CARA MEMPERBAIKI POMPA BENSIN ROTAX SUZUKI FORSASeri Otomotif

Fungsi utama pompa bensin adalah menarik bbm dari tangki ke karburator. Rusaknya fuel pump ini akan mengakibatkan mesin mobil mati mendadak dan tidak bisa distater sampai diperbaiki atau diganti baru. Dalam tutorial ini, mobil Suzuki Forsa saya menggunakan pompa bensin Suzuki Carry ST1000. Kerusakannya adalah platina rotax yang aus karena pemakaian. Spare part inilah yang saya ganti dalam tutorial yang akan anda baca. Semoga bermanfaat.

Cara mengganti platina rotax elektrik Suzuki Forsa

 

MENGENALI GEJALA POMPA BENSIN ELEKTRIK YANG RUSAK

Setiap kali menghidukan mobil Suzuki Forsa, saya selalu mendengar bunyi cetik-cetik-cetik dari dalam kap mesin. Itulah bunyi pompa bensin elektrik. Memang berisik, tapi menjadi pertanda bahwa supply bensin ke karburator saya baik-baik saja.

Tiba-tiba saja, saya kehilangan bunyi cetik-cetik tadi. Mobil masih bisa distater karena selalu ada bensin di karburator. Namun beberapa menit kemudian mesin mobil mati. YA ! Saya yakin penyakitnya di pompa bensin ini. Buka kap mobil dan lihat filter bensin...tidak ada tarikan atau gelembung udara….positif pompa bensinnya bermasalah. Saya ketok-ketok, biasanya nyala. Kali ini gak nyala. Saya ambil kunci pas dan ketok lebih keras. Nyala sebentar cetik-cetik terus mati lagi.

Waduh, wayahe ganti pompa bensin ! Apa mungkin bukan kabel-kabelnya ? Saya ambil avometer dan cek kabel positif dan negatifnya. Set ke 20V dan lihat…. 12,5v. Berarti ada supply listrik, kabel normal. Masalahnya di rotax elektrik ini. Hmm...coba seh browsing dulu, sapa tau masih bisa diperbaiki. Saya beli mobil kan untuk belajar, sekarang ada masalah, kalo memang tidak bisa diperbaiki ya beli baru satu set dan langsung pasang. Masalahnya selesai...tapi saya kehilangan kesempatan belajar utak-atik ini. Antara waktu dan uang, keahlian dan pelajaran. Ya wes...nekaat !

Letak pompa bensin elektrik rotax Suzuki Forsa

Cara melepas pompa bensin elektrik mobil

Skema kelistirkan pompa bensin elektrik mobil Suzuki Forsa

Pompa bensin elektrik Rotax Suzuki original

Pertama saya lepas kabelnya yang dua biji itu. Yang plus ikut di coil, yang minus ikut di body. Setelah itu lepas pompa bensin dari pangkon-nya. Terakhir lepas 2 selang bensinnya. Yang satu dari filter ke rotax, satunya lagi dari rotax ke karburator. Sudah selesai.

Letakkan rotax di meja, buka satu baut dengan obeng plus. Perhatikan kabelnya, tarik dan dorong kabelnya untuk membuka tutupnya. Bagian atas pompa bensin elektrik ini mirip dengan switch otomatis pompa air. Kan sebutannya pompa bensin, jadi cara kerjanya juga sama dengan pompa sanyo.

Bunyi cetik-cetik ini berasal dari switch otomatis yang naik-turun. Dan kerusakan pompa bensin saya di bagian ini.

Penyebab kerusakan pompa bensin elektrik mobil

 

MENGGANTI PLATINA ROTAX POMPA BENSIN

Saya tidak tahu namanya spare part ini dan juga lupa nanya sama tokonya. Yang saya lakukan adalah membawanya ke toko onderdil di Kedungdoro, Surabaya dan menunjukkannya.

