Ternak Ikan Lele, Gurami atau Nila ?
Mempunyai lahan yang cukup besar di tengah kota sebenarnya berkat Tuhan. Pertanyaannya adalah mau dibuat apa ? Kos-kosan, parkiran mobil, disewakan…. Atau ternak ikan. Ketika saya memilih menjadi peternak ikan, pertanyaan selanjutnya adalah ikan lele, gurame atau nila ? Kenapa ? Karena setelah pandemi, pola bisnis berubah dan kondisi perekonomian yang turun terus. Kita harus berubah atau binasa. Balik arah ke bidang yang memiliki peluang walaupun minim pengalaman.
Pilih Budidaya Ikan Gurame atau Nila ?
Sama-sama ikan, tetapi sifatnya berbeda. Gurame dan Nila sebenarnya masih satu kerabat, dari satu kakek. Yang satu merantau ke sana, sementara yang lainnya merantau kemari. Alhasil kedua ikan ini memiliki karakter yang berbeda.
Gurame adalah ikan yang tenang, kalem dan melankolis. Gurame suka bertapa, suka dengan ketenangan, tidak suka diobok-obok airnya. Gurame juga ikan yang tidak menuntut, tinggal di air yang bersih bisa, di air yang kotor juga bisa. Ikan ini memiliki dua insang yang bisa dipakai bergantian di air padat oksigen dan air yang minim oksigen. Sementara si Nila sifatnya bertolak belakang.
Gurame aktif dan pemalu, sementara Nila aktif dan banyak gerak"
Nila adalah ikan yang aktif, suka dengan keramaian. Pilih-pilih tempat tinggal. Ikan ini maunya hidup di air yang mengalir, kaya oksigen dan bersih. Satu hal, ikan ini suka beranak. Besar sedikit langsung beranak. Lama-lama, satu kolam isinya anak Nila semua. Padahal tujuan kita adalah memperbesar ikan, bukan memperbanyak ikan. Cape deh ^-^’
Tetapi, kabar baiknya, ikan Nila dan ikan Gurame ini bisa dijadikan satu kolam. Tetapi dengan catatan harus pilih salah satu.
Kalau mau ternak Gurame, boleh dikasih ⅕ dari populasinya. Misalnya 100 gurame, maksimal Nila 20 ekor. Ikan Gurame harus lebih besar dari ikan Nila, gak boleh ukuran sama, karena pasti populasi Gurame akan kalah.
Gurame itu ikan pemalu, kalau ada yang ngeliat… dia rela menunggu daripada diliatin orang. Kalo makan pun lelet. Dikunyah 36 kali. Lain halnya dengan si Nila yang ngeragas. Begitu pelet mendarat…langsung serbu !! EGP diliatin orang…kan gue laper. Akibatnya, jika populasi Gurame dan Nila 50:50, maka Gurame-nya gak besar-besar. Sementara itu si Nila juga gak besar-besar. Dia beranak terus…sampe kebek kolame. Rumahnya jadi sesek, sumpek, sesel-seselan. Gurame stress ! Mau minggat gak punya kartu vaksin. Akhirnya Gurame bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri di air.
Jadi saya pilih ternak Gurame atau Nila ? Kecenderungan saat ini adalah ikan Gurame karena :
- Irit listrik karena tidak butuh aerator dan pompa.
- Harga jualnya lebih mahal daripada ikan Nila
- Dibuat tabungan karena waktu panen-nya lama…minim 1 tahun baru mencapai berat 500gr.
Sebenarnya ternak ikan Nila juga menarik karena masa panen yang lebih cepat. Antara 4-6 bulan. Juga bisa dibuat sebagai hiburan karena kolam ikan nila cenderung bening sehingga bisa dilihat. Apalagi pada waktu kasih makan….menyenangkan melihat ikan-ikan itu rebutan makanan. Mungkin kedepannya saya akan ternak Nila juga.
