RAHASIA PANJANG UMUR JOHN D. ROCKEFELLER
John Davidson Rockefeller divonis umurnya tinggal beberapa tahun lagi saat menginjak usia 53 tahun. Dia terkena penyakit pencernaan yang sedemikian hebatnya sehingga hanya bisa bertahan hidup dengan mengkonsumsi obat-obatan yang mahal. Waktu itu pendapatannya $1.000.000/minggu namun hanya bisa makan makanan seharga $2/minggu saja. Pada 23 Mei 1937, Rockefeller meninggal dunia, dua bulan setelah ulangtahunnya yang ke 98 tahun. Apa rahasia panjang umur Om John D ini ?
KISAH SUKSES JOHN ROCKEFELLER
John D. Rockfeller berhasil mengumulkan uang jutaan dolar untuk pertama kalinya pada usia 33 tahun. Pada usia 43 tahun ia berhasil membangun monopoli paling besar di dunia, yakni mendirikan perusahaan Standard Oil Company. Kesedihan berhasil membelenggunya sewaktu ia berusia 53 tahun. Kesedihan, kekuatiran dan kehidupan yang tegang berhasil menghancurkan kesehatannya.
John K Winkler, salah satu penulis biografinya, mengatakan, " Pada usia 53 tahun ia tampak seperti mumi."
Om Rockefeller diserang penyakit yang mengerikan yang mengganggu pencernaannya. Akibat penyakit tersebut, rambutnya rontok semua. Bahkan alis matanya pun ikut rontok. Bulu matanya tinggal sedikit. Winkler berkata, "Keadaanya sangat payah hingga suatu ketika ia terpaksa harus hidup dengan minum susu manusia." Menurut dokter, ia menderita alopacia, botak yang sering kali didahului oleh ketegangan syaraf. Dengan kepalanya yang botak itu ia kelihatan kasihan sekali sehingga ia harus memakai penutup kepala.
Semula Rockefeller dianugerai keadaan badan yang sehat dan kuat. Ia dibesarkan di daerah pertanian. Dadanya lapang, bahunya tegap. Tubuhnya kekar. Kalau berjalan langkahnya tegap dan mantap.
Tetapi pada usia lima puluh tiga tahun, pada saat orang mestinya mencapai keadaan yang paling gagah, ia justru sebaliknya. Bahunya melengkung ke bawah. Kalau berjalan gontai. Kegagahannya hilang sama sekali !
"Ketika bercermin, " kata John T. Flynn, salah seorang penulis biografinya, " Rockefeller melihat orang tua yang keriput dan pucat. Ia menjadi korban kerja yang tiada hentinya, kesedihan yang tiada habisnya, siksaan yang bertubi-tubi, tidak pernah tidur malam, dan kurang olahraga serta kurang istirahat ." Hal - hal itulah yang menghancurkan dirinya.
Sekarang ia jadi orang paling kaya di dunia. Tetapi ia harus diet, makan makanan yang tiada harganya. Orang miskin pun akan merasa hina bila harus makan makanan seperti itu. Penghasilannya waktu itu $1.000.000 seminggu, tetapi harga makanan yang ia makan dalam seminggu tidak sampai $2. Makanan yang diperbolehkan dokter hanya berupa susu yang diasamkan serta sedikit roti kering. Warna kulitnya hilang. Ia kurus kering, tinggal kulit pembungkus tulang. Tidak ada yang bisa menyembuhkan dia. Ia hanya bisa bertahan hidup dengan obat-obatan yang mahal harganya.
Bagaimana ini bisa terjadi ? Sedih, takut. Pukulan hidup. Hidup tegang dan menanggung beban yang berat. Jelas, ia membuat dirinya segera masuk liang kubur. Sejak berusia 23 tahun ia senantiasa tegang mengejar uang. Menurut orang yang mengenalnya, ia hanya gembira kalau mendapat untung. Kalau mendapat untung besar, ia melemparkan topinya ke atas, melompat-lompat seperti seorang primitif menarikan tari kemenangan. Kalau menderita rugi, ia langsung jatuh sakit !
Sekali waktu ia pernah mengapalkan bulir gandum seharga $40.000 menyeberangi The Great Lakes. Pengiriman itu tidak diasuransikan. Premi asuransinya besar sekali: $150. Malam harinya terjadilah angin ribut yang dahsyat sekali di daerah Lake Erie. Rockefeller sedih, cemas dan takut sekali. Takut kehilangan barangnya. Pagi harinya, ketika George Gardner (partnernya di bidang usaha) masuk kantor, ia mendapati Rockefeller terkapar di lantai.
" Cepat !" teriaknya sambil gemetar. " Kalau masih belum terlambat, masukkan asuransi sekarang juga ! " Gardner buru-buru ke kota dan menutup polis asuransi. Akan tetapi, ketika ia sampai di kantor kembali, ia dapati keadaan Rockefeller lebih buruk lagi.
