BIOGRAFI DALE CARNEGIE
Dale Carenegie dilahrikan miskin, rendah diri, dan ditakdirkan untuk gagal, sama seperti sebagian dari kita. Masa kecilnya dipenuhi dengan kesengsaraan, kegagalan, dan keputusasaan. Namun, kesemuanya itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk menjadi orang besar. Bagaimana Dale bisa merubah nasibnya ? Dan yang lebih penting lagi, bagaimana cara kita merubah nasib kita ? Saya yakin memiliki visi pribadi adalah jawabannya ! Semangat dan kekuatan Dale terletak pada visinya, dan biografi di bawah ini membuktikan kebenaran ini !
BIOGRAFI DALE CARNEGIE OLEH LOWELL THOMAS
Dale Carnegie dilahirkan di peternakan Missouri sepuluh mil dari rel kereta api, dia tidak pernah melihat mobil sampai berusia dua belas tahun. Namun ketika dia berusia 46 tahun, dia sudah akrab dengan sudut-sudut yang paling jauh di dunia, di mana saja, mulai dari Hong Kong sampai Hammerfest; dan pada suatu kali, dia pergi semakin dekat ke Kutub Utara dibandingkan markas besar Admiral Byrd di Little Amerika ke Kutub Selatan.
Anak Missouri ini, yang pernah memetik arbei dan memotong kayu dengan upah lima sen satu jam, kini menjadi pelatih dengan bayaran tertinggi untuk para eksekutif perusahaan-perusahaan besar dalam seni ekspresi diri.
Mantan koboi ini, yang pernah mencap anak sapi dan memasang pagar di sebelah barat South Dakota, belakangan berangkat ke London untuk melangsungkan pertunjukan di bawah perlindunggan keluarga kerajaan.
Dale Carnegie yang mengalami gagal total sebanyak enam kali ketika dia mencoba berbicara di depan publik, belakangan menjadi manajer pribadi Lowell Thomas.
Canregie muda harus berjuang untuk memperoleh pendidikan, karena nasib malang selalu menerpanya di peternakan lama di sebelah barat lau Missouri. Dari tahun ke tahun, sungai “102” meluap dan menenggelamkan jagung dan menyapu bersih jerami. Dari musim ke musim, babi-babi gemuk itu menjadi sakit dan mati karena kolera, pasar ternak yang merosot turun sampai ke dasar, dan bank yang mengancam untuk menyita hipoteknya.
Merasa kecewa dan putus asa, keluarganya menjual seluruh milik mereka dan membeli peternakan lain dekat State Teachers’ College di Warrensburgh, Misouri. Sewa kamar sebenarnya bisa diperoleh di kota dengan harga satu dolar sehari, namun Carnegie muda tidak mampu membayarnya. Maka dia harus tetap tinggal di peternakan dan pulang pergi dengan menunggang kuda sejauh tiga mil ke perguruan tinggi itu setiap hari. Di rumah, dia memerah sapi, memotong kayu, memberi makan anak-anak babi, dan belajar kata kerja latin dengan penerangan lampu minyak batubara, sampai matanya menjadi suram dan kepalanya mulai terangguk-angguk.
Bahkan ketika dia berbaring di tempat tidur pada malam hari, dia menyetel alaramnya agar berdering pada pukul tiga pagi. Ayahnya memelihara anak-anak babi Duroc-Jersey – dan di tempat itu berbahaya, pada malam-malam yang sangat dingin, anak-anak babi itu akan membeku dan mati; maka mereka dimasukkan ke dalam keranjang, diselimuti dengan karung goni, meudian diletakkan di belakang kompor dapur. Menurut sifat dasar mereka, babi-babi itu menuntut makanan hangat pada pukul 3 pagi. Maka, pada saat alarm berhenti berdering, Dale Carnegie merangkak keluar dari selimutnya, membawa keanjang babi-babi itu kepada ibu mereka, menunggui mereka diberi makan, dan kemudian membawa mereka kembali ke belakanag tungku dapur yang hangat.
