THE DA VINCI CODE

The Da Vinci Code adalah salah satu buku yang paling kontroversial di awal abad 21 ini. Kontroversial di kalangan orang kristen saja. Dan yang lebih aneh lagi, buku ini genre-nya fiksi.

Nah, sudah tahu fiksi, kenapa tetap juga menjadi kontroversi ? Saya juga tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya. Weleh - weleh ! Gitu aja kok repot....

Dan Brown, si penulis, mengoncangkan dunia kekristenan dengan mengatakan bahwa Yesus, Tuhan Allah yang di-iman-i orang kristen, menikah dengan Maria Magdalena lalu mempunyai seorang anak. Ini goncangan pertama.

Kemudian, alur cerita dibuat sedemikian menariknya sehingga pembaca menjadi penasaran sebelum mengetahui akhir cerita dari buku ini. Dan Brown memunculkan artifak Cawan suci yang digunakan Yesus dalam perjamuan terakhirnya sebagai lambang dari anak hasil perkawinan dengan Maria Magdalena.  Dan ini goncangan kedua dari buku The Da Vinci Code

Wuiiih....intinya..buku ini benar – benar menarik untuk dibaca. Dan mampu mengoncangkan iman kita kepada Yesus Kristus. Penulis mengarang sebuah cerita fiksi kemudian memunculkan bukti – bukti otentik untuk mendukung cerita fiksinya. Pada akhirnya, si pembaca akan dibawa kepada kesimpulan fiksi yang didasarkan oleh bukti – bukti nyata. Ini goncangan terbesar !

Bagi saya...inti cerita dari The Da Vinci Code ini adalah konspirasi. Konspirasi dalam bahasa saya adalah kong-kalikong. Dan sebagai mana sebuah konspirasi, kebenarannya akan disangkal oleh para pelakunya. Oleh sebab itu, sebuah konspirasi tidak pernah terbukti, sekalipun semua bukti-bukti sudah menunjukkan. Dan tema konspirasi ini selalu menarik karena menimbulkan pertanyaan kepada para pendengarnya, yaitu pertanyaan ada atau tidak, benar atau salah, terjadi atau karangan belaka, fakta atau fiksi. Dan inilah tujuan dari pak Dan Brown sebenarnya.

Anda harus memilih hitam atau putih. Mana yang benar, alkitab atau Da vinci code ?

Share this content