CARA BERPIKIR KITA, ITULAH DUNIA KITA !

Kita adalah apa yang kita pikirkan. Cara berpikir kita membentuk dunia kita dan menarik orang - orang yang memiliki pola pikir yang sama. Jika kita tipe orang yang berpikiran positif maka teman - teman anda juga orang berpola pikir positif juga. Jika cara berpikir anda kreatif, anda pasti memiliki banyak teman yang kreatif juga. Jika anda orang yang berpikiran terbuka maka anda memiliki harta yang tak ternilai harganya karena anda memiliki banyak teman yang beraneka ragam cara berpikirnya. Sebagian berpikir dewasa, beberapa kekanak-kanakan,  banyak yang optimis, beberapa kritis, dan sebagian kecil berpikir negatif terus.  Bagaimana dengan anda ? Termasuk yang mana ? Saya yakin konsep berpikir  ini akan membuka mata anda !

Dua dunia dalam satu kota

 

SATU KOTA  BERBEDA DUNIA

Beberapa hari belakangan ini saya keluar masuk pasar tradisional. Pasar tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pasar yang berlantai tanah, semrawut, beragam bau, mulai bau ikan, bau sayur sampai bau badan. Tidak ada AC, tidak ada nonik-nonik, dan juga tidak ada tante-tante seksi. Tidak ada komputer, tidak ada tempat duduk, tidak ada nomer antrian dan tidak ada label harganya. Hebatnya, si penjual bisa hapal semua harga barangnya,  mulai dari bos sampe pegawainya dengan cepat membuat nota penjualan dari kertas bekas. Bekas rokok, bekas kardus, bekas buku pelajaran, atau bekas-bekas lainnya.

Jika dibandingkan dengan tempat kerja saya maka perbedaannya bagaikan bumi dan langit. Begitu masuk kantor, ac sudah menyala, ada dispenser panas -dingin di sudut ruangan, lantainya dari keramik dan disapu -pel tiap beberapa hari sekali. Di meja saya ada sebuah laptop yang terkoneksi dengan Wifi. Untuk mencari informasi saya hanya perlu buka internet dan dalam hitungan detik, barang yang saya inginkan sudah di depan mata, lengkap dengan gambar, spesifikasi produk, nomer telepon pembeli, cara pembayaran, dan biaya pengiriman.

Saya hanya perlu add PIN si penjual ke blackberry saya dan chating sebentar. Jika sreg, tinggal buka klik BCA, transfer dan kasih tau sudah saya lunasi maka barang yang saya inginkan akan tiba satu sampai dua hari kemudian. Siapa nama penjual tersebut tidak saya ingat, bagaimana wajahnya, laki atau perempuan, punya anak berapa, hobinya apa, dan segala basa-basi lainnya tidak saya perlukan. Itulah dunia saya.

dunia modernItulah pasar saya. Tidak berbau, tidak dapat dipegang, tidak kotor, dan tidak benar-benar nyata. Interaksi saya hanyalah kepada benda mati. Saya mengetik dengan blackberry, dengan laptop, dan dengan handphone. Saya melihat di layar kaca yang setipis buku. Saya berbicara melalui alat kotak bertombol yang disebut sebagai handphone. Dan semua itu saya lakukan sambil duduk di ruangan yang berAC. Jika anda bertanya hal penting apa yang harus ada selain sandang - pangan - papan, maka jawaban saya adalah internet dan komputer.

Bertolak belakang sekali dengan teman saya yang memiliki toko di pasar tradisional. Tidak ada komputer di mejanya, tidak ada AC di kantornya, dan tidak ada mesin kasir di tokonya. Semuanya serba manual. Stok barang hanya berdasarkan inget-ingetan, total penjualan ya jumlah total nota yang  akan dijumlahkan nanti malam (kalo masih sempat). Pegawai milih yang tenaganya kuat. Tidak ada seragam, tidak ada target, dan tidak ada tugas yang pasti.

Enaknya berbelanja di pasar tradisional adalah langsung ketemu dengan bosnya sendiri. Jadi bisa langsung nego harga dan minta emboh (bonus). Biasanya bosnya ramah dan kita dijamu bak raja. Mau tukar barang gak pake ngisi formulir, tinggal ngomong ama pak bos dan langsung ditukari. Nek wes jadi langganan nanti pasti dikenal-kenalkan ke anaknya, sodaranya, tetangganya, dan teman-temannya. Pokok'e akrab banget deh ! Demikian juga dengan pegawai-pegawainya, ramah-ramah dan nurut-nurut ! Gimana gak nurut wong bosnya sendiri yang ngawasi dan ngajari !

