FAKTOR PENYEIMBANG
Organisasi yang baik adalah organisasi yang terdiri dari bermacam – macam orang. Demikian pula dengan sebuah perusahaan yang sehat, harus mempunyai seorang marketing, seorang sistem administrator, dan seorang penggembira.
Mengapa ? Yah...itulah yang saya sebut dengan faktor penyeimbang. Penyeimbang karena sebuah organisasi atau perusahaan adalah sekumpulan manusia. Dan yang dinamakan manusia itu selalu mempunyai nilai. Nilai plus dan minus. Bahasa kerennya kelebihan dan kekurangan.
Seorang yang berkarakter riang gembira, ramah, suka mengobrol, tujuan hidupnya untuk menyenangkan orang lain adalah seorang yang paling cocok ditempatkan di divisi marketing. Seorang yang saklek, kaku, atos, tegas (cenderung kasar ha..ha..ha...) paling sesuai dijadikan sebagai sistem administrator. Lainnya, yang suka hal – hal yang mendetail, sampai se-kecil – kecilnya, bahkan sampai yang tidak kelihatan atau jauh ke depan sangat cocok dijadikan accounting.
Nah...jika kumpulan orang tadi dikumpulkan jadi satu dan diberi satu visi yang sama maka jadilah sebuah organisasi atau perusahaan. Dan saya jamin, hasil yang akan mereka capai akan mencapai titik maksimal. Dengan catatan, masing – masing pribadi mempunyai level yang sama, kedudukan atau pangkat yang sama.
Namun, sayangnya....di dunia kita yang tidak ideal ini ada yang dinamakan bos dan pimpinan. Kenyataan yang terjadi adalah, perintah bos adalah keputusan yang tidak dapat diganggu gugat ! Membantah berarti tembak mati ! Entah itu perintah yang di-titah-kan digolongkan mustahil atau tidak masuk akal. Laksanakan atau GTH (Go To Hell). Dan korbannya adalah yang lemah, anda dan saya sebagai seorang karyawan. Jika hal ini terjadi, maka ketahuilah teman...kondisi seperti ini tidak sehat ! Dan jika saat ini anda sebagai seorang pimpinan...segera putar balik, karena jalan yang anda tuju mengarah kepada kehancuran !
PERLUNYA FAKTOR PENYEIMBANG
Seringkali kita sebagai manusia lupa ! Lupa bahwa kita diciptakan sebagai mahluk sosial. Artinya adalah kita membutuhkan orang lain dan hidup dalam kelompok. Orang lain adalah manusia juga. Mempunyai akal budi, kehendak, kemauan, dan emosi. Artinya mereka mempunyai otak juga ! Karena mempunyai otak maka mereka bisa berpikir. Mereka juga mempunyai emosi. Karena ada emosi...maka ada rasa senang, sedih, marah, dan benci. Jadi pada hakekatnya...mereka sama dengan anda, sama dengan kita. Bedanya...nasib anda lebih baik dari mereka.
Berikutnya...cara belajar. Jika saat ini anda berhasil menjadi seorang yang sugih, berpangkat, terhormat, pokok’e mencapai puncak segala – galanya. Maka saya ingin bertanya kepada anda...berapa kesalahan yang telah anda buat ? Apakah anda menyesalinya ? Apa kesalahan terbesar anda ? Apakah hal ini yang merubah pola pikir anda ? Apakah semua kesalahan tadi bermanfaat ? Jika anda berkata tidak...telepon saya sekarang...saya akan membantah semua kata – kata anda !
Belajar dari kesalahan adalah cara terbaik untuk belajar ! Kesalahan bukan akhir dari segalanya...tetapi awal dari sesuatu yang baru. Kesalahan ada supaya kita sadar bahwa kita mempunyai kelemahan. Bahwa kita membutuhkan orang lain untuk melengkapi kita, menutupi kelemahan kita. Jangan lupa pak...kita masih manusia.
JIKA ANDA ADALAH BOS
Yang pertama ingin saya katakan kepada anda....selamat bos ! Yang kedua, saya ingin bertanya kepada anda...bagaimana anda bisa sampai ke puncak ?
Apakah dengan cara menginjak kepala karyawan anda, teman anda, rekan kerja anda sebagai tangga menuju puncak kekuasaan anda atau dengan cara lainnya ? Mengajak rekan – rekan anda naik sampai ke puncak karir anda. Jika anda menggunakan cara pertama...ingat pak...ada hukum menabur dan menuai ! Jika anda menggunakan cara kedua...ingat juga...ada hukum menabur dan menuai ! Jika yang ditabur adalah penderitaan maka hasilnya adalah penderitaan juga...tinggal masalah waktu aja kok. Munculnya di anak anda atau di cucu anda !
Menjadi bos tidak berarti selalu benar. Untuk itu perlu ada yang mengingatkan. Eh...dan ada yang diingatkan....inilah yang saya sebut sebagai faktor penyeimbang. Dan mereka adalah teman anda, staff anda, karyawan anda, istri anda, atau anak anda sendiri
Gaya Kepemimpinan Raja Daud
Bagaimana Daud menjadi seorang pemimpin ? Apa kelebihannya ?
Share this content