Prinsip Merawat Bayi - PERASAAN & SIKAP HATI (2-5)

Bagian 2 dari 5 Panduan Dasar Merawat Bayi - Lebih ke konsep bukan praktis
Perasaan hati anda mempengaruhi suasana hati bayi

 

"Karena apa yang diucapkan mulutnya, meluap dari hati. "

Say bertanya-tanya apakah mungkin bayi bisa membaca perasaan orang lain ? Karena keterbatasan waktu saya cari informasi di Youtube. Mengapa video ? Karena bisa saya dengarkan suaranya sambil mengerjakan sesuatu. Syukur-syukur kalo bisa menemukan video yang menjelaskan secara medis dan ilmiah.

Sayangnya saya tidak menemukan video yang pas tentang cara bayi merasakan emosi orang lain. Justru yang saya temukan adalah cara anjing membaca perasaan pemiliknya. Jieleeeh...cari bayi nemunya anjing. Tapi toh tetap saya dengarkan sambil lihat gambarnya. Karena saya tertarik melihat eksperimen ilmiah yang dilakukan orang bule tadi.

Memang benar anjing bisa tahu pemiliknya sedang marah, sedang gembira atau sedang sedih. Tetapi bagaimana penjelasannya ? Ini yang unik karena ternyata :

  1. Wajah manusia tidak simetris, sisi kiri dan sisi kanan berbeda
  2. Anjing tidak merasakan perasaan manusia tetapi mata anjing melihat perubahan mimik kita yang tersirat
  3. Anjing belajar dari pengalaman mengamati perubahan mimik wajah pemiliknya dan melakukan reaksi berdasarkan perubahan itu
  4. Setelah beberapa kali percobaan akhirnya anjing bisa bersikap sesuai dengan yang kita harapkan.
  5. Anjing mengkombinasikan antara mimik wajah dengan intonasi suara.

Jadi bisakah kita simpulkan bahwa anjing ternyata tidak bisa membaca emosi manusia ? Bisa iya dan bisa tidak. Jika anda belum pernah melihat serial Dog Whisperer di National Geographic maka anda pasti menyimpulkan bahwa anjing hanya mengamati wajah dan suara untuk membaca emosi manusia.

Serial Dog Whisperer di National Geography Dog Whisperer adalah perjalanan Caesar Milan menaklukan anjing-anjing yang tidak bisa diatur. Ada anjing yang takut ketinggian, ada juga yang tidak. Ada anjing yang agresif terhadap anjing lainnya dan juga ada yang tidak. Ada anjing yang suka mengonggong dan ada juga anjing yang menurut kalau disuruh diam.

Namun ketika Caesar memegang tali anjing tersebut, maka dia mengendalikan sepenuhnya. Caesar tidak bersuara dan tidak melakukan apa-apa. Dia hanya memegang tali dan berdiri di dekat anjing bawel tadi. Anjing besar maupun anjing kecil langsung terdiam.

Bagaimana penjelasannya ? Anda akan mendengarkan ucapan Caesar yang sama setiap kali melakukan aksi ajaib tadi.

"Anda harus rileks dan tenang dulu sebelum menenangkan anjing anda. Anda harus mengatur emosi anda sebelum memberi perintah kepada anjing anda. Anjing bereaksi terhadap energi yang anda pancarkan dan bertindak berdasaran energi anda."

Anjing bisa merasakan energi positif maupun energi negatif yang keluar dari anda. Energi positif seperti tenang, santai, tegas akan membuat anjing bersikap tenang juga. Sedangkan energi negatif seperti tegang dan takut akan membuat anjing bersikap agresif. Anjing memang memiliki insting melindungi pemiliknya. Jika anda memancarkan energi ketakutan maka dia akan menyerang siapa saja yang berada di dekat anda karena insting anjing mendorongnya untuk melindungi anda.

Bagaimana anjing bisa membaca energi anda tanpa melihat wajah maupun mendengarkan intonasi suara anda ? Dari tali kekang anjing anda....ketika anda tegang atau takut, pegangan tali itu akan mengencang. Sekalipun perubahan kekuatannya sedikit namun anjing bisa merasakannya. Kok bisa....? Namanya juga anjing bro....!

Bagaimana dengan bayi kita ? Apakah si kecil ini bisa merasakan energi yang kita keluarkan ? Apakah dia terpengaruh dengan emosi kita saat berada dekatnya ? Apakah dia bisa melihat perubahan mimik wajah kita dan bertindak seiring dengannya ? Saya belum menemukan studi yang membahas masalah ini tetapi saya tahu pasti sudah ada orang yang pernah menyelediki hal ini.