Sementara itu ada telegram masuk, memberitahukan bahwa barang yang dikirim telah sampai di tempat tujuan dengan selamat. Selamat dari amukan angin ribut. Rockefeller jadi semakin sakit. kesedihannya bertambah lagi karena ia telah membuang uang asuransi sebesar $150 dengan percuma. Dia sangat sedih dan pening hingga terpaksa pulang dan tidur.
Coba pikirkan ! Pada waktu itu perusahaanya sedang melaksanakan transaksi sebesar $500.00 setahun. Walaupun demikian ia jatuh sakit dan harus menggeletak di tempat tidurnya hanya gara-gara $150 !
Om John tidak mempunyai waktu untuk bermain. Tidak mempunyai waktu untuk berekreasi. Tidak mempunyai waktu untuk istirahat. Seluruh waktunya dihabiskan untuk mencari uang dan mengajar pada Sekolah Minggu. Ketika partnernya, George Gardner, membeli kapal pesiar bersama tiga orang teman lainnya, John terpenjat dan menyatakan tidak mau menaikinya. Kapal tersebut bukan kapal baru, dan harganya $2.000.
Gardner selalu mendapati Rockfeller bekerja terus pada hari Sabtu siang. Pada suatu hari Sabtu, Gardner mengajaknya pesiar. "Ayo John, kita pergi berlayar. Kau perlu rekreasi agar badanmu sehat. Lupakanlah soal pekerjaanmu. Bergembiralah dan bersantailah sebentar."
Rockefeller memandangnya dengan mata melotot. "George Gardner," katanya. "Kau sangat pemboros. Tidak ada orang seboros kau. kau mengurangi kreditmu di bank dan mengurangi kredit saya juga. yang pertama-tama harus kauketahui, kau menghancurkan perusahaan kita. Tidak. Saya tidak mau naik perahumu. Bahkan melihatnya pun aku tidak sudi !" Rockefeller tetap tidak mau pergi. Ia terus bekerja dan tidak mau beristirahat walaupun hari itu hari Sabtu.
Selama menjalani karier usahanya, John D.Rockefeller senantiasa ditandai oleh watak yang sama: kurang humor, kurang perspektif. Beberapa tahun kemudian ia berkata, "Di malam hari, saya tidak pernah meletakkan kepala saya di atas bantal tanpa mengingat-ingat bahwa keberhasilan saya ini mungkin sifatnya hanya sementara saja."
Om John mengendalikan uang berjuta-juta dollar banyaknya. Walaupun demikian, ia tidak pernah merasa tenang. Kalau pergi tidur, ia selalu dibayangi kekuatiran. Kuatir kalau-kalau hartanya hilang. Tidak mengherankan kalau kesehatannya jadi hancur. Ia tidak menyisihkan waktu untuk bermain dan berekreasi. Ia tidak pernah menonton bioskop atau hiburan lain. Ia tidak pernah bermain kartu. Tidak pernah pergi ke pesta.
Mark Hanna mengatakan, Rockefeller gila uang. " Ia bijaksana terhadap hal-hal lain, tetapi gila terhadap uang. "
Rockefeller pernah mengaku kepada tetangganya di Cleveland, Ohio, bahwa "Ia ingin dicintai". Tetapi ia sendiri sikapnya dingin dan suka mencurigai orang lain. Dengan sendirinya tidak ada orang suka padanya. malahan Morgan menolak keras, tidak mau kerja sama dengannya. " Saya tidak suka sama dia," katanya mencibir. " Saya tidak mau berurusan dan berdagang dengan dia. " kakaknya sendiri benci pada Rockefeller. Saking bencinya, semua jenazah anaknya dipindahkan dari kuburan keluarga Rockefeller. Ia berkata, "Saya tidak mau keturunanku beristirahat di tanah yang dikelola oleh John D."
Karyawan dan rekan usahanya takut terhadap Rockefeller. Tapi ironisnya: Rockefeller takut pada mereka, takut jangan - jangan mereka membocorkan rahasia perusahaannya keluar. Ia memiliki sifat tidak percaya pada orang lain. kepercayaannya pada orang lain kecil sekali. Ketika ia mengadakan kontrak dengan perusahaan penyulingan swasta, ia memesan agar pimpinan perusahaan tersebut jangan sekali-kali menceritakan tentang hal itu kepada orang lain. Ia melarang agar hal itu jangan diberitahukan kepada siapa pun juga. Istrinya pun tidak boleh diberi tahu ! " Tutup mulutmu dan laksanakan pekerjaanmu". Itulah motonya.
