2 CARA PERENCANAAN KEUANGAN PRIBADI
Masa depan seseorang bisa ditebak dari cara hidupnya saat ini. Pemalas pasti melarat, penipu pasti menderita, penakut pasti monoton. Pesimis, tukang kritik, pengomel, pembanding pasti tidak kaya. Namun tidak berarti seorang optimis, pekerja keras, pemberani, orang pintar atau orang baik akan kaya raya, sukses dan bahagia. Tidak ada jaminan orang baik akan lancar hidupnya. Tapi sudah pasti orang jahat tersiksa hati nuraninya. Tidak ada yang bisa meramalkan masa depan manusia namun cara anda merencanakan keuangan pribadi akan mempengaruhi hidup di kemudian hari. Setidaknya ada 2 tipe orang berdasarkan cara mereka melakukan perencanaan keuangan pribadinya.
PENDAPATAN, PENGELUARAN DAN TABUNGAN
Prinsip perencanaan keuangan sebenarnya sangat sederhana. Pendapatan dikurangi dengan pengeluaran kita. Jika lebih maka disebut tabungan. Sebaliknya kalau kurang disebut dengan hutang.
Anggap saja pendapatan anda sekarang ini 3 juta sebulan. Belum menikah dan masih tinggal bersama orang tua. Anda tidak mengeluarkan uang untuk bayar listrik, bayar PDAM, beli galonan, sabun, atau belanja kepasar dan segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya rumah tangga. Karena semua pengeluaran tadi masih ditanggung orangtua. Anda hanya keluar uang untuk beli bensin, makan di luar, pacaran, ganti HP dan yang sifatnya konsuntif.
Seharusnya pengeluaran anda kecil dan sepantasnya anda memiliki tabungan. Namun kenyataannya tidak demikian. Boro-boro tabungan, gajian tanggal 1 saja sudah habis tanggal 5. Ketika terjadi musibah, anda harus berhutang ke teman atau saudara. Memangnya berapa pengeluaran anda sebulan ? Berapa rumah yang sudah anda beli ? Berapa tanah yang sudah anda miliki ? Atau apa barang modal yang sudah anda beli ? Jawabannya pasti tidak ada, nol, nihil !
Anggap saja pengeluaran sebulan yang wajar adalah 2 juta rupiah. Buat bensin 500 ribu, buat jajan sebulan 1,5 juta. Jadi ada sisa 1 juta sebulan. Dikalikan masa kerja anda 5 tahun. Apakah anda memiliki tabungan 60 juta ? 1 juta dikali 12 bulan adalah 12 juta. Dan dikali 5 menjadi 60 juta.
Bukankah perencanaan keuangan itu sederhana ? Pendapatan dikurangi pengeluaran. Lebihnya adalah tabungan, kalo kurang dinamakan hutang. Bukankah ini prinsip dasar manajemen keuangan pribadi ?
Jika saat ini anda masih belum menguasai permainan uang sederhana ini maka masa depan anda pasti suram karena anda masih single yang pengeluarannya sangat kecil. Belum ditambah masalah mengelolah tabungan, berinvestasi dan manajemen resiko.
Ketika anda menikah, pengeluaran akan meningkat dua hingga tiga kali lipat. Ketika istri anda hamil, pengeluaran dua kali lipat itu akan dilipat lagi. Ketika anak anda lahir lipatannya sudah tidak dapat dihitung lagi. Yang bisa anda lakukan hanyalah melongo melihat pendapatan yang stagnan sementara grafik pengeluaran meningkat drastis.
Hidup ini tak semudah cocot'e Mario Teguh....ha...ha...ha....Mari kita lihat 2 jenis orang menurut perencanaan keuangannya.
ORANG YANG PINTAR MENGATUR PENGELUARAN
Inti perencanaan keuangan adalah mengatur pendapatan dan pengeluaran sedemikian rupa sehingga akhirnya menghasilkan tabungan. Orang yang pintar mengatur pengeluaran biasanya kurang pandai mencari uang. Kelebihannya adalah menekan pengeluaran sehingga terjadi selisih antara pendapatan dengan pengeluaran.
