Ketika Musa di PRANK! Tuhan

Pertemuan Musa dengan Tuhan melalui semak duri yang terbakar masih menyisakan banyak keraguan dan tanda tanya dalam hati Musa. Bayangkan, ketika Tuhan berbicara langsung kepada manusia, mereka masih tidak percaya dan tidak yakin dengan Firmanya. Apalagi sekarang…. Tuhan yang berbicara melalui roh kudus yang tidak kelihatan dan melalui benda mati yang disebut Alkitab. Kapan kita bisa yakin bahwa itu adalah kehendak Tuhan dan saat ini kita sedang berada dalam perjalanan mencari Kerajaan Allah ?

Ketika Musa di prank Tuhan

Keraguan Musa, Keraguan Kita Semua

Iman sebesar biji kacang hijau bisa memindahkan gunung ! Standar Tuhan gak tinggi-tinggi amat jika menyangkut masalah iman. Mungkin kalo kita punya iman sebesar biji nangka, bumi akan bisa kita pindahkan. Tapi, tidak ada manusia yang bisa beriman tanpa campur tangan Allah. Mungkin iman itu sendiri adalah anugerah. Karena saya melihat si Petrus.

Tidak ada alasan bagi Petrus untuk tidak memiliki iman kepada Yesus. Dia melihat dengan mata kepala sendiri sebagian besar mujizat Yesus:

  • Air menjadi anggur
  • Membangkitkan Lazarus
  • Orang buta melihat
  • Mertuanya sakit langsung sembuh dengan sentuhan
  • Angin ribut diredakan
  • Dan masih banyak lagi
Iman sebesar biji sesawi

Bahkan, ketika melihat Yesus yang bangkit dari kematian pun tidak serta-merta membuat Petrus memiliki iman sebesar biji nangka. Pertumbuhan iman Petrus baru terjadi ketika hari Pentakosta, dimana Roh Kudus turun dan masuk ke dalam dirinya. Petrus berubah ! Bahkan bayangannya bisa menyembuhkan orang sakit.

Pendeknya, hidup kita baru berubah ketika Roh Allah itu menguasai diri kita. Bukan karakter kita yang berubah, tapi perilaku dan ucapan kita memiliki kuasa. Saya yang kasar tidak berubah dalam sekejap menjadi orang Solo. Saya yang gak ganteng tidak sim salabim menjadi Lee Min Hoo. Hati saya yang berubah, dari dalam ke luar. Bukan dari luar ke dalam.

Musa menjadi orang yang paling lembut hatinya melalui proses yang panjang. Pergaulannya dengan Tuhanlah yang paling merubah hidupnya. Dia mengerti tentang:

  • Cara berpikir Tuhan
  • Cara kerja Tuhan
  • Masa depan yang mungkin terjadi

Tapi, sebelumnya Musa kena prank berkali-kali. Bukan salah Tuhan, tetapi salah Musa yang tidak teliti mendengarkan perintah. Tuhan itu efektif dan efisien, setiap kata memiliki tujuan, bukan abang-abang lambe. Apa yang dikatakan pasti akan terjadi. Yang tidak Dia jelaskan adalah proses atau caranya. Ketika Tuhan mengatakan bahwa bangsa Israel akan keluar dari perbudakan Mesir, Dia tidak menyebutkan tentang 10 tulah. Pokok’e pasti keluar dari Mesir.

Ketika Tuhan mengatakan bahwa Dia akan mengeraskan hati Firaun… Dia tidak menyebutkan tentang jerami yang harus mereka cari sendiri.

Ketika Tuhan menyuruh Musa untuk menunjukkan sulapnya melempar tongkat menjadi ular, Dia tidak mengatakan bahwa ahli sihir Firaun juga bisa bermain sulap seperti itu !

Ketika Tuhan menyuruh kita melangkah, Dia tidak menjelaskan bagaimana cara melangkah, atau lewat mana. Setelah kita melangkah dan sampai tujuan, Dia akan menjelaskan lagi apa yang akan terjadi dan apa yang harus kita lakukan. Dalam perjanjian baru pun demikian.