Alamat dan nomer telepon toko sparepart suzuki Sinar Bintang Kedungdoro

Kebetulan saya mau mencoba toko baru langganannya Om Hadi, salah satu anggota komunitas SFCI Jatim chapter Gresik-Surabaya (GRESBY). Nama tokonya Sinar Bintang, tepatnya di jalan Kedungdoro no. 155B, telpon 031-532 5474. Acer-ancernya depannya NAV kedungdoro. Tidak ada papan namanya, jadi harus liat spanduk di dalam tokonya.

Kata om Hadi, harga onderdil Suzuki di toko ini cukup miring. Apalagi kalo bilang temannya Om Hadi… kali ini saya tidak menawar sama sekali dan juga tidak bilang temannya. Waktu menanyakan spare part ini, saya ditawari yang orisinil, harganya 60.000 rupiah. Sedangkan pompa bensin lengkap seperi punya saya harganya 360.000 (orisinil). Katanya, yang imitasi “mbojay".

Saya mikir...daripada beli pompa orisinilnya mendingan beli membran orisinilnya Forsa, selisih sedikit. Om Slamet yang juga salah satu komunitas GRESBY baru mengganti rotax ke membran, harga orisinil Suzuki Forsa 425.000. Ya jelas berani pake membran yang memang disain aslinya dari Jepang. Sementara saya coba ganti switch nya dulu. Kalo tidak berhasil baru mikir lagi.

Cara membuka dan memasang switch platina rotax ini sangat mudah. Buka kedua bautnya, dan solder kabelnya. Seperti itu saja, seperti yang bisa anda lihat di video Youtube ini.

Membuka bagian dalam pompa bensin elektrik

Solusi praktis memperbaiki fuel pump carry

Platina rotax pompa bensin Suzuki Carry

Kembalikan pompa bensin ke tempatnya dan masalah anda terselesaikan. Guampang soro !

 

MEMASANG KABEL POMPA BENSIN ROTAX YANG BENAR (12/12/17)

Sebenarnya Suzuki Forsa menggunakan pompa bensin mekanik atau membran yang tidak memerlukan supply listrik. Tetapi menggunakan putaran mesin untuk menyedot bensin dari tangki ke karburator. Jadi tidak ada cara yang benar untuk memasang kabel pompa bensin elektrik ini.

Hanya karena keterbatasan dana dan ketiadaan spare part saja maka kita mengakali supply bensin ini dengan pompa bensin rotak yang selalu berbunyi tak-tak-tak-tak. Agar bisa bekerja, harus ada supply listrik plus dan minus yang diambil dari aki.

Diagram kabel relay pompa bensin

Permasalahannya, pompa bensin ini nyala terus kalo disambungkan dengan aki. Kunci kontak OFF, rotax tetap nyala. Lak karburatornya banjir bensin. Mobil tidak dipakai tapi tangki bensin kosong terus. Karena itu, harus diatur sedemikian rupa sehingga pompa bensin ini menyala ketika kunci kontak di posisi ON.

Cara paling mudah dan cepat adalah menyambungkan kabel positif rotak ke koil dan kabel negatif ke body mobil. Bisa juga ke kutub negatif aki, tapi kabelnya tambah semrawut. Juga sia-sia karena sudah ada supply listrik negatif pada body mobil kita.

Saya menggunakan cara ini sampai mengganti koil baru. Saya mendengar dari teman-teman komunitas SFCI kalau koil itu harus hangat. Bisa dipegang tangan setelah pemakaian. Kondisi koil lama saya selalu panas, setelah dipasang ballast resistor panasnya berkurang. Tetapi tetap panas, tidak bisa dipegang tangan.

Cara memasang kabel pompa bensin elektrik yang baik dan benar

Setelah mobil saya mogok dan penyebabnya koil ini. Maka saya terpaksa menggantinya. Beli di Toko Sinar Bintang, seharga Rp 325.000, katanya Denso asli. Dan memiliki internal resistor, sehingga ballast lama saya gak tak pasang.

