MENGAPA HARUS ADA PADANG GURUN ? (4-4) SERI KEPEMIMPINAN MUSA
Hidup manusia, anda dan saya, sangat mirip dengan kisah perjalanan bangsa Israel purbakala. Ditebus dari penindasan Firaun, diselamatkan oleh Musa, perjalanan melalui padang gurun kematian dan akhirnya sampai di tanah perjanjian yang penuh berkah dan rahmat. Sayangnya, seluruh generasi pertama yang melihat 10 mujijat Musa mati di padang gurun ini, hanya Yosua dan Kaleb yang menikmati berkat tanah perjanjian. Mengapa bisa seperti ini ? Jangan heran ! Hidup anda tidak berbeda jauh dengan mereka.
Exodus: The Movie 2015
SEJARAH MEREKA, PELAJARAN UNTUK KITA
Mesir adalah hidup serba kekurangan, sedangkan padang gurun adalah hidup pas-pasan. Dan tanah perjanjian adalah hidup berkelimpahan. Mesir juga berarti hidup berdasarkan belas kasihan manusia, sedangkan padang gurun adalah hidup berdasarkan belas kasihan Tuhan. Lantas, tanah perjanjian itu hidup berdasarkan apa ?
Bagi saya, tanah perjanjian adalah kehidupan berdasarkan pilihan yang jika dikerucutkan akhirnya menjadi dua. Hidup berdasarkan hukum manusia atau hidup berdasarkan hukum Tuhan. Dua situasi yang sudah pernah kita alami atau akan kita alami nantinya.
Mengapa saya begitu yakin bahwa anda semua akan mengalami pertolongan Tuhan yang ajaib itu ? Pertama, Tuhan itu adil. Dia tidak semena-mena memasukan manusia ke surga atau neraka. Yaaaah....salahmu sendiri karena kamu tidak tahu ada surga dan neraka, maka dari itu silahkan masuk neraka. Soorry loh ya bro.
Kita tidak tahu telah melanggar salah satu peraturan, itulah penyebabnya kita masuk neraka. Apakah kasus ini bisa disebut sebagai keadilan ? Bagi saya itu tidak adil sama sekali. Kalau memang benar saya melanggar peraturan yang tidak saya ketahui, hukumannya bukan hukuman mati, tetapi sebuah peringatan. Dia berhak menghukum mati saya jika saya melanggar peraturan tersebut untuk kedua kalinya. Karena saya tahu dan saya tetap melanggarnya, maka saya tahu rela dihukum. Saya anggap itu keputusan yang adil.
Bagaimana jika saya tahu tetapi saya tidak mempercayai kebenaran peraturan tersebut ? Apakah saya pantas dihukum jika melanggarnya ? Contohnya adalah surga dan neraka tadi.
Saya pun tidak percaya bahwa Tuhan benar-benar menciptakan neraka untuk manusia. Anda yang punya anak pasti tahu hal ini. Berapa lama anda tahan menghukum anak anda ? Sekalipun nakalnya amit-amit masa hukumannya pasti anda kurangi karena tidak tega melihat penderitaannya. Asal si anak sadar tentang perbuatannya pasti langsung anda peluk kembali. Tujuan hukuman adalah menyadarkannya bukan untuk menunjukkan kekuasaan anda atas hidupnya.
Jadi, apakah adil bagi saya jika nantinya Tuhan melemparkan saya ke neraka karena saya tahu tapi tidak mempercayainya. Bagi saya itu tidak adil. Jika Elo Tuhan yang maha segala-galanya tapi tidak mampu mengajari saya yang anak-anak ini maka Elo sebenarnya bukan Tuhan, tetapi tukang buat peraturan. Nek gitu carane, tak balik ae. Aku jadi Tuhan dan Lu jadi manusia. Ben ngerti rasane yak apa jadi manusia yang terbatas itu.
Anak-anak tidak tahu yang namanya bahaya. Itulah anak-anak yang normal bukan. Ketika dia naik ke atas meja dan jatuh, siapa yang disalahkan ? Yang jaga dong ! Entah itu susternya, entah itu emaknya atau bapaknya. Sungguh bukan hal yang aneh jika melihat bayi 16 bulan naik ke atas meja. Justru kalo kita marahi anak karena terjatuh dari meja itulah yang aneh. Maunya anda, bayi 16 bulan itu duduk tenang sambil liat sinetron TV ?
Kita yang salah sebagai orangtua karena tidak mengajari anak tentang bahaya jatuh dari ketinggian. Anak-anak suka mencoba sesuatu yang baru dan belum memiliki pengendalian diri yang cukup baik. Jadi sekalipun dia tahu tentang bahaya ketinggian, tapi dorongannya begitu kuat sehingga tetap memanjat juga. Gedebuk !! Nah...siapa yang salah ? Tetap yang momong !
