Cara Saya Beli Barang Online
Sekarang ini, Juli 2024, beli barang online sudah menjadi kegiatan yang biasa. Berbeda dengan masa saya membeli barang online tahun 2012. Berarti butuh 12 tahun untuk merubah kebiasaan manusia. Kekuatiran ditipu, barang tidak dikirim atau menggunakan jasa rekening bersama sudah hampir tidak ada lagi, khususnya bagi Generasi Z. Tapi, yang namanya penipuan itu tetap ada dengan modus yang berbeda pula. Saya akan membagikan pengalaman saya (selama 12 tahun ini) dalam memilih dan membeli barang online yang murah dan berkualitas.
Marketplace Favorit : Tokopedia & Shopee
Bukan berarti Lazada, Bukalapak dan BliBli itu jelek. Tetapi saya jarang beli di sana karena harganya kalah murah dari Toped dan Shopee.
Kok bisa Toped dan Shopee lebih murah ? Karena mereka bakar duit edan-edanan untuk promosi. Perusahaannya rugi terus. Tokopedia itu ruginya tiap tahun 15 Triliun (rata-rata). Saya tulis saja angkanya:
---->> Rp 15.000.000.000.000.000 -- Rugi GOTO
------------------------>> 5.000.000 — Gaji UMR
Bagaimana dengan Shopee ? Shopee itu perusahaan multinasional, ada di Singapura, Malaysia, Vietnam, Spanyol, Brazil dan banyak negara lainnya di Asia Tenggara, Amerika latin dan Eropa. Sejak IPO, tahun 2017 sampai tahun 2022, Shopee rugi terus. Baru tahun 2023 ini untung.
Barang-barang di e-commerce bisa murah karena subsidi ongkos kirim. Bandingkan dengan toko, supermarket atau distributor yang ongkos kirimnya bayar sendiri. Sebagai contoh, pudding nutrijell yang dijual di tokopedia harganya Rp 3.000/sachet. Beli 5 biji sudah gratis ongkos kirim. Sesama wilayah Surabaya ongkos kirimnya Rp 8.000 – subsidi tokopedia.
Kira-kira berapa sih untung penjualnya ? Antara Ro 150-300 per sachet. Jadi kalo jual 5 biji, dapet untung Rp 750-1.500. Bahan makanan itu margin wajarnya 5-10%.
Sekarang bandingkan antara untung dengan subsidi tokopedia. Penjual untung paling maksimal Rp 1.500, sedangkan tokopedia subsidi Rp 8.000/transaksi. Bagaikan bumi dan langit kan.
Darimana pendapatan e-commerce seperti tokopedia dan shopee ?
- Biaya admin
- Biaya layanan
- Pendapatan iklan penjual
- Layanan keuangan
Tujuan kita cari penjual yang berkualitas dan bertanggungjawab."
Biaya admin adalah biaya yang dikenakan kepada penjual untuk setiap barang yang terjual. Besarnya 4 - 6,5%. Misalnya harga jualnya Rp 1.000, maka penjual akan dikenakan biaya admin sebesar Rp 40 - 65. Kecil ? Tergantung harga barangnya.
Kalau harganya Rp 100.000, maka biaya adminnya Rp 4.000 - 6.500. Kecil ? Tergantung mau untung berapa. Anggap saja keuntungan wajar penjual itu 10 - 30%. Tapi kalo jualan di shopee, ambil untung 30% dijamin gak laku jualanmu ! Maksimal cuma 15%. Tapi sangat banyak penjual yang ambil untung dibawah 10%.
Jadi, barang Rp 100.000 bisa dapat untung Rp 10.000. Dipotong biaya admin Rp 5.000. Ini besar atau kecil ? Cuan kita yang Rp 10.000 terus dipotong Rp 5.000. Jadi untung bersih kita dari penjualannya tinggal Rp 5.000. Lalu dipotong bubble warp, dipotong plakban, dipotong gaji pegawai, dipotong bensin kirim ke ekspedisi.
Biaya layanan adalah biaya untuk gratis ongkos kirim, promosi penjual dan lainnya yang saya tidak tahu. Biaya untuk gratis ongkos kirim 4% dari harga barang. Misalnya Rp 100.000, biaya gratis ongkos kirimnya Rp 4.000.
Hukum e-commerce sekarang adalah gratis ongkos kirim. Kalau mau jualan di sana, harus mau nanggung biaya ongkos kirim ini. Gak mau ikut…mati. Ikut promo…setengah mati. Enak banget jadi pembeli sekarang ini.