Tuhan memberi penglihatan kepada Petrus untuk makan Sioke dan Siobak Masgo. “Itu haram Tuhan !” kata Petrus. Tapi Tuhan menjawab, “Apa yang dinyatakan halal oleh Tuhan tidak boleh kamu haramkan.” Setelah itu Petrus memberitakan injil kepada Kornelius yang bukan orang Yahudi.

Sangat jarang Firman Tuhan digenapi dalam waktu yang cepat. Yang sering adalah kebalikannya. Ketika Tuhan mau mengangkat kita, maka yang terjadi kita terjun bebas ke bawah. Ketika Tuhan menjanjikan tanah yang penuh susu dan madunya, maka yang pertama-tama dilihat adalah tembok Yerikho yang super tebal dan dobel lagi. Ketika Tuhan memberikan Yusuf mimpi tentang bintang-bintang yang tunduk di kakinya, maka yang terjadi adalah dijual sebagai budak di usia remaja.

Janji Tuhan itu indah, tetapi aslinya beda jauh (untuk sementara waktu). Apakah kita kena PRANK ?

Musa membayangkan tentang tugas besar yang diterimanya:

  • Aku pergi ke Mesir, cari tetua dan bilang kalo Tuhan menampakkan diri kepadaku.
  • Kalo mereka gak percaya, aku akan melemparkan tongkat ini ke lantai dan berubah menjadi ular.
  • Kalo masih gak percaya, aku akan menyuruh para tetua untuk memasukkan tangan mereka ke dalam jubahnya. Mereka pasti kaget ketika mengeluarkan tangannya yang tiba-tiba terkena penyakit kusta. Tapi setelah aku suruh masukkan lagi ke dalam jubahnya, mereka pasti sembuh.
  • Setelah mereka percaya, aku akan ajak mereka ketemu Firaun. Dan Harun akan meminta ijin untuk pergi keluar dari Mesir.
  • Tapi, Firaun gak akan mengijinkan. Menyuruh aku keluar. Seminggu lagi aku akan kembali menghadap Firaun. Kalo belum di-ACC, balik lagi minggu depannya. Sampai Firaun mengijinkan.
  • Gampang !!!!

Yang tidak Musa bayangkan akan terjadi adalah Firaun menarik jeraminya dan menyuruh orang Israel untuk mencari jerami sendiri. Dan setoran batu batanya harus sama. Gak mau tau ! Salahe dewe, wani-wani nawar…lu itu siapa ? Tuhan itu sapa ? Gak kenal aku ! Pangkat e apa ? Edan !

Warga yang tidak tahu apa-apa kena getahnya. Mereka disuruh kerja dua kali lebih berat. Bahkan dihajar dulu. Tentu saja warga marah ! Siapa Musa itu ? Golek perkoro ae ! Nabi palsu ! Gak mungkin ini Firman Tuhan. Tuhan itu memberkati, bukan menyengsarakan bos ! Beneran kamu ketemu Tuhan ? Jangan-jangan halusinasimu sendiri !

Dan Musa pun menghadap Tuhan, “ Laaah, kan wes tak bilangi….jangan aku….pake orang lain saja yang lebih kompeten ! Paling aku salah ngomong, jadinya begini ! Aduh…. Tambah ruwet. Kok hasilnya jadi gini ? “

Ketika Musa bertemu Firaun

Musa berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya. Karena Musa membandingkan hasil dengan rencananya sendiri. Tentu saja Tuhan membalas dengan enteng, “ Rancanganmu bukanlah rancanganKu. RencanaKu itu hasilnya pasti damai sejahtera, mendatangkan masa depan yang indah. Memang itulah yang akan terjadi. Dan sekarang kita masuk ke phase 2 !“

“Haaaah ?” seru Musa. “Kok ada jilid 2 ? Kok aku gak tau ? Waduh….”

