REJEKI ANAK DAN KERJA KERAS

"Ndang cepet hamil lagi, jangan kuatir...anak itu bawa rejeki. Gak usah terlalu banyak mikir. Bikin lagi ae..." kata Dr. Rudi Harsono kepada istri saya waktu kontrol habis operasi melahirkan. He..he..he...kalo rejekinya sih gak kuatir dok. Remeknya itu yang gak kuat, sahut saya. Setelah dua bulan berlalu saya hampir tidak bisa kerja karena tiap hari gendong si Cun Cun. Kalo ditaruh di baby box, sedikit-sedkit bangun. Nek dikeloni, tidurnya nyenyak. Iya nak...kamu gak perlu mikir beli susu, beli pampers, bayar listrik, bayar air. Bapakmu ya mbayar ! Nek kamu minta ditemeni terus, kapan Papa bisa kerja cari duit buat memenuhi kebutuhanmu yang tambah lama tambah banyak itu ? Saya berpikir, apakah rejeki anak itu tetap mengalir walaupun saya tidak bisa kerja keras ?

Memahami tentang rejeki anak

 

ARTI KATA REJEKI ATAU BERKAT

Berkat adalah karunia Allah yang membawa kebaikan. Ok, jadi apa arti kata karunia ? Karunia adalah pemberian cuma-cuma atau anugerah. Jadi, berkat adalah pemberian cuma-cuma dari Allah yang membawa kebaikan.

Apakah saya salah jika mengatakan bahwa berkat itu tidak ada hubungannya dengan kerja keras ? Bekerja berarti mengharapkan imbalan sedangkan berkat adalah pemberian cuma-cuma. Tanpa bekerja pun rejeki akan datang, apakah kata-kata saya ini salah ? Tapi pak...tapi apa ? Bukankah arti berkat adalah pemberian gratis dari Allah ? Iya sih pak....tapi...

Hmm....kenapa masih ada tapi-tapian ? Apakah ada yang salah dari arti berkat di atas ? Apakah anda memiliki definisi berkat yang lebih baik dari saya ? Berkat adalah hasil kerja keras , gitu tah ?

Berkat berasal dari perjanjian Allah dengan Abraham di masa laluLalu, darimana asalnya berkat atau rejeki itu pak ? Apakah sudah dari sononya ? Terus "sono" itu sono mana pak ? Ini susah dijawab dengan logika, sama halnya anda bertanya kepada saya, darimana asalanya manusia ? Atau dari mana asalnya dunia ini ? Alternatifnya ya jawaban diluar nalar, dari mbah dukun, dari tempat semedi atau dari kitab suci kita masing-masing.

Dari apa yang saya pelajari melalui Alkitab. Berkat asalnya dari Allah, kemudian secara khusus diberikan melalui Abraham. Dia berkata, "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau..."

Mengapa Allah hanya berfirman kepada Abraham dan mengadakan "perjanjian berkat" ini kepadanya ? Mengapa bukan Abdul atau Budi ? Karena itu hak Allah, suka-suka dia mau ngasih ke siapa ? Abraham hanyalah orang yang beruntung !

Jika kita keturunan Abraham, maka kita pasti diberkati Allah. Terus kalau bukan keturunannya Abraham, kita gak diberkati ? Gitu tah Pak ? Nggak juga sih karena ada yang namanya berkat umum.

Ketika Allah menciptakan dunia ini, dia memberkati isinya. Mulai dari benda mati sampai benda hidup. Dari makhluk tak bergerak hingga makhluk yang bergerak. Dari binatang hingga manusia. Itulah berkat umum, sementara berkat Abraham adalah berkat khusus.

Enak dong yang buyutnya Abraham, dapet berkat spesial ! Iya, tapi mereka yang bukan cucu-cucunya Abraham tetap satu saudara sama Abraham karena semuanya berasal dari satu bapak. Abraham ini keturunan Sem, dan Sem ini anaknya Nuh.