Jalan beberapa puluh kilometer, saya pegang koilnya. Yak ampun...cek panas’e. Jelas ini ada yang salah. Dan tersangkanya si pompa bensin ini. Saya coba pasang ballast resistor. Walaupun kata penjualnya sudah ada internal resistor. Pengaruhnya besar, koil jadi lebih dingin, tetapi masih cukup panas. Tidak seperti punya om Slamet yang menggunakan pompa bensin membran pada mobil Forsa merahnya.

Hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah memasang relay pompa bensin. Asline sih gak ngerti fungsi relay, kelebihan relay atau manfaatnya. Yang saya tahu, relay itu switch otomatis. Karena itulah saya cari informasi sebanyak-banyaknya tentang relay di internet.

Relay adalah dua rangkaian yang saling bergantung satu sama lain. Rangkaian pertama berfungsi sebagai trigger untuk mengaktifkan rangkaian kedua. Logikanya untuk pemasangan rotak ini sederhana. Supply powernya diambil dari aki. Yang saya butuhkan hanyalah trigger untuk mengaktifkan switch ini.

Cara memasang relay pompa bensin elektrik Suzuki Forsa

Kalo tanpa relay, saya memutus salah satu kabel, bisa + atau - dan menaruhnya di dalam kabin mobil dan memasang saklar. Kalau mau menyalakan mobil, saklarnya di posisi-ON. Waktu berhenti diturunkan ke posisi OFF. Harus menggunakan saklar yang ada lampunya untuk mengingatkan kita. Namanya juga manusia dan kadang kesusu. Dengan adanya lampu ini, kita di ingatkan untuk mematikan pompa bensin.

Sederhana, tanpa relay, tetapi berbahaya. Kalo benar-benar kelupaan, bensin amber terus ada orang buang rokok. DUAAAAAARRRR.. mbledak sak parkiran. Jadi cara ini tidak masuk akal untuk di terapkan. Lebih rasional dan aman menggunakan kutub + koil.

Nah, fungsi relay disini sebagai saklar otomatisnya. Triggernya diambil dari koil, sementara power supply nya diambil dari aki. Kalo tanpa relay, trigger dan listriknya melalui koil. Mungkin karena itulah koil lebih panas dari umumnya. Dia bekerja lebih berat, dibebani peralatan yang tidak pada tempatnya.

Jadi rangkaian pertama adalah trigger dari koil yang merupakan arus positif. Di dalam relay ada switch mekanik yang akan bergerak ketika dialiri listrik. Tegangan positif sudah kita dapatkan dari koil. Yang kita butuhkan sekarang adalah tegangan negatif agar rangkaian ini aktif.

Langkah praktisnya adalah menyambungkan kabel koil ke Pin 86 dan menarik kabel dari body mobil ke Pin 85. Ketika kunci kontak kita di posisi ON, maka arus + dari koil tersambung dengan arus -. Kemunculan tegangan ini, akan menarik switch di dalam relay. Suruh teman anda mematikan dan menyalakan kunci kontak sementara anda mendengarkan bunyi relay. “Tik" tanda switch telah bergerak, mengaktifkan rangkaian kedua.

Berapa arus yang dibutuhkan untuk mengaktifkan relay ini ? Dari informasi yang saya dapatkan di internet, antara 0,1A - 0,3A. Bandingkan dengan charger Ponsel anda yang menarik arus sekitar 1A.

Rangkaian kedua adalah rangkaian utamanya, tujuannya, tokoh utamanya. Yang memberi daya ke pompa bensin. Yang menyambungkan rangkaian positif ke negatif. Dari aki ke rotak. Pin 30 ke kutub plus aki dan Pin 87 ke rotak.

Cara kerja relay pompa bensin rotak ini saya bagi menjadi dua mode. Kondisi mati dan kondisi hidup.

