SIAPA BILANG JADI KARYAWAN NGGAK BISA KAYA
Judul buku ini sangat menantang, “Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya ?” Banyak yang bilang om Safir. He...he...he....termasuk saya. Arahkan mata anda ke bawah maka anda akan menemukan headline 5 kiat praktis mengelolah gaji agar bisa kaya. Ini baru menarik dan membuat pernyataan om Safir lebih bisa diterima. Atas dasar inilah saya membeli buku ini. Kalau tidak ada headline tadi, maka saya akan menganggap buku ini scam alias penipuan atawa bullshit ! Cari uang itu susah, dan saya gak mau buang – buang uang untuk beli buku yang isinya gak masuk akal dan ngawur ! Gak ada cara instan untuk menjadi kaya, tidak mungkin bisa sukses dalam hitungan hari ! Semuanya butuh waktu, perencanaan, tenaga, dan proses. Kabar baiknya, buku ini menyediakan langkah – langkah praktis yang sangat masuk di akal dan bisa dikerjakan ! Walaupun kita seorang karyawan yang gajinya pas – pasan ! Pas buat makan, pas buat bayar cicilan, dan pas buat bayar utang !
![]() |
![]() |
![]() |
5 KIAT PRAKTIS MENGELOLAH GAJI
Pak Senduk membuka buku ini dengan membedakan istilah “kaya” dengan “penghasilan tinggi.” Penghasilan tinggi adalah mendapatkan uang masuk (cash flow) sedangkan kaya adalah seberapa banyak kita bisa menyisihkan, menyimpan, dan menumpuk aset dari penghasilan yang anda dapatkan. Jadi, penghasilan tinggi berkatian dengan cash flow, sementara kaya berkaitan dengan seberapa banyak aset yang bisa anda dapatkan dari penghasilan tinggi itu.
Penghasilan tinggi tidak selalu menjamin orang bisa menjadi kaya. Seberapa sering kita melihat banyak orang yang punya penghasilan tinggi, bahkan sangat tinggi, tapi karena dia tidak bisa mengelolah uangnya (entah karena boros atau karena nggak pinter mengelolah), dia tidak juga kaya. Sebaliknya, kita sering melihat ada banyak orang yang penghasilannya terbatas, tapi karena dia pintar mengelolah, dia bisa hidup kaya dan makmur. Contohnya, banyak pengusaha yang biarupun punya pemasukan besar dari usahanya, tetapi hidup sangat boros. Akhirnya, ia tidak pernah bisa memiliki aset apa-apa dan tidak pernah bisa kaya karena penghasilannya selalu habis. Sebaliknya, banyak karyawan yang penghasilannya terbatas, tapi karena dia bisa mengelolah penghasilan dengan baik, dia bisa mengembangkan uangnya yang sedikit itu menjadi besar dan akhirnya bisa kaya. Di usia tua, dia malah bisa hidup makmur.
Singkatnya, cara menjadi kaya adalah dengan merencanakan keuangan sejak dini. Bagaimana caranya ? Ada 5 tips yang diajarkan Pak Safir Senduk :
- Beli dan miliki sebanyak mungkin harta produktif
- Atur pengeluaran anda
- Hati – hati dengan utang
- Sisihkan untuk pos – pos pengeluaran di masa yang akan datang
- Miliki proteksi
PELAJARAN PENTING BUKU INI
Poin yang saya tangkap dengan membaca buku ini ada dua. Kok cuman dua om ? Kan om Safir mengajarkan kita 5 kiat praktis. Aaaaaaaggh....ini kan resensiku, mau tak buat 3 kek, 5 kek, atau 10 kek itu kan hakku ! Hi...hi...hi... bloggernya mau menang sendiri nih !
Pertama, Kelolah keuangan kita sebaik-baiknya. Pada intinya hanya ada dua cara untuk menjadi kaya. Menambah penghasilan dan mengurangi pengeluaran. Yang pintar cari duit tentunya akan memilih untuk menambah penghasilannya, jam terbangnya, atau mencari pekerjaan part time. Sedangkan yang kurang pintar cari duit memilih menghemat. Menahan keinginannya dan memprioritaskan kebutuhannya. Sisanya baru dimasukkan ke tabungan. Ada banyak tips menghemat yang bisa anda dapatkan di buku ini loh !
Kedua, mengasuransikan diri kita. Saya bukan sales asuransi ! Saya tidak akan meracuni diri anda dengan asuransi kok. Jangan berpikiran negatif dulu mengenai asuransi. Pikirkanlah masa depan istri dan anak - anak anda ! Apa yang akan terjadi ketika terjadi sesuatu pada diri anda, makan apa mereka ? Darimana uang sekolah, uang les, dan tagihan listrik dibayar. Terus, orang tua kita dikasih makan apa ? Apalagi kalo mertua juga tinggal dan mengharapkan kita. Siapa yang bertanggungjawab menghidupi mereka ?
Yang belum menikah memang tidak akan pernah memiliki pemikiran ini ! Demikian juga yang tidak memiliki rasa tanggungjawab. Saya harapkan anda tidak termasuk dalam kategori ini. Hidup ini susah, untuk makan harus pakai uang. Matipun masih harus bayar peti mati, beli tanah di kuburan, dan mengurus surat kematian. Semuanya serba duit ! Asuransi mengurangi penderitaan yang masih hidup, setidak-tidaknya biaya pemakaman sudah tercukupi dan keluarga kita bisa hidup beberapa waktu kedepan.
Kabar baiknya, asuransi jaman sekarang sangat fleksibel. Bisa diambil sewaktu-waktu. Sangat mirip dengan tabungan, malahan bunganya lebih tinggi dan tidak dipotong pajak. Saya sendiri memiliki dua polis asuransi. Yang pertama asuransi jiwa sedangkan satunya asuransi kesehatan. Baik sakit ataupun "dipanggil" sudah ada dananya. He...he...he.... Toh duitnya gak bakalan hilang.
Menjadi karyawan rata - rata tidak bisa kaya. Memang benar ! Karena itu jadilah karyawan di atas rata-rata. Karyawan cerdas ! Baca buku ini !
Mengelolah keuangan Pribadi
Beberapa tips dan pengalaman saya dalam mengelolah keuangan. Menarik untuk dibaca !
Asuransi Jiwa atau asuransi kesehatan
Dua jenis polis asuransi yang serupa tapi tak sama. Dimana perbedaannya ?
Share this content