Jadi total biaya yang harus dikeluarkan penjual untuk barang seharga 100 ribu adalah 8 - 10,5% atau Rp 8.000 - Rp 10.500. Kalo cuma ambil untung 10% saja maka dipastikan penjual melakukan bunuh diri. Anehnya, sangat banyak seller seperti ini di shopee dan tokopedia.
Ketika saya mau beli barang yang beresiko rendah misalnya pensil, kopi, buku dan lainnya maka saya akan beli di Shopee. Kalau barang elektronik yang gak ada mereknya atau bukan merk terkenal, maka saya akan beli di Tokopedia. Kenapa ? Karena penanganan komplain di tokopedia lebih baik daripada shopee. Kalau mau cari barang murah, shopee jagonya.
CS Tokopedia lebih responsif daripada Shopee. Ketika ada komplain, 1-2 hari berikutinya pasti akan langsung nimbrung dan memberikan deadline kepada seller atau buyer. Tergantung bola panasnya di mana. Kalau seller tidak merespon, akan dikasih deadline 1-2 hari. Jika sampai batas waktu, tidak ada jawaban, maka komplain akan dimenangkan oleh buyer. Demikian sebaliknya kalau buyer tidak merespon, maka komplain akan dimenangkan oleh seller. Jika kedua pihak sama-sama ngotot, maka tokopedia yang akan mengambil keputusan berdasarkan bukti-bukti yang dilampirkan. Tetapi, kemungkinan besar akan dimenangkan oleh buyer.
Kenapa buyer harus dimenangkan ? Karena reputasi tokopedia tergantung pada buyer, bukan pada seller. Mati satu seller, muncul 1.000 seller baru.
Selama ini, saya hampir tidak pernah buat video unboxing. Kalau barangnya rusak, ya saya foto apa adanya. Kalau barangnya kurang, ya saya bilang kurang. Sangat jarang CS meminta video unboxing.
Biasanya, kalau penjualnya memang niat jualan, bukan niat nipu. Pasti akan mereka cek dan menyetujui komplain kita. Bahkan penjual yang niat menipu pun pasti kalah kalau dikomplain.
Tokopedia maupun shopee bisa melihat history pembelian kita. Dari data tersebut, mereka bisa menilai, apakah kita termasuk pembeli yang jujur, jarang komplain dan dapat dipercaya. Mereka juga bisa melihat transaksi penjual. Apakah si penjual banyak mendapatkan komplain, sering menipu dan lainnya. Kalau pembeli lama ketemu penjual baru, saya pastikan penjual baru pasti kalah komplain.
Sebenarnya komplain barang di shopee cukup baik, tapi respon CS sangat lama dan gak aktif. Penjual dan pembeli disuruh diskusi sendiri sampai berhari-hari. Kalau tidak ada solusi, baru meminta Shopee turun tangan. Dan responnya lama serta agak bloon. Tapi biasanya yang dimenangkan itu buyernya.
Meskipun harga barang yang saya incar lebih murah di shopee, kalau resikonya tinggi, maka saya lebih nyaman beli di tokopedia. Kalau cuman beli sabun, biasanya saya cari dulu di shopee, lalu saya bandingkan di tokopedia. Mana yang paling murah dan paling dekat dengan lokasi saya.
Cara paking penjual di shopee tuh kesannya sak karepe dewe. Pokoke dibungukus, sehingga kemasannya penyok kabeh. Kadang juga ada barang yang bocor dikit. Pokoknya kalo mau cari barang yang berkualitas dan pelayanan baik, cari di tokopedia. Jangan punya mental pembeli adalah raja. Wes gak usum. Murah minta slamet….mimpi kalo jaman sekarang ! Gak realistis.
Cara Memilih Barang Murah dan Berkualitas
Barang murah tidak selalu jelek. Tapi kebanyakan jelek. Yang bikin kesel itu barang murah dijual mahal. Dan banyak sekali barang murah di marketplace kita. Bahkan saat ini banyak muncul barang yang super murah tapi gak ada yang beli. Jadi, kita perlu tahu jenis-jenis penjual yang ada di marketplace:
- Penjual yang cari untung
- Penjual yang cari review
- Penjual yang cari mangsa (penipu)
Sekarang ini, rata-rata biaya admin dan layanan e-commerce 8 - 11%. Jadi, penjual harus menjual barang dagangannya margin 15 - 20%.