Ada 600 mahasiswa yang belajar di State Teachers’ College, dan Dale Carnegia merupakan salah satu mahasiswa yang terisolasi dari setengah lusin mereka yang tidak mampu untuk tinggal di kota. Dia merasa malu karena miskin, sehingga dia harus berkuda pulang pergi ke peternakan, dan diapun harus memerah susu setiap malam. Dia merasa malu dengan pakaiannya yang terlalu sempit, dan celana panjangnya yang terlalu pendek. Dengan cepat dia berkembang menjadi seorang rendah diri, dia pun berusaha melihat berkeliling mencari jalan pintas menjadi terkenal. Dia segera mendapati bahwa ada beberapa kelompok tertentu di perguruan tinggi yang menikmati pengaruh dan prestise – yaitu para pemain sepak bola dan baseball, juga orang-orang yang memenangkan depat dan kontes berbicara di depan umum.
Menyadari bahwa dia tidak punya bakat untuk bidang atletik, dia memutuskan untuk memenangkan salah satu kontes pidato. Dia menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam menyiapkan pidatonya. Dia berlatih ketika duduk di pelana kuda berangkat ke kampus dan saat dia memerah susu sapi; dan kemudian dia akan menumpuk jerami di gudang gandum dan dengan semangat menyala mempraktekan pidatonya yang berapi-api sehingga merpati-merpati menjadi ketakutan melihat peristiwa hari itu.
Namun, meskipun dengan semua semangat dan persiapan, Dale muda ternyata mengalami kekalahan demi kekalahan. Saat itu dia berusia 18 tahun, seorang yang sensitif dan angkuh. Dia menjadi sangat putus asa, sangat depresi, sehingga di bahkan berpikir untuk bunuh diri. Tapi kemudian tiba-tiba dia mulai meraih kemenangan, tidak hanya pada satu kontes, tetapi pada setiap kontes pidato yang berlangsung di kampusnya.
Mahasiswa-mahasiswa lain memohon kepadanya untuk melatih mereka; dan mereka juga menang dalam kompetisi.
Setelah tamat dari perguruan tinggi, dia mulai menjual kursus-kursus korespondensi kepada para pengusaha ternak di antara bukit-bukit pasar di sebelah barat Nebraska dan sebelah timur Wyomning. Walaupun ia memiliki energi dan antusiasme yang tanpa batas, dia tetap tidak bisa mencapai keberhasilan. Dia menjadi sangat putus asa sehingga dia pergi ke kamar hotelnya di Alliance, nebraska, pada tengah hari, melempar tubuhnya ke atas tempat tidur, dan meratap putus asa. Dia ingin sekali kembali ke kampus, dia ingin sekali menyerah dari perjuangan keras kehidupan; tapi dia tidak mampu. Maka dia memutuskan untuk pergi ke Omaha dan mencari pekerjaan lain. Dia tidak punya uang untuk membeli tiket kereta, maka di berangkat dengan menumpang kereta barang, dan untuk itu dia harus memberi makan dan minum dua gerbong kuda-kuda liar sebagai ongkos untuk tumpangannya.
Setelah tiba di Omaha selatan, dia mendapat pekerjaan menjual daging babi, sabun dan lemak babi untuk Armour and Company. Wilayahnya adalah di Badlands dan pemukiman Indian di bagian barat South Dakota. Dia mengelilingi wilayahnya dengan kereta barang dan menjadi sais, atau menunggang kuda dan tidur di hotel-hotel di mana satu-satunya sekat antara kamar-kamarnya adalah sehelai kain muslim. Dia mempelajari buku-buku tentang penjualan, menunggang kuda, bermain poker dengan orang-orang Indian, dan belajar bagaimana cara mengumpulkan uang. Dan ketika, misalnya, seorang penjaga toko pedalaman tidak bisa membayar uang tunai untuk daging babi yang telah dipesannya, Dale Carnegie, akan mengambil setengah lusin pasang sepatu dari raknya, menjual sepatu-sepatu itu kepada orang-orang di kereta api, dan menyerahkan penghasilannya itu kepada Armour dan Company.