Saya mendapat ilham yang muncul begitu saja dalam pikiran saya. Tuhan tidak pernah menciptakan neraka dan tidak pernah menghukum manusia ke dalam neraka untuk selama-lamanya. Tetapi neraka abadi itu benar-benar ada sama nyatanya dengan surga. Jadi siapa yang menciptakan neraka dong pak ? Setan ?
Manusialah yang menciptakan neraka. Anda sendirilah yang menciptakannya. Bagaimana mungkin saya mau menciptakan neraka untuk saya sendiri ? Sangat mungkin, malahan siksaan yang anda ciptakan melebihi imajinasi Tuhan. Bayangkan, Tuhan yang maha kreatif itu kalah dengan manusia soal menyiksa diri sendiri.
Contohnya, siksaan tidak mau memaafkan atau mengampuni. Ada dua obyek yang tidak bisa anda maafkan. Orang lain yang menyakiti hati anda dan diri anda sendiri. Yang paling sulit itu adalah memaafkan diri sendiri. Hati anda panas ketika pikiran anda melayang mengingat perbuatannya menyakiti diri anda. Anda benci segala-galanya dan segala-galanya menjadi tidak nikmat. Harta kekayaan tidak ada artinya jika dibandingkan kebencian ini.
Loh....kejadian bertahun-tahun lalu kan tidak mempengaruhi aktifitas anda hari ini ? Kita tidak bisa merubah masa lalu yang sudah terjadi. Bahkan keputusan salah yang kita buat dua menit sebelumnya pun tidak bisa kita rubah. Lalu kenapa masih diingat-ingat lagi ? Karena itu pilihan anda. Anda memilih lebih baik menyimpan dendam daripada memaafkan dan melupakan. Itulah neraka yang anda ciptakan sendiri.
Anda juga tidak bisa memaafkan diri sendiri karena telah melihat Miyabi telanjang dan menyemprotkan cairan putih di depan laptop anda. Anda tahu harus hidup kudus bagi Tuhan, dan Miyabi adalah duri dalam daging terbesar anda. Bukan hanya Miyabi saja, ada Phonix Marie, Jav Vol.1 sampe 10 dalam harddisk anda dan ribuan bokep Indonesia lainnya. Tuhan tidak mungkin mengampuni dosa saya. Biarlah saya masuk neraka saja karena dosa percabulan saya ini.
Gendeng ! Mana ada dosa yang tidak dapat diampuni Tuhan ? Imajinasimu terlalu ngawur ! Lah wong Dia rela menanggalkan ke-Tuhan-nannya demi anda kok malah mengutuki diri sendiri gara-gara dosa masturbasi. Itu mah enteng buat Tuhan.
Daud yang menyelingkuhi bojone orang lain dan membunuhnya dengan licik saja masih diampuni, bahkan dari Tante Betty tadi lahir raja Salomo yang keagungan dan kejayaannya tak tertandingi baik sebelum maupun sesudahnya.
Lah anda mek megang "titit" sendiri dan mengocok sendiri tanpa menyentuh payudara orang lain kok malah menyiksa diri sendiri dengan mengatakan telah melakukan sebuah dosa yang tidak terampuni.
Teman anda yang laptopnya kena semprot cairan anda saja sudah lupa tapi rada jijik juga nek ngetik di keyboardnya....he...he..he....
Alasan kedua mengapa Tuhan pasti memberkati kita karena memang itulah tujuanNya menciptakan anda dan saya. Ya betul....Dia mau membahagiakan kita selama-lamanya. Dia mau mencurahkan semua kekayaannya kepada kita. Dia mau meminjamkan kartu kreditnya, memberikan ATM-nya kepada kita. Memang sulit dipahami jika kita melihat realita kehidupan yang berbeda 180 derajat.
Saya baru bisa memahami konsep ini setelah momong anak sendiri. Dua kali saya menangis kecapaian karena ngurusi bayi yang egois ini. Mengapa memiliki anak itu begitu berat ! Mengapa anak yang katanya lucu dan membawa kebahagiaan itu justu membuat penderitaan saya bertambah berat. Ya harus momong dan juga harus kerja cari uang. Jika tahu seberat ini buat apa punya anak ?
Pertanyaan ini saya lempar ke anda ? Apa alasan anda memiliki anak ? Jangan jawaban klasik seperti meneruskan keturunan, kehidupan manusia pada umumnya dan bosan ditanya "kapan kawin ?" Pikirkan lebih dalam lagi, gali ke hati anda, mengapa harus punya anak ? Buat apa punya anak ?
Setahun ini saya bergumul dengan pertanyaan mendasar ini dan menemukan jawaban yang paling memuaskan. Jadi.....mengapa saya memiliki anak yang begitu merepotkan itu ?
Karena pada dasarnya saya mau mengabdikan sisa hidup saya untuk anak. Saya memiliki lubang di hati yang hanya bisa diisi melalui keberadaan anak. Saya memiliki rasa keberartian kehidupan saya karena anak. Saya memiliki tujuan hidup karena anak, saya memiliki semangat yang tinggi untuk berjuang hingga menang karena keberadaan anak saya. Saya berubah menjadi lebih baik dalam percepatan yang hebat karenanya.