Terlepas dari studi ilmiah ini, kenyataanya bayi bisa tahu siapa saja yang sayang kepadanya. Bayi cenderung lebih tenang jika digendong ibu.  Bayi bisa melonjak kegirangan ketika bertemu dengan papanya yang baru pulang kerja. Bayi tahu siapa mamanya sekalipun di momong suster. Bagaimana mahkluk kecil yang perkemba ngan otaknya belum sempurna ini bisa berpikir sedemikian rumit ?

Kita menentukan benar atau salah berdasarkan pemahaman, pengalaman dan realita. Kita meng-amin-i kejadian yang aneh bagi orang lain karena kita pernah mengalaminya sendiri. Kita yakin tentang suatu hal karena kita memahami proses, penyebab dan akibatnya. Kita berkata mungkin karena masuk akal atau sesuai dengan cara berpikir kita.

Pertanyaannya adalah tentang hal - hal yang tidak kita ketahui. Kita tidak memahami prosesnya, kita tidak pernah mengalaminya dan kita tidak pernah melihat kejadian tadi menimpa orang yang kita kenal. Jadi, apakah informasi ini fiktif ? Buktinya tidak ada, penjelasannya tidak logis atau kesannya mistis.

Saya teringat dengan komik Kung Fu Boy. Pernah baca ? Orang-orang seangkatan saya pasti pernah baca komik karangan Takeshi Maekawa ini. Mereka juga pasti membaca Komik City Hunter, Tapak Sakti, Tiger Wong, Dragon Ball atau Samurai X. Ha...ha...ha....Jadi ingat dulu waktu rebutan komik sama teman-teman es em pe.

Lakon Kung Fu Boy adalah Chinmi. Seorang boy yang genius kung fu. Dia belajar ilmu silat di Kuil Dairin karena adanya ramalan bahwa akan ada seorang ahli kung fu pada zamannya. Chinmi belajar mati-matian sekalipun dia memiliki bakat alam. Hampir semua orang di Kuil Dairin dikalahkannya. Chinmi tidak memiliki lawan sepadan, dia jago kandang. Hingga akhirnya bertemu dengan Sie Fan.

Chinmi VS Sie Fan Kung Fu BoySie Fan kecil, tampak lemah dan sering menjatuhkan sesuatu ketika bekerja. Lawan yang enteng ! Pada waktu latih tanding dengan Sie Fan Chinmi berhasil memukul jatuh Sie Fan. Namun tiba-tiba aura Sie Fan berubah drastis. Chinmi yang di atas angin ketakutan dengan perubahan ini. Jika saja tidak dihentikan oleh Guru Soshu, suhu Sie Fan, Chinmi mungkin sudah tidak bisa belajar kung fu lagi. Dia bukan saja tidak bisa melawan.

Chinmi dihajar habis-habisan....murid nomer 1 di kuil Dairin pingsan melawan anak kecil yang lemah.

Frustasi dan depresi karena kalah telak, Chinmi pun mengurung diri berhari-hari.

Suatu pagi Guru Soshu masuk ke kamar Chinmi dan mengajaknya keluar dari Kuil Dairin menuju hutan. Katanya, " Jangan berisik...kamu lihat di sana !"

Alangkah terkejutnya Chinmi ketika melihat Sie Fan basah kuyub berlatih Kung Fu Sendirian.

" Sie Fan tahu tubuhnya lemah dia berjuang keras memperbaiki kelemahannya. Dia tidak membatasi dirinya. Dia terus dan terus meningkatkan batas kekuatannya. Tidak seperti kamu Chinmi ! Kamu itu katak dalam tempurung ! Kamu itu men-kotak-i dirimu sendiri ! Kamu membatasi dirimu sendiri ! " seru guru Soshu.

Kemampuan manusia hanya dibatasi oleh keyakinannya sendiri

Ya...seperti Chinmi kita seringkali membatasi kemampuan kita sendiri. Bukannya mencoba memahami apa yang tidak diketahui, kita menolak mentah-mentah apa yang tidak sesuai dengan pola pikir kita. Bukannya mencoba merenungkan perkataan orang lain, kita malah menyalahkan mereka. Bukannya berpikir terbuka, kita malah menutup diri. Bukannya menyelidiki, malahan melarikan diri. Bukannya berusaha kita malah menyerah. Bukannya mengembangkan sayap kita malah berpuas diri. Bukannya keluar dari kotak malahan kita mengotaki diri sendiri. Persis seperti Chinmi.

Pertama kali menghadapi anak saya yang rewel saya mangkel. Nak...nak....papamu iki mbelani gak kerjo demi kamu kok balasannya kayak gini ! Kamu wes kenyang...bapakmu durung mangan. Kamu wes digendong sampe pergelangan tangan kirinya papamu bengkak. Kamu maune apa ? Nangis terus....kurang apa toh ? Hati ini panas, keki, frustasi dan stress. Kepingin rasanya memukul sesuatu. Saya ngomong apa adanya loh !