Cara kerja relay mobil universal

Pada kondisi mati, Pin 30 dan Pin 87 tidak tersambung. Pin 85 dan Pin 86 tersambung. Tetapi tidak ada tegangan (volt). Tidak ada apapun yang terjadi !

Kita putar kontak ke posisi ON, tegangan positif dilepaskan, ketemu dengan tegangan negatif. Pin 85 dan Pin 86 ketemu, terus peluk-pelukan, keduanya sama-sama “menegang", termasuk selenoid di dalam relay yang berubah sifat dari besi menjadi magnet.

Switch yang terbuat dari besi, yang memisahkan pasangan pompa dan aki tertarik magnet. Yang dulunya dipisahkan jarak beberapa mili tersebut akhirnya bertemu kembali. Pompa yang hanya dialiri energi negatif akhirnya terpuaskan dengan aki positif. Mulailah bunyi aaah….uuh… aaaaahhh.. enak mas….uaaaahhhh. Eh salah ding, terlalu menghayal saya. Bunyinya tak, tak, tak, tak, tak gitu !

Kedua rangkaian ini saling berhubungan. Persis foursome ! Lebih dahsyat dari threesome. Kalo salah satu kabelnya dicabut...matek kabeh ! Cabutlah Pin 30, maka aki tidak memiliki tegangan positif. Atau cabutlah Pin 86, maka selenoid akan menjadi besi kembali. Dengan hilangnya sifat kemagnetannya, switch yang tertarik tadi akan membuka. Pin 30 dan Pin 87 tidak terhubung. Pompa tidak teraliri arus. Matek dah !

Ngomong-ngomong, berapa sih arus yang dibutuhkan untuk menyalakan pompa bensin elektrik ini ? Berdasarkan data yang saya dapatkan dari internet, idealnya adalah 5-7 Ampere. Jika kurang dari itu, maka pompa bensin anda sudah lemah. Jika lebih dari itu, maka pompa bensin anda konslet atau nge-ground.

Karena sudah terpasang relay, maka saya bisa mengukur arus pompa bensin saya dengan menggunakan multimeter. Caranya mudah, atur avometer anda ke DC Ampere di angka 10. Pada mode ini, anda harus merubah kabel merah (+) ke lubang satunya. Kalo tidak dirubah, multimeter anda pasti rusak karena kelebihan arus. Jangan kuatir arus pompa bensin anda melebihi 10Amp.

Setelah itu colokkan kabel merah di Pin 30 dan kabel hitam di Pin 87. Tentunya anda harus mencabut relay dari soketnya dulu. Kalo tidak ingat, lihat bagian bawah relay ada angka-angkanya. Putar kunci kontak 2 kali, dari OFF ke ACC dan ON. Jangan di stater mobilnya. Angka multimeter anda akan berubah. Biarkan 20 detik, atau lihat filter pompa bensinnya, kalo supply bensin sudah cukup buat stater mobil, lepas kabel hitam dan nyalakan mobilnya.

Pada waktu mencabut kabel dari rumah relay, otomatis pompa bensin akan berhenti. Penyebabnya tidak ada daya yang mengaktifkan rangkaian relay. Ini normal. Setelah menyala, tancapkan kembali kabel hitam ini, lihat berapa arus yang disedot pada kondisi mobil menyala.

Mengapa kita perlu mengukur arus pompa bensin ini ? Pertama, untuk mengetahui kondisi pompa kita, apakah normal, lemah atau konslet. Kedua, arus berjalan ini akan berguna untuk mengawetkan platina pompa. Setelah ini anda tidak perlu lagi membongka rotak dan mengamplas platinanya.

Pompa bensin elektrik saya menarik arus 0,2 - 0,7 Ampere pada kondisi mesin mati. Dan menarik 0,5 ampere pada waktu mesin hidup. Artinya pompa bensin saya lemah. Tapi tidak ada kendala yang cukup berarti selama ini. Tidak mbrebet, tidak mogok. Pemakaian saya selama ini normal, tidak kebut-kebutan. Jadi tidak pernah ada kendala. Selama masih bisa digunakan, ya dipakai saja dulu. Kalo dapat rejeki yang cukup besar baru diganti baru.

