SOLUSI MASALAH KARYAWAN YANG DOYAN NGUTANG
99% pegawai anda pasti ngutang uang perusahaan. Hampir semua teman saya mengeluh tentang masalah hutang karyawan ini. Tanggal 1 gajian, tanggal 10 wes ngebon ! Belum lagi waktu daftar ulang sekolah....ngutang lagi. Anaknya sakit ngebon, mertuane pulang kampung ngebon, sepeda motor rusak ngebon, ban bon ban bon tok ae...mbok pikir aku iki kesugihen tah ? Gak ngerti nek kene mbulet gali lubang tutup lubang. Barang gak metu-metu teko gudang, nagih langganan angel'e gak karu-karuan. Tapi nek gak dikasih utangan nanti kerjanya aras-arasen. Wes....tak tutup ae kerjoanku ! Ha...ha...ha....sakno'e dadi BOS iku.
MASALAH KLASIK PERUSAHAAN MENENGAH
Anda tidak sendirian kok bos, semua pengusaha mengalami masalah yang sama. Semuanya sama-sama ngomel tentang pegawai yang sering hutang dan saya sampe sumpek ndengerin curhat mereka. Apa tidak ada solusinya ? Apa salah satu sisi negatif memiliki perusahaan sendiri itu adalah bon - bonan ? Saya malah memandangnya sebagai suatu kesempatan untuk mengajari mereka tentang manajemen keuangan pribadi dan peningkatan loyalitas.
Sebelum sampai pada solusi masalah utang pegawai, saya ingin anda bersikap netral dan fair dulu. Karena tanpa motivasi yang benar, cara yang akan saya bagikan nantinya tidak akan efektif. Jika anda tidak menjadi teladan bagi karyawan anda sendiri maka cara ini malah berbalik menjadi senjata makan tuan. Bukannya digugu dan ditiru malahan anda tambah diganggu dan dicelatu dari belakang. Pemimpin menciptakan suasana, bisa positif atau negatif. Bisa membangun atau mematahkan semangat. Ubah diri anda terlebih dulu, maka karyawan anda akan mengikuti arus perubahan yang anda ciptakan secara sukarela dan alamiah.
Apakah gaji yang anda berikan kepada pegawai anda cukup untuk memenuhi kebutuhannya ? Jangan bandingkan dengan UMR atau perusahaan teman anda atau saingan anda. Hitunglah sendiri berapa gaji minimal agar kebutuhan dasarnya tercukupi.
Jika gaji yang anda berikan kepada mereka hanya cukup untuk makan, transport dan nge-kos saja maka sudah sewajarnya mereka ngebon duit perusahaan. Atau jika gaji yang anda bayarkan hanya cukup untuk mereka seorang saja sementara pegawai anda sudah berkeluarga maka sangat wajar sekali jika nantinya mereka ngutang untuk daftar ulang sekolah anaknya.
Anda yang mengatur besar kecilnya gaji pegawai anda, jadi sudah seharusnya anda tahu betul resikonya. Jika gaji yang anda tawarkan hanya cukup untuk satu orang saja, maka carilah calon pegawai yang belum menikah. Karyawan jenis ini merepotkan karena cara kerjanya ngawur dan tidak bertanggungjawab. Anda pasti bolak-balik ngelus dada karena keki. Itu wajar sekali karena mereka tidak memiliki tanggungan keluarga. Budget anda kecil jadi dapatnya ya yang seperti ini. Jangan ngomel karena what you pay is what you get ! Nek anda nemu pegawai yang murah tapi cerdas maka kasih ke saya saja. Berapa orangpun tak terima ! Serius !
Lain ceritanya jika anda sudah melaksanakan kewajiban anda dengan memberi gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka namun masih doyan ngutang. Itu pegawai yang mokong ! Di Go To Hell saja karena anda layak mendapatkan pekerja yang lebih baik. Saya lebih memilih pegawai berkarakter daripada pegawai pinter karena baik untuk jangka panjang. Tidak ada orang yang merintis perusahaan dan menutupnya beberapa tahun mendatang.
Semuanya berharap umur perusahaannya lebih panjang daripada umurnya sendiri. Dan satu-satunya cara untuk mencapai tujuan itu adalah memiliki banyak pegawai yang berintegritas.