Pada waktu ia berhasil mencapai puncak kemakmurannya, emas mengalir ke dalam lemari besinya. Tetapi justru pada waktu itu dunianya sendiri hancur berantakan. Buku dan artikel koran serta majalah mengecam Rockefeller.
Mereka mengumumkan adanya bahaya besar yang datang dari The Standard Oil Company. Dinyatakan adanya pencatutan besar-besaran dalam hal ongkos pengangkutan dengan kereta api. Ia dinyatakan membuat pukulan kejam terhadap saingannya.
John D. Rockefeller paling dibenci di daerah minyak Pennsylvania. Ia satu-satunya orang yang paling dibenci di dunia ini. Patungnya digantung oleh orang-orang yang pernah ia pukul baik di bidang usahanya maupun di bidang pekerjaannya. Banyak sekali orang yang ingin mengikat lehernya yang tinggal kulit pembalut tulang itu dan menggantungnya di pohon. Surat bernafaskan api dan belerang membanjiri kantornya. Surat yang mengancam jiwanya. Ia menyewa pengawal pribadi untuk menjaga dan melindungi dirinya dari mereka. Ia mencoba tidak menghiraukan topan kebencian tersebut. Ia pernah berkata dengan sinis, "Kamu boleh menyepak dan bertindak kejam terhadap saya asalkan saya kamu biarkan hidup menurut cara saya sendiri. "
Tapi ia dihadapkan pada kenyataan bahwa ia manusia biasa. Ia tidak tahan terhadap kebencian dan kesedihan. Kesehatannya mulai rusak. Ia bingung, takut dan ngeri sekali terhadap musuhnya yang baru ini. Musuh baru yang berupa penyakit ini menyerang dari dalam tubuhnya sendiri.
Mula-mula ia " tetap merahasiakan sakitnya yang munculnya kadang-kadang saja." Ia berusaha menghilangkan sakit itu dari pikirannya. Akan tetapi akhirnya ia tidak bisa memungkirinya lagi. Ia tidak bisa menolak tanda dan gejala fisik yang menyerang dirinya. Ia menderita insomnia, gangguan pencernaan dan rambutnya rontok. Gejala-gejala fisik tersebut adalah akibat kesedihan dan kehancuran batin. Akhirnya dokter memberitahukan kenyataan yang mengejutkan sekali. Ia harus menentukan pilihannya: uang dengan kesedihan dan ketakutan atau hidupnya. Dokter mengingatkan, ia boleh pilih : pensiun atau mati.
Rockefeller memilih pensiun. Akan tetapi sebelum pensiun, kesedihan hati, keserakahan, dan ketakutan telah berhasil menghancurkan kesehatannya.
RAHASIA PANJANG UMUR ROCKEFELLER
Untuk menyelamatkan jiwa Rockefeller, para dokter memberikan tiga peraturan. Peraturan tersebut dilaksanakan Rockefeller dengan taat sekali. Inilah isi aturan tersebut:
- Hindarilah rasa cemas, gelisah dan sedih. Jangan sekali-kali merasa cemas, gelisah atau sedih, dalam keadaan apapun juga
- Bersantailah. Bersenam atau berolahragala di tempat terbuka. Ambillah jenis olahraga yang ringan-ringan saja.
- Taati dan perhatikanlah makananmu. Berhentilah makan sementara kamu masih merasa lapar sedikit.
John D. Rockefeller mentaati semua peraturan itu. Barangkali itulah yang menyelamatkan jiwanya. Ia beristirahat. Pensiun. Kemudian ia belajar bermain golf. Ia berjalan-jalan di kebun dan ikut mengolah kebun. Ia banyak mengobrol dengan tetangganya. Ia bernyanyi.
Tetapi bukan itu saja yang dilakukan Rockefeller. " Sepanjang hari ia terus - menerus tersiksa. Setiap malam ia tidak bisa tidur. Selama waktu itu, " kata Winkler, "John D Rockefeller mempunyai waktu untuk berpikir. "
Ia mulai memikirkan orang lain. Suatu ketika Ia berpikir, berapa banyak uang yang ia dapat. Kemudian ia mulai bertanya-tanya, kalau uang tersebut dipakai untuk membahagiakan orang lain, bagaimana hasilnya ? Seberapa jauh dapat membahagiakan mereka ?
Pendek kata, ia sekarang sudah mau melepaskan jutaan dollar bagi kepentingan orang lain. Kadang hal ini tidak mudah.
Sebagai contoh, ketika ia menyumbangkan uang untuk gereja, terjadilah reaksi hebat dari umat seluruh negri. Mereka mengatakan uang tersebut "uang cemar." Walaupun demikian, ia tetap memberikan sumbangan tersebut. Ia melihat sekolah miskin di tepi Danau Michigan yang mulai ditutup oleh karena gedung dan tanahnya kena sita. Ia cepat-cepat turun tangan untuk menyelamatkannya. ia memberikan jutaan dollar untuk membangun sekolah tersebut. Kini sekolah tersebut terkenal dengan nama Universitas of Chicago. Ia juga berusaha membantu orang negro. Ia memberikan sumbangan kepada universitas-universitas negro seperti Tuskegee College. Sumbangan tersebut antara lain sangat diperlukan bagi biaya dan pengembangan karya George Washington Carver.