Jadi, untuk menentukan harga wajar barang yang akan anda beli adalah mencari harga rata-rata setiap penjual. Gak usah dicatet, scroll aja selama 5-10 menit. Maka otak anda akan otomatis menemukan harga termurah dan termahal barang tersebut. Lihat di tokopedia dan shopee.
Misalnya kita cari barang Android TV Box. Berdasarkan riset yang kita lakukan, maka harga termurahnya adalah Rp 155.000 - 175.000. Yang anda jadikan patokan itu harga dan jumlah terjual. Kalau barang terjual 100 bijian, itu data yang valid. Semakin besar semakin baik.
Tapi penjual sekarang ini nakal dan bodoh. Gambar yang dipasang dengan harganya gak sama dengan tujuan mendatangkan pengunjung. Mereka bodoh karena lupa bahwa yang mendatangkan uang adalah penjualan, bukan traffic. Barang A dijual dengan harga Rp 10.000, dibawah harga rata-rata. Begitu kita klik, ternyata yang dijual adalah barang B. Tentu saja saya blacklist toko model beginian. Walaupun murah, gak mungkin tak beli. Wong niatnya aja udah gak bener. Apalagi barang yang dijualnya.
Setelah tahu harga wajarnya, maka baca deskripsinya ! Logikanya : barang yang murah dan mahal itu pasti berbeda. Yang harus kita cari tahu itu adalah perbedaannya. Toko A jual Rp 155.000, sementara toko B jual Rp 190.000. Judulnya kelihatan sama, gambarnya sama, jumlah barang terjual juga sama. Review sama, tapi kok harganya beda ? Dimana bedanya ?
Misalnya saja pudding Nutrijell. Gambar bisa sama, tapi isinya berbeda. Ada yang 10gr dan juga ada yang isi 15gr. Yang 10gr harganya Rp 2.000, sementara yang 15gr harganya Rp 4.000. Kalo difoto satu-satu gak akan terlihat bedanya. Kalo di foto barengan baru kelihatan beda. Tapi ngapain repot-repot foto, ambil saja foto toko lain lalu kita upload di toko kita.
Saya tidak akan membeli di toko yang jual barang murah tapi deskripsi tidak jelas. Kenapa ? Karena saya tahu ada banyak sekali variasi barang. Ada kemasan kecil, ada kemasan besar. Ada KW1, KW2 atau KW3. Ada barang yang bisa dipakai dan ada barang yang tidak bisa dipakai. Ada barang yang setengah rusak dan juga barang yang rusak. Tentu saja ada penjual jujur dan penjual tidak jujur. Memang barang bisa dikomplain, tapi kan butuh proses. 1 komplain itu rata-rata butuh waktu 1 minggu sebelum uangnya kembali.
Kalau anda tidak baca deskripsi, bisa jadi ketika komplain akan kalah. Patokan CS itu gambar dan deskripsi. Kalau gambar sesuai, deskripsi benar. Maka komplain karena salah pilih barang tidak akan bisa diterima. Itu salah anda karena tidak baca deskripsi. Mungkin saja tujuannya adalah mencari pembeli yang ceroboh. Jadi ikhlaskan saja, lain kali lebih teliti.
Barang murah dan laris tidak selalu berkualitas. Barang murah bisa laris karena harganya murah. Jangan mengharapkan lebih dengan embel-embel murah berkualitas. Gak ada barang murah yang dibuat dengan bahan berkualitas. Bahan berkualitas harganya mahal. Kita sering terpancing dengan influencer yang dibayar untuk mengiklankan barang murah yang dijual mahal.
Saat tulisan ini dibuat, metode marketing yang paling cocok adalah social marketing. Di-iklan-kan di tiktok, instagram atau youtube. Pake jasa selebgram, bayar youtuber untuk review produk dan lainnya.
Sekarang ini ada beberapa penjual yang tidak jujur dengan menulis judul dan deskripsi yang tidak benar. Kok berani ? Gak takut di komplain ? Pilihannya kan cuman dua:
- Kerugian dimakan sendiri
- Kerugian dilempar ke orang lain
Importir juga manusia yang terbatas. Dulu importir selalu untung karena saingannya sedikit. Sekarang hampir semua orang bisa import barang. Akibat kerasnya persaingan, stok barang menumpuk. Kerugiannya miliaran rupiah, maka dicarilah cara untuk membuang barang secepatnya. Dicoba cara halus gak jalan, cara kasar gak jalan, maka mereka menghalalkan segala cara supaya ruginya berkurang. Daripada rugi 5 milyar, lebih baik rugi 1 milyar….gitu pemikirannya.