Saya termasuk jenis yang ini. Saya tidak pandai mencari uang, saya bukan tipe marketing yang bermulut manis. Saya apa adanya, jelek ya jelek. Baik ya baik. Tidak ada abu-abu, yang ada hanyalah hitam dan putih. Karena terlalu to-the-poin teman saya tidak banyak. Sebutan kasar, atos dan kaku melekat dalam diri saya. Kejujuran memang tidak mendapatkan tempat di dunia yang mementingkan diri sendiri. Tapi itulah yang terbaik untuk diri saya, integritas saya !
Saya belajar mendisiplinkan diri karena itulah kelebihan saya. Tuhan menciptakan saya dengan keunikan ini untuk rencanaNya. Dua anak kembar yang dilahirkan dalam rahim yang sama memiliki sifat yang berbeda. Darimana datangnya perbedaan ? Darimana datangnya karakter ? Dari sananya, tertanam dalam diri kita segala sifat positif dan negatif. Demikian pula kecenderungan saya untuk mendisiplinkan diri mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting. Mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Saya dan anda berbeda !
Saya merasa nyaman hidup dengan cara ini karena demikianlah saya diciptakan. Saya memiliki kelebihan di sini, jadi saya maksimalkan saja kelebihan ini. Tidak mudah untuk menahan diri namun jauh lebih mudah mengirit daripada mencari order. Yah, hidup itu adalah pilihan. Anda bisa memilih memfokuskan kelebihan anda dan mengabaikan kekurangan anda atau memilih memperbaiki kekurangan anda dan mengabaikan kelebihan anda.
Keduanya membutuhkan usaha seumur hidup. Tidak masalah jalan mana yang anda pilih karena konsistensi pada akhirnya akan menghasilkan perubahan yang nyata. Saya memilih fokus di kelebihan karena alasan pribadi yang akhirnya ditegaskan oleh Peter F Drucker.
Dalam salah satu bukunya, Inside Drucker Brain, dia membahas topik mengembangkan kelebihan atau memperbaiki kekurangan pribadi. Drucker menyarankan orang untuk fokus di kelebihannya karena perubahan itu tidak mudah, apalagi jika ditambah dengan ketidak-nyamanan. Memperbaiki kekurangan membutuhkan usaha yang lebih besar daripada mengembangkan kelebihan. Hal ini terlalu menyiksa hidup kita. Waktu dan tenaga yang dihabiskan terlalu besar namun hasil yang tidak maksimal.
ORANG YANG PINTAR MEMPERBESAR PENDAPATANNYA
Mungkin anda berpikir jenis orang seperti ini adalah suami ideal. Namun setiap kelebihan pasti disertai dengan kekurangan. Tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Dia memang pintar menghasilkan uang namun juga pintar menghabiskannya.
Seharusnya pengeluarannya tetap sementara pendapatannya meningkat. Namun kenyatannya tidak demikian. Pengeluarannya mengikuti pendapatannya. Semakin banyak uang yang dihasilkan, semakin besar pula uang yang dihabiskan. Kadang malah lebih banyak yang dihabiskan daripada yang dihasilkan alias ditutupi melalui hutang kartu kredit.
Anda bisa berkata tidak masuk akal karena anda belum punya teman yang hidup dengan cara ini. Saya punya beberapa...ha...ha...ha...Orang jenis ini berpikir menghasilkan uang itu mudah, jadi hutang sebesar apapun bisa dilunasi. hanya masalah waktu saja, besok atau lusa pasti beres.
Jenis orang seperti ini mementingkan penampilan di atas logikanya. Dia tidak menahan keinginan mata dan hatinya. Bagus beli ! Cocok gesek ! Canggih ya kredit ! Keberhasilan penjualan dimulai dari kesan pertama yang menawan. Dunia lebih menyukai mereka yang bermulut manis daripada yang berkata apa adanya. Karena itulah mereka berhasil di bidang marketing.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dewi fortuna cenderung menyertai orang ini. Apapun yang dikerjakannya selalu cepat berbuah. Sisi negatifnya, orang ini tidak disiplin dan hidup mengikuti angin. Ketika arah pasar berubah, seluruh usahanya juga berubah. Ketika lagi rame Blackberry, dia akan jualan blackberry. Ketika lagi rame android, dia akan menjual rugi semua Blackberrynya dan masuk dengan tenaga penuh di pasar Android.