Tidak ada yang salah dengan perintah Tuhan, dari pertama kali perjumpaan Musa sampai kematiannya. Perintahnya tetap sama. Yaitu membebaskan umat Israel dari perbudakan Mesir dan membawa mereka ke tanah yang penuh susu dan madu. Seiring dengan berjalannya waktu, Tuhan menyingkapkan kejadian masa depan yang akan terjadi. Seperti seorang dukun yang meramal masa depan orang.

10 kejadian mendatang dikatakan Musa kepada Firaun. Itulah 10 tulah yang terkenal sepanjang masa. Betapa bencinya Firaun kepada Musa karena setiap ketemu pasti besoknya terjadi bencana. Benar-benar drama yang panjang dan melelahkan.

Musa : “Un…Firun….bebaskan umatku. Atau tak kirimi katak !”
Firaun : “ Never ! Go To Hell !”

Setelah katak, Musa menunggu lagi di depan kali Nil.
Musa : “Un… Firun… bebaskan umatku. Kalo gak mau, tak kirimi lalat !”
Firaun : “ Kirimen…wani tok !”

Setelah nyamuk, Musa nyangong lagi Firaun di tempat favoritnya.
Musa : “ Un….yak apa ? Deal ? COD ? Mau tak kirimi sampar ?”
Firaun : “......(mlengos)”

Dan seterusnya….

Kenapa kok gak langsung tulah ke 10 ae ? Langsung senjata rahasia yang damage-nya besar ? Kenapa harus pake drama segala ? Karena setiap sutradara berpatok pada konsep prolog - menaik - memuncak - menurun - ending. Sehingga penderitaan tokoh utama di awal menjadi tak berarti setelah berhasil mencapai tujuannya. Semua alur cerita filem kan seperti itu. Dan ketika berada di bagian akhir, banyak di antara penonton menitikan air mata haru dan bahagia.

Iya, Tuhan juga punya perasaan. Tuhan bisa terharu, bisa marah, bisa jadi seorang killer ! Kita manusia serupa dengan Tuhan. Bukan Tuhan yang menyerupai kita. Membuat drama adalah keahlian Tuhan. Tetapi bukan itu tujuan utamanya. Dia mau menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa Tuhan Allah Israel itu Allah yang hidup dan Allah yang kuat. Allah yang setia, yang selalu menepati janjiNya.

Apa janji Tuhan kepada Musa ? Gak ada. Apa janji Tuhan kepada bangsa Israel ? Gak ada juga. Tuhan hanya berjanji kepada Abraham, kira-kira 1.000 tahun sebelum jaman Musa. Apa janji Tuhan kepada Abah ? Memberinya banyak anak dan menjadikan mereka sultan semua !

" Kurang lebih 40 hari lamanya tulah pertama sampai kesepuluh.

Pertanyaannya:

Mengapa Tuhan tidak langsung pakai jurus pamungkas ? Tulah nomer 10 ? Mengapa harus ada drama dulu ? "

Kenapa kok Tuhan janji gitu ke Abah Abraham ? Gak tau, mungkin asal milih orang saja. Kebetulan saja yang dilihat Tuhan sosok Abraham. Atau ada alasan lain yang memang tidak perlu kita ketahui. Jangan lupa, bahwa Tuhan itu tetap misterius. Ada yang kita ketahui dan banyak yang belum kita ketahui.

Begitu juga dengan hidup kita. Ada hal-hal yang bisa kita prediksi, tetapi lebih banyak hal yang tidak kita ketahui. Seperti saat ini. Ekonomi sulit, bangkrut di depan mata, kerja apa ya gak jelas….. Apa itu pasti ? Apakah keadaan kita pasti seperti ini juga tahun depan ? Apakah kita bisa yakin 100% ? Atas dasar apa ? Rencana kita ? Kenapa kita lebih yakin terhadap kegagalan kita daripada peluang keberhasilan kita ?