Keuntungan mencampur ikan Gurame dengan ikan Nila
Habitat ikan gurame adalah air yang tenang dan hangat. Disinari matahari dari pagi sampai sore. Makhluk hidup lainnya yang menyenangi tempat seperti ini adalah lumut. Kolam ikan Gurame cenderung kehijauan karena banyak lumutnya. Sayangnya Gurame yang jenis ikan Omnivora ini tidak terlalu menyukai lumut. Gurame lebih doyan cah kungkung.
Sementara di kolam ikan Nila cenderung bersih dari lumut. Mengapa ? Karena ikan Nila doyan lumut. Itu makanan favoritku ! Meskipun sama-sama hangat dan tersinari matahari, lumut gak sempet berkembang biak karena selalu dimakan.
Dari browsing dan youtube, saya juga mendapatkan informasi bahwa ikan Nila suka dengan jamur dan bakteri yang menempel di tubuh ikan Gurame…Ini Protein gratis !! Dapat yang nabati dan hewani sekaligus. Tentu saja, tubuh gurame akan lebih bersih dan lebih sehat.
Hal - Hal yang perlu saya pelajari
Menjadi peternak adalah hal yang benar-benar baru bagi saya. Tetapi lahan di rumah saya berteriak-teriak meminta dibelai. Sudah nganggur 10 tahun lebih. Setiap ketemu orang selalu bilang, “Eman e…mbok tempat nya dimanfaatkan !”
Mempelajari hal-hal yang baru itu berat. Tetapi karena keadaan, maka harus dilakukan. Berikut ini adalah materi yang harus dipelajari jika kita mau menjadi peternak ikan :
- Kolam
- Bibit
- Pakan
- Penyakit
Ada tiga jenis kolam yang bisa kita gunakan untuk budidaya ikan konsumsi: kolam tanah, kolam terpal/beton dan kolam campuran, dasarnya tanah, pinggirannya terpal. Di kota, semua orang menggunakan kolam beton karena terkesan lebih bersih dan mudah dibersihkan. Lagipula kalo bawahnya tanah, airnya cepat habis. Tarif airnya cukup mahal dibandingkan desa dan pinggiran kota.
Kenapa kita pake kolam tanah ? Karena bagi peternak yang tinggal di desa lebih murah membuat kolam tanah daripada kolam beton. Bagi orang kota, tanah itu harus beli, bukan gratis mas bro. Jadi, kita yang tinggal dekat kota cenderung membuat kolam dari beton. Kalau mau lebih ngirit lagi pake terpal. Tetapi mengapa orang tetap menggunakan kolam tanah ? Selain masalah biaya.
Tujuannya adalah menumbuhkan pakan alami yang hidup di tanah seperti tumbuhan dan binatang. Cuman harus melalui proses pembajakan dan pemupukan. Tanah dibajak, dibolak balik supaya bagian atas dan bawahnya tercampur. Bukan cuman atas saja. Setelah itu ditaburi pupuk supaya subur. Kemudian diisi air setinggi 10 cm dan didiamkan selama beberapa hari. Dengan adanya air dan sinar matahari maka akan muncul kehidupan mikro yang tidak terlihat mata. Inilah pakan alami yang menjadi tujuan kolam tanah.
Namun ada masalah juga dengan tanah ini. Kan juga ada bakteri dan hama lainnya yang menganggu ikan kita. Susah sekali mengawasi siapa saja yang bisa masuk ke kolam tanah ini. Resikonya sebanding dengan keuntungannya. Ikan lebih cepat besar, biaya pakan lebih hemat dan rasa ikannya juga lebih segar.
Suhu kolam tanah lebih stabil dan air tidak cepat kotor karena pup ikan bisa terurai dengan baik.
Saya kepingin menggunakan kolam campuran, bawahnya tanah dan sampingnya beton. Tapi buat nanti, sementara ini pake kolam beton dulu karena sudah ada, peninggalan orang tua. Kolam beton ini solusi terbaik bagi saya. Penghuninya bisa kita kontrol sehingga mengurangi masalah yang mungkin terjadi bagi pemula.