Demikian seterusnya, berulang-ulang seumur hidupnya. Cara kerjanya adalah Hit and Run. Tangkap peluang, habiskan dan cepat-cepat keluar.
Bagaimana bisa penghasilannya yang begitu besar tidak memiliki dampak pada saldo tabungannya ? Karena teknologi berubah setiap seminggu sekali. Karena dia berganti handphone sebulan sekali. Karena dia lebih suka ketemu orang di Starbucks daripada di Starmugs. Gaya hidupnya tidak salah karena itulah yang dibutuhkan untuk memancing ikan besar. Jadi ini kelebihan atau kekurangan ?
Bukan kelebihan dan juga bukan kekurangan, tetapi itullah ciptaan Tuhan yang unik dan menarik. Dia mendisain manusia sedemikian rupa agar bisa hidup saling berdampingan. Kelebihan kita menutupi kekurangan orang lain dan kekurangan kita ditutupi mereka. Perubahan yang ternyata menyakitkan dan berat itu terasa ringan jika dikikis pelan-pelan. Atas dasar itulah Tuhan menciptakan manusia sebagai pria dan wanita. Agar mereka menikah dan membesarkan anak.
MENIKAH DAN MEMBESARKAN ANAK
Setelah punya anak saya harus berpikir keras karena manajemen keuangan pribadi saya yang berorientasi pada pengeluaran sudah tidak memberikan gap tabungan. Malahan menurun terus ke arah hutang, hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum menggesek kartu kredit. ^-^'.
Menikah memang meningkatkan pengeluaran, namun juga ada tambahan pendapatan. Karena gaji kita digabung dengan gaji pasangan kita. Kalo yang kerja satu orang saja, rasanya gak bakalan nutup ongkos deh. Kecuali orangtuanya sugih atau jabatannya di perusahaan cukup tinggi. Tapi mayoritas orang tidak seberuntung itu. 80% ikut orang dengan gaji pas-pasan.
Anak tidak mempunyai pendapatan, yang dibawanya adalah pengeluaran. Mulai dari baju, trolley, pampers, baby box, susu formula, dokter anak, imunisasi, suster, melekan, selendang, empeng, steriliser, botol warmer, lemari baju dan barang-barang kecil lainnya. Dari 0 sampai 4 tahun isinya adalah makanan dan mainan.
Dari 4-10 tahun adalah sekolah dan belajar bersama. Dari 4-17 adalah sekolah dan kenakalan remaja. Dari 17-24 adalah kuliah dan kerja.
Dari 24-30 adalah modal kerja dan kawin. Dari 30 - 40 adalah biaya cucu. Anak dan segala yang dihasilkannya mengikat seumur hidup.
Kita tidak bisa menekan pengeluaran ini. Jadi harus diterima dengan lapang dada.
Mengapa bisa begini ? Itulah kehidupan teman-teman. Semakin lama akan semakin berat. Masalah pasti bertambah, biaya akan membengkak dan pendapatan juga pasti TIDAK bertambah. Kalaupun naik, persentase tidak sebanding dengan kenaikan pengeluarannya.
Well, everyone make mistake ! Tidak ada yang perlu disesalkan karena penyesalan tidak merubah masa depan sama sekali. Keberhasilan dan kegagalan kemarin tidak menjamin kesuksesan dan kebangkrutan hari esok. Yang menentukannya adalah tindakan kita saat ini. Masa lalu memang menghantui kita namun tidak memiliki kekuatan perubah masa depan karena hanya ada dalam pikiran kita. Sebuah ilusi ketakutan yang kita ciptakan sendiri.
Jadi saya belajar melepaskan semua hal positif dan negatif yang baru terjadi kemarin. Saya pernah di-ciak teman sendiri...ya sudah ! Tak relakan saja duitnya toh yang bakalan menderita mereka sendiri karena makan uang haram. Saya baru kemalingan sepeda motor minerva di dalam rumah saya sendiri. Masa sedihnya saya batasi 1 minggu saja, toh saya makan nasi gak makan sepeda motor. Tuhan mengijinkan hal-hal buruk terjadi dalam hidup saya untuk maksud yang baik. Selama Tuhan masih berkuasa di dunia ini, dia sanggup merubah segala sesuatunya. Dari kegagalan menjadi keberhasilan, dari bencana menjadi berkat, dari air mata menjadi sukacita !
