KEAJAIBAN PROSES KEHAMILAN

Kehamilan adalah sebuah kejaiban. Bagaimana sesendok teh sperma dan sebutir ovum bisa membuat anda dan saya. Pertemuan antara kedua sel ini menciptakan rasa bahagia yang tak terbayangkan bagi pasangan suami istri. "Ko, aku hamil. Sebentar lagi kita akan menjadi papa dan mama."  Kehamilan juga membuat kita kaget setengah mati, terutama ketika pacar kita berkata, "Ko, aku telat satu bulan. Rasane  aku meteng." Gedubrak.... runtuhlah dunia kita !

Proses Kehamilan Wanita

 

DICIPTAKAN DENGAN DAHSYAT DAN AJAIB

Setiap bulan sel-sel tertentu dalam tubuh perempuan secara rutin bekerja sama dalam siklus aktivitas yang dirancang untuk mengantisipasi kehamilan. Mereka mengelupas lapisan lama di rahim jika pembuahan tidak terjadi, dan melapisinya kembali untuk bulan berikutnya. kemudian suatu hari, sebutir telur yang sudah dibuahi mengendap di sel-sel reseptif rahim yang sudah mendapatkan lapisan segar, dan kehidupan baru dimulai. Semuanya berubah.

Mula-mula, cairan lokal memberi makan telur yang sudah dibuahi ttapi segera saja sel-sel di lapisan rahim menyadari bahwa akhirnya mereka menghadapi apa yang menjadi tujuan diciptakannya mereka. Organ paling menajubkan, yang bukan termasuk ke dalam ibu maupun bayi, mulai berkembang yaitu: plasenta. Orang yang hanya melihatnya setelah ia menyelesaikan fungsinya mungkin tidak cukup menghargainya. Padahal, dalam kenyataanya itu adalah organ yang paling aktif dan paling pemilih di alam. Ia menjalin ikatan keintiman luar biasa yang saling menguntungkan.

Letak Plasenta dalam rahimTertanam dalam di jaringan ibu, plasenta membangun jaringan pembuluh menembus membran yang begitu halus sampai semua zat-zat kimia dari darah ibu bisa terserap ke anak, dan semua zat buangan dari anak bisa dikeluarkan melalui ibu. Namun tidak ada saluran terbuka yang menghubungkan keduanya, tidak ada sel yang bisa menyeberangi membran itu, dan sang ibu tetap utuh sang ibu, dan sang anak sepenuhnya sang anak. (Seringkali, darah mereka memiliki golongan yang berbeda, sehingga percampuran darah bisa berakibat fatal.)

Plasenta adalah organ yang penuh misteri. Ia berkembang segera setelah pembuahan, dan dari sudut pandang imunologi ibu, jaringan itu adalah benda asing - namun tubuhnya menerima plasenta selama sembilan bulan. Lebih jauh lagi, nukleus sel-selnya menyatu sehingga membentuk satu sel tunggal, sel tunggal terbesar dalam alam.

Selain untuk memberi makan janin, plasenta memainkan peran penting untuk mengatur proses kehamilan. Dari sana, selain dari indung telur dan otak, datang hormon-hormon untuk mengatur dan memicu setiap tingkatan respons. Perbedaan antar para pembawa pesan ini dengan sejumlah hormon serupa yang berkeliaran dalam aliran darah sangat kecil, dan hanya pakar kimia yang bisa membedakan mereka. Bahkan apabila rumus kimia itu ditulis, orang harus berhati-hati untuk memperhatikan penempatan beberapa atom yang, misalnya, membedakan antara hormon pria dan hormon wanita.

Ahli kima mungkin menghadapi masalah dalam membedakan, tetapi sel-sel itu sendiri tidak. Zat-zat kimia yang sebelumnya tidak pernah memancing lebih dari sekedar reaksi ringan, stelah pembuahan tiba-tiba saja membangkitkan revolusi. Tampaknya sel-sel mendengarkan pesan hormonal dengan kewaspadaan dan keterbukaan baru. Hormon progesteron misalnya, secar teratur memang mengunjungi rahim dalam konsentrasi rendah, kadang-kadang mengiritasi lapisannya dan secara tidak langsung menyebabkan reaksi kram mensturasi yang menyusahkan. Tetapi setelah terjadinya kehamilan, ia dan estrogen meluncurkan serangkaian usaha berani yang menggerakan jutaan sel di tempat-tempat jauh.

Di dalam rahim, hormon-hormon itu mendorong sel-sel rahim untuk mengawali proyek pembentengan besar-besaran, mempertebal dinding organ itu untuk mempersiapkan diri bagi janin yang akan segera tinggal di sana dan membutuhkan perlindungan mereka. Sel-sel bertumpuk di atas sel-sel, melapisi, merengang, membelah diri, saling berdesakan. Akhirnya dinding rahim tumbuh sampai seratus kali ukuran sebelumnya.

tahap perkembangan janin dalam rahim ibu

Jumlah darah ibu juga meningkat sampai 50% selama kehamilan. Cadangan ini menjaga kemungkinan kehilangan besar-besaran saat kelahiran nanti. Darah juga secara otomatis menyesuaikan sifat pembekuannya untuk mempersiapkan kemungkinan pecah pembuluh. Dengan demikian, walaupun hormon yang sama mengontak banyak jenis sel, setiap kelompok menafsirkan pesan spesifik itu dengan sangat berbeda-beda.