Ya benar....itu jawaban yang egois untuk kepentingan saya sendiri. Tapi semua kegoisan saya tadi memiliki dampak yang positif bagi anak saya. Atau boleh dikatakan saya menghancurkan hidup saya sendiri demi kehidupan anak saya yang baru. Apakah saya rela memberikan kebebasan saya kepada mereka ?
Awalnya tidak, tetapi sekarang.....jangankan kebebasan, hidup saya tak serahkan kok !
Mengapa keberadaan anak bisa merubah kekerasan hati manusia ? Karena kita diciptakan sesuai gambar dan rupa Tuhan Allah. Pengorbanan sukarela kepada anak kita berasal dariNya.
Kita yang jahat dan suka mementingkan diri sendiri ini saja rela melakukan apa saja untuk kebahagiaan anak, apalagi Tuhan yang jauh lebih baik, sumber cinta itu. Jelas sekali Dia mau melakukan apa saja untuk kita manusia.
Jika Tuhan menghendaki kita untuk berbahagia di bumi dan di surga, mengapa suami saya selingkuh dengan wanita lain ? Jika Tuhan bersedia memberkati saya agar kaya raya mengapa saya memiliki bos yang pelit dan tidak berkemanusiaan ? Jika Dia memang menciptakan saya untuk menikmati dunia dan segala isinya ini mengapa saya harus pergi pagi pulang malam pendapatan pas-pasan ? Ini kenyataan hidup Pak Wapan ! Bualan anda itu tidak relevan sama sekali dengan faktanya ! Anda itu terlalu fanatik !
Betul, saya setuju dengan anda. Hidup saya sendiri pun jauh dari kebahagiaan, kekayaan dan kenikmatan. Tahun lalu sepeda motor saya dicuri orang, penghasilan saya jauh dari puluhan juta, saya masih belum bisa beli rumah sendiri. Tabungan saya masih jauh dari ratusan juta rupiah. Kehidupan saya jauh berbeda dari apa yang saya tulis di wapannuri.com ini.
Jika dikembalikan ke tema tulisan ini, maka saat ini saya sedang berada di padang gurun, di fase kehidupan serba pas.
MENGAPA HARUS ADA PADANG GURUN KEHIDUPAN ?
Tidak mudah menjawab pertanyaan ini, sama halnya dengan bertanya, "Mengapa Tuhan mengijinkan penderitaan ? Padahal Dia itu Maha Kuasa yang mampu merubah keadaan semudah membalik telapak tangan."
Jawaban yang paling masuk akal berupa pertanyaan juga, yaitu mengapa hidup saya jauh dari kebahagiaan ? Seakan-akan memang beginilah jalaannya kehidupan ini. Mengapa saya dilahirkan di keluarga yang broken home, mengapa saya tidak dilahirkan di keluarga yang kaya raya sehingga tidak perlu kerja keras membanting tulang hasil pas-pasan. Mengapa saya harus ketemu teman yang akhirnya memakan uang hasil keringat saya ? Mengapa pertanyaan-pertanyaan ini tidak pernah dijawab Tuhan ? Mengapa Dia tidak menampakkan diriNya kepada Saya untuk menenangkan hati ini ?
Menurut anda mengapa Tuhan mengacuhkan penderitaan ini ?
Karena dari penderitaan itulah kemuliaan Tuhan dinyatakan. Gundulmu ! Tidak pernah terpikirkan dalam kepala saya untuk menghajar anak saya dulu sebelum memberinya mainan baru. Hanya orangtua gila saja yang melakukan itu. Apa maksudnya ? Biar kelihatan seperti dewa penolong gitu ? Biar dipuji-puji gitu ? Biar kelihatan berkuasa gitu ?
Tapi memang benar ada beberapa orangtua seperti itu. Namun saya tidak pernah mendengar ada Tuhan yang gila hormat dan haus kekuasaan. Justru yang saya dengar adalah Tuhan yang maha baik dan maha penyayang. Agama apapun, aliran kepercayaan apapun selalu menceritakan kisah tentang Tuhan yang kebaikannya melebihi kebaikan manusia terbaik di dunia. Lagipula, mana ada manusia yang benar-benar baik di dunia ini ?
Jadi, mengapa harus ada penderitaan ? Atau mengapa harus ada padang gurun dalam perjalanan hidup kita ? Karena segala sesuatu yang ada di dunia kita ini telah rusak. Mengapa bisa rusak ? Karena dosa jawaban tergampangnya. Jawaban yang lebih sulit adalah karena manusia memiliki kebebasan untuk memilih sendiri hidupnya.
Kita akan membahas dua kata ini: kebebasan dan pilihan.
Saya teringat ketika membuat SKB (Surat Kesepakatan Bersama) untuk menyelesaikan masalah perusahaan almarhun papa saya dengan buruh. Di bagian akhir SKB tersebut ada tulisan yang menyatakan "tidak ada tekanan maupun paksaaan". Memang tidak ada tekanan, yang ada buruh yang melekan di depan rumah kami.
