6 HARI DI CINA "GUANG ZHOU" | PERSIAPAN

Saya sering membayangkan bisa keliling dunia, tapi saya bukan orang yang kaya. Juga bukan orang yang kekurangan. Hidup saya cukup alias segmen menengah. Bermimpi pergi ke belahan dunia lain rasanya mustahil untuk menjadi kenyataan. Tapi tidak ada salahnya untuk berpikir besar bukan ? Di usia yang ke-35 ini, saya sudah ke Singapore dan Cina. Keduanya dibayari orang yang baru saja saya kenal, Memang luar biasa, tapi mana ada orang sebaik itu pak ? Itulah pertanyaan yang diajukan mama saya.

Perjalanan saya ke cina guang Zhou selama 6 hari

 

AWAL MULA CERITANYA

Semuanya dimulai dari tulang selangka kanan saya yang patah karena kecelakaan tunggal. Bencana ini terjadi tahun 2012 lalu, tidak ada firasat apa-apa.  Langsung dieesss..... ndlosor.... kletek... cuklek tulangku. Saya bilang bencana karena awal tahun itu saya keluar dari pekerjaan lama dan memulai usaha sendiri, buka jasa pembuatan website.
" Tuhan bekerja dalam cara yang ajaib untuk mendatangkan kebaikan. Tidak ada masalah tanpa maksud, berkat tanpa rintangan ataupun ujian tanpa jawaban "

Namun, usaha itu membutuhkan waktu agar bisa dipercaya orang. Jadi sambil menunggu, saya berjualan online melalui tokobagus. Sebagai daya tariknya, saya bersedia mengantar barang dagangan tanpa tambahan ongkos kirim. Barang sampai, bayar di tempat. Cash On Delivery.

Patah tulang selangka berarti tidak bisa berkendaraan minimal 3 bulan. Oh Tuhan, mengapa terjadi hal-hal yang tidak saya inginkan ?

Dari mana saya bisa mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan sehari saya dan keluarga ? Lagipula menggerakan tangan saja susahnya setengah mati. Saya harus pasrah dengan ujian, cobaan, masalah atau akibat dosa ini. Tidak ada pilihan lain yang lebih baik.  Belajar beriman bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan kita, sekalipun kenyataannya tidak demikian.

Kebaikan macam apa yang diberikan Tuhan ? Patah tulang ? Tidak bisa bekerja, tidak ada penghasilan, nyeri, mandi susah, apalagi be'ol. Kan tangan kanan megang gayung tangan kiri bersiin pantat. Lah kalo cuman 1 tangan yak apa ? Bersin pantat pake tangan kiri, siram pake tangan kiri, bersiin lagi dan siram lagi....benar-benar susah. Makanya saya ketawa terbahak-bahak ketika mendengar teman saya patah kedua tulang bahunya. Ha...ha...ha....saknoneee.

Bulan November, 3 bulan setelah operasi pemasangan pen tulang bahu kanan, saya mbatin dalam hati, "Tuhan, bulan ini saya harus kerja. 3 bulan pendapatan pas-pasan. Jadi berilah saya rejeki." Kalau tidak salah sekitar pertengahan November doa singkat  itu saya naikkan. Keesokan harinya ponsel saya bunyi, ada sms masuk yang menanyakan jasa pembuatan website.

Berapa ? Gak isa ngomong biaya sebelum tau apa yang dikerjakan. Kalo seperti AvtechSurabaya berapa ? tanyanya lagi. Oh kalo itu sekitar X juta pak. Baik kapan bisa bertemu ? Kapan saja anda bisa. Ok, besok ya di Lenmarc jam sekian. Baik pak.

Wah...cepet sekali doa singkat ini terjawab pikir saya. Tapi ketemuan bukan berarti dapat kerjaan. Ketemuan ya ketemuan, dilihat dulu aja lah. Kalo memang jodoh ya dapet job, kalo gak jodoh ya tidak apa-apa. Yang penting usaha dulu, berkat urusannya Tuhan.

Saya tiba di Lenmar tepat waktu, langsung tak sms orangnya. Ketemu di mana pak ? Di depan bioskop saja. Ok ! Karena gak tau modelnya, sampai di bioskop saya telepon. Itu dia...pria sekitar 40an, berkulit coklat dan membawa agenda di tangannya. Saya dibawa masuk ke lobby apartemen Lenmarc.

Portofolio website saya

"Jadi begini, saya akan jual peralatan kolam renang dan Jacuzzi. Rencananya saya jual di Bali, tapi barangnya baru datang Februari tahun depan. Saya butuh website."

Baik pak. Sudah ada nama domainnya ?

"Sudah, PoolnJacuzzi.com. Omong-omong kamu umur berapa ?"

Sip. Saya suka nama websitenya. Kemudian tak jelaskan cara kerja saya, sistemnya dan update-nya. Saya katakan bahwa sistem saya jual lepas. Tidak perlu pake biaya maintenance dan source code milik klien sepenuhnya. Kalau mau update bisa, yang penting materinya sudah ada. Saya umur 33 pak.

