengan pendapatan mencapai 5.180%. Bukan digoreng lagi… Ini dibakar hidup-hidup. Bahkan tahun 2018 ini pun Bukalapak belum mendapatkan keuntungan. Umurnya sudah 8 tahun lebih dihitung dari tanggal pendiriannya, 10 Januari 2010.
Kabar baiknya, nilai Bukalapak tahun 2018 ini diatas 1 Milliar USD. Prestasi yang luar biasa, hanya ada 4 startup yang mendapatkan predikat Unicorn ini. Bukalapak, Tokopedia, Gojek &Traveloka.
Jika dijadikan rupiah, nilai Bukalapak adalah 14 Trilliun lebih. Dibandingkan dengan nilai kerugian Rp 224 M, tentu jumlahnya sangat kecil. Apalagi kalo dilihat dari sisi keuntungan investor. Contohnya Emtek yang “hanya” membeli Bukalapak Rp 432M pada tahun 2015 lalu.
Sek...sek...sek… Siapa yang memberi nilai 14T ini kepada Bukalapak ? Pengamat pasar ? Kok bisa sepakat dengan nilai sebesar itu ? Apa yang sebenarnya mereka lihat dari Bukalapak ?
Bukankah kita orang yang beriman ini familiar dengan kata harapan ? Harapan yang didasari iman. Bukan kepada harta yang fana, tetapi harapan kepada Tuhan yang maha kuasa. Malahan kita tahu, harapan kita akan menjadi kenyataan. Seperti orang yang sakit di kolam Betseda itu melihat mujijat kesembuhan ketika airnya bergelombang. Hanya saja ketika orang asing bertanya, kita menjawab dengan keraguan dan alasan !
IMAN ADALAH DASAR DARI SEGALA SESUATU
Apa yang membuat cari uang semakin sulit ? Banyak faktornya, yang akan saya tuliskan di sini adalah persaingan usaha dan teknologi informasi. Semakin banyak orang yang menjual barang yang sama, akan semakin tipis untungnya. Semakin banyak orang yang tahu lokasi tokonya, semakin rata distribusi barangnya. Dan semakin hancur harganya.
Orang berdagang untuk mencari untung. Besarnya keuntungan ditentukan berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang tersebut ditambah dengan biaya perawatan barang sebelum dijual. Semakin sulit mendapatkan barang tersebut, semakin besar keuntungannya. Semakin lama barang mengendap, untungnya juga harus lebih besar.
Itu adalah kondisi ideal dalam perdagangan, yang sudah tidak relevan dengan kondisi sekarang ini. Mau barang sulit, mau barang umum. Untungnya tipis sekali. Seperti kata Sandi, “Tempe setipis ATM.” Semakin lama menyimpan barang, malah semakin rugi. Padahal nilai tukar rupiah ke US Dollar semakin naik. Tetapi harga barang-barang malah semakin turun.
Jika trend-nya menurun, orang menunggu. Penjualnya tambah bingung… Ini udah harga kulakannya. Masih tetap tidak laku ? Apa harus dijual rugi ? Tinggal menunggu siapa dulu yang akan memulai. Kuat-kuatan modal ceritanya.
Jika senjata ini pun kita buang, apa lagi yang dapat kita lakukan ? "
Masa penantian inilah yang memunculkan ide menulis apakah saya kehilangan iman ? Segala sesuatunya tidak jelas. Harapan masih ada, cuman….cuman…. Rasanya suram. Mungkinkah tahun 2019 ini hidupku akan lebih baik dari tahun lalu ? Kelihatannya sama-sama gelap. Lihat penjualan toko online saya yang turun drastis Desember lalu…. Ingin rasanya berharap tapi ndak mampu.
Traffic blog ini pun terpangkas habis 75%, dari 2.000 visitor perhari menjadi 500 visitor perhari. Dulu ada sekitar 5.000 keyword yang mendatang traffic ke wapannuri.com. Sekarang ini hanya tinggal 200 keyword. Pukulan telak untuk saya.
Saya sadar sebenarnya ini salah saya sendiri. Hampir 1 tahun lebih tidak pernah menulis lagi. Juga baru November 2018 lalu merubah tampilan website menjadi mobile-friendly yang merupakan syarat SEO Google terbaru.
Tak berhenti sampai di sini, hasil pencarian google pun berubah banyak. Ada iklan sponsor tokopedia, bukalapak dan marketplace yang muncul di bagian atas sendiri ketika orang mengetikkan keyword “harga.” Di bagian bawahnya ada video youtube yang menampilkan review barang yang dicari. Baru halaman berikutnya website-website yang muncul karena teknik SEO.