Semua jenis surat perjanjian akan batal demi hukum jika ternyata penandatanganan surat tersebut disertai dengan pemaksaan, ancaman maupun tekanan. Tulisan tadi untuk menegaskan bahwa pada waktu kesepakatan terjadi kedua belah pihak dalam kondisi bebas absolut.
Jadi, kebebasan adalah suatu keadaan tanpa ancaman ataupun sugesti. Anugerah Tuhan yang pertama bagi manusia adalah kebebasan ini. Atas dasar itulah Dia tidak bisa muncul waktu ular membujuk Hawa untuk memakan buah dari pohon terlarang. Tuhan juga tidak bisa muncul ketika Hawa membujuk Adam untuk mencicipinya.
Salah satu kasus yang menarik tentang kebebasan ini adalah penampakan Yesus setelah kematianNya. Seakan-akan Tuhan sendiri melanggar firmanNya.
KematianNya membuat ke-12 muridNya tercerai -berai. Sampai di sini Tuhan tetap konsisten dengan anugerah kebebasanNya. Mereka bebas memilih untuk percaya ke-Tuhanan-nya atau tidak sama sekali. Kemudian Dia menampak-kan diriNya kepada mereka. Artinya para murid tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Lah buktiNya sudah di depan mata, apalagi yang perlu diragukan ! Pilihannya hanya satu, percaya tok !
Artinya Tuhan tidak konsisten dengan integritasNya sendiri. Kelihatannya demikian, tetapi inilah alasannya kitab suci kristen disebut dengan istilah Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Sejak awal Yesus sudah mengatakan bahwa Dia datang untuk mengadakan perjanjian baru dengan manusia. Dia juga mengatakan bahwa diriNya akan mati, namun bangkit kembali pada hari ketiga. Bukankah semua Firman Tuhan harus digenapi ? Dia menampakkan diriNya setelah 3 hari, gak salah kan ? Dia melaksanakan semua isi perjanjian lama sehingga berhak untuk menuliskan perjanjian baru.
Kewajiban perjanjian sudah dipenuhi, karena itu perjanjian lama sudah selesai dan tidak berlaku lagi demi hukum.
Orang yang berhak membuat perjanjian baru adalah orang yang telah melaksanakan isi perjanjian lama. Ibaratnya anda menebus surat hutang orang lain gitu loh. Anda melunasi hutang pihak kedua kepada pihak pertama. Anda menyingkirkan pihak pertama, dan sekarang pihak kedua otomatis berhutang kepada anda.
Segala kewajiban pihak kedua kepada pihak pertama sekarang beralih ke anda. Anda bebas membuat aturan baru untuk pihak kedua. Isinya ya terserah anda. Mau dibebaskan atau mau ditambahi bunganya.
Kebebasan tanpa pilihan pun bukan kebebasan seutuhnya. Jika semuanya dikondisikan baik dan kita bebas melakukan apapun didalamnya maka sebenarnya kita hanya memiliki satu pilihan saja. Yaitu yang baik tok. Dunia menyebut keadaan ini bagai burung di sangkar emas.
Burungnya bebas terbang ke mana saja, selama di dalam sangkar. Makan dan minum tercukupi, rumah juga sudah ada, bahkan dari emas, piringnya dari perak, sendoknya dari berlian. Kurang apa coba ? Kurang ajar bek-bek'e.
Tuhan yang maha adil tahu prinsip Ta Luk dalam apartemen mewah....eeeh...burung dalam sangkar emas maksud saya. Karena itulah dia menaruh satu pohon terlarang di taman eden. "Semua buah di dalam taman ini boleh kamu makan, kecuali yang satu itu. Ketika memakannya, maka kamu akan mati !" firmanNya.
Inilah kebebasan sesungguhnya ! Anda bebas melakukan apa saja dan anda memiliki pilihan. Hidup atau mati ! Pertanyaannya, mengapa perlu ada satu pohon terlarang jika Tuhan tahu pada akhirnya manusia akan memakan buah itu ?
Salah ! Tuhan tidak tahu manusia akan memakannya atau tidak. Tuhan memang maha tahu, tapi benar-benar tidak tahu pilihan yang akan dibuat manusia. Bingung ?
Pernah buat flowcart atau menggunakan microsoft project ? Dalam flowcart selalu ada dua kondisi, yaitu Yes or No. Jika kondisi Yes maka kita tarik garis lurus ke kondisi berikutnya. Option A atau B. Jika memilih A maka ditarik ke kiri, jika pilih B ditarik ke kanan. Jika A maka hasilnya adalah X, Jika B maka hasilnya adalah Y. Demikian seterusnya.