Hormon yang sama bisa membangkitkan respons yang berlawanan pada sendi-sendi ligamen tertentu. Saat pembawa pesan kimia membasuh sendi pelvis, mereka meninggalkan kesan pada fibroblas dan osteoblas dan osteoklas, sel-sel pembangun kartilago dan tulang. Bukannya bertambah dalam jumlah atau menguat, sel-sel itu mulai membalikkan prosedur konstruksi normal dan melambat. Fibroblas yang menyusun sel-sel untuk membentuk ligamen yang menyambung tulang dengan tulang, memperpanjang serabutnya. Ligamen yang selalu menjaga kerangka kencang, stabil, dan kuat, sekarang melawan kebiasannya. Mereka harus berbuat begitu: tulang pelvis perlu merengang cukup jauh agar kepala bayi bisa lewat. Melonggarnya jaringan ikat mengakibatkan nyeri punggun dan cara berjalan khas yang oleh Shakespeare disebut "langkah bangga kehamilan."

Untungnya, tidak semua sel ligamen mengikuti perintah itu. Fibroblas di sendi-sendi lainnya, walaupun menerima pembawa pesan kimia yang sama, menyadari bahwa itu tidak berlaku bagi mereka, dan karenanya wanita hamil tidak mengalami masalah kepala yang longgar, lutut yang goyah, dan siku yang mudah terlepas sendinya.

Kulit juga berkembang untuk mengakomodasi payudara dan perutnya membesar (fakta yang menggemparkan beberapa wanita apabila garis-garis regangan itu tidak hilang setelah melahirkan). Demikian juga, sel-sel otot polos di seluruh tubuh mengendur, dan wanita hamil menyadari berkurangnya presisi buang air kecil dan pencernaannya. Saat otot polos rileks dan tubuh mengalirkan lebih sedikit sumber-sumber untuk produksi enzim pencernaan seperti pepsin, akibatnya bisa terjadi mual. Tubuh wanita hamil semakin lama semakin mengalihkan prioritasnya untuk menciptakan kehidupan baru, bukan sekedar mempertahankan tubuh yang sudah mereka kenal akrab.

Akhirnya, setelah saatnya tiba, tubuh wanita mempersiapkan diri untuk persalinan. Interaksi enzim dan hormon yang rumit antara ibu dan anak menyakinkan tubuh itu bahwa janin sudah siap. Selama berbulan-bulan otot rahim sudah berkontraksi lembut dalam gelombang-gelombang, berlatih untuk aksi ekstrim yang harus mereka lakukan, tetapi yang dalam kasus anak pertama, belum pernah benar-benar terjadi.

Selama kelahirannya, semuanya dipercepat luar biasa. Hormon-hormon mengatur kontraksi dan relaksasi serba mendadak yang lebih dramatis dari apa pun yang pernah dikenal tubuh.

Janin yang sempurna dan siap lahir

Seorang anak lahir. Meskipun demikian, hormon-hormon yang sama masih terus membanjiri tubuh ibu, yang dalam banyak kasus menyebabkan reaksi berlawanan dengan apa yang berlaku hanya beberapa menit sebelumnya. Rahim tidak lagi membesar, tetapi mengerut. (Ini adalah satu-satunya organ yang diprogram untuk membesar dan kemudian mengerut.) Pembuluh darah dari plasenta yang koyak memperbaiki diri. Plasenta itu sendiri, orkestrator ahli bagi sebagian besar akitvitas ini, tidak lama kemudian keluar dari panggung sejara antiklimaks, dan dibuang tanpa ucapan terima kasih sama sekali. Tali pusar berhenti berdenyut dan mulai berkerut. Prioritas baru mengambil alih: penyembuhan, pemulihan, dan ikatan baru antara dua individu yang terpisah.

Kemudian, dokter kandungan keluar dari ruang operasi dan berkata kepada anda, "Selamat, anda sudah menjadi bapak. Bayi anda sehat dan lengkap."

 

KESIMPULAN
Tanpa disadari, tubuh kita melakukan banyak persiapan jauh sebelumnya tanpa pernah kita sadari. Tiap-tiap organ dalam tubuh kita mendengarkan, menganalisa dan melakukan tindakan yang dibutuhkan dengan ketepatan yang luar biasa. Dikatakan bahwa Tuhan menenun diri kita semenjak masih berada dalam rahim ibu. Kita diciptakan dengan dahsyat dan ajaib.

Kita lahir ke dunia mempunyai satu tugas yang sudah ditetapkan oleh Tuhan dengan keunikan dan kelebihan kita. Jangan pernah menganggap diri anda tidak berguna, tidak bisa apa-apa dan hidup asal-asalan. Percayalah bahwa diri anda dan hidup anda berharga di mata Tuhan.

Share this content