Tidak ada yang salah dengan keraguan. Yang salah itu adalah keraguan untuk berhasil. Yang benar adalah keraguan untuk gagal. Aku ragu gagal karena Tuhan menyertai aku dan Dia berjanji akan memberkati dan membuat pekerjaanku berhasil. Jangan dibalik, ragu untuk berhasil dan yakin untuk gagal.

Musa selalu ragu dengan pekerjaanNya. Dan memang kejadian terburuk yang benar-benar terjadi. Yang bahkan tidak Musa perkirakan akan terjadi:

  • Firaun tidak mengijinkan umat Israel pergi — sudah diperkirakan
  • Kerja paksa dobel, gak dikasih jerami – diluar perkiraan
  • Dibenci bangsanya sendiri - diluar perkiraan

“Tuhan…..yak apa seh ? Firaun gak percaya sama aku. Katane ojo mbanyol ! Dan yang lebih parah… umatmu…orang Israel sendiri itu juga gak percaya sama aku ! Jalane wes buntu. Sing mau ditolong malah gak percaya sama sing nolong. Bahkan…aku sendiri gak percaya dengan diriku sendiri…dan mungkin juga sama Engkau.” kata Musa

Keraguan dan Iman dan Rencana Tuhan

Kisah Musa mengajarkan tentang penggenapan rencana Tuhan melebihi keraguan dan tingkat iman manusia. Apakah rencana Tuhan berhenti karena keraguan kita ? Atau rencana Tuhan berhenti karena iman yang tidak cukup besar ? Tidak !

Malam hari itu juga, bangsa Israel di usir dari Mesir

Ketika jalan buntu, ketika manusia membenci, ketika teman tidak mau membantu, ketika keluarga membuang kita…. Firman Tuhan tetap digenapi. Dengan 10 mujizat ! Bukan dengan 1 mujijat besar ! Tapi proses yang berjalan progresif. Dari langkah-langkah kecil, berjalan cepat, berlari dan melompat ! Dari kutukan terhadap lingkungan dilanjutkan dengan harta benda kita dan diakhiri dengan diri kita.

Sama seperti iblis yang mencobai Ayub. Dihajar sekaligus dengan kejam. Diawali dari harta bendanya, dilanjutkan anak-anaknya dan diakhiri dengan tubuhnya sendiri. Sama seperti Yesus yang ditinggalkan pengikutnya, dikhianati muridnya dan dibunuh, tetapi tidak ada satu tulangnya yang dipatahkan. Itulah tulah kesepuluh.

Yang merupakan korban keselamatan bagi umat Israel. Dimana setiap rumah harus memelihara anak domba jantan umur satu tahun yang lucu dan menggemaskan. Alangkah senangnya anak-anak bermain dengan binatang itu. Entah berapa kali dimandikan, disisir bulunya dan diajak tidur bareng. Tapi, setelah 14 hari tinggal di rumah…binatang itu harus disembelih. Pasti anak-anak nangis semua. Dan tangisan anak pasti mengetarkan hati papa dan mamanya ! Dan…anak domba itu tidak boleh dipatahkan tulangnya.

Seribu tahun bagi Tuhan adalah satu hari ! Demikianlah perspektif Tuhan yang jauh melebihi jangkauan manusia. Apa yang Musa lakukan saat ini memiliki arti di masa depan. Demikian pula dengan air mata dan keringat yang kita cucurkan saat ini akan memiliki dampak pada masa yang akan datang, sesuai waktu Tuhan.

Musa dipilih bukan karena kebetulan. Kebetulan dilihat Tuhan waktu nongkrong di warkop sebelah. Musa hadir ketika Yesus dimuliakan di atas gunung ditemani Elia. Musa inilah yang mendapatkan kehormatan untuk memberikan motivasi kepada anak Allah sendiri waktu dia hadir di dunia.