Waktu saya sarankan untuk membuat program, bikin website, dan beli blackberry. Teman saya bilang gak perlu. Kerja di pasar, ketemu ambek ibu-ibu tok, gak perlu yang canggih-canggih ! Hmmm... setengah betul tapi saya tidak berani mengatakan setengah salah juga. Dia paling mengerti medan perangnya, demikian pula dengan saya juga paling mengerti medan perang saya. Cara berpikir, bertransaksi, dan berinteraksi saya berbeda dengan dia. Bukan berarti cara saya yang paling benar, cara berpikir saya juga benar, ide saya juga kreatif, atau pola pikir saya terlalu positif, saya berpikir optimis, dia pesimis.  

Dunianya memang berbeda dengan dunia saya. Sudah sewajarnya kalau cara berpikirnya juga berbeda. Apakah pola pikir saya salah dan pola pikir dia benar ? Saya tidak berani menjawabnya. Yang saya tahu, meskipun saya tinggal satu kota dengan teman saya, namun pada kenyataannya kami tinggal di dunia yang berbeda.

Dunia Tradisional

 

CARA BERPIKIR KITA MEMBENTUK DUNIA KITA

Earl Nightingale berkata, "We became what we think about." Artinya adalah diri kita dibentuk oleh pemikiran kita sendiri.  Konsep ini sangat sederhana, terlalu sederhana sehingga mustahil untuk menjadi nyata. Bahasa kerennya, "Too Good to be True." Mirip dengan janji Tuhan,"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, Ketoklah, maka pintu akan dibukakan. Carilah, maka kamu akan menemukannya." Sangat mudah sekali ! Terlalu gampang dimengerti ! Demikian pula dengan konsep Om Nightingale diatas.

Apa yang kita pikirkan, itulah yang akan terjadi ! Jika belum terjadi, maka belum waktunya. Jika sedang terjadi, sudah seharusnya...karena itulah yang saya pikirkan sebelumnya. Dalam dunia forex, saham, atau gold ada istilah "Self Fulfiling Prophecy." Artinya kita meramalkan dan kita sendiri yang membuatnya terjadi. Jika saat ini trading emas kita buy (harga naik), maka kita akan mencari berita, rumor, atau fakta yang mendukung analisa kita. Sebaliknya jika teman anda sell gold (harga turun) maka dia akan mencari fakta, berita, dan analisa yang mendukung tradingnya. Yang bullish membantah mati-matian bahwa harga tidak akan turun. Kubu Bearish tidak mau kalahnya dengan mengatakan bahwa pasar sudah jenuh, over, cross, dan tetek bengek lainnya. Tapi.... pada kenyataannya... ya naik turun. Hari ini harga emas naik, besok turun, lusa tambah turun, besok lusanya lagi naik....sampe mbelnger saya baca berita.

Cara berpikir suksesCobalah untuk bermain Forex sekali-sekali karena hal itu bagus untuk membentuk mental dan karakter anda. Dan anda pasti akan mengerti konsep Self Fulfiling Prophecy dan We Became What We Think About. Hidup yang kita alami sekarang ini sesungguhnya adalah hasil pemikiran, ramalan, dan buatan kita sendiri.

Saya tidak bisa hidup sehari dengan komputer dan internet. Saya tidak bisa menghasilkan uang tanpa kedua alat tersebut. Saya tidak bisa bekerja tanpa komputer dan internet. Bertolak belakang dengan teman saya. Dia tidak butuh internet, tidak butuh komputer, tidak butuh program canggih, tidak butuh manajemen, tidak butuh manager, supervisor, kepala gudang, ataupun kasir POS. Yang dia butuhkan hanyalah sebuah telepon, ballpoin dan nota murah-murahan. Tidak ada logo tokonya, tidak ada alamatnya, tidak ada stempelnya, tidak ada nomernya dan kalau notanya habis yang dia butuhkan hanyalah selembar kertas. Kalaupun tidak ada cukup kertas bekas rokok, bekas kardus, atau bekas tulisan di baliknya.