Saat ini anak saya sedang memasuki tahap berjalan. Wes...wes...baru 10 bulan ae wes gaya-gaya mau jalan. Anak sekarang pesat sekali pertumbuhannya. Pertama dia belajar berdiri sambil berpegangan, kemudian berdiri dari posisi jongkok tanpa memegang. 5 detik kemudian jatuh karena keseimbangannya belum sempurna. Sekarang sudah mencoba berjalan 3 langkah kedepan lalu menjatuhkan dirinya.
Awalnya saya pegangi badannya karena takut jatuh terjembab. Tapi tambah lama tambah meronta minta dilepaskan. Laaah...gila kali saya nek melepas Kenzo sendirian. Jadilah pergulatan dan tangisan. Muter kiri, muter kanan, menyenderkan dirinya ke saya sampe kiyu tangan ini. Saya yang laki-laki bertenaga besar ini saja bisa kemeng apalagi para ibunda. Luar biasa anda para wanita ! Salut deh saya !
Entah karena terlalu capai atau terlalu mangkel akhirnya saya biarkan saja dia melepaskan diri dari pegangan. Barang diatas meja ditarik semua, galonan didorong jatuh, serbet ditariki semua. Setelah bosan dia merangkak ke tempat lainnya dan memporak-porandakan kerapian rumah kami. Digendong gak mau, minum susu juga pelan sekali. Tapi begitu diletakkan di lantai langsung giras gak karu-karuan. OH Tuhaaaan !!
Sudah waktunya saya mengurangi perlindungan terhadap anak saya. Tangan saya tidak lagi menyentuh tubuhnya. Tak kasih jarak 10 cm, jaga-jaga kalau tiba-tiba oleng terus jatuh bisa langsung tak tangkap. Saya taruh matras di belakangnya supaya kalo ngeblak ke belakang pantat atau kepalanya menyentuh matras dulu. Pendeknya saya mengijinkan dia untuk kejeduk tembok, terjatuh dan tergores.
Selain sudah waktunya untuk berjalan, Kenzo harus melatih kekuatan dan koordinasi otot tubuhnya. Tanpa terjatuh dia tidak akan tahu arti keseimbangan.
Tanpa kejeduk dia tidak bisa membedakan antara tembok dengan bantal. Tanpa ndlosor dia tidak akan belajar mengambil ancang-ancang baru bergerak. Hal ini tidak mudah dilakukan oleh seorang bayi yang syaraf motorik dengan otaknya belum tersambung sempurna. Tetapi dengan latihan sajalah keterampilan ini akan dikuasai. Dan itu membutuhkan usaha, kegagalan, latihan dan bimbingan orangtuanya.
Kesalahan perencanaan keuangan pribadi saya tidak fatal. Tuhan menjaga dan membiarkan saya mengetahui hal ini karena mau melatih saya. Ketika waktunya tepat maka Tuhan akan melepaskan saya dengan tenang dan bangga. Si Wanapuri ini sudah siap melangkah ke tahap selanjutnya, ini sertifikat kelulusanmu. He...he...he.....
LIFE BEGIN AT 40
Seorang jomblo, sekalipun pintar mencari uang hasilnya tetap tidak ada. Bagaimana mungkin orang berpenghasilan 10 juta perbulan dan bekerja 10 tahun nilai tabungannya tak lebih dari 10 juta saja. Karena semua uangnya dihabiskan untuk barang-barang konsumtif.
Sebaliknya, dua orang berpenghasilan pas-pasan yang memutuskan untuk menikah dan membesarkan anak ternyata memiliki tabungan yang lebih dari cukup. Dua penghasilan gabungan yang hanya cukup untuk dua orang ternyata bisa memenuhi kebutuhan tiga orang. Perhitungan di atas kertas sudah pasti minus namun kenyataannya tidak, malah surplus.
Anda harus tahu dua realita kehidupan ini. Pertama, hidup ini tak semudah cocot'e Mario Teguh. Kedua, satu ditambah satu tidak sama dengan dua. Artinya logika bukanlah segala-galanya. Matematika bukanlah satu-satunya kebenaran. Hukum fisika, kimia maupun biologi bukanlah ilmu pasti. Selalu ada ruang untuk kesalahan.