Tidak ada orang atau pegawai yang suka ngutang. Tapi mau bagaimana lagi, lah wong bayarane Pak Bos gak cukup. Nek gak ngebon nang bos'e terus ngebon ndek ndi ? Ndek koncone dewe ? Sing nggenah tah rek...wong sak bolo gak cukup kabeh. Iki bos'e sing medit atau salah milih tempat kerja ?
Yah...bisa jadi memang bos'e sing medit atau omzet perusahaan tidak mencukupi untuk menggaji karyawan sesuai standar hidup yang layak. Namun itu bukan alasan untuk tidak berusaha menaikkan gaji pegawai anda. Mereka adalah domba-domba Tuhan yang dipasrahkan kepada anda. Anda adalah gembalanya, dan tugas seorang gembala adalah membawa domba ke air yang tenang dan rumput yang hijau. Anda memiliki kewajiban moral untuk mensejahterakan karyawan anda jika anda orang yang beragama. Jangan menyumbang tempat ibadah sebelum anda bisa mengangkat pegawai anda.
Tuhan melihat anda menyumbang jutaan rupiah ke gereja anda. Dia juga melihat pegawai anda makan tahu tempe setiap hari karena gaji mereka pas-pasan. Dia juga melihat anda ngomeli mereka gara-gara ngebon tiap bulan. Kira - kira Tuhan seneng nggak dengan kelakuan anda yang ngomong gak iso naikkan gaji karena seret sementara uang keringat mereka anda berikan kepada gereja yang tidak berperan serta mengembangkan perussahaan anda. "Ini berkat Tuhan....ini berkat perpuluhan !" kata anda. Jembek bos situk iki !
Gak heran nek Tuhan ngomong, "Lu siapa ? Gak kenal Gue mbek elo." Soale Tuhan isin kenal mbek kamu. Jarene melayani Tuhan tapi atine bosok ! Jarene mengasihi tapi mbek pegawaine mendit'e masak ampun ! Aku ae isin...apalagi Tuhan....^-^'
Percaya atau tidak, saya sering mendapati jenis ini di gereja. Biasanya mereka menduduki jabatan tinggi karena banyaknya NOL yang disetorkan. Nek anda iseng-iseng ketemu pegawainya dan tanya ke mereka tentang bos-nya maka anda akan mengerti ini orang bermuka dua atau jadi berkat bagi karyawannya.
Perusahaan menengah yang menggunakan manajemen tradisional jarang bisa berkembang karena tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai Sumber Daya Manusia. Selama anda tidak menerapkan prinsip Reward and Punishment maka perusahaan anda sulit berkembang. Yang membuat perusahaan besar itu bukan modal tetapi manusianya. Strateginya adalah menekan biaya produksi bukan menekan gaji karyawan. Pikirkan cara kerja yang lebih efisien, carilah proses produksi yang lebih menguntungkan. Fokus, jangan sembarang menembak. Kurangi biaya yang tidak perlu, berdayakan kemampuan karyawan anda, tingkatkan keahliannya ! Keluarlah dari zona nyaman anda jangan terjebak dalam rutinitas.
SOLUSI MASALAH HUTANG PEGAWAI
Konsepnya adalah dari karyawan untuk karyawan. Praktisnya seperti asuransi. Masing - masing pegawai anda potong sekian rupiah untuk dimasukkan ke kas pegawai. Dananya anda pegang sampai ada perwakilan dari pegawai anda yang dipercaya rekannya. Anda bisa menyebutnya arisan atau koperasi atau kas simpan pinjam atau dana hari tua.
Berapa yang harus dipotong ? Yang pasti tidak memberatkan mereka tetapi juga masuk akal. Nek cuman 1.000 perak yo amsiong rek....jumlahnya terlalu kecil. Nah wong parkir sepeda motor ae wes Rp 1.500. Ngenyek iku rek ! Patokannya adalah uang makan satu hari, anggap saja 25.000 rupiah untuk kota Surabaya. Saya rasa menyisihkan uang makan sehari cukup masuk akal dan bisa dilakukan. Nek gak sanggup yo kebacut rek, cek sorone uripmu ! ^-^'
Nah, anggap saja anda memiliki 10 orang pegawai. Jadi setiap bulannya bisa terkumpul Rp 250.000 rupiah. Kalo anda berbaik hati, silahkan menyumbang di kas ini. Toh mereka juga karyawan anda. Dalam waktu setahun akan terkumpul dana sebanyak 3 juta rupiah. Jika mereka bekerja selama 5 tahun akan ada dana sebesar 15 juta. Cukup banyak bukan....padahal itu hanya menyisihkan uang makan sehari atau nobango (25rb).