Ingatlah bahwa orang kaya itu jenis orang yang gak mau kalah, gak mau rugi dan sak karepe dewe. Mereka (kebanyakan) bisa kaya karena memanfaatkan penderitaan orang lain. Gak peduli laah… kamu rugi puluhan ribu ae cerewet….aku yang rugi puluhan juta ae tetep usaha untuk buang barang.
Gimana caranya supaya gak ketipu barang palsu ? Ya pake logika. Bandingkan spesifikasi barang yang dijual dengan barang yang sama. Lihat perbedaan harganya. Kalo harga wajar barang tersebut Rp 500.000, tapi di “toko aneh” tadi dijual Rp 200.000 yo jelas ngibul. Atau dia berani jual Rp 400.000 ae kita tetap perlu bertanya-tanya.
Bisa jadi ini Too Good To Be True. Lihat semua barang yang dijual di toko online tersebut. Apakah dia memang pemain di kategori itu atau bukan. Kalo pemain, sudah pasti tau harga kulakannya. Jelas gak mau rugi dong. Kalo dia ternyata jualan barang lain, bisa jadi dia coba-coba dan gagal. Sejelek-jeleknya toko online, pasti ada satu dua barang yang pernah terjual. Apalagi kalo harganya miring.
Justru kita harus curiga dengan toko yang jualan barang dengan harga miring semua. Apalagi gak ada yang beli. Orang-orang jaman sekarang itu pinter cari barang murah, barang diskonan dan barang promo. Gak mungkin gak tau.
Jadi, murah tapi gak laku == kemungkinan tipu-tipu
Sebaliknya, apakah barang yang mahal itu berkualitas ? Kalo dulu iya, tapi sekarang ini banyak toko online yang mati tapi belum dihapus dari e-commerce. Harga barang cenderung turun. Toko online yang tidak diurus, tetap muncul barangnya dengan harga lama.
Takut apa sebagai penjual ? Toh pembeli tidak akan tahu bedanya. Toh pembeli juga gak isa komplain setelah meng-klik pesanan di terima. Toh mereka juga gak akan bisa menghubungi lagi tanya masalah garansi. Paling banter cuman kasih review bintang 1 dan marah-marah lewat chat. Yang penting kan dapet duit. Ngapain nanggepin orang marah, block ae kan beres. Mereka gak isa telpoon, gak isa sms, gak isa whatsapp.
- Darimana tahu barang yang akan saya beli ini berkualitas ?
- Cari toko yang spesialis
- Lihat jumlah barang terjual
- Lihat penjualan semua barang di tokonya
Dan tips terakhir adalah beli barangnya. Yang namanya barang murah itu berarti beli dari tangan pertama atau tangan kedua. Dan yang namanya importir itu juga tidak 100% paham barangnya. Kalau dia berani bilang barangnya bagus, kemungkinan besar meneruskan omongan suppliernya. Gak mungkin sempat coba semua barang kulakannya.
Jika ternyata barangnya sesuai deskripsi, produknya halus dan packingnya bagus berarti kita telah menemukan barang berkualitas.
Cara Komplain di Tokopedia & Shopee
Jangan klik “Pesanan Diterima” sebelum cek barang. Apapun ancaman penjual, jangan klik. Dan jangan lewat 1 hari setelah barang diterima. Ini adalah aturan utama saya belanja barang online.
Selama anda belum klik tombol itu, posisi penjual dan pembeli sama. Penjual belum menerima uang dan uang pembeli aman di tangan tokopedia/shopee. Anda bisa komplain dan kemungkinan besar menang.
Tetapi, kalau anda sudah klik pesanan diterima baru komplain, maka pihak Tokopedia/Shopee tidak bisa apa-apa. Hanya bisa menyarankan untuk mengikhlaskan uang anda. Anda telah memerintahkan Shopee/Tokopedia untuk meneruskan uang anda ke penjual.
Memang ada beberapa penjual yang langsung chat begitu barang sampai di tangan kita. Suruh kita segera klik pesanan diterima. Jangan ditanggapi ! Biarin ae, apapun alasannya. Sekalipun kita gak klik, dalam jangka waktu 1-2 hari otomatis pesanan selesai. Saya paling tidak suka dengan jenis seller seperti ini. Apalagi yang suka maksa. Emang ada apa dengan barangnya ? Kalau memang barangnya berkualitas, ngapain kuatir dan panik ? Justru sebaliknya, saya malah jadi waspada. Jangan-jangan….
