GAJI SEORANG KARYAWAN
Malang benar menjadi seorang karyawan....hidup sesuai dengan kebijaksanaan orang lain. Nasib juga ditentukan oleh orang lain, dan...kesempatan menjadi orang kaya sangat kecil ! (Kecuali kamu dipekerjakan oleh bos yang baik hatinya dan cinta Tuhan !)
Kok bisa ?
Yah...ini memerlukan pemahaman sudut pandang bos – bos di dunia yang kita tinggali. Untuk lebih mudahnya, Mari kita membayangkan diri kita adalah seorang yang kaya. Yang memiliki perusahaan multinasional dengan 50.000 orang karyawan.
TUJUAN SUATU PERUSAHAAN
Apa yang kita inginkan dari perusahaan kita ini. Tidak lain dan tidak bukan adalah duit. Untuk menghasilkan duit maka kita perlu sumber daya. Maka mulailah kita membeli mesin untuk berproduksi, teknologi untuk meningkatkan produktifitas kerja, dan manusia sebagai operator.
Kita mengatakan perusahaan untung apabila Biaya < Pendapatan. Untuk itu biaya dibuat seminimal mungkin dan penjualan diusahakan supaya mencapai tingkat maksimal. Dan hal ini berlaku untuk gaji karyawan yang oleh perusahaan dimasukan sebagai biaya tetap. Untung atau rugi, gaji harus tetap dibayar ! Makanya jangan besar – besar, sebab bisa memberatkan di masa mendatang. Contohnya (yang paling mengerikan) adalah THR, sebab besarnya ditentukan dari lama kerja.
Seiring dengan berjalannya waktu, maka perusahaan semakin dikenal dan menguntungkan. Demikian juga dengan masa kerja kita, semakin lama. Pada awalnya perusahaan untuk 100jt/bln, tetapi setelah 5 tahun sudah untuk 500jt/bln. Dan memang inilah tujuan didirikan suatu perusaahan.
Sisi lainnya, gimana dengan gaji kamu ? ha...ha...ha....
STANDAR GAJI
Yang kedua adalah, dengan dasar apa kita memberikan gaji kepada karyawan kita. Berdasarkan belas kasihan (beruntunglah mereka !), UMR, atau berdasarkan Job Description ? Paling murah berdasarkan UMR, dan yang menengah berdasarkan Job Des (level menengah atau manajerial)
Karena pada umumnya perusahaan menggunakan kombinasi UMR dan JD (Job Des) maka marilah perusahaan kita juga menggunakan sistem ini. Demi penghematan biaya tetap.
Untuk karyawan yang tidak memerlukan keahlian manajerial kita akan gaji dengan standar UMR. Karena jenis ini yang paling banyak diperlukan dalam perusahaan. Lagipula karena pekerjaan yang dilakukan tidak rumit serta monoton, maka bisa digantikan dengan tenaga baru yang jumlahnya sangat banyak di pasar.
Untuk karyawan yang mempunyai keahlian manajerial (memimpin) akan kita gaji sesuai dengan pekerjaan yang dia lakukan. Kalau dia produktif...maka memang sudah seharusnya...sebab itu adalah pekerjaannya. Sebaliknya kalau gak produktif, akan ktia ganti dengan tenaga baru. Kalau dia protes...,” Pak, saya kan sudah meghasilkan keuntungan buat perusahaan. Dari untuk xxx rupiah sekarang menjadi xxxxx rupiah. Kenapa kok tidak ada kenaikan gaji ?” Maka kita bisa “menyadarkannya” bahwa dia digaji untuk melakukan sesuai dengan job descriptionnya. Masalah untung atau rugi bukan termasuk dalam JD !
Jadi....suka atau tidak....itulah kenyataannya. Itulah realita hidup di dunia ini. Kejam ? Tidak juga...sebab masih ada bos – bos yang menggunakan standar belas kasihan dalam sistem upah mereka walaupun jumlahnya gak banyak !
Tetapi jangan kuatir, kita tetap masih bisa jadi kaya kok. Karena Tuhan adalah Tuhan yang penuh Kasih.....ealaaaaah.....
Dilema Memulai Usaha Sendiri
Ikut orang DIJATAH ! Jadi wiraswasta takut gagal. Dilema semua orang nih ! SO WHAT ?
Share this content