TALENTA, MAKSIMALKAN KELEBIHAN (DAN KESUKSESAN) ANDA !

Talenta adalah sesuatu yang bisa anda kerjakan dengan lebih cepat, lebih baik dan lebih mudah (dibandingkan orang lain). Talenta adalah bakat, dilahirkan bersamaan dengan diri anda. Jika muka anda pas-pasan ya terimalah hal itu dengan lapang dada. Jangan pernah iri dengan teman anda yang mukanya "lady killer". Tidak ada yang bisa memilih mau dilahirkan sebagai pria atau wanita. Anda ya anda, gendut, ngentutan, gak ngrejekeni. Berbahagialah anda yang berdada besar, berpantat montok dan berkulit putih. Tapi, semuanya memiliki talenta tidak peduli muka atau status ekonomi anda. Jika anda hidup dengan talenta, maka kesuksesan dan kebahagiaan akan anda raih. Mau ?

Mengenal talenta dan kelebihan kita

 

CARA MENGETAHUI TALENTA KITA

Jika anda bekepala tiga dan bertanya dengan serius apa talenta saya, maka anda konyol. Jauh lebih konyol lagi jika status anda sudah menikah dan beranak dua. Super duper konyol lagi jika anda masih bekerja untuk bayar hutang kartu kredit. Tapi, sekalipun konyol, 80% dari kita hidup seperti ini. Penulisnya konyol, pembacanya konyol dan keduanya hidup di dunia yang konyol ! Yang penting bisa ketawa....^-^'

Mengapa aku gak sugih-sugih ? Mengapa aku kerja matek-matekan tapi pancet ae soro ? Itu pertanyaan klasik yang banyak anda temukan di internet sekaligus solusinya. Saya lain karena baru saja ketemu dengan orang kaya, hidupnya gak soro, mau apa saja bisa. Hari ini di Surabaya, besok sampai Sabtu di Bali, Minggu ke Surabaya lagi. Senin ke Bali, selasa ke Cina, Rabu ke Jepang, Kamis ke Surabaya lagi. Mau ke Amerika bisa, mau ke Eropa juga bisa. Kira-kira pertanyaan apa yang muncul dalam hidupnya ? Mengapa aku bisa kaya ? Gitu tah ? Mengapa aku gak tau soro ? Ha...ha...ha...?

Apa tujuan hidup ini ? Loh....antik soro ya ? Ketika melarat kita bertanya mengapa aku soro terus ? Ketika kita sugih malah tanya yang gak penting-penting seperti tujuan hidup. Pertanyaan yang selalu kita hindari dalam ke-soro-an kita sehari-hari. Tujuan hidup itu gak penting mas bro, sing penting bagaimana bisa tetap makan hari ini, besok dan seterusnya. Sing juga penting, minggu depan wayahe bayar kartu kredit...yak apa carane ? Kerjo kok gawe bayar utang tok ? Males'e...

Cara meraih kesuksesan dengan menggunakan talenta ktiaDalam Manajemen Waktu Pribadi, saya menulis empat dimensi waktu :

1. Penting dan Mendesak
2. Penting dan Tidak Mendesak
3. Tidak Penting Namun Mendesak
4. Tidak Penting dan Tidak Mendesak.

Makan adalah Penting dan Mendesak. Bayar hutang itu Penting namun Tidak Mendesak. Lalu tujuan hidup itu masuk ke dimensi mana ? Tidak Penting dan Tidak Mendesak atau Penting namun Tidak Mendesak ? Jawaban anda akan menentukan jenis hidup yang anda jalani serta masa depan anda.

Sesuatu yang Penting dan Tidak Mendesak akan menjadi Penting dan Mendesak sesuai dengan berjalannya waktu. Bayar kartu kredit tidak akan mendesak jika masih jauh dari jatuh tempo-nya. Dan baru akan mendesak dan bikin stress jika kurang satu atau dua hari.  Demikian pula dengan tujuan hidup yang bagi saya adalah hal yang penting namun tidak mendesak. Jika saya tidak menyelesaikan masalah ini, maka suatu saat nanti saya terpaksa harus berhadapan dengan si tujuan hidup ini.

Parahnya, saya benar-benar tidak bisa meramalkan masa depan saya. Syukur-syukur kalo pertanyaan ini muncul setelah saya sugih. Nek munculnya waktu soro-sorone maka saya isa matek. Urip kok cek angel'e seh-seh. Kerja bertahun-tahun pancet ae gawe bayar utang tok ! Saya tidak suka hidup ditentukan oleh keadaan, karena itu saya memilih untuk menyelesaikan semua yang berbau penting, baik yang mendesak maupun yang tidak mendesak. Dan salah satunya adalah talenta.

