Kata Siapa Elektabilitas Jokowi Presiden Menurun ?
Media massa yang seharusnya netral ternyata tidak netral. Demikian pula dengan Lembaga Survey yang seharusnya netral tetapi ternyata tidak demikian. Kita tahu bahwa TV-ONE miliknya ARB sehingga selalu memberikan komentar positif tentang Capres nomer 1. Sementara Metro-TV yang dimiiliki Surya Paloh lebih condong ke arah Jokowi-JK. Prabowo dipuji di TV ONE namun dijelek-jelekan di Metro TV. Sebaliknya Jokowi dijelek-jelekan di TV ONE namun disanjung - sanjung di Metro TV. Jadi, darimana kita bisa mendapatkan gambaran yang netral tentang elektibilitas Capres 2014 ini ? Salah satu caranya adalah menggunakan Youtube !
BISAKAH YOUTUBE DIJADIKAN INDIKATOR CAPRES 2014 ?
Jawabannya adalah tidak bisa benar 100% tetapi sudah cukup mewakili penguna internet. Orang mencari informasi, berita dan hiburan di internet. Youtube adalah satu diantara 10 situs paling populer di dunia. Jadi hampir semua orang yang bisa mengakses internet pasti bisa membuka youtube. Brand-nya begitu terkenal sehingga mindset orang akan tertuju di youtube jika ingin melihat video klip.
Sebenarnya ada banyak sekali situs penyedia video di internet, seperti dailymotion.com, metacafe.com, vimeo.com, ustream.com, dan lainnya. Tetapi brand youtube sudah menancap di benak kita. Cari video ? Di Youtube.com saja !
Atas dasar inilah saya mengasumsikan bahwa youtube bisa sedikit mewakili elektabilitas pemilihan Capres 2014. Mari kita lihat pertanyaan yang menganggu pikiran kita saat ini, "Benarkah elektabilitas Jokowi untuk presiden 2014 turun ?"
Hasil survey Youtube menggunakan Google Trend
Jadi, memang ada penurunan elektabilitas Jokowi sebagai presiden. Namun secara rata-rata Jokowi masih tetap lebih unggul daripada Prabowo. Awalnya perbandingan Jokowi dengan Prabowo kecil, tetapi anda bisa melihat semakin lama bedanya semakin besar. Lebih banyak orang yang tertarik dengan Jokowi daripada Prabowo di Youtube.
Saya menggunakan Google Trend dengan rentang waktu 30 hari kebelakang agar kita bisa melihat secara menyeluruh pemikiran para pengguna internet. Bagaimana jika saya perkecil rentang waktunya menjadi 7 hari ?
Elektabilitas Jokowi VS Prabowo 4 Juli 2014
SEBERAPA BANYAK PENDUKUNG JOKOWI DI YOUTUBE ?
Mari kita bandingkan sejenak dukungan relawan untuk kubu Jokowi dengan kubu Prabowo dengan menggunakan keyword "Lagu untuk Jokowi" dengan keyword "Lagu untuk Prabowo".
Lagu untuk Jokowi
Sekarang mari kita bandingan dengan keyword "Lagu untuk Prabowo"
Lagu untuk Prabowo
SIAPAKAH PARA PENDUKUNG JOKOWI DI YOUTUBE ?
Dari video yang dibuat dan diupload di Youtube ini, seharusnya kita bisa melihat tingkat kepandaian mereka. Saya jadi teringat dengan peribahasa bahasa Inggris yang berbunyi, " Birds of a feather flock together" yang terjemahan bebasnya adalah Burung yang berbulu sama terbang bersama-sama. Artinya orang yang memiliki kesamaan pikiran, hobby atau kegemaran akan berkumpul bersama. Orang pintar berkumpul dengan orang yang sama-sama pintar. Koruptor berkumpul bersama dengan koruptor atau orang baik berkumpul bersama dengan orang baik juga.
Saya sudah mengumpulkan beberapa link video youtube yang saya sukai di artikel ini. Memang kesukaan anda dengan kesukaan saya berbeda. Tetapi satu hal yang bisa saya nilai dari semua video ini adalah mereka memiliki jiwa.
Jika anda mendengarkan lagu sedikit serius ini saya yakin anda akan tersentuh oleh liriknya ataupun aransemen musiknya. Lagu yang sederhana jika disertai dengan jiwa akan berbeda di telinga kita. Coba bandingkan lagu buatan relawan Jokowi dengan lagu buatan relawan Prabowo !
#1 Kawan Bukan Lawan dari Cak Lontong dkk.
#2 Bersatu Padu Coblos No.2 dari Marzuki Mohamad
#3 Bapaku Jokowi dari (mungkin) Lilin kecil
#4 Pilihan Kita dari MH2C Manukwari
#5 Kenapa Jokowi dari Obediah Thomas
#6 Jokowi-JK Presiden Kita dari Fajrina Maya
#7 Revolusi Mental dari Revolusi Mental Kita
#8 KONSEP Revolusi Mental JOKOWI oleh thinkelel
KESIMPULAN
Saya bisa seharian menulis link video dukungan untuk Jokowi Presiden dari Youtube. Semuanya bagus-bagus, kreatif, jujur dan mengugah emosi. Dukungan untuk Jokowi dari rakyat Indonesia tak pernah berhenti. Mengapa ? Karena 16 tahun kita masuk zaman reformasi tapi hasilnya pancet ae ! Memilih Capres nomer 2 bukan pilihan tetapi KEHARUSAN !
Anda gila jika mengharapkan Capres lainnya bisa melakukan perubahan ! Anda tahu arti kata Gila ? Kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dengan mengharapkan hasil yang berbeda. Lebih pinter Cak Lontong sekalipun namanya adalah Lontong karena ini :
Share this content