"Baik, terima kasih. Masih muda ya, tapi kok mukamu boros. Nanti saya hubungi lagi"

Yah kira-kira begitulah perjumpaan pertama saya dengan pak Tommy. Sepulangnya saya ngaca...ganteng gini kok dibilang muka boros. Huaa...huaaaa....huaaaaa.....!!  Sekarang tinggal menunggu, kalau memang jodoh saya pasti dihubungi. Kalau tidak jodoh ya kerjakan apa yang ada di depan mata. Mungkin saya terlalu idealis atau berpengalaman di bidang jasa ? Sejujurnya saya tidak tahu mana yang benar.

Selama perjalanan 8 tahun menjadi pengusaha event organizer saya melihat banyak sekali tukang foto dan tukang video yang gulung tikar. Mereka bukan fotografer ecek-ecek loh, justru mereka profesional. Ordernya banyak, saking banyaknya sampai mereka membayar orang lain untuk membawa bendera mereka.

Tarifnya pun dibedakan, kalo pakai asisten kena XXX, kalau pake pemiliknya lebih mahal. Yang super duper terkenal akhirnya tidak memfoto lagi, semuanya full pegawai. Sedangkan bosnya mengurusi manajemen.

Loh pak....bukannya usaha yang benar seperti itu ? Mungkin juga, tapi kenyataanya tutup kabeh yang pake sistem itu. Mengurusi orang itu tidak gampang, apalagi jika menyangkut jasa yang sifatnya intangible dan isinya seni semua. Saya melihat mereka yang menggunakan manajemen modern di bidang jasa ini akhirnya tutup, hanya menunggu waktu saja.

Di sisi lainnya, saya melihat pengusaha video yang kolot, atos, kaku dan tidak bisa ditawar harganya tambah terkenal. Memang hasil videonya luar biasa bagus. Paling bagus se-Surabaya, mungkin se Jawa Timur. Dia tidak pake asisten-asistenan, kalo pake jasanya, dia yang turun sendiri. Memang untuk shooting tetep pake pegawai tapi kontrolnya di dia. Schedulnya dia yang mengatur dan mengawasi berdasarkan jadwal tersebut.

Salah satu hasil video karya Om J, The Best Wedding Videographer

Nah, "Om J" ini pernah bilang ke saya, "Kalo kamu memang serius kerja di jasa, kerjalah sebagus mungkin. Jangan bingung hal lainnya, fokus di hasilnya. Jangan ngurusi untung rugi piro. Buatlah hasil karyamu semakin hari semakin bagus. Nanti pelanggan pasti datang sendiri"

Inilah yang saya pegang  sampai hari ini. Saya kerja di seni, harus punya harga sendiri, hasil harus tambah bagus, langganan akan datang sendiri. Karena idealis inilah saya tidak pernah menghubungi klien, saya biarkan mereka yang mencari saya.

Jadi, saya berharap Pak Tommy menghubungi saya ! Tapi rodo jual mahal dikit....ha...ha...ha....

Pertengahan November 2012 saya dihubungi Pak Tommy dan dimulailah proyek PoolnJacuzzi.com. Proses pengerjaannya 1 bulan lebih, karena itu saya tulis di webnya 2013-2014. Domainnya memang dibeli bulan November 2012, tapi baru beroperasi Januari 2013.

 

PERSIAPAN KE CINA

Februari 2014 awal saya dihubungi pak Tommy. Sebelumnya kita rutin meeting di Toast Jam Lenmarc, yang pasti urusan update website dan ngobrol ringan. Mulai dari saya belum punya anak sampe sekarang si Kenzo berumur 5 bulan.

"Kamu ada paspor ?" tanyanya. Ada pak, tapi wes mati.

"Ntik bulan April kita ke Cina ya. Paspormu perpanjangen ya." sambungnya. Baik pak. Lalu kita ngobrol ringan.

Paspor kedua sayaSenang gak saya ? Yaaa seneng dong...mosok diajak ke luar negri gak senang....gila kali ! Tapi saya memang terkenal sebagai manusia tanpa ekspresi. Pernah juga Tantowi Yahya bilang ke teman Event Organizer saya, " Eh, temenmu yang matanya sipit itu seneng, sedih ato marah kok mukanya gak ada bedanya ?"

Yah itulah saya, ciptaan Tuhan yang antik. Saya sih merasa muka saya bisa berekspresi dan juga tidak boros...tapi kata orang kebalikannya. Ya wes...gak penting ! Pokok'e atine baik. Betul nggak bro ?

Sepulang dari meeting, saya bilang ke mantan pacar saya. Dia kerja ikut orang sementara saya yang jaga anak. Kalo pergi selama 6 hari, maka dia harus izin cuti. Keesokan harinya saya juga bilang ke mama saya kalo diajak ke Cina sama bos saya.