PIlih Bibit Gurame yang Mana ?
Seperti halnya makhluk hidup, ada fase kelahiran, anak-anak, remaja dan dewasa. Begitu juga dengan bibit ikan Gurame :
- Telur
- Bayi - dibawah 2 bulan
- Anak-anak - antara 2 - 6 bulan
- Remaja - diatas 6 bulan
Untuk sementara ini saya tidak akan menyentuh telur dan bayi gurami karena lebih rumit. Saya mau belajar pembesaran ikan dulu. Setelah sukses baru mundur ke belakang. Rencana saya beli bibit remaja dulu. Setelah menguasai airnya, baru belajar ngurusi anak-anak Gurami yang nakal-nakal itu !
Daya tahan bayi dan anak-anak Gurame cenderung lemah. Kalo lemah gampang sakit dan bisa mati. Lagipula cara pembesarannya pun berbeda. Fase anak-anak lebih mudah dibandingkan bayi gurame, tetapi belum bisa makan daun-daunan. Jenis kolamnya pun sama dengan kolam pembesaran pada umumnya.
Kata para Youtuber peternak Gurame, untuk pemula lebih baik belajar pelihara yang seukuran rokok surya.
Para peternak Gurame memiliki istilah sendiri untuk bibit ini :
- Ukuran gabah dan kuaci untuk bayi Gurame
- Ukuran silet dan korek gas untuk anak Gurame
- Ukuran rokok untuk remaja Gurame
Harga bibit Gurame tergantung usiannya. Semakin kecil, semakin murah. Juga tergantung lokasi tempat tinggal kita. Kalau di Surabaya, range harganya Rp 1.000 - 7.000.
Yang paling sulit adalah mencari penjual bibit ikan yang sehat. Saya sendiri juga gak tau caranya, tetapi katane youtuber - youtuber itu bibit ikan yang sehat itu aktif dan tidak ada luka di tubuhnya. Ilmu ini hanya bisa diperoleh dari pengalaman. Kalo tidak terjun langsung, tidak akan pinter-pinter.
Jenis Pakan Pelet Gurame
Pada intinya adalah protein. Semakin banyak protein, ikan akan semakin cepat besar. Semakin mahal pelet, semakin tinggi pula proteinnya. Tinggal kita hitung antara biaya produksi dengan harga jual. Pelet lebih praktis dan konsisten kandungan nutrisinya.
Pakan ternak ini adalah masalah utama peternak. Juga merupakan biaya produksi terbesar yang harus ada. Kalo gak dikasih makan, ikan akan mat dan usaha kita selama ini akan sia-sia. Kalau dijual murah, gak nutup ongkos produksi. Tapi… kalau panennya sukses, untungnya juga besar.
Namanya usaha dan semua usaha pasti begitu. Mau untung besar harus juga siap rugi besar. Gak ada yang namanya resiko kecil untung besar. Justru sebaliknya ada resiko besar untung kecil. Apa itu ? Ternak ayam potong !
Tentu saja pakan ternak harus disesuaikan dengan usianya. Karena fokus saya pada pembesaran, maka informasi yang sudah saya kumpulkan sebagai berikut:
- Ukurannya berbeda-beda karena mulut bayi ikan lebih kecil daripada mulut anak ikan.
- Umumnya para peternak menggunakan pelet 781 yang gambarnya ikan lele.
- Pelet 781-1 ukurannya lebih kecil daripada 781-2. Nutrisinya sama, hanya beda diameternya.
- Setelah ikan Gurame sudah bisa makan sayuran, jenis pelet bisa diganti 782 yang kadar proteinnya lebih rendah dan harganya lebih murah.