Kembali ke permasalahan utamanya. Mengambil kutub positif dari koil kurang tepat. Lalu, ambil dari mana dong pak ? Untuk Suzuki Forsa ada dua pilihan. Kalo untuk mobil lainnya, pilihannya cuman satu, yaitu kabel selenoid karburator.

Kabel ini gampang dicari, karena di karburator cuman ada satu kabel listrik. Itulah selenoid atau switch langsam mobil. Alat ini sistem kerjanya kayak relay. Ada pentung dan lilitan. Ada kutub positf dan kutub negatif. Kutub negatifnya dari body mesin. Begitu dialiri listrik, pentungan akan tertarik ke atas/belakang. Membuka saluran bensin stasioner. Karburator terisi bensin dan mobil siap digas puool. Pada Suzuki Forsa, kabel selenoid ini cuman sebiji dan memiliki tegangan positif yang ikut kunci kontak.

Letak kabel selenoid karburator Suzuki Forsa

Kabel selenoid karburator ini pilihan yang lebih baik daripada koil karena tidak ada arus yang bolak-balik pergi tak diundang pulang tak pamitan. Bahkan aliran arusnya, cara kerjanya pun sama dengan relay. Harus dialiri tegangan positif untuk membangkitkan gairah, merubah besi menjadi magnet dan sama-sama menarik besi lainnya.

Pilihan kedua khusus Suzuki Forsa adalah kabel 3 biji yang letaknya di dekat aki. Ada soketnya warna putih. Kalo punya anda tidak putih ya dibersihkan dulu oli dan kotorannya. Nanti kan kelihatan warna putihnya. Kalo tidak menemukan switch putih, terapj hanya menemukan socket 3 kabel, maka itulah dia ! Berhubung ini mobil tua, bisa saja warna kabel mobil anda berbeda dengan kabel saya.

Dari tiga kabel ini, warna kuning-hijau yang berasal dari kunci kontak. Darimana saya tahu ? Dari petunjuk Om Dora SFCI Jatim yang merupakan petinggi komunitas Suzuki Forsa. Darimana saya bisa tahu kabel kuning-hijaunya ? Dari lampu DC 12volt, karena saya tidak punya tespen DC. Toh sama saja, sama-sama DC-nya. Cuman yang satu bentuknya tespen sementara bentuk saya bola lampu.

Dan jangan pernah berpikir untuk menggunakan lampu USB Led karena beda voltasenya. Yang satu 5 volt, lainnya 12 volt. Tapi kalo terpaksa ya gak apa-apa. Kalo lampunya menyala terus pedot, berarti itulah kabel nya. Caranya ya kunci kontak di posisi. ON terus dites satu persatu. Ingat, dia baru nyala ketika posisi ON. Kalo gak diputer kuncinya. Sampe matek, sampe entek, sampe elek yo gak bakalan ketemu.

Saya pilih menggunakan kabel ini daripada kabel selenoid karburator karena pada mobil Forsa saya sambungannya terputus. Asline loh yo gak ngerti kabel ini fungsinya untuk apa. Malahan lebih baik karena kabel yang dulunya tidak terpakai sekarang bisa berguna. Pokoke gak mbrebet, gak mogokan yo wes to yoooh ! Ntik pelan-pelan dicari, mobil tuwek yo ngono iku ! Banyak cerita dan penuh misteri. Jadi masalah koil dan pompa bensin sudah selesai ! HOREEE !

Kabel positif untuk rotax pengganti koil

Modifikasi Platina Rotax agar Awet dan Tahan Lama
Ada dua cara yang bisa anda pilih. Yang pertama menggunakan diode. Satunya lagi menggunakan relay

Share this content