"Cek apik'e orang itu. Kerjane apa nyo ? Kenal dari mana ?" selidik mama.

Kerjane yang jualan alat-alat kolam renang. Pompa, filter, lampu, tangga, pokok'e ya alat-alat kolam renang. Gak tau, tiba-tiba dihubungi disuruh bikin website. Mungkin taune dari internet.

"Ooooo....mama gak percaya ada orang kok apik kayak gitu. Padahal baru kenal." sahutnya

Emboh Ma...kenal'e ya setahunan. Apik ato nggak'e aku ya gak tau. Tapi dia juga pesen siomane Lucy kok.

" Nyo.... nek kamu disuruh bawa barangnya ojok mau loh ya. Wedine ada apa-apa di dalamnya." kata mama

Ya Ma....aku mikir mamaku ini kakehen (terlalu banyak) liat filem. Tapi di iya-kan saja. Namanya orangtua yang begitu, selalu melindungi anak-anaknya walaupun kadang imajinasinya sedikit berlebihan, dia membayangkan saya dijadikan "kurir" barang terlarang. Hadeh.....hadeh....

Seandainya saya belum punya Kenzo, mungkin girang setengah mati. Pergi ke Cina rek ! Dibayari orang ! 6 hari lagi ! Hotelnya setara bintang 5 di Surabaya. Seneng gak...ya seneng mas bro.

Tapi keberadaan Kenzo membuat hidup ini kacau balau. Bayi umur 3 bulan lebih banyak terjaga daripada tidurnya. Minta ditemani, kalau gak ada orang di sekitarnya mulai manggil," Ngeeek...Ngeek....eeeeeeh. " Jika tidak direspon langsung nangis banter...OOOOEEEEKKKK ....OOOOEEEEEEEKKK !

Begitu liat ada orang datang, langsung meringis. Tapi kalo kelamaan datangnya isa ngondok. Susah menenangkannya. Beda dengan bayi usia 1-2 bulan. Aktifitasnya cuman makan dan tidur. Periodenya pun bisa ditebak antara 2-3 jam. Jadi bisa disambi kerja.  

Sedangkan bayi 3 bulan keatas yang bisa ditebak hanya waktu tidurnya, antara 30 sampai 60 menit. Dari jam 7 pagi sampe jam 9 malam ON terus. Tidur hanya 3-4 kali. Kabar baiknya, malamnya si bayi jauh lebih lama tertidur. Berakhirlah acara begadang kita, hore !  Dia sudah bisa membedakan antara siang dengan malam.

Anak merubah prioritas kehidupan kita

Anak benar-benar merubah prioritas hidup serta kepribadian kita, Tidak ada waktu pribadi, menghabiskan tabungan pribadi dan mengurangi kesenangan pribadi. Banyak anak banyak rejeki sekaligus banyak masalah. Namun kebahagiaan memiliki anak lebih besar daripada kesedihannya.

Tidak ada persiapan serius yang saya lakukan. Pergi ke luar negri hanya beda makan, minum dan tidur saja. Lagipula, saya menganggapnya sebagai perjalanan bisnis, bukan hura-hura.

"Nyo, kamu jangan minta dibayari terus. Makan bayar dewe loh ya ! Wes dibayari keluar negri ae syukur-syukur. Ojok kebacut makan minta dibayari !" kata mama lagi.

Ya ma. Makan bayar dewe, nek isa Pak Tommy juga tak bayari. Paling nggak bayarnya gantian.

"Nyo, taksine ntik bayaren dewe, airport tax juga bayar dewe, bawao duit rodo akeh buat jaga-jaga. Wes beli baju ? Celana panjang ada ? Mosok pake kaos bolong-bolong nek tidur ambek Pak Tommy ? Kaos kaki ada ? Celana dalam ada ? Obat wes beli ? Tasnya mau pake apa ? " kata mantan pacar saya.

Iya Ma.  (dulu manggil non, setelah punya anak saya panggil dia mama juga). Ntik tak beli baju dan celana, kan masih 2 bulan lagi berangkatnya. Aduh...yang mau pergi ae gak bingung, seisi rumah pada kuatir. Saya jadi teringat dengan si Ming.

Dulu waktu kita bertiga masih satu tim Event Organizer, Pak Ming lah yang mengurusi kebutuhan ini. Pokok'e sip jika dia yang prepare. Komplit ! Saya mah praktis, bawa badan, uang plus kartu kredit. Kurang tinggal beli di supermarket. Selama masih di kota, cari apa saja pasti tersedia. Tidak perlu repot bukan ! Lagipula berangkatnya masih dua bulan lagi rek ! Masih panjang waktunya.

Berangkat dari Surabaya ke Nansha
Dari Surabaya naik Citilink ke Jakarta. Dilanjutkan Cathay Pacific ke Hongkong. Tapi Ferrynya gak ada...

Share this content