Dia sering menumpang kereta barang menempuh seratus mil sehari. Tatkala kereta berhenti untuk membongkar muatannya, dia akan bergegas berlari ke kota, menjumpai tiga atau empat pedangang, mendapatkan pesanan mereka; dan pada saat peluti kereta berbunyi, dia akan terburu-buru kembali lagi menyelinap dan bergantung pada kereta api itu saat kereta mulai bergerak.
Dalam waktu dua tahun, dia telah mengubah satu wilayah yang tidak produktif dan berhasil menjadi penjual nomor satu di antara 29 rute kereta yang menuju ke Omaha selatan. Armour dan Company menawarkan promosi kepadanya. Mereka berkata, “Anda telah mencapai apa yang tampaknya tidak mungkin.” Namun Dale menolak promosi itu dan berhenti, pergi ke New York, belajar di American Academy of Dramatic Arts, dan berkeliling negeara itu, memainkan peran Dr. Harley dalam Polly of the Circus.
Dia tidak akan pernah menjadi seorang Booth atau seorang Barrymore. Dia mempunyai akal sehat untuk menyadari hal itu. Maka dia pun kembali kepada pekerjaan menjualnya, menjual mobil dan truk untuk Packard Motor Car Company.
Dale tidak mengerti apa pun mengenai mesin, dan dia tidak peduli apa pun tentang hal itu. Dengan sangat enggan, dia harus dengan susah payah mendorong dirinya untuk tugasnya setiap hari. Dia ingin sekali mempunyai waktu untuk belajar, untuk menulis buku-buku yang telah diimpikannya seperti di kampus dulu. Maka dia berhenti bekerja ! Dia memutuskan akan melewati hari-harinya dengan menulis cerita dan novel, dan membiayai dirinya sendiri dengan mengajar pada sekolah malam.
Mengajar apa ? Ketika dia mengingat masa lalu dan mengevaluasi hasil kerja saat dia di perguruan tinggi, dia melihat bahwa pelatihannya dalam berbicara di depan umum telah memberinya banyak rasa percaya diri, keberanian, keseimbangan, dan kemampuan untuk bertemu dan berurusan dengan orang-orang dalam bisnis dibandingkan denggan semua mata kuliah yang diikutinya digabung jadi satu. Maka, dia mendesak sekolah-sekolah Y. M.C.A di New York untuk memberinya kesempatan mengelolah kursus mengenai kemampuan berbicara di depan umum untuk orang-orang bisnis.
Apa ? Menjadikan orang-orang bisnis ini sebagai ahli pidato ? Tidak masuk akal. Pengurus Y.M.C.A sudah tahu. Merreka sudah mencoba kursus-kursus semacam itu, dan selalu gagal. Ketika mereka menolak membayar gaji Dale dua dolar/malam, Dale setuju untuk mengajar berdasarkan komisi, dan hanya mengambil persentasi dari keuntungan bersihnya – kalau memang memperoleh keuntungan. Dan selama tiga tahun, ternyata mereka telah membayarnya tiga puluh dolar semalam – bukan dua dolar.
Kursus itu berkembang pesat. Perguruan lain mendengarnya, yang lain mengkritik. Dale Carnegie segera saja menjadi seorang pengendara sirkuit yang berjaya, yang menempuh New York, Philadelphia, Baltimore dan selanjutnya London dan Paris. Semua buku teks ternyata terlalu akademis dan tidak praktis untuk orang-orang bisnis yang berbondong-bondong datang ke kursusnya. Karena itulah, dia kemudian menulis bukunya sendiri berjudul "Public Speaking and Influencing Men in Business". Buku itu menjadi buku teks resmi dari semua Y.M.C.A, demikian pula pada Asosiasi Bankir Amerika dan National Credit Men’s Association.
Resensi Buku Dale Carnegie
Bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain
Share this content