PRINSIP MANAJEMEN WAKTU : KESEIMBANGAN PERAN
Betapa sering kita tercabik-cabik mengisi peran kita. Sebagai seorang karyawan kita dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan yang tak kunjung habis. Sebagai seorang pasangan kita dituntut untuk mendengarkan keluhan masalah kehidupan "terkini". Sebagai seorang tulang punggung keluarga kita dituntut menyediakan nafkah, uang sekolah, rekreasi dan tetek bengek lainnya. Sebagai seorang anak kita diwajibkan berbakti kepada orang tua dengan mengantar ke dokter. Aaaaggh....semuanya harus dilakukan dalam satu hari ! Sungguh berat ! Saya juga manusia yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Kapan waktu untuk saya beristirahat ? Kapan ? Kapan ? Kapan ?
PERAN, KEBUTUHAN DAN KEWAJIBAN HIDUP
Waktu kita menghirup udara untuk pertama kalinya, maka saat itulah peran, kebutuhan dan kewajiban melekat dalam hidup kita. Ya, anda telah berperan sebagai seorang anak. Anda butuh makanan untuk mempertahankan hidup, anda membutuhkan nutrisi untuk perkembangan sel-sel dalam tubuh anda, anda harus menangis untuk mengaktifkan otot-otot anda agar tidak kaku. Pendeknya anda membutuhkan orang lain untuk mencukupi kebutuhan anda. Ayah dan ibu anda memiliki kewajiban untuk membesarkan anda sementara anda sama sekali tidak memiliki kewajiban kepada mereka.
Seiring berjalannya waktu, anda bertambah besar. Mulai berjalan, tertawa dan mengucapkan beberapa patah kata. Alangkah bahagianya orangtua anda ketika lidah anda dengan tertatih-tatih mengucapkan kata, " Ma...ma...pa...pa." Sekalipun anda sendiri tidak mengerti artinya. Mereka tertawa dan anda juga tertawa. Tidak ada kewajiban, yang ada hanyalah hak anda sebagai seorang batita.
Ketika anda masuk playgroup, peran anda bertambah dari seorang anak menjadi seorang pelajar. Anda mulai belajar berhubungan dengan orang lain. Belajar apa yang membuat anda senang belum tentu membuat orang lain senang juga. Ketika anda menuntut hak namun melalaikan kewajiban maka ada punishment. Dan akan mendapatkan reward jika telah melaksankan kewajiban anda. Anda mulai belajar tentang waktu sekolah, waktu istirahat, waktu bermain, waktu keluarga dan waktu-waktu lainnya.
Menginjak usia duapuluhan peran anda bertambah satu lagi, yaitu sebagai seorang pekerja. Anda masih tetap seorang anak karena peran ini melekat seumur hidup. Sekalipun anda sudah berkeluarga dan memiliki anak sendiri, anda tetaplah anak orang tua anda. Titik balik hidup anda mulai berubah ketika memutuskan untuk menikahi orang yang anda cintai. Hidup begitu indah dan menyenangkan. Tai kucing rasa tjoklat !
Peran anda akan bertambah seiring dengan bertambahnya usia anda. Demikian pula kewajiban dan kebutuhan anda. Tidak ada yang namanya pengurangan peran kehidupan, kecuali anda sakit jiwa atau yang nulis artikel ini orang gila. Setiap peran harus dilakoni dengan baik atau anda akan mendapatkan punishment. Entah itu dari orang lain atau dari alam. Tidak bisa berperan sebagai seorang suami akan mengakibatkan piring beterbangan di rumah. Melalaikan pekerjaan di kantor akan mengakibatkan Surat Peringatan pertama, kedua dan GO TO HELL ! Tidak rutin berolahraga akan membuat anda gampang sakit, lemah tak berdaya, kerempeng atau gendut.