Sayangnya, pengalaman Musa ini sulit diterapkan pada jaman ini karena Tuhan tidak berfirman langsung kepada kita sehingga kita gak tau ini bener atau salah. Kita mencari rencana Tuhan…dan gak menemukan. Apakah nganggur termasuk rencana Tuhan ? Apakah Omzet yang turun terus ini termasuk rencana Tuhan ? Kerja apa enaknya sekarang juga termasuk rencana Tuhan ? Gak jelas kan….

Saya memutuskan untuk masuk pasar saham, padahal gak ngerti apa-apa tentang bisnis ini. Apakah ini rencana Tuhan ? Keberanian saya terjun ke bisnis ini karena pak Lo Kheng Hong. Entah darimana, saya menemukan portofolio-nya. Dia masuk dalam jumlah besar, sehingga bisa dilihat pergerakan saham-sahamnya di Stockbit :

  1. BMTR (Bisnis media)
  2. GJTL (Bisnis ban Gajah Tunggal)
  3. DILD (Bisnis properti Intiland)
  4. CFIN (Bisnis keuangan leasing)
  5. PTRO (Bisnis batubara Petrosea)
  6. MBSS (Bisnis transportasi kapal)

Dana yang saya investasikan tidak banyak karena saya tipe orang konservatif. Sehingga saya tidak bisa beli saham MBSS dan PTRO karena harganya yang tinggi. Portofolio saham saya BMTR, GJTL, DILD, CFIN dan PNLF (bank Panin). Tiap bulan saya nabung saham 500 ribu rupiah.

Saya tidak tahu hasilnya, tapi tujuan saya adalah investasi. Untuk jangka panjang, diatas 3 tahun. Beberapa teman yang pernah coba bisnis saham menyarankan untuk dibatalkan saja karena hasilnya pasti buntung...bukan untung. Apakah ini rencana Tuhan ? Saya gak tau….

Yang saya tahu adalah saya mengikuti portofolio Warren Buffet Indonesia. Guru saya adalah legenda hidup yang terbukti. Saya meniru langkah-langkahnya. Seandainya saya tidak menemukan informasi ini, saya tidak akan berani masuk ke pasar saham. Rencana Tuhan atau bukan saya tidak terlalu pusing hal ini karena keputusan ini yang terbaik. Kapan lagi bisa belajar dari orang hebat ? Bagi saya adalah kesempatan yang langka….mumpung orangnya masih hidup dan sehat.

Portofolio saham Lo Kheng Hong 2023

Apakah belajar trading Forex juga termasuk rencana Tuhan ? Saya gak tau, tapi saya juga menemukan guru yang 100% Trading For Living di Telegram. Walaupun trading saya masih loss, tapi jumlahnya sedikit sekali, gak sampai $100. Saya banyak belajar tentang hal baru yang membentuk karakter dan cara berpikir saya.

Keinginan saya dan manusia lainnya adalah menghasilkan uang secara cepat. Tapi yang terjadi malah kehilangan uang dengan cepat. Dan satu hal yang pasti bahwa tidak ada sesuatu yang instan ! Semuanya butuh proses yang menyakitkan. Hasil instan adalah kebohongan yang digembor-gemborkan influencer dan selegram yang tujuannya menjual barang dan mencari follower. Tentu saja mereka harus flexing untuk menunjukkan bahwa mereka berhasil. Tapi….siapa tahu keadaan mereka sebenarnya ? Bener-bener sukses atau pura-pura sukses ? Beneran kaya atau kaya bohongan.

Dari pengalaman saya berteman dengan orang kaya yang benar-benar kaya, justru mereka low profile. Gak bikin video TikTok yang memamerkan kekayaannya, gak foto koleksi jam tangan Rolex-nya. Mereka terlalu sibuk untuk urusan pamer. Lagian, mereka gak butuh dihormati orang lain. Lingkungan pergaulannya tau kalo mereka orang kaya. Orang kaya butuh privasi, orang setengah kaya butuh pengakuan, orang pura-pura kaya butuh pujian !