Sama seperti keadaan anda saat ini. Dengan gaji sekarang ini mana mungkin bisa beli rumah ? Mana mungkin bisa menyekolahkan anak sampai lulus kuliah ? Mana mungkin bisa keliling dunia ? Mana mungkin bisa bebas finansial ?
Saya dilahirkan dari keluarga pas-pasan, tinggal di kos-kosan yang pas buat makan dan tidur. Sekolah pun raportnya juga pas buat naik kelas. Bekerja pun dapatnya gaji yang pas buat hidup sehari-hari, seorang saja. Kayak film horor deh Pak ! Apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki hidup saya ?
Satu-satunya cara meraih kesuksesan hidup ini orang harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Masing-masing kita pasti memiliki satu hal yang bisa kita lakukan dengan lebih baik daripada orang lain. Entah itu menulis seperti saya, entah itu memasak seperti bebek HT, entah itu menari seperti Brandon. Pasti ada satu kelebihan dalam diri kita.
Masalahnya adalah kita tidak pernah menyadari hal ini sebelum kepepet. Kerja ikut orang tidak akan membuat kita kepepet sekalipun keuangan sedang krisis. Toh masih bisa hutang ke perusahaan, toh ada teman kerja yang bisa dihutangi. Toh masih ada sodara, dan banyak cara mudah mendapatkan uang.
Saya teringat dengan pelajaran ekonomi waktu SMP tentang hukum kepuasan manusia. Sebuah produk yang dikonsumsi terus menerus akan menyebabkan kebosanan. Dari nikmat menjadi tidak nikmat lagi. Contohnya adalah air. Setelah bersepeda 30 km, sebotol air dingin terasa sangat nikmat. Botol kedua, ketiga, keempat akan mengurangi kenikmatan air tadi karena rasa haus kita telah terpuaskan. Botol kelima akan menyebabkan perut kembung, mual dan muntah.
Kesenangan terus menerus akan membuat hidup ini membosankan kata hukum ekonomi tadi. Masa sih pak ? Anda kan belum pernah ngalami kaya raya seperti tadi ! Betol....betol...betol....tapi saya kenal dengan orang yang sudah merasakan life begin at 40 tadi. Kata-katanya yang saya ingat sampai sekarang kira-kira seperti ini, " Kemarin saya bangun jam 4 pagi. Bikin kopi dan lihat matahari pagi muncul dari lapangan golf depan apartemen...Ternyata sunrise itu indah sekali. Aku gak sadar selama ini. "
Ceritanya...Bapak ini umur 40 udah meraih kebebasan finansial. Jadi dia pensiun dan mengabdikan hidupnya untuk Tuhan. Setelah 8 tahun tinggal dalam dunia "life begin at 40" akhirnya kembali ke dunia kerja. Nah, kata-katanya tadi terucapkan beberapa hari sebelum toko barunya dibuka. Dia kangen untuk bekerja, kangen dengan masalahnya, kangen dengan tantangannya, kangen dengan perjuangannya.
"Aku keliru dulu berhenti kerja." adalah ucapan kedua yang saya ingat sampai detik ini. Dari situlah saya sedikit mengerti bahwa arti life begin at 40 bukan berhenti bekerja. Tetapi bekerja dengan cara yang berbeda.
Ada tiga periode kerja yang kita lalui. Pertama, periode mengumpulkan modal. Ini adalah pekerjaan pertama kita, gak ngerti apa-apa. Pokoke dapat kerja sudah luar biasa senangnya. Tujuan kerja kita adalmengumpulkan pengalaman, koneksi dan modal. Masa ini adalah masa kerja rodi. Banyak yang harus dikerjakan namun gajinya tidak pernah lebih besar dari UMR. Kerajinan anda, kepandaian anda tidak berbanding lurus dengan pendapatan karena yang dihargai oleh perusahaan adalah tenaga anda.
Pada tahap ini anda seharusnya anda bisa menabung karena sebagian besar pengeluaran anda masih ditanggung orangtua. Tetapi kenyataannya bertolak belakang, yang berhasil dikumpulkan adalah hutang kartu kredit. He...he...he...