Mau tau atau tidak. Peran, kebutuhan dan kewajiban akan bertambah sejalan dengan usia anda. Masalahnya adalah waktu kita tidak bertambah. Sehari tetaplah 24 jam. Delapan jam untuk bekerja, delapan jam untuk beristirahat dan delapan jam untuk hal - hal lainnya. Itulah sebabnya semakin lama semakin banyak orang stress, rumah tangga berantakan, perselingkuhan dan kejahatan.
Salah satu penyebabnya adalah manajemen waktu pribadi yang salah. Anda kepepet karena tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Anda menghabiskan banyak waktu di salah satu peran saja dan mengabaikan peran lainnya. Anda berpikir telah melakukan segala sesuatunya dengan benar tetapi akhirnya menyadari bahwa keliru naik tangga. Anda sudah mencoba mengatur waktu anda agar lebih efektif dan efisien tetapi malah menjadi lebih tertekan karena ternyata lebih banyak hal yang tidak dapat diselesaikan daripada yang mampu anda kerjakan. Jadi, bagaimana solusi manajemen waktu yang baik ?
KEBUTUHAN DASAR DAN TUJUAN HIDUP
Peran adalah kata yang kita gunakan untuk mencukupi kebutuhan dasar. Kita berperan sebagai pekerja untuk mendapatkan uang. Kita berperan sebagai orangtua untuk melanjutkan keturunan. Kita berperan sebagai pribadi untuk memenuhi kebutuhan sosial, untuk mencintai dan dicintai. Tujuan dari semua peran yang kita lakukan adalah kebahagiaan. Tanpa uang tidak mungkin bahagia karena tidak bisa makan, tidak bisa beli galaxy tab dan tidak bisa pamer kesuksesan. Tapi uang semata-mata juga tidak membawa kebahagiaan.
"Kebahagiaan adalah terpenuhinya 4 kebutuhan dasar manusia, yaitu hidup, mencintai, belajar dan meninggalkan warisan. Atau kebutuhan fisik, sosial, mental dan spiritual "
Keempat kebutuhan dasar tersebut sungguh nyata dan saling berkaitan. Tetapi kita cenderung untuk melihatnya sebagai kotak-kotak kehidupan yang terpisah-pisah. Kita memandang kebutuhan fisik kita sebagai sesuatu yang terpisah dari kebutuhan spiritual kita untuk menyumbang kepada masyarakat. Apabila kita memandang kebutuhan mental-psikologis kita untuk belajar sebagai sesuatu yang terpisah dari kebutuhan sosial untuk mencintai dan dicintai, mungkin kita tidak berusaha untuk belajar bagaimana sungguh mencintai orang lain secara mendalam. Sementara kita meningkatkan pengetahuan akademis kita, boleh jadi kemampuan kita untuk berhubungan dengan orang lain justru menyusut.
Sebagian orang terjebak pada ilusi yang mereka kira sebagai realitas kehidupan. Seakan-akan mereka sedang menjalankan perannya dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, namun di garis finisnya masih saja tetap merasa ada yang kurang. Masalahnya mereka menaburkan sesuatu dan mengharapkan dapat memetik sesuatu yang sama sekali lain.
Kesehatan yang prima bersandar pada prinsip-prinsip alamiah. Sejalan dengan waktu, ia tumbuh dari olah raga yang teratur, nutrisi yang tepat, istirahat yang cukup, pola pikir sehat dan upaya menghindari zat-zat yang merugikan tubuh. Tetapi daripada membayar harga yang harus kita bayar, kita terperangkap oleh ilusi penampilan. Yaitu ilusi kita bahwa pakaian yang mahal, dandanan dan make up yang tepat, program penurunan berat badan yang udah dan cepat akan memenuhi kebutuhan fisik kita. "Ilusi penampilan" itu merupakan janji kosong. Ia memberi kepuasan jangka pendek, tetapi sesungguhnya merupakan arum manis (suatu yang memikat tetapi tanpa isi).