Fungsi dana ini adalah untuk bon-bonan. Kalau mau ngebon ya pakai uang mereka sendiri. Yang ACC ya mereka juga. Gak perlu menemui anda untuk Bos, mo ngebon !
Sebaliknya anda tinggal tanya, "Wes di ACC ? ndi surat'e ?" Anda cuman bertindak sebagai kasir saja...tanpa surat perintah, maka brankas tidak dibuka.
Itulah konsep kepemimpinan yang benar, melayani bukan memerintah. Pegawai yang suka ngebon pasti dimarahi dan dinasehati sama rekannya sendiri. Yang telat bayar juga akan dipersulit proses ACC-nya. Anda menciptakan sistem kerjasama sekaligus pengawasan, solidaritas sekaligus rasa kekeluargaan.
Anda juga bisa memanfaatkan dana ini untuk acara rekreasi bersama. Biayanya berapa ? Gak perlu dipikiri karena dananya sudah ada. Tinggal dibagi perorang keluar berapa dan pak Bos support berapa. Lebih jauh lagi, dana yang terkumpul ini bisa anda gunakan untuk membeli bahan kebutuhan pokok secara grosir. Keuntungannya ? Jauh lebih murah harga belinya. Bisa dikirim ke tempat anda lagi...he...he...he...Anda bisa hitung berapa penghematan yang bisa pegawai anda sisihkan dari sistem seperti ini ?
Wes tah laaa...ada banyak ide yang bisa anda realisasikan dengan sistem ini. Tinggal seberapa jauh anda mau berimajinasi. Sebagai Bos, keuntungannya lebih banyak lagi. Salah satunya adalah hilangnya rasa mangkel karena bolak-balik direpoti dengan masalah bon-bonan.Tetapi maksud saya jauh melebihi bayangan anda.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat. Mari bersikap nasional disek. Tugas mewujudkan masyarakat adil makmur sentosa sejahtera adalah tugas setiap warga negara, termasuk anda dan saya sebagai pengusaha. Hal ini baru bisa terwujud jika dimulai dari unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga tadi. Pegawai yang pintar tidak akan mau jadi pegawai. Tetapi karena mereka gak pinter seperti anda maka nasibnya ya jadi pegawai. Anda yang jauh lebih pinter seharusnya mendidik mereka supaya jadi pinter, kalo perlu lebih pinter dari anda.
Memiliki pegawai yang pinter ibarat (yang salah) pedang bermata dua. Menusuk mereka dan menusuk anda. Saya jelas-jelas membantah teori ini karena memiliki pegawai pinter justru lebih menguntungkan daripada memiliki pegawai O'on.
Produktifitas lebih meningkat, pekerjaan lebih cepat selesai dan anda tidak perlu menjelaskan hal yang sama berulang-ulang. Mengapa perusahaan yang besar-besar itu tambah lama tambah besar ? Ya karena mereka memiliki Sumber Daya Manusia yang pinternya di atas rata-rata. Makanya hasilnya selalu diatas perusahaan lainnya. Wes tah lah....ojok wedi mem-pinter-kan pegawai anda. Jangan berpikiran jelek dulu dan malas mencoba sebelum anda berjuang sampe titik darah penghabisan.
Orang bisa melihat ketulusan orang lain dan mereka pasti menghargai ketulusan ini. Saya yakin pegawai anda akan melihat ketulusan anda jika memang benar-benar tulus. Orang yang anda didik dari bodoh menjadi pintar memiliki perasaan "hutang budi". Dan hanya "hutang budi" sajalah yang bisa menumbuhkan loyalitas. Orang salah jika berpikir bisa mengikat pegawai dengan uang atau penghargaan saja. Ketahuilah bahwa banyak pesaing kita yang lebih bermodal besar dan siap membajak pegawai pintar anda. Anda juga salah jika berpikir kebebasan nge-bon bisa menciptakan loyalitas mereka. Selama tidak ada hutang budi atau hutang nyawa maka tidak ada loyalitas. Ingat kasus penyerbuan LP Cebongan yang dilakukan oleh oknum Kopasus waktu lalu.