Setelah barang diterima dalam keadaan baik, tunggu saja sehari sebelum klik. Manfaatkan fasilitas yang diberikan untuk mengecek barang sepuasnya. Anggap saja sebagai garansi bahwa barang yang kita beli tidak gampang rusak. Beli barang itu kan pake uang, bukan jatuh dari langit atau muncul dari laut. Kalau besoknya tiba-tiba rusak kan masih ada kesempatan untuk komplain.
Saya tidak pernah klik pesanan selesai, saya biarkan selesai otomatis.
Kalau ternyata barangnya bermasalah, maka anda harus cari tombol komplain. Lalu siapkan:
- Foto packing kemasan
- Foto produk dari berbagai sisi
- Foto bagian produk yang rusak
- Deskripsi kerusakan produk
- Video proses penggunaan produk
Bagaimana kalau gak punya foto packing kemasan ? Saya tidak pernah membuang kemasan selama 2 hari. Dan waktu membuka selalu berhati-hati supaya bisa saya bungkus kembali dengan plakban untuk foto packing.
Sebenarnya foto packing kemasan itu tidak terlalu penting untuk komplain. Tapi lebih baik ada untuk membantu investivigasi pihak CS marketplace. Kemungkinan kerusakan kan ada beberapa :
- Kerusakan pengiriman
- Kerusakan dari penjual
- Kerusakan dari pembeli
Foto packing kemasan itu sebagai pertimbangan pihak ekspedisi. Jika kemasannya jelek, kemungkinan besar disebabkan oleh pihak ekspedisi. Jika kemasannya baik, kemungkinan kerusakan dari pihak penjual atau pembeli. Tugas kita adalah sebagai penuntut, yang memutuskan itu hakimnya, yaitu CS. Penutut menyajikan bukti-bukti yang mendukung tuntutannya.
“ Barang saya terima dalam keadaan baik. Packing baik, tidak ada kerusakan. Kondisi fisik barang dalam keadaan baik, pada waktu diterima, segel masih utuh. Ketika saya coba cas barangnya, lampu indikator menyala dan berkedip. Masalahnya setelah saya cabut dan coba nyalakan. Produk tidak bisa menyala. Sudah saya coba cas beberapa kali selama 10 menit. Tetapi barang tidak mau menyala. “
PIhak CS yang membaca deskripsi dan melihat foto produk anda bisa segera menyimpulkan:
- Kesalahan bukan dari pihak ekspedisi
- Kemungkinan barang rusak dari penjual
Berapa lama waktu komplain barang ini ? Tergantung sellernya. Kalau dia merasa mengirimkan barang yang bermasalah, maka komplain akan diterima dan dilanjukan dengan solusi yang disetujui bersama. Tetapi kalau seller-nya ngeyel, bahwa barang dikirimkan dalam keadaan baik, maka pihak CS akan meminta bukti dari penjual.
Tentu saja penjual akan kesulitan untuk melampirkan bukti yang diminta tokopedia/shopee. Kan udah dijelaskan di deskripsi kita kalau segelnya masih utuh, berarti kan dia tidak buka barangnya untuk di tes. Kalau udah di tes, berarti segel dibuka. Terus, kok bisa sampai ke tempat kita dalam keadaan utuh ?
Kalau ketemu seller yang memang niat jualan, komplain akan direspon dalam waktu yang cepat. Cepat itu artinya minimal 1 hari, bukan 1 jam. Admin seller kan ngeceknya setiap pagi pada waktu masuk kerja. Cek pesanan yang sudah sampai dan cek pesanan baru. Ada juga seller yang tidak pernah ngecek sampai batas waktu respon 3 hari.
Proses komplain paling cepat 1 hari, paling lama bisa lebih dari seminggu karena ada batas waktu respon sebelum CS mengambil keputusan sepihak. Buyer komplain, seller menjawab. Buyer menjawab, dijawab kembali sama seller sampai ada yang mau mengalah. Kalau gak ada yang mau ngalah, keputusan akan diambil CS dan tidak bisa diganggu gugat. Mau terima atau tidak terima gak akan ngefek. Harus diterima kedua belah pihak. Biasanya yang menang itu pembeli.
Jadi, solusi apa yang bisa kita pilih ?
- Pengembalian uang dan barang
- Penukaran barang
Kalau pilih pengembalian uang dan barang, maka kita harus mengembalikan barang ke alamat yang diberikan seller setelah terjadi kesepakatan. Setelah barang sampai ke tangan penjual, maka ada masa tunggu 1-2 hari untuk seller klik tombol barang diterima. Begitu di klik, uang kita akan masuk ke saldo. Tapi kalau si penjual gak klik, harus nunggu klik otomatis.