Sebenarnya ada banyak merk pakan ternak. Tetapi kenapa harus pake merk Hi-Pro-Vite seri 781 ? Karena sudah terkenal sehingga toko pakan ternak pasti punya stok. Sama halnya dengan toko kelontong yang harus jualan beras dan gula. Tentu saja ada pakan ternak murah dan bagus. Mungkin juga lebih bagus dari 781 ini.
Kenapa kita belum tahu ? Karena males cari infromasi dan eksperimen. Mencoba sesuatu beresiko tinggi, apalagi bagi usaha yang sudah mapan. Tetapi saat ini, karena disrubsi teknologi digital, semua usaha yang mapan malah tutup. Dunia peternakan dan dunia pertanian, jika tidak berani mengambil langkah inovasi akan kalah dengan pengusaha baru modal nekad dan tekonolgi. Langkah pertama adalah mencari merk pakan lainnya.
Penyakit ikan Gurame
Rahasianya adalah air yang sehat. Selama kualitas air yaitu : suhu, ph dan kandungan air baik, maka ikan akan sehat. Suhu dan ph bisa kita ukur dengan mudah. Tetapi kandungan air inilah yang hanya bisa didapat dari pengalaman.
- Suhu ideal bagi ikan gurame adalah 25-28 derajat
- PH 6-8 masih bisa dikatakan baik. Ph netral itu 7.
Suhu kolam berpengaruh terhadap ketinggian kolam. Tidak boleh terlalu dalam atau terlalu dangkal. Harus disesuaikan dengan usia ikan gurame. Karakteristik ikan ini adalah tinggal di dasar kolam. Hanya akan naik ke permukaan ketika akan makan. Muncul ke atas, ambil makanan terus dibawa ke bawah lagi. Tidak seperti ikan nila yang makan sambil jalan-jalan.
Si Gurame jadi stress. Karena stres, gak doyan makan. Karena gak doyan makan jadi gampang terserang penyakit. Karena sakit, tambah gak doyan makan. Dan akhirnya tidak punya keinginan untuk hidup. Beda dengan kita yang bisa lari dari kenyataan. Lah mereka tinggalnya di kolam beton yang hidupnya tergantung dari perhatian kita.
Masalah bagi pemula seperti saya adalah menentukan kualitas air yang ideal bagi para Gurame ini. Memang mereka adalah tipikal ikan yang nurut (emang bisa demo kayak kadrun ?). Tapi karakteristik yang jelas tampak adalah bau. Kalau kolamnya berbau, berarti kandungan airnya sudah jelek. Solusinya adalah ganti air, boleh separuh atau boleh semuanya.
Kapan ganti air setengah dan kapan ganti air seluruhnya ? Sekali lagi hanya pengalaman yang akan menjawab pertanyaan ini. Ikan Gurame bukan jenis ikan yang suka perubahan mendadak. Penggantian air seluruhnya bisa membuat mereka stress. Dari pengalaman youtuber peternak yang saya lihat, Umumnya mereka mengganti air 2 minggu sampai 1 bulan. Ada yang diganti seluruhnya dan juga ada yang diganti separuh. Patokan ini tidak bisa dimakan mentah-mentah karena kondisi dan situasi yang mereka hadapi pasti berbeda dengan keadaan kita.
Kualitas airnya juga berbeda. Kita yang dikota menggunakan air PDAM dan air sumur bor yang tidak sebagus mereka yang tinggalnya jauh dari perkotaan. Solusinya harus dicoba lalu gagal. Memang kasihan ikan yang meninggal dalam perjuangan kita. Semoga arwah mereka diterima di sisi Tuhan YME. Dan jangan biarkan kematian mereka sia-sia dengan berhenti berusaha budidaya ikan Gurame.
Jadi yang harus saya lakukan sekarang adalah memperbaiki pompa saya yang bolak-balik rusak. Penyakitnya udah ketemu, impeler-nya aus dan ceket. Harus ganti baru dan beli traker untuk membukanya. Doakan ya, supaya berhasil !
Share this content