Kita bisa melihat hasil akhirnya melalui pilihan yang dibuat orang lain. Bahkan sebelum dia memilih pun kita sudah tahu hasil akhirnya. Demikian pula dengan ke-maha tahu-an Tuhan. Sekalipun Dia tidak tahu pilihan mana yang akan kita ambil, Otaknya sudah membayangkan garis-garis ke mana pilihan tersebut akan berakhir.
Alasan lainnya adalah inti dari manusia tersebut. Kita memang terbuat dari darah dan daging, tidak jauh berbeda dari ayam dan sapi yang kita makan sehari-harinya. Ada paha, dada, jerohan dan usus. Namun inti kita beda dari guk guk dan meong-meong. Boy dan Ciko dibuat dari "Jadilah segala bintang di darat, di laut dan di udara." Sama seperti mawar, melati, kenanga dan kamboja. " Jadilah tumbuh-tumbuhan !"
Namun ketika Tuhan menciptakan manusia, Dia membentuknya, bukan ngecepret..."Jadilah manusia !" Kayak bikin website, yang satu dibuat kustom, yang lainnya pake blogspot atau wordpress. Makanya ada jasa pembuatan website yang murah 500 ribuan udah jadi. Soale mek install script gratisan tok dek hostingnya..."Jadilah Website !" Intinya sama tinggal templatenya yang beda-beda. Kalo website kustom beda, ada emotional touch-nya di sana, ada karakter pembuat website-nya yang nyantol.
Sama halnya dengan manusia, ada karakternya Tuhan yang nyantol di dalamnya. Atas dasar itulah Dia tidak bisa membuat manusia tanggung-tanggung. Kebebasan ya harus 100% bebas, tanpa tendeng aling-aling, tanpa tapi- tapian. Pokoknya harus bener-bener free, sekalipun pada akhirnya kebebasan itu akan menyakiti hatiNya sendiri.
Jadi mengapa harus ada penderitaan ? Karena manusia yang menciptakannya sendiri. Mengapa anda yang baik ini harus menderita karena kebutuhan ekonomi ? Karena bos anda manusia yang memiliki kebebasan mutlak dan memilih menyenangkan dirinya sendiri....Elooo saaapaaa ? Bukan anak, bukan sodara dan bukan siapa-siapa gue...ngapain ngurus dirimu yang gak ada manfaatnya buat gue ? Kan gak salaaah ! Ya salahmu sendiri melok aku...kamu kan juga bebas memilih, mo ikut aku kek, gak ikut aku kek...aku yo gak maksa !
Leeeh ?? Anda ini sudah tahu gitu loh hasil keputusan yang anda pilih sendiri. Terus kenapa masih mengeluh ?
Iya...yaaaa ! Tapi pak...saya satu-satunya tulang punggung keluarga. Kalo gak kerja ini...terus kerja apa ?
Ya....hidup ini memang tidak semudah cocot'e Mario Teguh, tapi bukan berarti kesalahan masa lalu tidak bisa diperbaiki. Anda salah menggunakan waktu dan uang. Sekarang ya pelan-pelan dibenahi. Tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi masih bisa. Anda harus mendisiplinkan diri anda super duper disiplin.
Siaaaap Pak....terus apa langkah pertama yang harus saya lakukan ?
Buka kembali kisah perbudakan bangsa Israel oleh Firaun di Mesir. Kisah kehidupan kita semua tidak jauh dari mereka.
Pergi pagi, pulang petang penghasilan pas-pasan. Itukah anda ? Robert Kiyosaki mendefinisikan JOB sebagai Just Over Broke. Seperti itulah kehidupan bangsa Israel dalam penindasan Mesir. Mereka mempunyai pekerjaan namun tidak cukup untuk makan 3 kali sehari. Pekerjaan mereka jauh lebih berat dari pekerjaan anda sekarang. Dulu gak ada AC, gak ada Aqua galonan, juga gak ada Komnas HAM maupun serikat buruh yang mengatur jam kerja yang manusiawi. Adanya cambuk dan kerja lembur tanpa dibayar, tanpa libur tanpa 2 kali gaji dan juga tanpa THR. Mau melok bos kayak gini ?
Bersyukurlah karena hidup kita sekarang ini jauh lebih manusiawi daripada jaman kerja rodi dahulu kala.
Namun jangan berpuas diri dengan keadaan yang cukup baik ini karena sebenarnya ada kehidupan yang lebih baik untuk anda dan saya. Yang perlu kita lakukan hanyalah berdoa dan berharap keajaiban akan datang.
Ketika waktunya tiba....saya ulangi lagi, KETIKA WAKTUNYA TIBA.... maka keadaan anda akan menjadi lebih buruk, 2 kali lebih buruk dari keadaan sekarang ini sebelum berubah menjadi lebih baik. Ha...ha...ha.... Bukan saya yang ngomong loh, tapi itulah yang dikatakan sejarah.