Solusi penukaran barang lebih lama lagi. Karena setelah barang bermasalah itu kita kirimkan ke penjual, maka kita harus menunggu barang datang lagi. Tapi seringkali seller gak akan mau solusi ini karena lebih banyak ruginya. Walaupun mereka setuju, pada akhirnya barang tidak akan dikirimkan. Kita harus menunggu batal otomatis. Pihak CS akan memberikan deadline (biasanya 1-3 hari) untuk seller mengirimkan barangnya dan memasukkan resi pengiriman. Kalo gak dimasukkan ya gak isa apa-apa.
Jadi sebaiknya, kita memilih solusi pengembalian uang dan barang saja untuk mempercepat proses komplain.
Jangan kuatir kehilangan uang karena tujuan Toped dan Shopee adalah mendapatkan uang dari siapa ? Dari pembeli ! Pembeli adalah raja di sini. Seller diperas sak oyot-oyot'e. Disuruh jualan murah, kalo perlu jual rugi. Dirayu-rayu supaya pasang iklan yang hasilnya pasti boncos !
Ciri-ciri Toko Penipu
Dimana saja dan kapan saja penipu selalu ada. Tidak ada yang bisa menghilangkan penipu dari muka bumi ini. Itu pekerjaan mereka. Jalan ninja mereka ! Dunia ini dipenuhi orang baik dan orang jahat. Ini adalah fakta realita. Jadi berhati-hatilah dalam segala hal. Apalagi belanja online yang merupakan pasar empuk bagi para penipu ini.
Jangan terpancing harga murah. Karena ini adalah senjata paling ampuh untuk menipu semua orang. Pada dasarnya semua orang itu serakah, termasuk anda dan saya. Mata kita ijo ketika melihat barang murah atau untung besar.
Berikut ini pengalaman saya mengidentifikasi toko abal-abal :
- Semua barang dijual harga miring. Murahnya gak masuk akal.
- Nama toko asal-asalan.
- Judulnya bombastis narsis, seperti: diskon, promo, cuci gudang, terlaris
- Umur toko baru beberapa hari atau beberapa bulan
- Sedikit terjual atau tidak ada sama sekali
Contoh kasus kita barang STB atau Set Top Box merk Evercross. Harga wajarnya Rp 120.000 - Rp 140.000. Jika kita menemukan toko yang menjual diluar harga tersebut maka harus hati-hati. Kalau harganya terlalu mahal, maka kemungkinannya adalah toko tersebut tidak aktif. Kalau harganya terlalu murah, maka kemungkinannya jual rugi atau penipu.
Bagaimana cara membedakan antara jual rugi atau penipu ? Tentu saja harus diperiksa seluruh isi tokonya. Patokannya adalah barang terjual. Sejelek-jeleknya toko, pasti ada satu dua barang yang terjual. Dan selalu ada barang yang laris di toko tersebut. Jika ada yang terjual, kemungkinan besar toko tersebut jual rugi. Bukan bearti pasti benar. Masih kemungkinan ! Ingat bahwa penipu itu tugasnya membuat sesuatu benar-benar ada sehingga kita tertipu. Kalau perlu pakai order fiktif.
Langkah kedua adalah melihat umur toko. Kalau masih dalam hitungan hari dan berani jual murah. Plus nama tokonya dibuat asal-asalan, Fix penipu !
Kenapa bisa ada toko penipu di Shopee dan Tokopedia ?
Karena prosedur pembuatan toko baru di marketplace ini mudah. Hanya butuh nomer HP baru.
Karena bisa copy-paste toko yang sudah ada menjadi toko baru dalam hitungan menit. Dalam sehari bisa buat 100 toko baru menggunakan aplikasi. Sebulan bisa punya 3.000 toko palsu. Modalnya cuman komputer dan pulsa saja. Dan yang pasti cuan-nya ratusan kali lipat.
Kelebihan menipu di marketplace ini resikonya yang relatif kecil. Bisa menghilang dalam sekejab. Tidak mungkin dicari sama pembeli. Tidak mungkin dikejar-kejar sama polisi. Dibiarkan saja sama pihak penyelenggara. Emang Toped sama Shopee mau nyari kemana ? Daftarnya aja lewat online. Gak tau alamat rumahnya yang asli. Gak tau nomer hp yang masih aktif.
Share this content