Kesejahteraan ekonomi didasarkan pada prinsip-prinsip penghematan, kerajinan, tabungan bagi kebutuhan - kebutuhan yang akan datang, mendapatkan bunga dan bukannya justru membayar bunga. Tetapi, kita hidup dengan ilusi bahwa memiliki "benda-benda" akan memenuhi kebutuhan kita - tak peduli apakah benda-benda itu dibeli dengan kredit, dan butuh waktu berbulan - bulan atau bahkan bertahun - tahun untuk membayar dua kali lipat dari harga sebenarnya, demi kepuasan kosong yang segera didapatkan. Atau kita hidup dengan "fantasi penyelamatan" dengan berharap memenangkan lotre atau undian yang diselenggarakan oleh beberapa majalah.
Kita sering lebih mempercayai ilusi "INSTANT" daripada mempercayai kenyataan pertumbuhan dan perkembangan yang berjangka panjang. Kita memegang prinsip ini: " mendapatkan gelar....mendapatkan pekerjaan... mendapatkan uang...dapat membeli benda-benda... dan dengan begitu anda akan sukses." Tetapi apa yang dibawa oleh keberhasilan semacam itu ? Watak dan kompetensi yang sama yang tumbuh dari kebiasaan untuk terus menerus belajar secara mendalam dan mengembangkan diri dengan serius ?
Kebahagiaan hidup tak mungkin didapat dari ilusi semacam ini. Tips yang menampilkan cara cepat dan mudah, kata-kata hampa dan teknik-tekni etika kepribadian yang memperkosa prinsip-prinsip dasar - semuanya itu tidak akan pernah memberikan hasil-hasil yang menentukan kualitas kehidupan. Tidak akan pernah. Arti kehidupan adalah Inside Out, bukan dari fokus-diri-sendiri. Makna terletak dari sumbangan yang kita buat, pada hidup demi sesuatu yang lebih besar daripada diri kita sendiri. Perbedaan itu seperti Laut Mati, mandeg dan tertuju pada diri sendiri, di mana tak ada saluran keluar dan tiada kehidupan di dalamnya) dengan Laut Merah yang airnya mengalir keluar dan memberi kehidupan yang berlimpah - limpah.
Jadi kebahagiaan adalah pemenuhan 4 kebutuhan manusia yang mendasar, bukan janji ilusi mengenai pemecahan yang mudah dan cepat. Melainkan hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang menumbuhkan hasil jangka panjang. Dengan kata lain, keseimbangan antar peran. Bukan mengkotak-kotak-kan peran kita. Bukan juga loncatan dari satu peran ke peran lainnya. Keseimbangan peran adalah "dan", bukan "atau-atau". Peran kepala keluarga dan pekerja, bukan peran kepala keluarga atau peran pekerja.
KESEIMBANGAN PERAN
Sejak awal masa hidup kita terprogramkan untuk memandang peran-peran tersebut sebagai "kotak-kotak" kehidupan yang terpisah-pisah. Kita pergi ke kelas yang berbeda-beda di sekolah; kita memiliki pelajaran yang terpisah-pisah; kita memiliki buku-buku teks yang berbeda-beda. Kita mendapatkan nilai A untuk biologi dan C dalam sejarah, dan tidak pernah terlintas di benak kita bahwa terdapat hubungan antara keduanya. Kita memandang peran kita di tempat kerja sebagai sesuatu yang sama sekali terpisah dari peran-peran lainnya, seperti pengembangan diri atau pelayanan. Pengkotak-kotakan itu berubah menjadi watak ktia juga. Siapa sesungguhnya diri kita di tempat kerja bagaimanapun berbeda dari siapa diri kita ini bila di rumah. Apa yang kita lakukan dalam kehidupan pribadi kita terlepas dari apa yang kita lakukan dalam kehidupan publik.