Buku Kerinduan akan Allah yang sejati karangan Don RichardsonJika anda tertarik untuk mempelajari tentang berkat umum dan berkat khusus ini, bacalah buku Kerinduan Akan Allah Yang Sejati Karangan Don Richardson. Yang pasti, semua rejeki itu berasal dari Allah. Setiap manusia diberi rizki ! Rejeki Bapak, Rejeki Ibu, Rejeki Suami-Istri dan juga Rejeki Anak !

Susah sekali mencari gambarnya di internet, jadi akhirnya saya foto buku saya sendiri. Penerbitnya Yayasan Kalam Kudus. Tebalnya 293 halaman, ukurannya 1/2 folio atau ukuran buku saku.

 

KERJA KERAS DEMI ANAK

Jika bisa memilih antara menjaga anak atau bekerja, maka saya memilih untuk kerja. Biar urusan menjaga anak dikerjakan istri saya. Tapi sayangnya saya tidak bisa memilih karena istri saya kerja ikut orang sementara saya seorang pengusaha yang bekerja di rumah.

Mengapa saya tidak memilih menjaga anak ? Karena merawat anak itu menghabiskan tenaga dan kesabaran. Yang paling menjengkelkan ketika si Kenzo menangis tanpa sebab yang jelas. Dikasih susu sudah, digendong sudah, diajak mainan sudah. Terus mengapa tetep nangis ae ? Oh Tuhan...ada apa ini ? Karena tangan saya udah pegel dan bahu saya kiyu, akhirnya saya tinggalkan dia sambiil menangis di baby box-nya. Seperti yang anda duga, nangisnya tambah ngejer-ngejer..

Sekalipun menjengkelkan, anak juga memberi penghiburanDi satu sisi saya tidak tega, tapi hati ini sudah mangkel dan tangan njarem. Nasihat terbaik yang saya dapatkan mengenai masalah tangisan tanpa sebab ini adalah tinggalkan si bayi di tempat yang aman dan keluarlah dari kamar. Dengarkan musik, lakukanlah aktifitas yang menyenangkan hati dan beristirahatlah sejenak.

Kita bukan orangtua yang jahat, tetapi memang ada masa-masa tangisan bayi tanpa sebab. Biarkanlah dia menangis sampai cape sendiri. Setelah capai pasti bobok sendiri. Saya selalu mencamkan bahwa ada awal bayi rewel dan selalu ada akhirnya. Memang demikian adanya, bayi kecil saya rewel selama 3 hari dan sekarang sudah normal kembali, malahan sudah bisa tersenyum kalo kita rada-rada gila....ha..ha..ha..

Mungkin saya laki-laki yang memiliki kodrat pemburu sehingga tidak cocok dengan pekerjaan merawat anak. Atau mungkin hanya pembenaran diri saya sendiri untuk tidak mau merawat anak. Mungkin juga istri saya kurang pinter menjaga anak sehingga akhirnya saya turun tangan. Banyak alasan yang bisa saya dapatkan untuk menyalahkan orang lain selama saya mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakan saya. Sama halnya jika saya mencoba mencari alasan bahwa suami juga ditakdirkan merawat anak.

Porsi idealnya mungkin 40% sedangkan ibunya 60%. Gak isa 50-50 karena seorang pria adalah seorang pria. Kode genetik kita adalah pemburu, pencari nafkah dan kepala keluarga.

Selemah - lemahnya laki-laki, badannya tetap berotot daripada seorang wanita. Tulangnya lebih besar, kulitnya lebih tebal, sudut  pandangannya menyempit dan pendengarannya lebih peka di frekuensi rendah. Bentuk tubuh demikian lebih cocok berada di alam liar daripada di rumah.

Otot dibutuhkan untuk bergerak cepat ketika memburu binatang untuk dijadikan makanan. Hampir semua hewan lebih gesit dan lebih kuat dari manusia. Namun mereka tidak memiliki kemampuan berpikir analitis. Hewan hanya bertindak berdasarkan insting. Mereka kuat dan cepat, tapi tidak cerdas.

Dibutuhkan lebih dari kekuatan untuk berburu. Seorang pemburu harus menunggu hingga jaraknya tepat untuk menembakkan panah dan senapan mereka. Seringkali berjam-jam merangkak di semak-semak sambil digigit serangga atau tertusuk duri tanaman. Kulit pria harus tebal agar bisa bertahan terhadap gangguan ringan ini. Semakin sering berburu, kulitnya akan semakin tebal dan kurang sensitif terhadap rangsangan. Ini baik bagi pemburuan, namun berbahaya jika digunakan untuk menggendong bayi.

