IN HIS IMAGE
Saya benar - benar takjub, sadar, dan lebih menghargai tubuh saya setelah membaca buku In His Image karangan Philip Yancey bersama Dr Paul Brand. Tema buku ini tentang keajaiban tubuh manusia dan hubungannya dengan iman Kristiani. Apa itu darah ditinjau dari sisi medis dan rohani, mengapa gereja Tuhan dianalogikan sebagai tuhuh Kristus, dan apa dasar perkataan Yesus sebagai kepala.
Sebenarnya, In His Image adalah buku kedua yang ditulis oleh Yancey dan Brand. Seri pertamanya belum saya baca karena belum ketemu buku bekasnya.... maklum harga buku sekarang mahal ! Kalo ada yang mau minjemin atau kasih gratis buku yang judulnya Fearfully and Wonderfully Made ini, maka akan mengangkat anda menjadi saudara (kalo laki-laki) atau menjadikan anda istri saya (kalo yang kasih buku ini wanita). Kalo gak ada... yaaaah saya tak berdoa dan berpuasa aja supaya ada burung gagak yang mengantarkan buku ini ke rumah saya, kayak Nabi Elia yang dikirimin makanan oleh burung gagak di perjanjian lama !
CITRA - DARAH - KEPALA - ROH - NYERI
Buku. dengan 22 bab ini intinya hanya lima saja, yaitu citra, darah, kepala, roh dan nyeri. Manusia diciptakan sesuai dengan citra Allah, artinya manusia dibuat serupa, seperti, atau mirip dengan Allah.... saya mengerti hal ini. Tuhan menghembuskan nafasNya kepada manusia, saya juga mengerti ! Tapi apa maksud Philip Yancey dan Dr Paul Brand mengangkat topik darah, kepala, dan nyeri sehubungan dengan tema In His Image ? Inilah alasan kedua yang membuat saya penasaran dan memutuskan untuk membeli buku ini. Alasan pertamanya jelas ! Karena ada buku bekasnya...hehehehe...
Ada keajaiban dan gambaran Allah dalam darah kita ! Setitik darah sebesar huruf O mengandung 5.000.000 sel darah merah, 300.000 platelet, dan 7.000 sel darah putih. Sel-sel darah merah ini jika dikeluarkan dari satu manusia dan dijejerkan berdampingan akan melapisi daerah seluas hampir 3.500 meter persegi.
Ketika pembuluh darah terpotong, cairan yang mempertahankan hidup mulai bocor. Menanggapi hal itu, platelet-platelet mungil mulai meleleh, seperti kepingan salju, memintal jaringan halus fibrinogen. Sel-sel darah merah terkumpul dalam jaring ini, seperti mobil yang bertabrakan jika jalanan mendadak ditutup. Segera saja dinding tangguh sel-sel darah merah cukup tebal untuk membendung aliran darah.
Platelet ini memiliki toleransi kesalahan yang sangat kecil. Setiap bekuan darah yang melewati dinding pembuluh dan mengancam menyumbat pembuluh itu sendiri akan menghentikan aliran darah di dalamnya dan mungkin menyebabkan stroke atau trombosit koroner dan mungkin kematian. Di sisi lain, orang yang darahnya tidak memiliki kemampuan membeku, tidak bisa berumur panjang: bahkan pencabutan gigi bisa terbukti fatal. Tubuh dengan cermat mengukur kapan bekuan darah cukup besar untuk menghentikan keluarnya darah, tetapi tidak terlalu besar sampai menghambat aliran di dalam pembuluh itu sendiri.
Darah, sangat menarik dan menggoda untuk saya ceritakan lebih lanjut, tapi artikel ini tentang resensi rek, gambaran keseluruhan buku In His Image ! Singkatnya, darah adalah pembersihan, kehidupan, dan mengalahkan ! Darah secara metafora dan arti sebenarnya memang membersihkan, sumber kehidupan dan antibodi terbaik yang kita miliki ! Dalam darah memang ada Allah !

Yesus adalah kepala dan kita adalah tubuhnya. Doktrin ini sudah diajarkan semenjak kita kecil. Jika diminta untuk menjelaskan lebih lanjut saya yakin kita tidak akan bisa mengambarkan perumpamaan ini sebaik Philip Yancey dan Dr Paul Brand dalam buku In His Image ini.
Kepala adalah jalur, sumber, kurungan, jalan keluar dan jalan masuk. Semua yang kita rasakan, kita cium, kita sentuh, dan kita lihat berakhir di kepala, tepatnya di otak kita. Seorang yang baru saja diputus pacarnya akan mengerti keajaiban otak ini. Ketika dia mencium parfum yang dikenakan mantannya, muncullah rasa kecewa, putus asa, kesedihan, dan kebencian. Ketika dia melihat barang-barang pemberian kekasihnya, perasaan ini muncul kembali di pikirannya. Sel-sel otaknya menggali informasi, mengatur respon, mengeluarkan hormon, dan bereaksi atas semua informasi yang diterimanya.
Sekarang, ketok kepalanya sehingga dia menjadi amnesia ! Semua bau, rasa, barang-barang yang dilihatnya tadi tidak memberinya reaksi yang sama ! Tidak ada kenangan menyakitkan, kesediaha, kebencian, maupun kesenangan atas informasi tadi.Informasi yang sama, namun reaksinya berbeda ! Untung saja Tuhan kita, Yesus Kristus gak bisa amnesia ! Bisa amsiong kita kalo-kalo Tuhan ngomong, Rasanya kok aku kenal kamu yaa...!
Dalam rasa nyeri ada Tuhan ! Gak salah pak ? Bukannya rasa sakit membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada ! Jika Tuhan benar-benar ada, maka Dia tidak akan pernah membiarkan kejadian-kejadian buruk menimpa kita ataupun orang yang kita cintai !
Separuh hidup Dr Paul Brand didekasikan di India dengan merawat orang yang tidak bisa merasakan rasa nyeri atau sakit, yaitu para penderita kusta. Mereka ini bisa berjalan dengan tenang meskipun kakinya baru saja patah, atau makan dengan santainya walaupun tangan mereka melepuh terkena panasnya mangkuk sup yang mereka makan. Rasa nyeri adalah suatu peringatan tentang sesuatu yang salah pada tubuh kita. Hidup tanpa rasa sakit kelihatannya menyenangkan, namun coba katakan hal itu kepada para penderita kusta ini ! Mereka bisa tidur nyenyak sekalipun tangannya habis dimakan tikus !
Buku ini benar-benar buku yang harus dibaca oleh semua orang karena mengangkat sisi medis populer mengenai keajaiban tubuh manusia. In His Image membuat saya lebih menghargai kesehatan dan tubuh saya sekaligus membuat saya bersyukur kepada Tuhan atas kesempurnaan ciptaanNya. Kita diciptakan begitu dahsyat dan menajubkan. Benar-benar diciptakan menurut citra Allah ! Saya yakin buku karangan Yancey-Brand akan mengubah hidup anda !
Share this content