Kalau kita memandang peran-peran kita sebagai bagian-bagian hidup kita yang terkotak-kotak, kita mengembankan suatu mentalitas kelangkaan waktu. Sekalipun banyak, waktu kita terbatas. Memanfaatkan waktu dalam satu peran berarti kita tidak dapat memanfaatkannya dalam peran lain. Ini berarti Menang-Kalah - satu peran menang, peran lain kalah. Kita berkompetisi dengan diri kita sendiri. Yang terjadi kemudian ialah bahwa seakan-akan kita menetapkan di mana kita mesti berada - padahal kita sebenarnya hanya menemukan diri terpaksa berada di situ sebagai akibat dari tindakan - tindakan kita dan berusaha mengumpulkan bukti-bukti untuk membenarkan posisi di mana kita berada.
Masing - masing peran sungguh amat penting. keberhasilan dalam salah satu peran tidak dapat membenarkan kegagalan dalam peran lain. Sukses bisnis tidak membenarkan kegagalan dalam perkawinan; keberhasilan dalam masyarakat tidak dapat membenarkan kegagalan sebagai orangtua. keberhasilan atau kegagalan dalam suatu peran akan mempengaruhi kualitas setiap peran lain dan kebahagiaan kita. Tanpa kesadaran "gambar besar" peran-peran kita ini, dengan mudah kita menjadi tergerogoti oleh beberapa peran, sampai-sampai mengabaikan peran lain.
Ada saatnya dalam hidup kita di mana ketidak-seimbangan adalah keseimbangan, ketika fokus jangka pendek memberikan andilnya terhadap misi keseluruhan dalam hidup kita. Seorang ibu yang baru lahir, misalnya, memanfaatkan begitu banyak waktu untuk mencintai, melayani, memelihar bayi itu. Untuk sementara waktu, hidupnya tampaknya tidak seimbang. Tetapi memandang hidup dari perspektif yang lebih jauh memberi konteks dan makna terhadap ketidakseimbangan musiman seperti itu. Saat-saat lain ketika ketidak-seimbangan jangka pendek, menciptakan keseimbangan jangka panjang boleh jadi mencakup keterlibatan dalam proyek sumbangan yang penuh makna, dengan memelihara orangtua yang sudah lanjut usia atau mulai bisnis baru.
Ketika kita terkuras oleh salah satu peran kita, kita seperti mengenakan kacamata-kuda, tak mampu melihat peran lainnya. kadang-kadang tujuan peran kita adalah tujuan yang "sekali gebrak dan ditinggalkan (hit and run)" yang meninggalkan puing-puing sepanjang proses pencapaian tujuan itu. Pada saat-saat lain, peran kita dapat mencapai tujuan yang memang kita maksudkan, tetapi pencapaiannya menciptakan hasil-hasil lain yang tidak kita kehendaki. Itulah alasannya mengapa anda harus menyeimbangkan semua peran anda.
KESIMPULAN
Pada kenyataannya, masing-masing peran merupakan bagian dari suatu keseluruhan yang amat saling terkait, suatu ekosistem yang hidup di mana masing-masing bagian mempengaruhi bagian lain. Sebagaimana dikatakan Mahatma Gandhi, " orang tidak dapat melakukan sesuatu yang benar dalam satu bidang kehidupan sementara dia sibuk melakukan kesalahan di bidang lain. Kehidupan adalah satu keseluruhan yang tak terbagi."
Ketika kita mulai menerapkan paradigma ini untuk diri pribadi kita, kita melihat bahwa keseimbangan dalam hidup kita tidak sama dengan berpindah dari satu kotak ke kotak lainnya. Keseimbangan adalah suatu timbangan yang dinamis. Keseimbangan peran berarti bahwa semua peran beroperasi secara bersama-sama dalam satu keseluruhan yang saling terkait. Pendeknya, keseimbangan adalah "dan" bukan "atau-atau"
Manajemen Waktu Pribadi I :
Tips bekerja efektif dan efisien
Anda akan belajar mengenai 4 kuadran waktu antara penting dan mendesak
Manajeman Waktu Pribadi II :
Prioritas
Lebih jauh tentang Kuadaran Penting dan Mendesak, kuadran penting yang sering terabaikan
Share this content