Saya hanya memukul ringan anak saya satu kali saja. Itupun bukan waktu dia nangis tetapi waktu puppy. Karena kelelahan yang menumpuk akhirnya saya ceples paha anak saya. Lah dibersihiin pup-nya malah mulet-mulet gak karu-karuan. Lak yo telecekan ee'k-nya. Sebelum saya harus mencuci sprei ya saya puk-puk sedikit pahanya. Jelas nangis si unyuk-unyuk dan langsung berhenti mulet. Saya cepat-cepat bersihkan pantatnya, pakaikan pampers, taruh di box bayi, cuci tangan dan menggendong anak saya.

Anak Wapannuri dot komBukannya puas, hati saya rasanya teriris-iris setelah menceples anak saya. Bukan salah anak saya, tetapi salah saya yang tidak becus ngurusi dia. Namanya bayi yang sudah bisa tengkurep ya dia kepinginnya tengkurep terus. Justru bayi yang sehat dan cerdas ya seperti ini. Berarti cara saya merawat bayi itu yang salah. Tapi di mana salahnya ?

Setelah unyuk-unyuk tertidur saya browsing internet mencari tahu cara membersihkan telek bayi yang baik dan benar !  Ha...ha...ha....Yang saya temukan justru cara menenangkan bayi.

Bayi suka mendengarkan suara orang yang dikenalnya. Jadi menyanyilah sekalipun suara anda fals. Jadi ajaklah si kecil ngomong-ngomong sekalipun dia tidak tahu apa yang anda katakan. Bukan nada ataupun kata-kata yang ingin didengarnya tetapi suara orang yang dikenalnya !

Pada awalnya ngoceh sendiri tidak mudah, tetapi jika anda memaksa diri anda keluar dari kotak maka hal itu bisa dilakukan. Saya juga kehabisan bahan pembicaraan seperti anda. Saya juga kehabisan gudang lagu yang akan dinyanyikan. Saya juga kehabisan suara sampai serak-serak. Namun saya tidak kehabisan akal. Ini jaman modern bro...ada internet yang merupakan gudang informasi. Ada youtube untuk mendownload video anak-anak, ada indowebster yang menyediakan ribuan lagu mp3 gratisan. Ada filem bokep online yang bisa mengurangi stress para pria dan juga ada Joel Osteen yang mengisi kerohanian kita.

Semua yang kita butuhkan sudah tersedia di dalam genggaman tangan kita. Informasi, edukasi dan entertainment hanya sejauh tablet kita. Tidak ada alasan bahwa kita tidak tahu, tidak ada alasan tidak ada waktu. Alasan hanya untuk orang malas !

Dari Joel Osteen saya mendapatkan peneguhan bahwa roh itu mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Ketika kita berpikir positif, keadaan akan menjadi lebih baik. Dengan iman kita menarik hal-hal baik kedalam hidup kita. Iman untuk hari ini, saat ini juga, bukan untuk besok, lusa atau kapan-kapan. Kita adalah anak Allah yang maha tinggi, Dia akan memberikan apa yang kita minta, mencukupi kebutuhan kita dan menguatkan kita melewati gunung dan lembah. Dia membawa kita lebih dari pada para pemenang.

" Bukan suasananya yang berubah, tetapi hati & perasaan sayalah yang merubah suasana. "

Dari asal menyanyi dan bersuara sekarang saya melakukan lebih jauh lagi. Saya bernyanyi dengan perasaan, saya berbicara dari hati dan keadaan jauh menjadi lebih baik. Bukan berarti anak saya menjadi lebih anteng ?

Anak-anak ya anak-anak....suka bermain, meloncat-loncat, muter-muter dan menangis. Dari tidak bisa apa-apa menjadi meminta, merengek dan memaksa. Itu ciri-ciri anak yang sehat dan cerdas !

Yang pertama berubah adalah diri saya. Bukan suasana di sekitar saya. Karena tenang saya bisa berpikir jernih. Karena bisa berpikir jernih saya bisa menebak kemauannya. Karena kebutuhan unyuk-unyuk terpenuhi dia menjadi senang. Karena dia senang, saya pun ikut senang. Dan karena senang saya melihat tingkah lakunya sebagai kelucuan. Pendeknya, karena saya berubah, anak saya pun berubah. Inilah yang saya maksudkan dengan mengatur perasaan dan sikap hati.

Panduan Lengkap merawat bayi sendiri

Panduan Dasar Merawat Bayi 3: Perubahaan & Penerimaan (3-5)
Ketika bayi anda memasuki usia 8 bulan, bersiaplah dengan perubahaan segala sesuatu sebulan sekali

Share this content