Peran ayah sebagai pemberi nafkah sudah ditetapkan sejak duluKetika mangsanya sudah berada dalam jarak tembak, pria akan memfokuskan bidikannya pada leher atau jantungnya. Pandangannya mengerucut, ototnya berkontraksi mengatur kekuatan yang dibutuhkan, adrenalinya meningkat memberikan energi ekstra untuk peristiwa hidup atau mati. DOOR ! Tembakan dilepaskan ! Jantungnya bertambah kencang, buruannya mati atau lepas hanya selisih beberapa detik saja.

Malamnya,  para pemburu ini akan berkumpul bersama pemburu-pemburu lainnya dan saling berbagi cerita. Mereka yang buruannya lepas akan belajar dari pemburu yang berpengalaman. Seiring dengan kegagalannya, otot mereka juga bertumbuh menjadi lebih kuat, lebih besar dan juga lebih cepat. Dan tentu saja, yang lebih berpengalaman akan memburu binatang yang lebih menantang untuk menaikkan status mereka di sesi berbagi cerita malam hari.

Di jaman modern ini, kegiatan berburu berubah menjadi bekerja mencari nafkah, berpanas-panas ria dan saling sikut di dunia kerja. Hanya otot perutnya saja yang bertambah besar. Banyak energi dan kalori yang disimpan daripada dihabiskan. Mereka berkumpul dan membentuk brotherhood untuk pamer gadget terbaru, cewek yang baru saja"ditaklukan" atau sekedar melepas ketegangan.

Bukan karena saya seorang pria, maka saya mencari - cari alasan untuk tidak mau merawat bayi. Tapi begitulah adanya seorang pria diciptakan Tuhan. Untuk apa otot yang kuat ? Untuk apa kemampuan berpikir 3 dimensi, yang mampu memperkirakan jarak dan ruang dengan akurat ? Untuk apa otak kiri yang lebih dominan ? Dan untuk apa adrenalin, selain memberikan kekuatan super darurat ketika berlangsung keadaan hidup atau mati yang hanya berselang beberapa detik saja.

Tapi, ini bukan alasan yang bisa anda sampaikan ke istri anda. Ojok memakai tulisan saya sebagai dasar untuk tidak ngurusi anak.

"Yang, bacao wapannuri.com. Di sana dikatakan bahwa laki-laki diciptakan untuk berburu, bukan mendidik anak. "  Caaape deh !!

Kalo suami anda ngomong gitu, balesen gini, " Iya yang....nek baca ojok separuh-separuh. Bacao yang lengkap, sampe habis yang ! Di sana juga dikatakan kalo ada hal yang tidak bisa diajarkan oleh seorang ibu kepada anaknya. Hanya bapaknya saja yang bisa mengajarkan hal itu. Bacaen lagi yang lengkap yang !"....kuapok koen ^-^'

 

PERAN AYAH DALAM MENDIDIK ANAK

Ada dua jenis orang yang bisa menulis topik peran ayah dalam mendidik anak. Pertama, mereka yang pernah merasakan didikan ayah selama hidupnya. Sedangkan jenis kedua adalah mereka yang broken home dan dibesarkan oleh ibu mereka. Saya adalah jenis kedua. Papa dan Mama berpisah secara hukum dan tinggal di rumah yang berbeda ketika saya kelas 1 SMP.

Saya bisa menulis artikel ini karena saya merasakan ada yang kurang dalam kemandirian saya. Insting bisnis saya tumpul, penilaian saya terlalu bersifat emosional, keagresifan saya rendah dan dalam segala bidang saya terlalu mirip dengan mama.