Ketika Musa datang untuk menyelamatkan bangsa Israel, dengan gagah beraninya dia menghadap Firaun dan minta supaya bangsa Israel dibebaskan. Firaun ketawa dan bertindak sebaliknya. Mau minta kenaikan gaji ? Tak pindah ke luar pulau Lu ! Biar tahu siapa yang berkuasa di sini ! Tak bikin kapok luuuu....cek wani ne ngatur bos'e ! Jam kerja bangsa Israel ditambah 2 kali lipat. Mereka sekarang harus cari bahan baku sendiri. Dieeeng !
Musa yang datangnya bak pangeran berkuda putih, waktu pulangnya dimaki-maki seluruh kampung ! Endasmu...gundulmu....t**kmu...udelmu..wes pokok'e nek orang Surabaya pasti dij***ok no !
Dari sinilah saya belajar tentang iman sebenarnya. Ketika keadaan sesuai rencana kita, mudah sekali mempercayai Tuhan. Namun jika semua rencana kita gagal total, memilih percaya bahwa keadaan akan menjadi lebih baik itu butuh perjuangan dan disiplin tingkat dewa. Memilih untuk percaya bahwa apa yang saya lakukan sekarang ini berpengaruh terhadap masa depan saya itu susahnya masak ampun. Lah faktanya bertentangan gitu loh ! Seharusnya dengan melakukan ini, order datang....tapi realitanya gak ada order yang datang-datang, sms ae gak ada ! Gila.... melakukan pekerjaan yang sama berulang-ulang dengan mengharapkan hasil yang berbeda itu benar-benar gila !
Saya butuh keajaiban agar benar-benar tidak menjadi gila ! Sama halnya dengan Musa, berhadapan muka dengan Tuhan, melihat dan merasakan mujijat sendiri. Laaaah hasilnya kok begini ? Ya...saya ngerti perasaan anda Om...setresss soro ! Ini suara Tuhan atau setan ? Waktu ditanya kok ngene dadine...enak soro nek njawab...."Memang tak buat gitu, ben ntik mujijatKu tambah akeh, tambah gede, tambah Wow Keren !" Adooooh Tuhaaan aku ojok dibuat mainan opo'oooo !
Nek tau gini carane yo tak balik kucing ae wes. Firman kok separuh-separuh. Gak pernah jelas ! Taaaapi, memang begitulah cara kerja Tuhan kita. Dia tidak pernah memerintahkan kita dengan lengkap, perintahNya selalu satu demi satu. Lakukan ini dulu dan tunggu perintah selanjutnya. Kalo sudah selesai nanti tak bbm lagi mesti ngapain. OKE !!
Ketika waktunya tiba...Sekali lagi...KETIKA WAKTUNYA SUDAH TIBA ! Maka Tuhan bekerja dengan cantiknya. 10 tulah yang tersohor itu, tiang awan dan tiang api, laut merah terbelah. Benar-benar karya penyelamatan yang sempurna. Nek EO namanya kerjanya rapi sekali ! Ini gading yang sempurna, tidak ada retaknya sama sekali.
Tapi...kenapa harus menunggu lagi...kok gak langsung wess...wess...wesss gitu pak....kok Lelet ! Tuhan kok lemot ! Kalah ambek iPad-ku ! Tak jual dek Tokobagus ae wes !
Saya tidak tahu mengapa Tuhan kelihatannya kok suka menunda-nunda. Yang saya tahu Tuhan itu sukanya bermain cantik tanpa merusak keharmonian alam semesta ciptaanNya. Mungkin dia menunggu si belalang.
"Elo butuh berapa lama sampe ke Mesir ?"
"Sekitar 2 bulan bos...." jawab belalang.
"Gak isa lebih cepet tah ?"
"Looh...salahnya Bos dulu bikinnya gak pake Turbo !" sahut belalang.
"Oh iyo...soorrry pek !"
Bisa juga gara-gara si katak, "Elo berapa lama bisa sampe Mesir ?"
"Waduh...cepet sih, tapi jumlahnya gak cukup bos...temen-temenku dibikin Swikee kabeh. Sek tak produksi anak dulu ya. Perkiraannya sih 1 bulan dengan catatan gak dibuat kodok goreng tepung."
"Idene sapa makan swikee iki tooh yooo...toh yooo !"
Karena alasan inilah pula Tuhan tidak merubah Musa yang pendiam menjadi cerewet. Bagi Dia, Musa sudah sempurna, sekalipun ngomongnya gagap atau gak bisa ngomong "R". Laler Mus....Laler...bukan Lalel...pake R bukan "L". Tuhan menciptakan Harun yang cerewet sebagai lidah Musa...jadi segala sesuatu ada tujuanNya. Jangan rendah diri karena pendek, bermata sipit ataupun berkulit hitam. Semuanya itu buatan tangan Tuhan, bukan produk gagal ataupun produk cacat.
Nah, pertanyaan yang belum terjawab adalah apa yang akan kita lakukan ketika harus menunggu ? Ini pertanyaan terpenting karena 80% hidup anda adalah menunggu jawaban Tuhan.