Tapi kan temannya pak Wapan gak iso sugih....katanya siapa ? Teman saya 3 bersaudara, dia anak pertama. Sudah menikah. Demikian pula dengan adik-adiknya. Semuanya tinggal di rumah sendiri, hasil kerja orangtuanya di pasar tradisional tadi. Belinya, gak pake KPR semua ! Rumahnya di kenjeran, darmo, dan banyuurip. Nggak cuman itu saja, hasil dari toko tradisional tadi itu dibagi-bagikan secara rata pada sodara-sodara orangtuanya. Oh ya, teman saya dan adik-adiknya sekolah sampai lulus sarjana semuanya. Itulah hasil dari sebuah toko tradisional yang anda sendiri tidak yakin, apakah toko model ancur-ancuran seperti itu bisa menghasilkan pendapatan yang gak masuk akal dianalisa dari sisi manapun.

Anda salah kalau berpikiran toko teman saya ini terletak di pinggir jalan utama. Tokonya nyungsep, mendelep, dan kalo saya harus mencarinya sendirian pasti kesasar. Kok bisa menghasilkan yaaa, demikian pemikiran saya. Pemikiran dari dunia saya yang saya terapkan ke dalam dunianya. Kebingungan saya tentang dunianya serupa dengan kebingungannya tentang saran membeli sebuah blackberry dan membuat website untuk mengembangkan usahanya. Di pasar, gak ada orang yang pake blakberry, gak ada sing isa internetan. Langgananku gak ada yang punya blakberi...

Dji Sam Soe SampoernaAh....ngomong-ngomong tentang kota lama di Surabaya, saya jadi teringat dengan Dji Sam Soe yang perusahaannya juga dimulai dari sana. Sampai saat ini, merk rokok ini dan cara pembuatannya masih sama dengan dulu. Menggunakan cengkeh kualitas terbaik dengan tenaga kerja manusia. Benar-benar tradisional ! Anda bisa melihat mereka bekerja melinting rokok dji sam soe ini di Hoiuse Of Samperna. Melihat foto-foto perusahaan ini waktu pertama kali dibangun, rokok-rokok yang pernah mereka produksi, hingga foto-foto direktur perusahaan rokok keluarga yang notabene "tradisional" ini.

Saat ini, siapa yang tidak mengenal nama H.M Sampoerna ? Perokok pasti membawa A Mild di dalam sakunya, yang tidak merokok passti pernah melihat iklannya di televisi, How Lo Can You Go?

Saya tidak tahu pasti cerita kesuksesan om Liem Seeng Tee ini tapi paling tidak saya tahu bahwa dia berani membuka pikirannya dan meninggalkan dunia yang dia kenali untuk masuk ke dalam dunia baru yang benar-benar baru baginya. Dunia tradisional ke dunia modern. Cara berpikir tradisional ke cara berpikir modern. Sebuah transisi atau metamorfosis kehidupan yang tidak dikenalnya. Dari Sigaret kretek tangan menuju Sigaret Kretek Mesin. Dari menunggu pembeli menuju mencari pembeli. Dari zona nyaman ke zona tidak nyaman. Dari hukum-hukum dunianya ke hukum-hukum dunia masa depan.

Tidak ada yang menyenangkan dengan sebuah perubahan. Anda salah kalau anda berpikir saya suka dengan perubahan. Saya benci dengan ketidakstabilan, saya benci dengan ketidakjelasan, dan saya benci merubah cara saya dengan cara baru. Tetapi jika saya hanya, sekali lagi "hanya" bertahan hidup saja maka saya tidak perlu melakukan perubahan. Toh dengan cara begini saja saya masih bisa hidup, toko saya masih laku, langganan lama masih repeat buying, kadang-kadang dapat pembeli baru, dan yang penting selain cukup, toh saya masih bisa nabung.

Buat apa susah-susah cari duit buat anak ? Iya nanti kalo mereka berbakti pada orangtua ? Jika nantinya mereka jadi anak durhaka yang bisanya menghabiskan harta keluarga gimana ? Kayak si A itu yang langsung bangkrut setelah diserahkan ke anak-anaknya. Atau kayak si B yang orangtuanya gak dianggep setelah diwarisi harta keluarganya. Atau si C yang anak-anaknya gegeran merebutkan toko bapaknya. Gak usah ngoyo-ngoyo ! Hidup cuman sekali, dijalani apa adanya saja.....