Halaman pertama yang mendatangkan 80% klik ke website kita saat ini dipenuhi dengan produk Google, entah itu answer box, caraousel, maps youtube atau google mybusiness. Dulu google adalah sahabat kita. Sekarang google berubah menjadi pesaing kita. Ditambah vloger, kelihatannya profesi ini sedang naik daun. Sekarang review produk bisa langsung live video. Bukan melalui tulisan atau foto. Ini salah satu penyebab traffic website turun. Orang lebih senang liat youtube daripada baca blog.
Berdasarkan semua analisa ini, pesimis saya ! Gak mungkin menang lah musuh gajah-gajah kayak gini ! Strategi apa yang akan saya buat ? Nda tahu… Tapi Pak Wapan percaya mujijat Tuhan. Iya, percaya…. Tapi kenyataanya seperti ini ! Sulit.
Dan pada saat itu juga sembulah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Hah ? Begitu saja ? Tidak ada ucapan terima kasih ? Tidak ada sorak sorai kegirangan ? Tidak ada ucapan syukur pada Tuhan ? Kitab Yohanes yang isinya lebih banyak pakai perasaan ini tidak menuliskan apapun tentang kegembiraan orang ini. Bayangkan ? Penantian 38 tahun yang menjadi kenyataan ini hanyalah dianggap sebagai peristiwa biasa-biasa saja ! Atau mungkin karena aku berusaha maka aku mendapatkan ! So what gitu loh !
Pertanyaannya….jika Tuhan sudah tahu reaksi orang ini...mengapa tetap disembuhkan juga ? Misteri Ilahi ! Itu jawaban termudah. Atau Tuhan mau kasih kesempatan kedua. Atau karena Tuhan pasti mengabulkan doa setiap manusia yang meminta dengan tekun. Walaupun dirinya tidak mampu berharap lagi. Atau karena fatalisme, sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan selain berdoa.
Iman ! Sesuatu yang gampang-gampang susah dipahami. Ada yang berteriak-teriak sampai seluruh rombongan terganggu. Ada yang hanya mendengar lalu menyuruh orang untuk menjemputNya. Ada yang memegang ujung blazer-nya saja lalu sembuh seketika. Ada yang mengharapkan setengah mati tetapi akhirnya mati untuk kemudian dibangkitkan kembali. Ada yang sembuh karena iman teman-temannya sampai rela membongkar atap rumah orang.
Bukan itu saja, karena iman juga akhirnya Yesus mati disalibkan oleh para iman. Mereka berkata, Dia menyesatkan banyak orang. Dia beriman kepada setan karena iman pada jaman itu adalah iman kepada Allah YHWH. Bukan iman yang diajarkan Yesus bahwa, “ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, maka Ia mengaruniakan AnakNya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. “
Kelahiran Yesus membawa revolusi. Dimulai dari penamaan jaman. Sebelum Masehi dan sesudah Masehi. Kitab suci perjanjian lama dan perjanjian baru. Roh kudus yang hinggap lalu pergi kembali menjadi seorang penolong yang akan tinggal bersama kita sampai pada kesudahannya. Konsep Allah yang jauh di Surga menjadi Allah yang tinggal bersama manusia.
IMAN JAMAN NOW
Jadi, Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dari dulu sampai jaman now tetap sama. Bahkan sampai kapanpun juga definisi iman ini tidak akan berubah. Dasar pengharapan kita dan bukti yang tidak dapat dilihat, dirasakan atupun dipegang.
Jadi iman bukan harapan yang menjadi kenyataan ! Itu hasil dari iman. Membayangkan hal-hal yang tak mungkin terjadi itulah yang disebut dengan iman. Wapannuri jadi orang kaya itulah yang disebut iman ! Soale nda mungkin ! Wes kerjane cuma nulis blog, jualan online kecil-kecilan, waktunya pun habis ngurusi anak di ruma. Mau kerja nda isa, ngerjain apa ya nda jelas. Aaaaah….iman yang berat !