SIKAP YANG BENAR KETIKA BERADA DI PADANG GURUN
Sebenarnya hanya ada dua hal yang bisa kita lakukan ketika berada dalam padang gurun, yaitu percaya dan bersyukur. Mudah sekali bukan ? Kata siapa ? Sejarah bangsa Israel membuktikan sebaliknya, dari puluhan ribu yang keluar dari Mesir, hanya ada 2 orang yang masuk Tanah Perjanjian. Apakah mengucap syukur itu sedemikian sulitnya ? Ya, jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana kita.
Apakah tetap percaya kepada Tuhan walau realitanya bertentangan dengan iman itu susah ? Coba saja anda keluar dari pekerjaan anda sekarang dan berserah kepada Tuhan. Susah...jelas sekali ! Tapi jangan kuatir karena Dia tidak pernah memberi bukti sebelum berjanji.
Ketika Tuhan mendorong anda keluar dari pekerjaan anda saat ini maka Dia akan melakukan mujijatNya tepat pada waktunya. Saya menyebut ini sebagai masa anugerah. Gak usah mikir mau jual apa, apapun yang anda jual tiba-tiba bisa laku...darimana si pembeli tahu ? Kok ada orang baik yang beli tanpa nawar gini ? Kok bisa muncul ide jualan barang ini ? Kok ketemu dengan orang yang tepat pada waktu dan situasi yang tepat ? Gak masuk akal blass !
Masa anugerah terjadi tepat setelah anda keluar dari perbudakan. Tuhanlah yang akan berperang, anda hanya diam saja. Cerita yang sama persis pada waktu Israel keluar dari Mesir. Mereka tidak perlu melakukan demo ke Firaun, mereka hanya diam dan nurut perintah Tuhan. Sisanya Dia yang ngurusi. Inilah bukti yang juga akan anda lihat dan rasakan sendiri ketika Dia memanggil anda.
Sayapun juga menikmati masa anugrah ini. Menerima bukti bahwa jalan yang saya tempuh sudah benar. Lewat 3 bulan, apapun yang saya jual di tokobagus laku semuanya. Dari HT bekas sampai handsfree bekas. Dari barang yang saya beli online lalu dijual online lagi sampai ketemu dengan klien website saya yang hingga sekarang ini masih menjadi guru bisnis saya. Luar biasa masa anugerah yang hanya berlangsung sesaat ini.
Tujuan utama masa anugerah ini adalah pembuktian Tuhan atas janjiNya. Jika anda dan saya tetap percaya kepadaNya, maka hidupmu akan terus naik, terus jaya dan terus bahagia. Ini buat pegangan hidupmu ketika menghadapi masa sulit. Tuhan itu benar-benar ada dan siap menolong. Peganglah iman ini baik-baik....itulah pesannya.
Saya yakin, anda yang dipanggil Tuhan pasti mengalami masa anugerah ini. Itu SOP Tuhan, cara kerjaNya. Dia tidak akan keluar dari standar kerjaNya sendiri. Intinya sama tapi prosesnya berbeda-beda bagi tiap orang. Situasi dan kondisinya disesuaikan dengan tujuanNya membuat anda. Ada yang menjadi tangan, ada yang menjadi kaki, dan juga ada yang menjadi lubang pantat. Gak usah minder, karena saya tahu rasanya gak isa puppy. Bersyukurlah karena memiliki lubang pantat !
Jadi, kewajiban Tuhan kepada kita sudah dipenuhi. Tinggal kita sendiri yang akan menentukan lama tidaknya berada di padang gurun. Mengeluh akan membuat waktunya menjadi lebih lama, sementara bersyukur tidak merubah keadaan dalam sekejab. Sebenarnya apa sih tujuan Tuhan menempatkan kita sebegitu lama si padang gurun ? Apa gak isa seminggu atau sebulan tok ?
Yang pasti adalah karakter atau kepribadian kita. Tetapi seperti apa prosesnya ? Sederhana sekali, hanya aksi-reaksi atau stimulus-respon.
Apa reaksi anda ketika ada teman sekerja yang menyikut anda ? Marah dan membalas. Apa reaksi anda ketika lapar dan tidak ada makanan di rumah ? Sikat istri di rumah....lapo ae ! Mek masak tok ae gak becus ! Apa reaksi anda ketika stok barang banyak tapi gak ada satupun yang keluar dari gudang ? Yang pasti negatif semuanya. Nah, pertanyaannya...apakah suatu aksi negatif harus ditanggapi dengan reaksi negatif pula ? Stimulus positif juga harus ditanggapi respon positif juga ?
Tentu tidak ? Trigger dari luar sebenarnya tidak harus mempengaruhi keputusan kita. Hanya saja reaksi kita otomatis keluar begitu saja. Tindakan kita seakan-akan bergerak sendiri ibarat reflek ketika panas menyentuh kulit kita. Sebenarnya kita memiliki pilihan ketika suatu rangsangan menyentuh inti kita. Namun pilihan tersebut lenyap karena kita dididik dari kecil hingga saat ini dengan hukum dunia. Gak puas rasanya jika belum balas dendam !! Betul nggaaak ?