Talenta saya adalah leadership, manajemen dan cepat menguasai sesuatu. Beberapa orang mengatakan saya memiliki talenta memotivasi (mosok seh ? Mantan pacarku ae ngguyu ngekel...gak percoyo blas...^-^')  Ada juga yang berkata kalo saya juga memiliki bakat menulis...wah banyak juga ya...

Saya tahu di bidang itulah saya memiliki keunggulan kompetitif. Saya dengan mudah memimpin orang, membuat sistem manajemen atau belajar tentang hal-hal yang baru. Selain itu, saya benar-benar menyukainya. I Just Born With That !  Tapi keyakinan mengenai talenta ini tidak saya dapatkan seperti petir di siang bolong. Gak ada simsalabim terus jadilah Wapannuri seperti sekarang ini. Tidak, talenta itu membutuhkan perjuangan dan disiplin.

Perjalanan menemukan talenta ini dinyatakan dengan jelas oleh Om Petrus Agung , "Untuk menuju ke atas anda membutuhkan Talenta dan untuk mempertahankannya anda membutuhkan karakter."

Sewaktu  remaja saya tidak bisa mengatakan apa kelebihan saya, tapi  tahu benar kekurangan saya. Aneh ya ? Tapi saya yakin anda juga mengalami hal yang sama. Hal itu karena kebanyakan orang menilai diri kita berdasarkan kekurangan kita, jauh lebih banyak orang yang suka menyelatu tindakan dan sikap kita daripada memuji kelebihan kita. Karena itu kita cenderung mengetahui kelemahan daripada talenta kita. Jika anda memiliki kekuasaan untuk merubah kebiasaan jelek masyarakat ini maka ubahlah demi mewujudkan masa depan yang lebih baik.

Bos Garmen Surabaya yang ajari saya photoshopSatu - satunya hal yang bisa saya lakukan waktu masih ganteng dulu adalah tetap melakukan hal-hal yang tidak saya sukai tapi tetap di suruh melakukannya. Dulu saya disuruh bikin majalah remaja padahal saya tidak bisa menulis, mendisain, proses cetak-mencetak dan edit foto. Saya mau dan belajar siang malam. Untungnya ada teman saya yang sekarang jadi bos garmen mengajari CorelDraw danPhotoShop. Peristiwa ini melekat dan tidak dapat saya lupakan karena mengakibatkan IPK saya turun.

Waktu itu saya sempet menyesal karena gak isa Kumlaut, cuman kurang 0,02 tok. Lapo ndisek soro-soro gawe majalah remaja iki, gak dibayar pisan ! Namun sekarang sudut pandang saya berbeda, saya malah bersyukur karena telah belajar disain dan menulis. Itulah cikal bakal talenta menulis saya, namun butuh waktu bertahun-tahun.Kalo gak salah proses itu terjadi tahun 2000 lalu, awal milennium yang ngetren warna abu-abu.  Terus talenta tulis-menulis ini kembali lagi saya terjuni tahun 2008 melalui Wapannuri.com.

Setiap artikel yang saya buat di sini pasti ada tanggalnya karena website ini memang bertujuan untuk mendokumentasikan kehidupan saya. Wapannuri.com adalah surat terbuka bagi siapa saja, syukur-syukur kalo bisa mewarnai kehidupan anda. Sungguh lebih berharga daripada kekayaan (bagi saya loh ya). Coba deh anda cari di sini tulisan pertama saya pasti anda akan terkejut...kosong, pendek dan gak karu-karuan bahasa serta disainnya. Itulah proses menemukan talenta ! Butuh perjuangan dan kedisiplinan.

Jika saat ini anda mengikuti tulisan saya sampai habis maka anda termasuk orang yang suka membaca karena artikel saya sekarang ini rata-rata 4 halaman ukuran A4 dengan font 10 pixel. Selamat untuk anda !

 

TALENTA DAN TUJUAN HIDUP

Ucapan Ayah Kaya yang saya ingat dan jadikan pedoman adalah, "Gak mungkin lah nek orang itu soro terus. Pasti dia wes dikasih rejeki tapi gak digunakan dengan baik. Salahnya sendiri !" Saya yakin dengan perkataan ini dan sering melihat kebenarannya. Wayahe sugih, foya-foya. Wes melarat gak gelem soro. Disek sugih, saiki kere...ealah gengsinya ijek pancet !