Tetapi itulah yang disebut iman ! Bukti dari segala sesuatu yang tidak kelihatan. Buktine apa kalo wapanuri itu kaya ? Gak ada….mobil ya bekas...wes bekas tuwek maneh ! Mobil kok umur e 31 tahun. Sepeda motor ya butut ! Gak jauh beda, 23 tahun ! Tuhan….mana buktinya kalo aku bakalan kaya ? Pake iman ? ^-^’
Makanan apa itu ? Yang keliatan cuman huruf I-M-A-N. Itupun ditulis di sebuah kertas sobekan bekas kalender. Apakah kertas kecil ini mempunyai kuasa untuk merubah nasib ? Apakah sebuah kata “percaya” itu bisa merubah keadaan ? Ya Tuhan...aku nda percaya ! Ajari aku untuk percaya !
Ajari aku untuk tetap percaya ketika keadaanya semakin memburuk ! Ketika semua pintu sudah tertutup ajari aku percaya bahwa Tuhan benar-benar membuka jendela. Angkat kepalaku supaya aku bisa melihat keatas, ke tempat dimana Engkau membuka jendela.
Kenapa sih Tuhan tidak menjawab doa kita seperti driver gojek waktu pesan go food ?
“ Pesanannya sesuai aplikasi ? Ditunggu ya pak !”
Kita berdoa, Tuhan diam ! Kita melangkah malah tersesat ! Lah terus harus gimana ? Diam saja ? Menghitung hari ? Sampai kapan ?
Sampai waktu Tuhan tiba. Kapan itu ? Nda tau. Itu rahasia Ilahi. Tetapi ada satu ciri khasNya. Sampai kita semua tergeletak tak berdaya tetapi masih tetap ngeyel gak mau menyerah.
Titik balik Daud adalah Ziklag. Semuanya habis, tempat tinggalnya habis terbakar, anak-anak dan istrinya tidak jelas ada di mana. Yang pasti masih hidup. Bukan hanya keluarga Daud, tetapi semua pengikutnya mengalami penderitaan yang sama. Kelelahan, keputusasaan, kekecewaan dan tanpa harapan. Ini salah siapa ? Dosa apa aku ? INI GARA-GARA DAUD ! BAJINGAN ITU PANTAS MATI !
Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan Allahnya. (Walaupun tidak tahu harus berbuat apa ? Pergi ke arah mana ? Dan bagaimana caranya bisa menang dengan kumpulan orang yang sudah putus asa, lemah tak berdaya dan dipenuhi kemarahan kepadanya.)
Titik balik Yusuf adalah penjara. Titik balik Yakub adalah Pniel, tempat dia berantem dengan Allah yang menyamar menjadi manusia. Titik balik Yesus adalah kayu salib. Tempat kematian paling terkutuk diantara para bajingan. Cerita iman ini kok menyedihkan sekali ya. Apakah saya harus melewati titik ini dulu baru bisa kaya ?
Saya tidak tahu, tetapi kebanyakan cerita di alkitab seperti itu. Alur ceritanya kurang lebih seperti ini, Tuhan menjanjikan sesuatu yang luar biasa.
Tetapi kenyataannya sebaliknya. Kita dibawa ke bawah, kedalam kegelapan yang paling kelam. Setelah itu baru mendapatkan apa yang dijanjikanNya. Tidak ada yang tahu berapa lama waktunya.
Daud harus menunggu 15 tahun lagi setelah mendengar nubuatan nabi Samuel tentang menjadi raja Israel yang baru. Yusuf juga menunggu 13 tahun sebelum mimpinya menjadi kenyataan. Abraham, bapa orang beriman, yang mendapatkan janji Tuhan secara face to face pun harus menunggu 25 tahun lamanya sebelum mendapatkan Ishak. Lebih parah lagi, Tuhan sendiri juga yang memerintahkan Opa ini untuk mempersembahkan Ishak di tempat yang cukup jauh. Yang membutuhkan waktu perjalanan 3 hari.
Jelas sekali ! Penantian adalah salah satu skenario Tuhan. Tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mempercepat ataupun memperlambat masa ini. Yang bisa kita lakukan hanya memperbaiki sikap kita. Bersabar, bersyukur dan tetap percaya walaupun sulit untuk mempercayai bahwa akhir dari segala sesuatunya adalah baik, mulia dan berkenan kepada Allah.
KESIMPULAN
Ketika Tuhan bertemu kembali dengan orang sakit yang disembuhkan di kolam Betseda itu, Dia berkata, “ Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk. “
Sayangnya, peringatan ini diabaikan. Begitulah manusia itu ! Tidak pernah mau bersyukur atas apa yang sudah didapatnya sekarang ini. Saya harap anda dan dan juga saya berbeda dengan manusia ini.
Share this content