Ketika orang memanas-manasi hati kita, apakah perkataannya, tindakannya benar-benar bisa mempengaruhi keputusan kita ? Apakah dia bisa memaksa kita untuk meladeni ejekannya ? Sebenarnya tidak bisa, tetapi karena emosi, akhirnya kita balas juga dengan ejekan. Harga diriku jatuh ! Dia kurang ajar ! Dia meremehkan aku ! Dia membuatku malu di hadapan teman-temanku ! Laaah....apa namanya ini ? Emosi !
Jadi, kita semua pada hakekatnya masih bertindak berdasarkan emosi. Karena emosi, kita menyingkirkan logika berpikir dan dikontrol berdasarkan perasaan.
Kita lupa sebenarnya memiliki kebebasan bertindak terhadap stimulus yang terjadi.
Ketika segala rencana yang kita buat tidak berjalan sesuai kehendak kita maka Tuhan menginginkan kita untuk percaya bahwa rancanganmu bukanlah rancanganKu, seperti tingginya langit dan bumi itulah perbedaannya.
Ketika bisnis sedang lesu dan kita kekurangan uang, Tuhan menginginkan kita untuk tetap bersyukur dan berkata, "All is Well". Burung di udara saja dipeliharaNya, bunga bakung di ladang didandaniNya dengan indah, apalagi kita manusia yang dibentuk menurut gambar dan rupaNya sendiri, dihembusi RohNya.
Ketika semua manusia berbalik melawan kita. Teman kita menjahui, atasan kita mencari-cari kesalahan kita, keluarga kita menyalahkan kita, Tuhan menginginkan kita berkata, "Dialah gunung batuku, tempat perlindunganku, kepadaNyalah aku berharap dan Dia akan membebaskanku."
Ketika kita dipecat dari pekerjaan kita, diperlakukan dengan tidak adil dan tidak diberi pesangon, Tuhan mengarapkan kita berkata, "Pembalasan adalah hak Tuhan, dari dulu hingga sekarang, tidak pernah ada orang benar yang hidupnya meminta-minta. Dia akan menjadikan kita kepala bukan ekor. Tidak ada manusia yang sanggup melawan Tuhan. Aku hanya butuh satu keajaiban saja untuk merubah hidup ini. Satu telepon dari orang berkuasa, satu bantuan saja, satu order saja, satu kesempatan saja. One simple thing from God !"
Ketika kita melakukan kesalahan besar dan berakibat fatal, Tuhan mengharapkan kita untuk tetap percaya bahwa inipun sudah diperhitungkanNya, Dia tidak kaget dan berkata,"Adoh, sebenarnya Aku mau memberkatimu, tapi karena kesalahanmu sendiri...yaaah...gak jadi deh. Soory loh ya." Tidak itu sikap yang salah...Dia tidak perlu usahamu untuk menurunkan berkatNya, karena berkat adalah anugerah, sebuah pemberian cuma-cuma dari Tuhan. Berkat karena usaha kita bukanlah berkat dari Tuhan.
Jangan kira memiliki sikap seperti ini mudah. Nek nyococot tok gampang, melakoninya itu butuh perjuangan setiap hari. Keberhasilan hari ini tidak menjamin untuk hari esok karena masalah hari ini akan berbeda dengan masalah besok pagi. Masalah besok juga berbeda dengan masalah lusa. Sudah menjadi takdir kita untuk ketemu dengan masalah. Jadi nikmati saja dan kasih jeda pada masalah hingga menjadi "masa-lah ?"
KESIMPULAN
Pergi beribadah tidak membuat kita lebih dekat dengan Tuhan. MelayaniNya juga tidak membuat kita mengenal pribadi Tuhan. Satu-satunya hal yang membuat kita berlutut dan menangis di hadapan Tuhan adalah masalah ! Ketika segala sesuatunya berjalan sesuai kehendak kita, maka Tuhan otomatis dilupakan.
Berkat, kekayaan dan ketenaran cenderung menjauhkan kita dari Tuhan, padahal inilah yang akan kita dapatkan di tanah perjanjian. Tuhan tidak mau dijadikan es tebu ijo, yang diperes manisnya lalu ampasnya dibuang begitu saja. Karena itu dia memproses kita super keras melalui padang gurun dengan harapan kita tidak lupa bahwa segala sesuatu yang kita terima hari ini adalah karena anugerahNya.
Sayangnya, sejarah Israel membuktikan bahwa kejahatan terbesar manusia justru terjadi ketika mereka telah berada di tanah perjanjian. Berhati-hatilah supaya jangan menjadi seperti mereka !
Seri Kepemimpinan Musa 1 - Kisah Kelahirannya
Dilahirkan dan diselamatkan secara ajaib, ditakdirkan menjadi orang besar. Tapi 80 tahun hidupnya dalam pelarian
Share this content