Hmmm...saya heran kenapa saya benci dengan influencer dan selebgram…. Saya tidak iri dengan mereka…. Tapi saya tidak suka...mungkin karena informasi yang mereka sampaikan tidak lengkap. Dalam hari yang baik-baik saja yang disampaikan, sementara yang susah-susah tidak. Dan faktanya, untuk mencapai yang baik-baik itu tadi harus melalui yang susah-susah dulu.

Menunggu Rencana Tuhan Terjadi

Dalam dunia trading Forex, lebih banyak waktu sideways daripada trending. Semakin lama periode ranging-nya, akan semakin besar pergerakan harganya. Harga bisa naik-turun dalam waktu satu minggu, tapi akan naik atau turun siginifikan dalam waktu satu hari. Dan menunggu adalah pekerjaan seorang trader. Trader profesional pasti sabar. Sabar menunggu harga memasuki entry zone dan sabar menunggu konfirmasi.

Nabi Samuel marah kepada Saul

Menunggu berarti nganggur loh ! Atau bisa berarti tidak melakukan gebrakan besar ! Bisa juga berarti bermalas-malasan sambil nonton televisi. Menunggu berarti menerima belas kasihan dan pemeliharaan Tuhan. Seperti seorang pengemis yang menunggu dikasih uang. Atau seperti Elia yang menunggu kiriman katering dari burung gagak. Atau seperti bangsa Israel yang menunggu manna dari Tuhan. Atau seperti Saul yang tidak sabar menunggu kedatangan Samuel sehingga dia membakar korban bakaran sendiri.

Akibatnya, Saul ditolak Allah menjadi raja Israel, walaupun secara de facto tetap raja. Menunggu lagi ! Menunggu Saul turun tahta….menunggu Daud naik tahta. Kenapa sih….manusia harus menunggu rencana Tuhan ? Kok gak langsung sat...set...was...wes….

Dari Saul, seharusnya kita belajar sesuatu, yaitu ketaatan. Bukan korban bakaran yang membuat Israel menang perang. Bukan sungai Yordan yang membuat Naaman sembuh dari penyakit kustanya. Tapi ketaatan Naaman kepada perintah Tuhan. Bukan salib yang menyelamatkan manusia, tapi ketaatan Yesus.

Ketaatan….itulah tujuan Tuhan. Pekerjaan adalah alat. Usaha adalah sebuah alat. Sumbernya tetap Tuhan. Walaupun perintahNya kadang tidak masuk akal bagi manusia.

Betapa teganya Tuhan ketika memerintahkan Elia untuk numpang di rumah seorang janda. Mereka sudah tidak punya apa-apa lagi, hanya segegam tepung dan sedikit minyak. Rencananya, janda dan anaknya itu akan membuat roti unyil, dimakan terus nunggu mati. Tapi Elia meminta roti itu untuknya. Membuat janda itu berpikir, “Hamba Tuhan kere ini tega bener ! Dia hidup, gue dan anak gue mati ! Gak apa-apa lah...toh pada akhirnya nanti kita bertiga akan mati kelaparan. Toh yang mati duluan dia karena udah tua.”

" Rahasianya bukan pada korban bakaran atau siapa yang membakar, tetapi ketaatan Saul kepada Samuel.

Rahasianya juga bukan pada air sungai Yordan, tetapi ketaatan Naaman kepada Elisa. "

Apakah nganggur di rumah itu termasuk ketaatan dalam rencana Tuhan ? Kadang iya dan kadang tidak. Tergantung situasi kondisi. Memang ada yang terpaksa nganggur. Tidak seperti saya yang diberi karunia menulis. Saya ingat pesannya Om Lo Kheng Hong, “Setelah membeli saham wonderfull Company, langkah selanjutnya adalah tidur ! Dengan tidur saya mendapatkan lebih banyak uang.

Dengan keahlian dan latar belakang pendidikan Musa sebagai putra angkat Firaun, pekerjaan gembala kambing domba berarti menyia-nyiakan anugerah Tuhan. 40 tahun waktu yang terbuang percuma. Apakah ini termasuk rencana Tuhan ? Saya nganggur 2 tahun…. Ini rencana Tuhan ? Yang pasti….masa depan itu misterius, dapat diramalkan tapi belum tentu terjadi.