Ia juga membantu dalam usaha pemberantasan cacing tambang. Suatu ketika Dr. Charles W. Stiles, pejabat yang bertugas dalam pemberantasan cacing tambang berkata, " Obat seharga lima puluh sen dapat menyembuhkan orang yang terserang penyakit ini. Penyakit yang mengganas dan membinasakan daerah selatan. Tetapi siapa yang mau memberikan 50 sen tersebut ?"
Rockefeller ! Ia menghabiskan uang jutaan dollar untuk memberantas wabah cacing tambang. Dengan bantuan uang tersebut bencana besar yang melanda daerah Selatan dapat disapu bersih. Sesudah itu ia melangkah lebih maju lagi. Ia mendirikan badan dana internasional yang besar sekali bernama The Rockefeller Foundation. Yayasan ini membantu dalam memerangi penyakit dan kebodohan di seantero dunia.
Dan bagaimana keadaan Rockefeller sendiri ? Apakah dia lantas mendapatkan ketenangan jiwa dan kedamaian batin ? YA. Akhirnya dia merasa puas. " Jika sesudah tahun 1900 masyarakat menyerang The Standard Oil, "kata Allan Nevins, "masyarakat keliru besar."
Rockefeller berbahagia. Ia telah berubah sama sekali. Sedikitpun tidak sedih atau takut. Ia bahkan dapat tidur pulas semalam suntuk ketika ia terpaksa harus menerima kekalahannya yang paling besar dalam kariernya.
Kekalahannya terjadi ketika perusahaan raksasa yang ia dirikan itu, The Standar Oil, harus membayar denda paling besar dalam sejarah perdagangan. Menurut pemerintah Amerika Serikat, The Standard Oil adalah suatu monopoli, yang langsung melanggar undang-undang antit rust. Peperangan sengit berlangsung selama 5 tahun. Para ahli hukum ulung melakukan perang tak berkesudahan, yang pada waktu itu merupakan perang pengadilan yang paling lama dalam sejarah. Tetapi akhirnya The Standard Oil kalah.
Tatkala Hakim Kenesaw Mountain Landis menjatuhkan vonisnya, para jaksa pembela takut jangan-jangan John D Rockefeller menerimanya sebagai pukulan hidup yang berat sekali. Akan tetapi mereka tidak tahu bahwa Rockefeller telah mengalami perubahan besar.
Malam itu selah satu pengacaranya menelepon John D. Rockefeller. Ia memberitahukan tentang putusan hakim tersebut dengan hati-hati sekali, dan kemudian berkata dengan nada sedih, " Saya harap bapak tidak terkejut atas putusan ini. Saya harap Bapak tetap bisa tidur nyenyak malam ini !"
Bagaimana reaksi John tua ? Ia langsung membalas telepon itu dengan berkata, " Tak usah kuatir, Johnson. Saya bermaksud tidur nyenyak malam ini. Sebaliknya.... hal tersebut jangan sekali-kali menganggu dan merisaukan anda. Selamat tidur !"
Itulah riwayat sesorang yang dulu pernah menggeletak di tempat tidur karena sedih kehilngan uang $150. Tetapi John D. Rockefeller baru berhasil mengatasi kesedihannya setelah menderita dan harus berjuang bertahun-tahun lamanya. Pada usia 53 tahun ia nyaris mampus, tetapi kemudian ia bisa hidup terus sampai umur 98 tahun.
KESIMPULAN
Segala sesuatu dimulai dan berakhir di pikiran. Di dalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat. Makan makanan sehat itu penting, olahraga itu penting, diet sehat itu penting. Namun yang paling penting adalah pola pikir sehat. John D Rockefeller sudah membuktikan kebenaran ini dengan hidupnya sendiri.
Dia dilahirkan dengan tubuh yang bugar dan fisik yang tangguh. Dia mampu menaklukan dunia namun dikalahkan oleh dirinya sendiri, tepatnya oleh keliaran pikirannya. Mungkin anda sudah melaksanakan " tips hidup sehat bulan ini" atau memakan obat awet muda tetapi tetap saja sakit-sakitan. Mengapa ? Itu karena anda membiarkan ketegangan, kesedihan dan pikiran menguasai hidup anda !
Resep Hidup Bahagia Dale Caregie
Terapkan 3 prinsip sederhana ini agar anda tetap awet muda dan berbahagia
Share this content