Karyawan anda adalah domba yang dititipkan Tuhan kepada anda. Jangan mengecewakan Tuhan ! Anda tidak hanya dituntut untuk mencukupi kebutuhan mereka tetapi anda dituntut untuk mengembangkan kemampuan mereka. Anda harus membuat mereka sejahtera karena kesejahteraan mereka juga berarti kesejahteraan anda. Jika pegawai anda bisa membeli sebuah rumah, berapa rumah yang bisa anda beli ? Jangan menipu diri sendiri dengan mengatakan bahwa tjwan'ne tipis ! Wes gak usum rek ! Saiki jamane internet, jaman kebebasan informasi.
Salah satu hal terpenting dan mendasar adalah manajemen keuangan pribadi. Dengan mendidik pegawai anda menyisihkan sebagian kecil pendapatan mereka berarti anda mengajarkan mereka menabung, merencanakan masa depan dan hidup hemat. Bukan sebaliknya melegitimasi aturan yang salah bahwa Bos iku duii'e akeh dan mesti diutangi ben gak rugi. Nek utang'e wes akeh pamit ae muleh ndeso ben gak ditagih. Karakter macam apa ini ? Apa jadinya nanti jika mereka sudah berumah tangga ?
Tentunya, cara hidup yang salah ini akan diajarkan kepada pasangan dan anak mereka. Karena itulah satu-satunya cara hidup yang mereka ketahui. Sama halnya dengan anda saat ini. Anda hanya bisa ngomel tok tentang masalah ngutang pegawai ini karena itulah yang diwariskan orangtua anda kepada anda. Hanya itu cara bekerja yang anda ketahui. Jangan salahkan pegawai anda sebelum anda merefleksikan kehidupan anda sendiri.Malu nanti anda ! Kenapa pemikiran anda baru terbuka setelah membaca artikel masalah pegawai ini ? Itulah fakta kehidupan bahwa apa yang anda ketahui adalah yang anda ajarkan ke orang lain.
STOP ! Cara yang salah harus diputus dan diganti dengan cara yang benar. Jika anda terbeban dengan masalah memberkati bangsa dan negara lakukan apa yang saya sampaikan. Ojok sembayang dowo - dowo koyok yok-yok'o ngono. Benci aku ambek doa penutup sing berkati bangsa dan negara, berkati pemipin bangsa ini, beri hikmat kepada anggota DPR, beri hikmat dari gubernur sampe RT RW disebutkan situk-situk....jembek-jembek ! Teori tok ! Gak ngerti tah...sing ngrungokno ben minggu ae mblenger ambek mbatin...kapan marine....apalagi Tuhan yang melihat hati. Paling muntah-muntah DiaNya. Alaa....atimu bosok ae sembayang'e muluk-muluk ! Bayaren disek utangmu ! Gitu rek !
KESIMPULAN
Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Yang benar adalah tidak adanya keseriusan anda dalam menghadapi masalah tersebut. Anda jauh lebih pintar dan tangguh daripada karyawan anda. Masa kalah sama masalah pegawai yang suka ngutang ? Ojok ngisi-ngisini aku loh yaaa....tak delete kamu !
Pegawai anda adalah domba Tuhan juga dan anda adalah gembala yang apa ? Yang baik atau yang jahat ? Bawa domba-domba anda ke rumput yang hijau dan air yang tenang. Itu tanggungjawab bukan pilihan ! Ojok ngisin-ngisini Tuhanmu loh yaaa....didelete teko surga kapook koen !
Manajemen Keuangan Pribadi
Anda akan terkejut betapa banyak uang yang "hilang" dari pandangan mata anda
Panduan Mencari Uang di Internet
Dia seorang Tuna Rungu di Semarang, tetapi tidak menyerah. Hasilnya....LUAR BIASA!
Share this content