Ayah berperan mendidik anak dunia bisnis. Memberi kail, bukannya umpan kepada anaknyaUntungnya, mama termasuk orang yang pintar mengatur uang. Tapi saya yakin bahwa semua single parent wanita pasti pintar mengatur uang. Memang hidup kami tidak pernah mewah-mewah. Namun dalam sehari diasuh mama, saya tidak pernah kekurangan kebutuhan pokok. Saya juga salut dengan almarhum papa yang masih membiayai sekolah hingga lulus kuliah. Papa juga kasih uang jajan. Kebutuhan dasar saya memang terpenuhi, tetapi itu ikan bukan umpan.

Saya bisa hidup tetapi tidak memiliki ketrampilan untuk bertahan hidup. Inilah kehilangan terbesar dalam hidup saya karena tidak sempat mengalami didikan ayah. Saya bisa menyimpan uang, tetapi tidak bisa menginvestasikan uang. Saya tidak pintar melihat peluang, saya tidak bisa memanfaatkan kesempatan, saya agak bego kalo soal bisnis.  Padahal saya calon kepala keluarga.

Mungkin ini salah satu alasan saya merawat sendiri putra pertama saya. Ganti popoknya, bersihkan puppy-nya, gendong sana-gendong sini, kalo punya tetek, mungkin tak tetek'i sekalian...^-^'

Dalam hati saya ada lubang yang seharusnya diisi oleh kasih bapa, namun tidak pernah saya dapatkan. Kadang, ketika hidup ini menjadi berat, air mata saya mengalir mendambakan dukungan seorang papa. Saya bukan superman yang sanggup menahan badai ataupun menerjang lautan. Saya masih manusia yang terbatas dengan waktu, tenaga dan modal.

Saya tidak boleh salah langkah karena akibatnya bisa fatal. Nek modal'e habis minta ke sapa rek ? Saya juga tidak boleh terlalu lama mengambil keputusan karena modal saya tergerus inflasi.
Saya harus cepat namun hati-hati. Gimana caranya sekaligus cepat sekaligus hati-hati ? Cepat dan lambat itu bertolak belakang. Kalo mau untung gede ya resiko gede. Kalo mau resiko kecil ya siap-siap dapat untung kecil. Mana ada modal kecil, untung besar dan resiko rendah ?

Tapi, saya tidak pernah menyerah karena situasi. Kalo dulu sih sering mengasihani diri, sekarang sudah tidak lagi. Saya mengambil keputusan untuk menerima keadaan dan melakukan sesuatu untuk merubahnya. Saya tidak akan membiarkan anak saya kehilangan figur dan didikan seorang ayah !

Saya akan mengajarkan si Cun Cun tentang uang, ekonomi, cinta, teamwork, kepemimpinan, kesehatan dan segala sesuatu yang saya tulis di Wapannuri.com ini. Biar anak saya tahu seperti apa bapaknya kelak. Biar dia bisa belajar dari kesalahan ataupun keberhasilan bapaknya. Biar dia nantinya tidak ketipu dengan tukang kemplang yang berkedok teman.

Waaah....ternyata saya sudah mewariskan banyak hal buat anak saya ya ? Ha...ha...ha... senangnya ! Nek ditanya orang, papane Cun Cun kerja apa ? " Liat'o wapannuri.com dewe ae ! Panjang kalo mesti diceritakno..."

Sekarang saya mengerti kenapa harus mengalami keluarga broken home. Wapannuri dot kom inilah tujuannya !

Hubungan antara Rejeki anak dan kerja keras

 

KESIMPULAN
Rejeki itu tidak identik dengan uang. Kesehatan adalah rejeki, demikian pula dengan sukacita damai sejahtera. Memiliki teman sejati juga sebuah rejeki. Kehidupan itu sendiri adalah rejeki terbesar.

Demi kebahagiaan anak kita harus kerja keras. Namun jangan lupa bahwa yang membuat anak bahagia adalah berada bersama kedua orang tuanya. Mainan, makan enak dan liburan memang memberi kebahagiaan. Namun hanya sesaat dan hilang dengan berjalannya waktu. Hanya peristiwa dan kebersamaan yang tinggal melekat di pikiran si anak.

Pertimbangkanlah kembali arti kerja keras jika ternyata malah menjauhkan dari anak kita. Bukankah rejeki anak itu adalah pemberian cuma-cuma dari Allah ? Dan jangan lupa bahwa kita sendiri juga seorang anak....

Share this content