Menurut saya, sebenarnya manusia itu di disain untuk menerima dan mengelolah berkat Tuhan. Dan selama ini kita terlalu fokus pada tugas mengelolah. Padahal tugas pertama juga penting. Menerima saja tanpa melakukan apa-apa.

“ Tuhan akan berperang bagi kita. Kamu akan diam saja. “ kata Musa sebelum membelah laut merah.

“ Marta….Marta….engaku kuatir dan kakehan mikir. Sebenarnya yang penting itu gampang. Pilihan Maria tepat dan baik.” Jawab Yesus kepada Marta.

Yesus memberi nilai A kepada Maria yang bermalas-malasan sambil dengerin kotbah. Dan memberi nilai B kepada Marta yang masak nasi goreng, bikin es cendol dan pisang goreng untuk rombongan Yesus.

Kita harus berkarya. Betul ! Itu perintah Tuhan. Kita harus menghasilkan sesuatu. Betul, tapi tidak harus setiap hari, seumur hidup pula. 6 banding 1. Enam hari Tuhan gunakan untuk bekerja, satu hari digunakan untuk menikmati pekerjaannya. 40 tahun saya bekerja, 2 tahun saya menganggur…. Itu adalah 20 banding 1…. Kebanyakan ! Kalo 6 banding 1, berarti saya harus nganggur selama 6 tahun.

Konsep yang harus saya rubah di sini adalah menganggur dan menikmati. Nganggur terus bengong itu salah. Nganggur dan baca buku itu benar karena saya tipe introvert. Saya menikmati kesendirian saya. Membaca buku dan kadang menulis membuat saya bahagia. Poin yang ingin saya sampaikan adalah lakukan sesuatu yang anda suka yang membuat anda bisa bersyukur.

Musa tidak pernah membayangkan dirinya berhasil membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Awalnya saja sudah bermasalah. Tetapi, malam itu juga, setelah tulah kesepuluh… Firaun benar-benar marah ! Israel harus keluar saat ini juga ! Seluruh polisi dan tentara kerajaan dikerahkan untuk mengusir mereka.

Pak Yakub, pak Lewi dan seluruh kampung RT 4 terkejut gak karu-karuan melihat rombongan mobil polisi.

“ Keluar semua ! Pergi dari sini ! “ teriak pak Kapolri

“ Ha ? Ada apa ? Ada apa ? Kenapa ? “ para warga bertanya-tanya kebingungan…. Baru bangun tidur belum sepenuhnya sadar. “ Salah apa ? Gara-gara Musa lagi ? Mateng kon !”

Malam itu juga….lebih dari 600.000 manusia berserakan keluar. Di tengah kegelapan malam dan ketidakpastian. Mereka tidak pernah bermimpi bisa keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Bahkan saat ini mereka tidak tahu apakah ini mimpi atau sungguhan.

Musa juga sama-sama terkejutnya. Masa secepat ini ? Biasanya mbulet. Terus aku harus ngapain ? Bawa mereka ke mana ? Ke arah timur ? Barat ? Utara atau Selatan ? Tuhan hanya bilang akan membawa bangsa ini ke tanah perjanjian yang penuh dengan susu dan madu ? Tapi ke arah mana ? Tuhan...aku gak tau jalan. Aku anak rumahan yang gak pernah pergi kemana-mana.

Kesimpulan

Tiba-tiba….munculah suara gemuruh yang keras. Muncullah api raksasa di luar tembok kerajaan. Yang menjawab pertanyaan Musa dan seluruh bangsa itu. Untuk saat ini bagian Musa sudah selesai, selanjutnya giliran Tuhan. Mereka berdua adalah tim estafet. Aku - kamu - aku - kamu - bagianku dan bagianmu.

 

Share this content