Saya memiliki beberapa teman yang dulune gonta-ganti mobil. Dari BMW ke Land Curiser, dari Land Cruiser ke Mercedes, tiap tahun mesti ganti mobil. Padahal masih kuliah. Seiring berjalannya waktu mobilnya tambah jelek. Inova, Avanza, Xenia   dan sekarang  Honda Revo. Teman saya lainnya mantan bos besi yang sekarang jadi marketing asuransi (pekerjaan mulia).

Bapakmu sugih, iya bener ! Tapi seng sugih tetep bapakmu dul ! Kamu masih belum bisa menghasilkan uang buat gonta-ganti tiap tahun. Penghasilanmu itu gak isa dibuat DP mobil ! Tapi, bersyukulah karena gak sampe kere-kere nemen.

Talenta menyanyi dan kesuksesan PSY

Ada dua jenis pekerjaan yang saya ketahui yaitu pekerjaan dengan modal dan pekerjaan dengan keahlian. Anak orang kaya umumnya bekerja dengan modal karena itu langsung keleleran ketika orangtuanya bangkrut. Bekerja dengan modal itu gak perlu pinter nemen, tinggal perkecil untungnya dari pasaran wes mari ! Nek pasaran labanya 10 persen, ambilen margin 5% ae lak banter, biar lebih rame lagi, kamu ambil laba 3% ae atau jual harga pokok. Tidak perlu keahlian kok, pokok'e modalmu gede wes beres !

Yang lebih konyol lagi adalah orang pas-pasan yang meniru gaya hidup orang kaya. Wes bapak'e gak sugih males maneh, gak mau soro, gak isa diatur ambek gengsine dukur. Orang sing kayak gini ini yang Masa Depannya Suram tapi gak sadar dan gak bisa disadarkan. Wong sing sugih koncomu ae kok SombSek (sombong sekali).

Masing - masing dari kita PASTI MEMILIKI TALENTA dan juga memiliki pilihan untuk mengembangkan atau melupakannya. Satu-satunya petunjuk adalah pekerjaan anda saat ini.

Apakah anda bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup atau melakukan pekerjaan yang anda sukai ?  Tentunya pertanyaan ini juga berhubungan dengan usia dan faktor-faktor lainya. Yang baru lulus kuliah dapet kerja saja sudah senang setengah mati. Yang ikut orang 5 tahun cari kerjaan yang lebih besar bayarannya. Yang sudah menikah cari fasilitas dan gaji tinggi.

Anehnya, semakin besar gaji mereka semakin besar pula hutang kartu kreditnya. Anggap saja anda saat ini digaji 5 juta/bulan sementara biaya hidup anda 3 juta/bulan. Sisa gaji anda 2 juta/bulan, anggap saja dari dua juta itu anda sisihkan 1 juta/bulan untuk ditabung. Dan anda sudah bekerja selama 3 tahun. Jadi, setidak-tidaknya di tabungan anda ada 36 juta ! Coba cek angka di buku tabungan anda ! Ha...ha...ha....Bandingkan dengan tagihan kartu kredit anda juga, biar seru !

Dulunya anda memang bekerja menggunakan talenta anda tetapi sekarang sudah tidak lagi karena alasan klasik, supaya dapur tetap ngebul. Semakin lama kebutuhan hidup semakin mahal dan sudah menjadi kenyataan bahwa gaji kita tidak pernah bisa cukup. Kita memutar otak untuk mendapatkan tambahan penghasilan yang cepat. Apa yang bisa dijual ya kita jual, selama itu prospek maka sikat bleh ! Gak talenta-talenta'an, pokok'e dadi duit.

Cara menemukan bakat terpendam kita80% dari kita hidup dengan pola seperti ini. Tidak heran jika kondisi kita tidak berbeda dari 10 tahun lalu. Pancet sorone, pancet stress'e hanya sekarang ditambah anak satu dua biji. Anda bingung di mana salahnya ? Apakah hidup ini ya kayak gini ae tah ? Tidak !

Tujuan hidup kita adalah menikmati dunia yang diciptakan Tuhan ! Dia tidak pernah merencanakan masalah atau  kesengsaraan dalam hidup kita. Itu salah anda sendiri karena tidak menggunakan keunggulan kompetitif anda, investasi Ilahi yang ditanamkan ke dalam diri anda yang saya sebut sebagai TALENTA.