Yaaaa.... tidak ada yang bisa merubah anda yang merasa sudah cukup dengan apa yang anda miliki. Jika anda merasa kapasitas anda hanya segelas air ya tidak apa-apa. Sebaliknya jika anda ingin menambah kapasitas anda menjadi dua gelas air, juga tidak apa-apa. Tetapi kenapa kok tidak sekalian dikembangkan jadi ember saja ? Kenapa kok gak sekalian gentong saja ? Kenapa tidak Tandon air merk Covina 1500 liter yang baru saya beli ?

Saya meyakini kata-kata Earl Nightingale yang mengatakan, "We became what we think about" Apa yang saya pikirkan itulah yang menjadi dunia saya. Cara berpikir saya menciptakan dunia yang saya inginkan.

 

KESIMPULAN
Orang yang harus merubah cara berpikirnya adalah orang Kristen. Saya tidak benci dengan agama kristen, saya sendiri adalah orang kristen. Saya benci dengan cara berpikir orang kristen. Apalagi yang berkata dengan yakin bahwa Alkitab adalah satu-satunya buku yang harus dibaca tiap hari. Gak perlu baca buku lain selain Alkitab. Buku lain yang boleh dibaca selain Alkitab adalah buku rohani. Buku sesat jangan dibaca karena itu namanya mencobai Tuhan. Hidup orang kristen !!

Tidak ada yang salah dengan Alkitab. Tapi jangan menutup diri dengan tidak membaca buku-buku lain yang bisa membangun diri kita. 7 Habbit of Highly Evective People karangan Steven R Covey dicap sebagai buku sesat, The Purpose Driven karangan Pdt. Rick Warren juga dicap sebagai buku sesat. Darah karangan Benny Hinn juga dicap sebagai buku sesat. Alkitab selain versi tertentu juga dicap sebagai buku sesat. Sesat menurut sapa ? Pendetamu ? Atas dasar apa anda mencap sesat ? Gembalamu ? Temanmu ? Pembimbing rohanimu ? Atau orangtuamu ?

Ubah cara berpikirmu, hai orang Kristen. Makan ucapanmu sendiri yang mengatakan, "Kalo kepahitan sama seorang hamba Tuhan, ketahuilah dia hanya manusia yang dipakai Tuhan untuk membentuk dirimu. Jangan lihat hamba Tuhannya, lihatlah Tuhan !"  Sama dengan kata-kata saya, "Jangan melihat siapa yang menulis buku, tetapi lihatlah isinya, konsepnya, dan maksudnya. Lihatlah Tuhan yang memakai orang itu untuk menulis pesan-pesanNya kepada kamu !"

Ciptakan dunia kitaPikiran adalah sebuah alat yang dahsyat yang mampu menciptakan dunia baru. Modal yang disediakan gratis oleh pencipta kita semenjak kita lahir di dunia ini. Aset yang melekat ke dalam tubuh kita sepanjang hayat kita. Semua hal besar yang berhasil dicapai oleh manusia dimulai dari sebuah ide yang berasal dari otak kita. Thomas Alfa Edison pernah berkata kepada Napoleon Hill ketika dia sedang bereksperimen dengan lampu pijarnya, "Kamu tau, Tuan Hill, saya yakin saya akan berhasil membuatnya. Saya harus sukses karena saya sudah tidak menemukan lagi penyebab mengapa lampu ini tidak mau menyala !"

Itulah cara berpikir Thomas Alfa Edison yang mendirikan perusahaan legedaris General Electric. Pola pikirnya membentuk dunia yang ingin diciptakannya. Dunia malam hari yang terang seperti siang hari ! Bagaimana dengan cara berpikir anda ? Seperti apa dunia anda saat ini dan dunia seperti apa yang ingin anda ciptakan ? Mulailah dengan merubah cara berpikir anda ! Ini bukan khayalan, ini kenyataan yang saya sampaikan kepada anda ! Cobalah karena It's cost nothing alias Gratis ! Sapa tau ntik jadi  kayak Om Sampoerna !

Kisah sukses Liem Seeng Tee (Pendiri H.M Sampoerna)
Blog Gevita ini enak dibaca dan mendidik. Lengkap ulasannya !

Rahasia kesuksesan yang ANEH tapi NYATA
Saya tidak menipu, rahasia ini GRATIS. Tinggal anda percaya atau tidak...

Share this content