Selama anda belum menguasai ketrampilan pekerjaan anda dan berhasil mengumpulkan modal yang cukup untuk diputar, maka anda belum bisa melangkah ke periode kedua.
Periode kedua adalah periode mengelolah tabungan. Tujuannya melipat gandakan tabungan yang anda miliki. Memiliki tabungan dengan mengelolah tabungan itu beda. Mendepositokan tabungan bukan mengelolah tabungan. Ikut asuransi plus investasi juga tidak bisa disebut mengelolah tabungan. Membeli dan menyimpan emas atau dollar juga masih belum bisa disebut mengelolah tabungan.
Bagaimana caranya ? Nanti akan saya bahas tersendiri tetapi yang pasti harus berdasarkan prinsip yang sering disampaikan oleh bapak diatas, "Dagang itu harus 95% berhasil, 5% gagal. Kalo peluangnya 50-50 atau 60-40 mendingan judi ae."
Jika anda berhasil di periode ini maka hidup anda berubah total. Dari kekurangan menjadi kelebihan, dari kerja ikut orang menjadi mempekerjakan orang, dari karyawan menjadi bos, dari tukang hutang menjadi pemberi hutang. Anda tidak perlu lagi mencari uang karena uanglah yang datang mencari anda.
Sekarang anda mempunyai banyak pilihan, namun semuanya bisa disederhanakan menjadi dua saja. Mengelolah tabungan dengan cara yang sama atau mengelolah dengan cara modern ? Yaitu ke tahap ketiga, periode melangkah di atas awan.
Wow ! Seru saya dalam hati....ternyata begini toh cara kerja bisnis modern. Kerjaan seperti ini hampir tidak membutuhkan tenaga sama sekali, tetapi memeras habis otak kita. Keahlian yang dibutuhkan sangat luas, harus ngerti tentang hukum, psikologi. pasar keuangan, perpajakan, politik, budaya dan seambrek ilmu lainnya. Tidak mustahil untuk dilakukan, yang dibutuhkan hanyalah kemauan untuk belajar setiap hari secara konsisten.
Dengan kata lain, periode ketiga adalah periode memanfaatkan semua keahlian dan sumber daya kita. Jangka waktu antara investasi dengan hasilnya membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa setahun atau lima tahun. Hasilnya bukan 5% atau 10%, tetapi bisa ratusan persen dari modal yang kita tanamkan. Modal utama kita bukanlah uang, tetapi skill. Uang hanyalah alat, bukan sumber daya utamanya.
Anda memang akan kaya jika sukses di periode mengelolah tabungan. Dan akan menjadi super kaya jika sukses di periode melangkah di atas awan. Tidak banyak orang yang berhasil di tahap ini. Jumlahnya hanya sekitar 5% saja. Jangan merendahkan diri anda dengan mengatakan bahwa anda tidak termasuk di golongan 5% tadi. Keadaan kita saat ini bukan akhirnya, kita masih dalam proses. Hasil akhirnya masih belum bisa dipastikan, jadi jangan menyerah sebelum tetes darah terakhir !
KESIMPULAN
Tulisan yang baru selesai anda baca ini baru pengantar dari seri perencanaan keuangan yang "recananya" akan saya update secara berkala. Bagian kedua yang muncul dalam benak saya adalah cara mengelolah tabungan kita yang jumlahnya tidak seberapa itu.
Hal penting dalam tulisan ini adalah perencanaan keuangan itu dimulai dari awal. Setiap tahap harus diselesaikan agar bisa melangkah ke tahap berikutnya. Selama anda tidak bisa mengumpulkan uang untuk ditabung, maka anda tidak bisa menggunakan tabungan ini sebagai modal usaha. Selama anda tidak bisa melipatgandakan tabungan anda, maka anda tidak bisa melangkah di atas awan-awan.
Perencanaan keuangan pribadi bukan pilihan, tetapi keharusan. Karena pengeluaran anda akan semakin besar mengikuti usia anda. Belajarlah sejak dini, persiapkan masa depan anda sesegera mungkin. Selama masih ada keringat yang bisa diperas berarti masa depan yang lebih baik masih bisa diraih ! Sukses untuk anda !
Cara Mengelolah Tabungan Agar Menghasilkan
Menabung tidak membuat kaya, tetapi ada 2 alasan penting untuk menabung.
Share this content