Talenta adalah sesuatu yang mengalir begitu saja dalam diri anda. Dengan bekerja sesuai talenta yang anda miliki hasilnya bisa jooos ! Sekalipun orang lain mencoba meniru cara kerja anda, dia tidak akan pernah se-efektif dan se-efisien anda karena faktor bakat alamiah ini. Pokok'e bidang ini anda lah rajanya ! Kesempatan anda untuk sukses jauh lebih besar daripada orang lain.

Saya lulusan ekonomi tapi pekerjaan saya saat ini disainer website. Awalnya memang rada-rada minder gitu. Bisa tah saya hidup di bidang ini ? Saingan saya buanyak sekali. Apakah saya bisa dipercaya orang dengan gelar SE ini ? Aku memang suka disain dan webiste tapi gak terlalu punya basic pemrograman dan juga gak sekolah diskomfis. Sampe stress aku ambil keputusan ini. Lah, nek gak jalan bojoku makan apa ? Oh Tuhaan ! Kalo memang ini panggilan hidupku, teguhkanlah ! Kasih pertanda !

Tuhan itu ajaib, 6 bulan gak dapet kerjaan ! Matek koen ! Tapi saya tetap disiplin ! Lakukan hal-hal kecil sekalipun gak kelihatan hasilnya. Rejeki datang dari Tuhan ! Pokok'e kita lakukan bagian kita, sisanya serahkan ke Tuhan rek ! Jangan pikir order, pikir bagaimana menghasilkan produk yang lebih berkualitas ! Tingkatkan terus kemampuan dan produk saja, harus lebih baik, lebih baik dan lebih baik !

Tuhan turut bekerja dalam segala aspek hidup manusiaBulan Februari 2013 ini pas setahun status pengusaha saya. Saya lagi libur 3 hari gak ngurusi website dulu...ha...ha...ha... soale sampai April baru bisa terima order baru. Pusing kakehan kerjaan, tak nulis disek di Wanapuri dot kom. Sampe wedi aku nek terima klien baru...yak apa njawab'e nek baru isa tak kerjakan dua bulan lagi ??? Tuh kan ! Tak kandani gak percoyo !

Bekerjalah menggunakan talenta anda karena di situ kesempatan meraih kesuksesan jauh lebih besar. Karena talenta memungkinkan anda menghasilkan produk yang jauh lebih baik, lebih sempurna, lebih lebih menyenangkan untuk dikerjakan dan lebih semuanya dibandingkan orang lain!

Saya tahu, saya akan sukses ! Hanya masalah waktu saja. Coba deh anda bayangkan sendiri. Background saya manajemen tapi bekerja di bidang disain dan pemrograman. Pekerjaan lama saya jaga toko tapi sekarang ini bekerja di bidang internet. Saya masuk ke dunia pekerjaan yang benar-benar baru dan tidak memiliki pengalaman di bidang ini. Saya baru bekerja setahun tetapi sudah cukup berkembang ! Saya juga tidak pernah ngemis-ngemis ke teman saya untuk cari order. Take It or leave it !

Saya juga gak tau ngebom pake email seperti seminar-seminar yang gak bonafit itu. Mosok seminar 5 jt ngirim emailnya ngawur...klik ke spam ! Judul emailnya menghasilkan jutaan rupiah tapi pemasarannya lewat email massal ! Wes....wes...nek iso nghasilkan jutaan rupiah lapo nyepam email ? Kontradiksi... tak kandandi bro....selamanya aku gak bakalan melok seminar model beginian ! Main cantik dikit lah...wong bikin website dan SEO gak larang ngono ae gak gelem ! Gitu ngajari orang buat sukses !

 

KESIMPULAN
Ketika anda bekerja menggunakan talenta berarti anda memanfaatkan kemampuan terbaik anda. Saya yakin Tuhan akan senang karena anda jek tas sadar kalau sebenarnya anda itu luar biasa bukan manusia !

Sebagai seorang investor, saya akan menstop investasi yang tidak menguntungkan dan memindahkan aset tadi ke keranjang yang lebih menguntungkan. Yang menghasilkan akan saya tambah dan yang tidak menghasilkan saya Go To Hell-kan. Jika Talenta Illahi tidak anda gunakan maka Sang pemberi talenta akan mencabut talenta anda ! Kapok koen !

Ketakutan Memulai Usaha Sendiri
Ya, itulah perasaan pertama yang saya alami ketika memutuskan bekerja dengan talenta saya

Share this content